39 berbeda menghalangi interaksi antara keduanya. Gambar berikut menunjukkan
kemungkinan reaksi yang terjadi antara bentonite clay dengan alkanolamida.
Gambar 4.3 Reaksi Antara Bentonite Clay Dengan Alkanolamida Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alkanolamida telah memodifikasi
bentonite clay.
4.3 PENGARUH SUHU VULKANISASI PADA PRODUK LATEKS
KARET ALAM BERPENGISI BENTONITE CLAY DAN PENYERASI
ALKANOLAMIDA TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIK PRODUK LATEKS KARET ALAM
Sifat mekanik produk lateks karet alam sangat dipengaruhi oleh suhu vulkanisasi dan sifat mekanik bahan penyusunnya. Sifat mekanis merupakan sifat
terpenting dari semua jenis material produk lateks karet alam karena semua kondisi pemakaian serta penggunaan dari produk material melibatkan beban mekanis [30].
Pengaruh suhu vulkanisasi pada produk lateks karet alam berpengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida terhadap sifat-sifat mekanik produk lateks karet alam
diantaranya adalah sebagai berikut:
4.3.1 Densitas Sambung Silang Crosslink Density
Pengaruh suhu vulkanisasi pada produk lateks karet alam berpengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida terhadap densitas sambung silang
crosslink density dapat ditunjukkan pada Gambar 4.4. Bentonite Clay
Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
40 Gambar 4.4 Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Produk Lateks Karet Alam Berpengisi
Bentonite Clay Dan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Densitas Sambung Silang Crosslink Density
Gambar 4.4 menunjukkan hubungan vulkanisasi dan penambahan pengisi pada densitas sambung silang Crosslink Density produk lateks karet alam. Sampel
kontrol merupakan sampel lateks karet alam dan bahan kuratif tanpa penambahan bentonite clay dan alkanolamida. Densitas sambung silang merupakan nilai yang
menunjukkan banyaknya ikatan sambung silang yang terjadi dalam produk lateks karet alam. Sambung silang membuat produk lateks karet alam menjadi lebih elastis,
keras dan kuat [29]. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa nilai densitas sambung silang pada suhu
vulkanisasi 120 °C lebih besar dibandingkan pada suhu vulkanisasi 100 °C dan 110 °C untuk semua variasi penambahan pengisi. Ikatan sambung silang terjadi pada saat
vulkanisasi karet berlangsung. Suhu vulkanisasi yang lebih tinggi menghasilkan ikatan sambung silang yang lebih banyak. Namun suhu vulkanisasi yang lebih tinggi
juga dapat menghasilkan ikatan sambung silang yang tidak stabil atau dikenal sebagai proses reversi. Dimana, reversi akan menyebabkan nilai dari sifat-sifat
mekanik menjadi menurun. Biasanya reversi terjadi pada keadaan vulkanisasi yang terlalu lama dan menggunakan suhu yang tinggi [34].
Universitas Sumatera Utara
41
4.3.2 Kekuatan Tarik Tensile Strength
Pengaruh suhu vulkanisasi pada produk lateks karet alam berpengisi bentonite clay dan penyerasi alkanolamida terhadap kekuatan tarik tensile strength
dapat ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Bentonite Clay Dan Penyerasi Alkanolamida Terhadap Kekuatan Tarik
Tensile Strength Gambar 4.5 menunjukkan hubungan vulkanisasi dan penambahan pengisi
pada kekuatan tarik Tensile Strength produk lateks karet alam. Sampel kontrol merupakan sampel lateks karet alam dan bahan kuratif tanpa penambahan bentonite
clay dan alkanolamida. Kekuatan tarik merupakan besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan sampel per luas penampang awalnya Ao.
Pada sistem karet, ikatan sambung silang akan bertanggung jawab dalam memberikan sifat-sifat mekanik pada sistem karet. Ketika crosslink density
meningkat, maka ikatan sambung silang akan menopang sistem karet akan semakin banyak sehingga sistem karet menjadi lebih tahan terhadap deformasi. Hal ini,
semakin tinggi crosslink density maka kekuatan tarik akan semakin tinggi. Namun ketika crosslink density melewati titik tertentu kekuatan tarik akan menurun [35].
Suhu vulkanisasi juga mempengaruhi sifat kekuatan tarik dari produk lateks karet alam. Suhu vulkanisasi yang semakin tinggi, disatu sisi dapat membantu
pembentukan ikatan sambung silang produk lateks karet alam menjadi lebih kaku. Namun disisi lain, suhu vulkanisasi yang tinggi juga dapat memicu reversi pada
produk lateks karet alam [34].
Universitas Sumatera Utara
42 Pada gambar 4.5, suhu vulkanisasi yang lebih tinggi menunjukkan kekuatan
tarik yang lebih unggul. Namun, ketika pembebanan pengisi mencapai 20 dan 25 gram pengisi, menimbulkan turunnya kekuatan tarik. Pada pembebanan pengisi yang
rendah, molekul karet lebih dominan sehingga peristiwa reversi dapat dihindari, namun pada pembebanan pengisi yang tinggi, molekul karet menjadi lebih terhalang
satu sama lain, sehingga terjadi peristiwa reversi. Meningkatnya kekuatan tarik dari produk lateks karet alam dapat dilihat
dengan meningkatnya crosslink density dari produk lateks karet alam. Sebelum melampaui titik kritis, kekuatan tarik akan berbanding lurus dengan densitas
sambung silang. Dengan membandingkan Grafik 4.4 dan Grafik 4.5, dapat dilihat bahwa densitas sambung silang mencerminkan kekuatan tarik yang dihasilkan.
4.3.3 Pemanjangan Saat Putus Elongation at Break