STRATEGI POLITIK HIZBUT TAHRIR DALAM MENEGAKKAN KHILAFAH ISLAM DI INDONESIA

STRATEGI POLITIK HIZBUT TAHRIR DALAM MENEGAKKAN KHILAFAH ISLAM DI INDONESIA

1 HASANUDDIN, 2 EDI SABARA MANIK, 1,2 Program Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Riau

Pembebas_sejati@yahoo.co.id

Abstract

Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI) is an Islamic organization that became famous and became the subject of discussion after being dissolved by the Indonesian government through PERPPU no. 2 Year 2017. Many different views on the struggle Hizbut Tahrir Indonesia. The Indonesian government considers that the activities and ideas undertaken by HTI can divide the Unitary Republic of Indonesia (NKRI). However, some national figures assume that HTI’s struggle is not contradictory to the constitution and the idea conveyed by HTI namely the Khilafah is part of the teachings of Islam. In this paper, the author examines how HTI embodies the idea of the Khilafah. From the results of the study can be concluded that there are three strategies undertaken in realizing the Khilafah is first, the stage of coaching and cadre (tatsqif); second, interaction and struggle (marhalah tafaul wal kifah); third, the acceptance of power and application of law by the state (Marhalah tathbiq ahkamul Islam).

Kata Kunci : Hizbut Tahrir, HTI, Khilafah, Strategi

A. PENDAHULUAN

bicara dalam masalah pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia adalah

ormas islam ini.

ormas Islam yang telah dibubarkan Hizbut Tahrir (HT) merupakan oleh pemerintah Indonesia melalui

gerakan Islam trans-nasional yang Peraturan Pemerintah No. 2 tahun

bergerak dalam dakwah dan politik. 2017. Dalam satu tahun terakhir,

Didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin al- ormas Islam ini menjadi viral

Nabhani pada tahun 1953 di diperbincangkan

Palestina. Hizbut Tahrir (HT) seperti pembubarannya. Banyak pengamat

pasca

dikemukakan Whine (2006) berasal dan tokoh Negara yang angkat

dari Bahasa Arab Hizb at-Tahrir yang

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

dari umat Liberation)

berarti Partai Pembebasan (Party of

kekuasaan)

(Mohammadin, 2016). Di Indonesia organisasi politik berideologi islam

merupakan

sebuah

HT mendeklarasikan diri dengan yang

nama HizbutTahrir Indonesia (HTI). Taqiyuddin An-Nabhani pada tahun

Masuk pertama kali pada tahun 1953 di Al-Quds, Baitul Maqdis,

1980-an di bawah pimpinan Abd. Palestina dengan tujuan untuk

al-aghdadi.(Mohamad, mendirikan Khilafah Islamiyah di

Rahman

Selanjutnya, melihat dari pemerintahan berdasarkan syariat

muka bumi, yakni

sistem

tujuan yang ingin dicapai oleh HT Islam. Hal ini dikarenakan HT

yakni mendirikan Khilafah Islamiyah melihat kondisi umat islam diseluruh

di muka bumi berarti tujuan ini dunia terus mengalami kemerosotan

berlaku secara global. Posisi dan dan dikuasai oleh sistem ataupun

sikap yang diambil oleh HT ini dapat tata kelola pemerintahan

dikategorikan sebagai kelompok negara-negara

dari

ekstremis jika merujuk pada fitur-fitur segala bentuk modernisasi yakni

liberalis

dengan

ekstremisme yang Hartleb (2012) Barat. Selain Barat, HT juga

antara lain: (1) dogmatis;(2) pola mengambil posisi sebagai organisasi

interaksi kawan-lawan; (3) ilusi yang anti terhadap Zionisme dan

mengenai harmonisasi dunia di tentunya Israel sebagai negara

masa depan; dan (4) memiliki sosok karena berkeyakinan kedua entitas

pemimpin atau panutan yang ini sebagai sumber penderitaan

kharismatik.

