STRATEGI POLITIK HIZBUT TAHRIR DALAM MENEGAKKAN KHILAFAH ISLAM DI INDONESIA
Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)
mayoritas masyarakat Madinah dan nushrah li istilam al-hukm. Hanya pembesar-pembesarnya
saja, negeri tersebut juga harus hakekat Islam dan atas Rasulullah
atas
kemampuan untuk saw dalam kapasitasnya sebagai
memiliki
eksistensi dan Nabi
melindungi
kelangsungan Daulah Islamiyyah shahabat. Ringkasnya, opini umum
dan pemimpin
takattul
secara mandiri, dan tidak dibawah yang terbentuk di Madinah adalah
kendali atau dominasi negara lain. opini
umum yang lahir dari Opini umum untuk membela Islam, kesadaran
Hizb dan pengikutnya harus lahir Madinah
umum
masyarakat
kesadaran umum untuk kesadaran mereka untuk membela
membela Islam dan Hizb. Jika Rasulullah saw.
kondisi ini tidak terpenuhi, maka di Rasulullah saw belum bersedia
negeri tersebut tidak mungkin menerima nushrah li istilam al-hukm,
aktivitas thalabun kecuali setelah kondisi-kondisi di
ditegakkan
nushrah li istilam al-hukm, baik atas terwujud dan yakin dengan
secara syar’iy maupun ‘aqliy. Jikalau kesiapan
dipaksakan untuk dilakukan aktivitas Setelah yakin terhadap kesiapan
penduduk
Madinah.
nushrah di negeri tersebut, maka penduduk Madinah untuk menerima
selain melanggar ketentuan syariat dan membela kekuasaan Islam,
hal thalabun nushrah, Rasulullah saw meminta wakil
dalam
aktivitas tersebut juga akan berujung penduduk Madinah dengan disertai
kepada kegagalan dan kehancuran. Mush’ab bin ‘Umair menemui beliau
Yang dimaksud dengan opini umum saw di bukit ‘Aqabah.
pada konteks sekarang adalah, Tujuan pertemuan itu adalah
adanya keinginan untuk diatur dan meminta nushrah dari penduduk
diperintah oleh kekuasaan Islam Madinah
pada mayoritas kaum Muslim yang kekuasaan mereka di Madinah
agar
menyerahkan
ada di sebuah negeri yang layak kepada Rasulullah saw dan meminta
thalabun nushrah. kesediaan mereka untuk membela
dilakukan
Keinginan tersebut juga harus Rasulullah saw dengan harta, anak-
muncul pada diri ahlu al-quwwah anak, isteri, dan nyawa mereka.
panglima perang, pemimpin kabilah, Aktivitas thalabun nushrah di bukit
dan lain sebagainya, dan tidak ‘Aqabah
cukup hanya muncul pada mayoritas muqaddimah
sebagai
langkah
kaum Muslim belaka. (penyerahan kekuasaan) menjadi
istilam
al-hukm
yang dimaksud sempurna setelah Nabi saw tiba di
Adapun
dengan kesadaran umum (wa’y al- Madinah dan menegakkan Daulah
‘am) adalah kesadaran umum Islamiyyah di sana.
terhadap beberapa hal; Terbentuknya opini
(1) Tentang Islam, terutama yang lahir dari kesadaran umum
umum
pemikiran tentang merupakan syarat mutlak yang
Khilafah dan kekuasaan; harus dipenuhi oleh suatu negeri
(2) Permusuhan dan upaya- yang hendak ditegakkan thalabun
upaya penyesatan yang
Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia
berhasil menyiapkan untuk
dilakukan kaum kafir
mereka
atmosfer nushrah dan istilam al- halangi
menghalang-
hukm. Hal ini bisa dilihat dari Khilafah,
tegaknya
realitas berikut ini: (3) Umat tidak akan pernah
1. Opini umum untuk membela bisa melepaskan diri dari
Islam.
