Dasar Hukum Pendaftaran NPWP Kewajiban Mendaftarkan Diri Pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak

perpajakan diharuskan mencantumkan NPWP, untuk mendapatkan pelayanan dari instansi- instansi tertentu yang mewajibkan mencantumkan NPWP dalam dokumen-dokumen yang diajukan, seperti dokumen impor, dokumen ekspor, dan juga untuk pelaporan Surat Pemberitahuan SPT masa atau tahunan. Keunggulan lain dari mempunyai NPWP adalah bebas fiskal mulai Januari 2009 warga Negara yang tidak memiliki NPWP harus membayar fiskal luar negeri sebesar Rp. 2.500.000,setiap kali berangkat ke luar negeri baik lewat Bandar Udara naik 150 dari sebelumnya, untuk jalur laut tarifnya menjadi Rp. 1.000.000 naik 100 sementara untuk jalur darat belum ada ketetapan, syarat kredit bank biasanya jika kita meminjam uang di bank diatas Rp 50.000.000, bank mencantumkan persyaratan NPWP jika kreditnya disetujui, penerapan diskriminasi tarif pemotongan pajak penghasilan PPh, akan ada perbedaan pemotongan PPh antara orang pribadi yang memiliki NPWP dengan orang pribadi yang tidak memiliki NPWP. Berdasarkan RUU PPh yang akan segera disahkan, jika tidak memiliki NPWP maka pemotongan PPh nya akan dilakukan dengan tarif yang lebih besar yaitu 20 dibandingkan dengan orang pribadi yang memiliki NPWP. Tentu saja hal ini juga akan diterapkan di dalam pemotongan PPh pasal 21 atas gaji yang dibayarkan oleh pemberi kerja.

2. Dasar Hukum Pendaftaran NPWP

Sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 menyebutkan bahwa “ Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Universitas Sumatera Utara Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan NPWP. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan atau pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1983 dan perubahannya Undang-Undang No 382008

3. Kewajiban Mendaftarkan Diri

Yang wajib mendaftarkan diri adalah setiap Wajib Pajak yang memperoleh penghasilan melebihi penghasilan tidak kena pajak PTKP. Berdasarkan pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Pengahasilan PTKP per tahun adalah sebagai berikut : 1. Rp 15.840.000,- : Untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi. 2. Rp 1.320.000,- : Tambahan untuk Wajib Pajak kawin. 3. Rp 15.840.000,- : Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1. 4. Rp 1.320.000,- : Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga. Kewajiban mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

4. Pencantuman Nomor Pokok Wajib Pajak

Universitas Sumatera Utara Nomor Pokok Wajib Pajak harus dituliskan dalam setiap dokumen perpajakan, antara lain : 1. Formulir-formulir perpajakan yang dipergunakan Wajib Pajak. 2. Surat-menyurat dalam hubungan perpajakan. 3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi Nomor Pokok Wajib Pajak.

5. Tempat Pendaftaran NPWP