Perkembangan HT sebagai Bahkan, jika dibandingkan dengan

utama masyarakat

Palestina.

organisasi politik berideologi Islam Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi

dengan misi global perlu dicermati serupa yang didirikan Hassan Al-

sebagai isu internasional yang Banna di Mesir tahun 1928, HT

berpotensi mengancam stabilitas sebagaimana

keamanan global. Dalam Baran Edwards

diuraikan

Milton-

(2004) disebutkan bahwa HT pada demikian. Tujuan utamanya adalah

menyatakan

awal didirikanoleh Syekh Taqiuddin melangsungkan kembali kehidupan

cenderung Islam dan mengemban kembali

an-Nabhani

menggunakan metode persuasif, dakwah Islam ke seluruh penjuru

jauh dari kekerasan apalagi tindakan dunia, serta mengajak kaum muslim

terorisme untuk menjalankan misi untuk kembali hidup secara islami

utamanya, namun pada akhir 1980- dalam naungan khilāfah Islamiyah

an struktur kepemimpinan HT yang „alā minhāj al-nubuwwah. Untuk

beralih ke generasi muda merasa mencapai tujuan tersebut HT

HT tidak progresif dalam upaya menerapkan

langkah-langkah pencapaian misi utamanya yakni dakwahnya dalam tiga tahap: tatsqif

Khilafah Islamiyah. (pembinaan

Di sisi lain, secara komposisi tafa‟ul (interaksi) dengan umat, dan

dan

pengkaderan),

metode dakwah HT lebih didominasi istilām

tindakan-tindakan yang

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

memang jauh dari kekerasan, mengkomunikasikan pesan mereka terlebih tindakan terorisme. Namun

kepada khalayak (Nilda, 2017). Oleh hal yang perlu dicatat adalah bahwa

sebab itu, menarik untuk dibahas ambisi HT untuk mendirikan Khilafah

bagaimana strategi HTI dalam Islamiyah dalam skala global, ini

menwujudkan Khilafah di Indonesia. berarti HT akan menyebarluaskan pengaruhnya keberbagai negara di

B. NEGARA

KHILAFAH

seluruh dunia, dan berkat globalisasi

MENURUT HIZBUT TAHRIR

hal ini dapat terjadi. HT sendiri Kalangan sekularis sering hingga

mengemukakan argumentasi yang organisasi politik berideologi Islam

saat ini

merupakan

cukup analitis, dengan pernyataan yang memiliki cabang di beberapa

bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah negara di seluruh dunia antara lain

tidak pernah menyinggung sedikit Indonesia,

pun tentang daulah (negara). Para Serikat,

Australia,

Amerika

sekularisasi Inggris, Jerman, Denmark, Yordania,

berpandangan bahwa di dalam Islam Mesir, Irak, Sudan, Tunisia, Aljazair,

tidak pernah ada ajaran yang Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgystan,

membahas masalah kenegaraan. Swedia, Lebanon, dan masih banyak

Mendirikan daulah tidak ada pijakan negara lain (Whine 2010).

nashnya. Bahkan, istilah daulah Menurut Hilmy (2011), ideologi

(negara) juga tidak ditemukan dalam transnasionalisme

al-Qur’an maupun as-Sunnah. merepresentasikan

HTI

lebih

Untuk menjawab sikap kritis “sentrifugalisme” Islam, di mana visi

pergerakan

penganjur sekularisasi, politiknya

para

penulis harus di identitas-identitas Islam nasional dan

alasan-alasan local yang berserak di seluruh dunia

kedepankan

argumentatif dan jernih. Penulis di bawah otoritas tunggal Khilafah

mencermati, pandangan sekularis ini Islamiyah. Doktrin tersebut diakui

tentu saja benar jika didasarkan oleh para aktivis HTI sebagai

pada pemahaman yang cenderung antitesis

literalis. Pandangan tersebut harus menandingi, bahkan mengganti,

diuji kebenarannya terlebih dahulu. posisi konsep negara-bangsa (NKRI)

Paling tidak diperlukan analisa yang yang sudah dianggap final di

intens dan terukur. Indonesia.