problematikanya, kecuali Di banyak negara, opini umum jika mereka
untuk membela Islam, dan keinginan membebaskan
mampu
untuk hidup di bawah naungan dari pemerintahan yang
dirinya
Daulah Islamiyyah telah terbentuk menerapkan
masif pada mayoritas hukum kufur, dan
hukum-
secara
penduduknya. Keadaan seperti ini (4) Kesadaran terhadap tipu
bisa dijumpai di Aljazair, Turki, daya dan permainan
Sudan, Mesir, Yordan, Pakistan, politik kaum kafir untuk
Malaysia, Indonesia, Banglades, memalingkan umat dari
Maroko, Palestina, Yaman, Libya, jalan yang benar. Yang
Suriah dan lain-lain. dimaksud
Tunisia,
Masifnya opini umum di negeri- kesadaran umum di sini
dengan
negeri ini bisa dilihat dari hasil bukanlah
pemilihan umum serta masirah- terhadap
kesadaran
dilakukan oleh persoalan
kelompok-kelompok Islam yang semacam ‘aqidah dan
tertentu,
secara terbuka menyerukan syi’ar- syariah secara rinci dan
syi’ar Islam.
mendalam.
proses kesadaran seperti ini
Pasalnya,
2. Terjadinya
pembentukan opini umum tidak
untuk membela Hizb di diwujudkan kecuali di
mungkin
beberapa negeri Islam. bawah naungan Daulah
Pembentukan opini umum Khilafah Islamiyyah.
untuk membela Hizb, dari sisi Di samping kesadaran umum
umat terhadap terhadap perkara-perkara di atas, di
penerimaan
pemikiran-pemikiran penting Hizb, tengah-tengah umat juga harus
pemikiran Khilafah tumbuh kesadaran tentang Hizbut
seperti
dan pandangan- Tahrir dan keikhlasannya dalam
Islamiyyah,
pandangan politiknya, telah berhasil membebaskan umat dari dominasi
cukup baik. Di beberapa negara, sistem kufur, dan kesiapannya
seperti Indonesia, Turki, Sudan, dan untuk menyongsong perkara yang
Hizb telah berhasil amat besar ini.
Pakistan,
umat, sehingga Realitas Umat Islam; Mereka
menghimpun
membantu dan Siap Menerima Perkara Besar Ini
mereka
rela
membela Hizb dalam melawan Atau Belum Siap
sepak terjang kaum kafir.Sayangnya, Keadaan umum umat Islam
opini umum untuk membela Hizb sekarang
menunjukkan
bahwa
masih harus menghadapi sejumlah
Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)
halangan, sehingga
demi sedikit mulai tersingkap. memungkinkan bagi Hizb untuk
tidak
Akibatnya, umat semakin yakin akan memimpin
kepemimpinan dan keikhlasahan kekuasaan
dari mereka. Faktor- Hizb dalam memperjuangkan hak- faktor
hak umat. Opini umum untuk sebagai berikut;
penghalangnya
adalah
membela Islam, Hizb dan aktivisnya (1) Pendustaan opini yang
semakin hari semakin menguat, dan dilakukan
tumbuh pesat hampir di seluruh penguasa terhadap Hizb,
oleh
para
negeri-negeri Islam. semacam
3. Strategi thalabun nushrah era dikembangkannya
Aktivitas thalabun nushrah gerakan
Hizb
adalah
untuk meraih kekuasaan umat hanya menyimpang, sesat, dan
teroris,
bisa sempurna ketika opini umum lain sebagainya.
yang lahir dari kesadaran umum (2) Penyesatan opini yang
untuk membela Islam dan Hizb telah dilakukan oleh ulama-
lahir di tengah-tengah umat secara ulama yang menjadi kaki
sempurna pada sebuah negeri yang tangan penguasa fasik
ditegakkan Daulah dan
hendak
Islamiyyah di dalamnya. Namun, menyerang
zalim
untuk
musuh-musuh dakwah, terutama keikhlasannya
Hizb,
kaum kafir imperialis dan para pandangan-
serta
antek berusaha pandangannya. Misalnya,
penguasa
menghalang-halangi terwujudnya mereka mengembangkan
opini umum tersebut dengan cara pemikiran
menyerang pandangan-pandangan banyak
bolehnya
Hizb, keikhlasannya, serta metode negeri-negeri
pemimpin
di
perubahan yang ditempuh oleh utopisnya
Islam,
Hizb. Ini ditujukan agar opini keharusan
Khilafah,
umumtentang Islam dan Hizb yang demokrasi,
menerima
lahir dari kesadaran untuk membela sebagainya,
dan
lain
Islam dan Hizb tidak tumbuh di (3) Adanya partai, ormas, dan
tengah-tengah masyarakat. lembaga
Atas dasar itu, tugas utama masyarakat yang memiliki
swadaya
adalah menjaga hubungan
dari
Hizb
konsistensi dirinya untuk berpegang penguasa
dengan
teguh di atas pemikiran dan negara-negara imperialis
maupun
pandangannya yang shahih, serta yang terus menikam Hizb
menjaga keikhlasan perjuangannya dan keikhlasannya.
dari semua bentuk tipu daya dunia. Tetapi, upaya pendustaan dan
Dari sinilah dapat disimpulkan penyesatan opini, maupun tikaman-
bahwa tugas utama Hizb pada masa tikaman
yang dilakukan oleh sekarang, sebagai langkah konkret kelompok-kelompok lain, sedikit
untuk menyiapkan suasana nushrah
Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia
adalah berpeguh teguh kepada Ketiga, meningkatkan tenaga mabda’ Islam tanpa pernah bergeser
dan aktivitas yang ditujukan untuk seujung rambut pun, dan menjaga
“membentengi” umat. Pasalnya, keikhlasan
musuh-musuh Islam berusaha terus seluruh bentuk penyimpangan dan
perjuangannya
dari
menerus untuk meletakkan di tendensi-tendensi dunia.
hadapan umat berbagai macam Adapun aktivitas yang harus
pendustaan, penyesatan, dan makar dilakukan
terhadap Hizb, pemikiran, dan mewujudkan perkara-perkara di atas
pandangan-pandangannya. Upaya adalah sebagai berikut:
itu dilakukan untuk menjauhkan Pertama,
umat dari Hizb dan aktivisnya. Oleh keikhlasan
memelihara
karena itu, aktivis Hizb harus kepada Allah SWT dengan cara
dan
ketaqwaannya
meningkatkan tenaga dan aktivitas memupuk
yang ditujukan untuk membentengi mendekatkan diri kepadaNya pada
ketaatan
dan
dari semua bentuk penyesatan, seluruh aspeknya. Pasalnya, Allah
pendustaan, dan makar terhadap tidak akan menyerahkan amanah
Hizb dan aktivisnya; sekaligus untuk agama ini kecuali kepada orang-
menghancurkan dinding penyesatan orang yang bertaqwa, ikhlash, dan
yang diletakkan di hadapan umat. dekat denganNya. (QS, An-Nur 55)
Keempat, para aktivis Hizb Kedua, sabar untuk selalu
harus menonjolkan karakter dirinya berkorban dan melaksanakan tugas-
sebagai seorang Mukmin yang tugas dakwah dengan sungguh-
selalu ikhlash dalam beramal dan sungguh.