Yusuf as-Sabatin berpendapat, berkeyakinan

Dan

dengan

bahwa mungkin karena kata state khilafah yang dilandaskan kepada

pada

pendirian

mempunyai ciri-ciri pembagian kerja, beberapa ayat al-Qur’an, HTI

kekuasaan politik, penguasa, dan berusaha

sebagainya, kata tersebut kemudian khilafah dan penegak syariah yang

membangun

negara

diterjemahkan dengan kata daulah, lengkap dengan gagasan pemikiran

yang mempunyai ciri-ciri al-uqbah yang mereka tuangkan dalam

dan al-ghalabah berbagai media baik cetak maupun

(pergiliran)

(kemenangan atau kekuasaan), elektronik

dalam

rangka

seperti yang dinyatakan di atas.

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

Dengan demikian, kata daulah dengan realitas negara tidak ada (negara) bukan merupakan kata

dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Ali yang dinyatakan oleh nash, baik al-

Abdurraziq (1995) berpandangan Qur’an maupun as-Sunnah. Sebab

bahwa Islam tidak membahas itu, untuk mendefiniskannya tidak

realitas tersebut. bisa menggunakan kedua nash

tersebut jelas tersebut,

Tuduhan

kontradiktif dengan nash al-Qur’an berpedoman pada realitas bahwa

kecuali

dengan

yang qathi’i, bahwa Islam adalah negara

agama yang lengkap dan sempurna. manusia, atau dengan melihat

merupakan

kumpulan

Yang benar, realitas yang dimaksud realitas manusia dengan berbagai

oleh kata daulah (negara) tersebut cirinya. Manusia adalah makhluk

telah dijelaskan oleh Islam, tetapi yang diberi akal oleh Allah. Sebab

dengan menggunakan istilah yang itu, ia mampu melahirkan dan

khas, yaitu al-khilafah. Kata al- memahami pemikiran. Pemikiran

khilafah ini terdapat antara lain, dalam diri manusia sangat penting

dalam hadis hasan riwayat al-bazzar karena

pemikiranlah

yang

mengendalikan perasaan

Rasulullah bersabda : tingkah lakunya dalam kehidupan.

dan

Sesungguhnya Dalam pandangan Yusuf as-

Artinya;

(urusan) agama kalian berawal Sabatin,

dengan kenabian dan rahmat, berdasarkan realitas negara sebagai

sebuah

negara

kemudian akan ada khilafah entitas dan struktur kekuasaan serta

dan rahmat, kemudian akan akumulasi

kekuasaan dan mempunyai pemikiran. Definisi ini

kesengsaraan (jabariyyah). boleh digunakan secara umum untuk

(HR. al-Bazzar). semua negara; baik Kapitalis,

Kata khilafah dalam hadis di Sosialis

atas mempunyai konotasi sistem Kapitalis, Sosialis dan Islam, baru

yang merupakan ada

pemerintah

pewaris pemerintahan kenabian. Ini pemahaman,

jika

masing-masing

juga dijelaskan dalam hadis shahih keyakinan negara tersebut adalah

standarisasi,

dan

riwayat Muslim yang menyatakan : Kapitalis, Sosialis, atau Islam.

Artinya; Dulu bani Israel Berdasarkan

dipimpin dan diurus oleh para pemahaman,

perbedaan

Nabi. Jika para nabi itu telah keyakinan inilah identitas sebuah

standarisasi

dan

wafat, mereka digantikan oleh negara bisa ditentukan.

Nabi yang baru. Akan tetapi, Menurut Yusuf as-Sabatin,

setelahku tidak ada lagi bahwa kata daulah memang tidak

seorang Nabi, dan akan ada dinyatakan oleh al-Qur’an dan as-

khalifah yang banyak. (HR. Sunnah atau nash syariat karena

Muslim).