Kaum kafir imperialis senantiasa mengikatkan diri dengan berusaha untuk menghancurkan
hukum syariat, serta tekun dalam kekuatan Hizb melalui kaki tangan
ibadah dan mendekatkan diri kepada mereka dari kalangan penguasa-
Allah SWT. Seorang pengemban penguasa Muslim. Untuk itu, pada
dakwah harus rajin membaca al- saat Hizb berhasil merengkuh
Quran dan mengajak masyarakat dukungan umat secara massif
untuk membaca al-Quran, hadir melawan
dalam sholat berjama’ah di masjid, penjaganya, seperti yang terjadi di
mendirikan sholat malam, berinfaq, Uzbekistan, para penguasa segera
sebagainya.Aktivitas- mendeklarasikan perang melawan
dan
lain
inilah yang akan aktivis dan pendukung Hizb. Dalam
aktivitas
mendekatkan Hizb dan aktivisnya kondisi semacam ini, aktivis-aktivis
kepada nushrah Allah (pertolongan Hizb tidak boleh surut ke belakang,
Allah) sehingga terwujudnya khilafah atau mengendorkan perjuangannya.
Islam. Dari pembahasan ini peneliti Sebaliknya,
kesimpulan bahwa mencurahkan segenap tenaga dan
strategi dakwah dan politik yang pengorbanannya untuk berpegang
dilakukan oleh hizbut tahrir lebih teguh kepada perjuangan Hizb yang
ditekankan kepada lurus dan suci.
banyak
pendekatan yang bersifat kultural meskipun dalam hal-hal tertentu
Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)
menggunakan pendekatan yang memberi kesadaran politik sebagai sifatnya struktural.
pengaturan urusan umat yang harus dilakukan oleh negara dan dikontrol
D. KESIMPULAN
oleh umat melalui proses amar Dalam upaya meneladani
mungkar, dan rasulullah saw. pada perjuangan
makmur
nahi
persepsi tentang menegakkan khilafah di masa
memberikan
perjuangan partai politik ideologis modern ini, maka langkah pertama
yang berjuang menegakkan Islam yang harus ditempuh adalah
secara damai melalui pergulatan membentuk kelompok atau partai
pemikiran dan perjuangan politik. politik Ideologis yang memiliki
Apabila terdapat kesadaran politik pemahaman yang jelas terhadap
tersebut bisa ide-ide Islam secara menyeluruh dan
umat,
partai
tubuhnya dengan memahami metode perjuangan
menguatkan
berbagai aktivitas pemikiran dan Rasulullah saw. secara detail. Mau
politik dan berusaha melebur umat tidak mau parpol tersebut harus
dengan ide-ide, hokum-hukum, dan melakukan
pendapat-pendapat islami yang terhadap tsaqofah islam, baik itu Al
kajian
mendalam
Lalu berusaha Quran, Tafsir, Sunnah, Fiqh, maupun
diadopsinya.
menggapai kepemimpinan umat dan Sirah Nabi SAW. Kelompok itu juga
setiap anggotanya menjadi rujukan harus memiliki pengurus dan kader-
umat dalam masalah Islam dan kader yang memiliki keahlian dalam
perkembangan politik dunia. menggerakkan partai tersebut serta
Ringkasnya, hal yang harus memiliki kesadaran yang cukup
oleh HTI untuk terhadap metode yang benar
dilakukan
menegakkan khilafah adalah : bagaimana
Melalui jalan dakwah yang ditempuh anggotanya dengan ide dan metode
mengikat
para
dengan mengikuti thariqah dakwah dakwahnya. Parpol tersebut juga
Rasulullah, yaitu: harus memiliki kesadaran politik
dengan terhadap dunia internasional.