istilah ini memang merupakan istilah

yang kedua ini asing. Akan tetapi, tidak berarti

Hadis

bahwa fase bahwa penjelasan yang berkaitan

menjelaskan,

pemerintahan yang pertama adalah

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

fase pemerintahan dengan sistem Dari paparan tersebut dapat kenabian, tetapi setelah tidak ada

bahwa Nabi Saw lagi nabi yang diutus, sistem

dipahami

merupakan pengganti para Nabi kenabian tersebut diteruskan oleh

sebelumnya dalam urusan politik para khalifah (bentuk pluralnya

(siyasah) di samping pengganti khulafa’),

dalam urusan kenabian. Ini yang menduduki khilafah. Berdasarkan

ditunjukkan dalam sirah Nabi Saw hadis di atas, dapat dipahami bahwa

mendirikan partai; Nabi

mulai

dari

kekuasaan untuk pemerintahan untuk melaksanakan

Saw mewarisi

sistem

mengambil

menerapkan Islam di Madinah; urusan umatnya adalah sistem

membuat perjanjian dengan Yahudi khilafah. Jadi dalam hal ini, tugas

melalukan seri Nabi Saw tersebut dalam urusan

dan

Quraisy;

peperangan; dan sebagainya. pemerintahan, bukan dalam urusan

Semua ini, menurut Ibnu kenabian. Sebab, urusan kenabian

Khaldun merupakan aktivitas politik, adalah masalah pengangkatan dari

aktivitas kenabian Allah,

sementara

dinyatakan oleh al-Qur’an sebagai pemerintahan

sedangkan

urusan

tabligh (penyampaian pengangkatan manusia.

(Ibnu Khaldun,2001). Realitas

risalah)

Dengan demikian, dapat disimpulkan merupakan sistem pemerintahan

bahwa

khilafah

bahwa realitas yang dimaksud oleh yang diwariskan oleh Nabi Saw bisa

kata daulah (bahasa Arab) atau dibuktikan melalui ungkapan hadis

state (bahasa Inggris) tersebut shahih riwayat Bukhari dan Muslim

dibahas oleh Islam dalam sebuah di atas. Dalam hadis tersebut

wacana yang khas, yang disebut disebutkan “Kaanat bani Isra’il

oleh nash syariat dengan istilah al- tasusuhum al-anbiya“ (Dulu bani

Khaldun juga Israel dipimpin dan diurus oleh para

khilafah.

Ibnu

menggunakan kata daulah Islamiyah Nabi). Kata tasusuhum al-anbiya’

(negara Islam); kata daulah (negara) (dipimpin dan diurus oleh para Nabi)

disertai ajektif Islamiyah (Islam) menunjukkan bahwa para Nabi

menyebut al-khilafah. tersebut memegang jabatan politis

untuk

Khaldun bukan (siyasah) seperti yang dipegang oleh

Memang, Ibn

merupakan intelektual muslim yang Daud a.s. dan Sulaiman a.s.

pertama menggunakan perkataan Keduanya tidak hanya menjadi Nabi,

daulah Islamiyyah untuk menyebut tetapi juga memegang jabatan

al-khilafah. Ia tetap menggunakan pemerintahan.

al-khilafah ini (Ibnu kepada Muhammad Saw, Rasulullah

bersabda : Kullama halaka nabi Dalam konteks ini, Ibn Khaldun khalafahu nabi wa innahu la nabiya

memberikan sifat Islamiyah pada ba’di (Ketika para Nabi itu telah

kata daulah karena kata tersebut wafat, mereka digantikan oleh Nabi

bermakna umum; meliputi Islam dan yang baru. setelahku tidak ada lagi

Ibnu Khaldun seorang Nabi).

siyasah ‘aqliyah

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

(politik dan pemerintahan akal) argumentatif dan irrasional. Menurut dengan siyasah syar’iyah (politik dan

penulis, para pemikir politik Islam pemerintahan syariat). Dikatakan

klasik seperti Ibnu Taimiyah, Al- siyasah ‘aqliyah karena undang-

Ghazali, Ibnu Khaldun dan lain-lain, undang yang diterapkan oleh negara

maupun para pemikir politik Islam tersebut bersumber dari akal para

kontemporer, seperti Hasan al- tokoh pemikir negara. Sedangkan

Banna, Sayyid Quthb, Taqiyuddin dikatakan siyasah syar’iyah karena

An-Nabhani, Muhammad Dhiauddin undang-undang yang diterapkan

Rais, Yusuf Qardhawi dan lain-lain, oleh negara bersumber dari syariat

memberikan pendapat Allah. Negara Islam masa Rasulullah

telah

jawaban tentang disebut dengan al-mulk (kerajaan)

sekaligus

eksistensi negara dan hukum atau daulah (negara), sedangkan

Meskipun para negara Islam masa Ibnu Khaldun

mendirikannya.

pemikir tersebut berbeda logika menyebut dengan al-khilafah atau

tentang pembentukan ad-Daulah

hukum

negara, namun mereka sependapat Qadim, 2002)

al-Islamiyah.

(Abdul

mengenai hukum mendirikan negara Berdasarkan paparan tersebut,

adalah wajib.

istilah daulah Islamiyah (negara Pemikir politik Islam klasik, Islam) hanya mempunyai satu

Ibnu Taimiyah mengumpamakan makna, yaitu al-khilafah, sesuai

agama dan negara merupakan dua maksud yang dikehendaki oleh

saudara kembar yang satu sama lain intelektual yang menggunakan istilah

tak dapat dipisahkan. Negara tanpa tersebut. Logika Ibn Khaldun ini

adalah berbahaya, menyimpulkan bahwa negara al-

agama

sebaliknya agama tanpa negara tak Qur’an dan as-Sunnah adalah al-

dapat terlaksana dengan sempurna. khilafah, bukan yang lain. Pada

Menurut Ibnu Taimiyah bahwa dasarnya al-Qur’an dan as-Sunnah

negara yang tanpa agama, akan jadi telah

tirani (Ibnu Khaldun,2001). Menurut kenegaraan

membahas

konsep

Ibnu Taimiyah bahwa agama tanpa menggunakan istilah daulahkarena

meskipun

tidak

sulthan, jihad dan mal, adalah kata ini merupakan istilah asing-

seburuk sulthan dan harb artinya melainkan dengan menggunakan

yang paling buruk. istilah al-khilafah. Sama seperti

sesuatu

Mengatur masalah manusia adalah ketika membahas aqidah; al-Qur’an

kewajiban agama. Menurut Ibn maupun

Taimiyah, kebutuhan manusia tidak menggunakan

as-Sunnah

tidak

akan terpenuhi jika tidak ada melainkan

istilah

aqidah

menggunakan istilah kerjasama antar masyarakat di iman, tetapi dengan maksud yang

bawah bimbingan negara. sama.

Ibnu Taimiyah menyatakan, Dari

bahwa imam atau kepala negara daulah (negara) tersebut, jelaslah

analisa

peristilahan

merupakan jantung sebuah negara. bahwa kritikan para penganjur

Ia mengibaratkan negara itu laksana sekularisasi

sangat

tidak

satu tubuh. Ibnu Taimiyah melihat

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

bahwa kehidupan agama tidak dari pada makna politik dalam terlepas dari kehidupan kenegaraan.

pengertian yang populer sekarang. Dengan ini pula bahwa berpolitik dan

Segala hal, seperti memperbaiki beragama tidak dapat dipisahkan.

kehidupan makhluk Tuhan dan Tugas khalifah adalah mewujudkan

menujukkan ke jalan yang benar, syariat

yang menyelamatkan mereka di manusia dari perbuatan bid’ah yang

Islam dan

melindungi

dunia dan akhirat, termasuk politik. merusak manusia (I.J. Rosenthal,

mengenai hukum 1965).

Berbicara

mendirikan negara (khilafah), al- Menurut Ibnu Taimiyah bahwa

Ghazali berpendapat bahwa hukum wajib diketahui kekuasaan untuk

mendirikannya itu adalah wajib mengatur urusan manusia (wilayah

syar’i. Ia menegaskan bahwa amr an-nash) termasuk salah satu

hukumnya wajib kifayah. Alasan Al- kewajiban agama terbesar. Bahkan

Ghazali bahwa wajibnya itu karena tanpa kekuasaan, urusan agama

ijma’ (Al-Ghazali,1937). Berkenaan dan

pandangan Al-Ghazali ditegakkan. Kemaslahatan manusia

dunia tidak

Muhammad Din tidak akan sempurna kecuali dengan

tersebut,

Syamsuddin mengemukakan bahwa adanya interaksi di antara mereka

Al-Gazali memahami khilafah bukan karena adanya kebutuhan satu

hanya tuntutan yang didasarkan atas sama lain. Sementara itu, interaksi di

wahyu sebagaimana dikemukakan antara

para fuqaha, tapi juga atas adanya

mereka

mengharuskan

pertimbangan rasional, dalam arti Rasulullah bersabda :

seorang

pemimpin.