• Dimulai
pembentukan kader yang Parpol ideologis yang komit
bersyakhshiyyah Islamiyyah, dengan Islam itu harus melakukan
melalui pembinaan intensif proses penyadaran kepada umat
(halqah murakkazah) dengan secara
materi dan metode tertentu kepada para ulama, intelektual,
keseluruhan,
khsusnya
• Pembinaan umat (tatsqif tokoh-tokoh gerakan islam, pimpinan
jamaiy) untuk terbentuknya parpol dan ormas Islam, para
pendapat masyarakat (al- hartawan muslim, para pemuda dan
wa’yu al-amy) tentang Islam mahasiswa islam, dan kelompok-
• Pembentukan kekuatan kelompok potensial lainnya dalam
politik melalui pembesaran diri umat ini. Parpol itu harus
tubuh jamaah (tanmiyatu membina umat dengan Islam
jizmi al-hizb) agar kegiatan sebagai agama dan ideologi yang
pengkaderan dan pembinaan mengatur seluruh aspek kehidupan,
umum
dapat dilakukan
Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia
dengan lebih intensif, hingga
Qadim Zallum, Sistem terbentuk kekuatan politik (al-
Abdul
Pemerintahan Islam, (Bangil : quwwatu al-siyasiya)
Al-Izzah, 2002), hal. 93-95. • Penegakan
at-Tharablusi, 2000 khilafah
syariah dan
Abdullah
Perubahan Mendasar kekuatan politik. Kekuatan
memerlukan
Pemikiran Sayyid Qutub, terj. politik adalah kekuatan umat
Maghfur Wachid, yang memilliki kesadaran
M.
Surabaya: Ibadah.Net, politik Islam (al-wa’yu al-
al-Ghazali Imam, Al-Mustashfa, Juz siyasiy al-islamy)), yakni
I, Mesir: Al-Matba’ah al- kesadaran bahwa kehidupan
Tijariyah al-Kubra, 1937 bermasyarakat
Ali Ridha Adnan al-Nahwi, Al-Syura bernegara
dan
La al-Dimukratiyah, Kairo: dengan syariah Islam. Maka
harus
diatur
Dar al-Shahwah li al-nasyr, harus ada upaya penyadaran
politik islamy masyarakat
Al-Ahkam as- terus
Al-Mawardi,
sulthaniyyah, Al-Qahirah: Dar dilakukan oleh kader. Makin
menerus,
yang
Al-Hadits, 2006 banyak kader, makin cepat
al-QardawiYusuf, Fiqh Daulah kesadaran
dalam Perspektif Al-Qur’an sehingga kekuatan politik
terbentuk
dan Sunnah, terj, Suhardi, juga makin cepat terwujud
Jakarta: Raja Grafindo, 1994 • Massa umat yang memiliki
Taqiyuddin, Asy- kesadaran politik menuntut
An-Nabhani
Syakhsiyyah Al-Islamiyyah, perubahan ke arah Islam
jilid I, Beirut: Dar al-Ummah, • Di
dukung
oleh ahl-
quwwah (polisi,
An-nabhani Taqiyuddin, Nidzam al- politisi, orang kaya, tokoh
militer,
Hukm fil Islam, Beirut; Dar al- masyarakat dan sebagainya)
Ummah,1994 yang melalui pendekatan
Anonim, Mengenal Hizbut Tahrir intensif, setuju mendukung
dan strategi Dakwah Hizbut perjuangan
Tahrir, Terj. cet IV, Bogor: khilafah. Kekuatan politik
syariat
dan
Pustaka Thariqul Izzah, 2010 yang didukung oleh berbagai
International pihak semacam ini tidak akan
ArcherClive,
Organization. London. Allen terbendung.
& Unwin Ltd, 1983 • Rakyat menuntut tegaknya
As’Ad Said Ali, Ideologi Gerakan sistem
Pasca-Reformasi: Gerakan kekuasaan khilafah atau
(syariah)
dan
Sosial Politik Dalam Tinjauan penyatuan ke dalam khilafah
Ideologis, Jakarta:LP3ES, Islam.
2012 dalam Jurnal Islamica, Vol. 6, No. 1,
DAFTAR PUSTAKA
September 2011, h. 1-2.
Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)
Endang Turmudzi
Hizbut Tahrir, Strategi Dakwah Sihabudin, (ed), Islam dan
dan
Riza
Hizbut Tahrir, terj. Abu Fuad Radikalisme di Indonesia,
dan Abu Raihan, Bogor: Jakarta: LIPI Press, 2006
Pustaka Thariqul Izzah, 2000 Esposito.John L, (ed.), The Oxford
Indonesia, Partai Encyclopedia of The Modern
Hizbut-Tahrir
Politik dalam Islam, Jakarta: Islamic World, New York:
HTI Press.2008 Oxford
University Press, Huwaid Fahmi, Li al-Islam wa al- 1995
Dimukratiyah, Kairo: Markaz Fathiy Syamsuddin Ramadhan A
al-Ahram li al-Thiba’ah wa al- Nawiy,
Nasyr, 1993 Memahami
panduan
Lurus
I.J. Rosenthal, Islam in the Modern Islamiyyah Menurut Kitab
Khilafah
National State, (Cambridge: Kuning, Jakarta: Wadi Press,
University Press, 1965) 2013
Ibnu Khaldun, Mukaddimah, terj, Hafidz Abdurrahman, "Hizbut Tahrir
Masturi Ilham, dkk, Jakarta: Masuk Parlemen Mengapa
Pustaka Al-Kautsar, 2001 Tidak?"
Ibnu Khaldun, Mukaddimah, terj. Hidayatullah, Surabaya: April
dalam
Majalah
Jakarta: Pustaka Alkautsar, 2005
HamidTijaniAbd.Qadir,
Ibnu Taimiyah, Majmu‘ Fatawa, Politik
Pemikiran
Tahqiq: Anwar AlBaz (Dar El- Jakarta: Gema insane Press,
Dalam
Al-Quran,
Wafa, 2005M/1426) Cet. III 2001
Hilmy, “Akar-Akar Hartleb, Florian, 2012. “European
Masdar
Transnasionalisme Islam Project
Hizbut Tahrir Indonesia”, Understanding Precisely the
in
Danger?
Beverly, 1996. Phenomena ‘Eurosceptism,
Milton-Edwards,
Islamic Politics in Palestine. Populism, and Extremism’ in
London and New York: Times of Crisis”, Canadian
Tauris.
Center of Science and
Rafiuddin, 2015, Education, Vol. 4, No. 5, pp.
Mohamad
“Mengenal Hizbut Tahrir 45-63.
Analisis Ideologi Hasan Abul, Muslim, Shahih Muslim,
(Studi
Hizbut Tahrir vis a vis NU)”. (Semarang: Toha Putra, t.th.)
Islamuna. Vol 2, No 1 (2015) Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut
(29-55)
Tahrir dan Strategi Dakwah
2016,"Gerakan Hizbut tahrir, Bogor: Pustaka
Mohammaddin,
Hizbut Tahrir Thariqul Izzah, Cet. III, 2009
Dakwah
Indonesia", JIA, vol. 17, no. Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut
01, (47 - 62) Tahrir Partai Islam Ideologis,
Muhammad Din Syamsuddin, Islam terj. Abu Afif dan Nur khalis,
dan Politik Era Orde baru, Bogor: Pustaka Thariqul
Jakarta: Logos, 2001 Izzah, 2000
Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia
Nilda Hayati, 2017 “Konsep Khilafah Islamiyyah Hizbut Tahrir Indonesia, Kajian Living al- Qur’an
perspektif
Komunikasi. Epistemé, Vol.
12, No. 1, (169 – 200) Rais Dhiauddin, Teori Politik Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2001
Rodhi Muhammad Muhsin, Tsaqofah Dan Metode Hizbut Tahrir Dalam Mendirikan Negara Khilafah Islamiyah, Jakarta: Al-Izzah , 2008
RosenthalI.J., Islam in the Modern National State, Cambridge: University Press, 1965
Syamsuddin Ramadhan An-Nawiy, Panduan lurus memahami Khilafah Islamiyah, menurut Kitab kuning, Jakarta:Wadi- Press,2013
Whine, Michael, 2006. “Is Hizb ut- Tahrir Changing Strategy or Tactics?”,
Center
for
Eurasian Policy Occasional Research Paper, Series. 1, No. 1.
Zainul Kamal, dkk., Islam Negara dan Civil Society ;Gerakan dan
pemikiran
Islam
Kontemporer,
Jakarta:
Paramadina, 2005