falsafi. (Muhammad,2001) Artinya; Jika ada tiga orang

Menurut Al-Ghazali bahwa keluar untuk melakukan suatu

dasar hukum wajib mendirikan perjalanan, hendaklah salah

khilafah itu adalah sejarah umat seorang di antara mereka

Islam itu sendiri, yakni kesepakatan menjadi pemimpinnya. (HR.

(ijma) sahabat yang mengangkat Abu Daud).

Abu Bakar sebagai pengganti Dengan demikian, menurut

Rasulullah. Ini berarti bahwa selain Ibnu

mendirikan khilafah suatu kewajiban, Muhammad telah mewajibkan kaum

di samping itu pula merupakan muslimin untuk mengangkat seorang

kontinuitas historis yang didukung pemimpin,

oleh kesadaran yang menyatu kelompok yang kecil di dalam suatu

meskipun

dalam

dengan masa lampau. Seakan tidak perjalanan. Ia menjelaskan bahwa

ada yang memisahkan antara dua perintah Nabi Muhammad ini

masa tersebut. Tegasnya, eksistensi merupakan isyarat bahwa kaum

khilafah selain sebagai kewajiban, muslimin wajib mengangkat seorang

juga simbol kontinuitas historis. Al- pemimpin.(Ibnu Taimiyah, 2005)

menegaskan bahwa Seirama dengan pandangan

Ghazali

hubungan antara agama dengan tersebut, politik (siyasah) menurut al-

kekuasaan (pemerintahan) adalah Ghazali, jauh lebih luas maknanya

dua saudara kembar. Agama

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

menjadi dasar (asas) dan kekuasaan Ayat ini telah mewajibkan (pemerintahan) menjadi pemelihara.

semua orang yang beriman agar taat (Muhammad,2001)

kepada Allah dan Rasulnya serta Ulil Identik dengan pandangan

Amri (Pemerintah), jika benar-benar tersebut, Ibnu Khaldun menyatakan

orang itu beriman. (Ibnu Khaldun, bahwa pengangkatan kepala negara

dan pembentukan lembaga-lembaga

pandangan Ibnu negara adalah wajib syar’i. Artinya,

Dalam

bahwa pembentukan kemestian adanya jabatan imam dan

Khaldun,

khilafah meriupakan kewajiban umat lembaga imamah itu ditunjuk oleh

dan memerlukan konsensus umum syariat, berdasarkan ijma’ sahabat.

(ijma) dari anggota umat yang Dalam hal ini, ia menentang

kompeten. Tapi Ibnu Khaldun tidak pendapat mereka yang mengatakan

mencari landasan ijma ini dalam bahwa kewajiban tersebut adalah

syariah, melainkan dalam solidaritas berdasarkan wajib aqli, bukan syar’i.

kelompok. (Muhammad, 2001) Pembentukan

politik Islam (khilafah) dalam pandangan Ibnu

negara

Pemikir

kontemporer cukup banyak yang Khaldun hukumnya wajib kifayah,

membahas mengenai eksistensi sedangkan pengangkatan imam

dan kewajiban diserahkan kepada ahlul halli wal

negara

Secara selektif, aqdi, yaitu golongan ulama dan

mendirikannya.

penulis hanya mengkedepankan dua umara’. Menurutnya, setiap orang

nama saja yang mewakili pemikir wajib taat kepada imam. Allah

politik kontemporer, yaitu Sayyid berfirman :

Qutub dan Taqiyuddin An-Nabhani. Menurut Sayyid Qutub,

Islam merupakan agama yang realistik, yang membuktikan bahwa larangan

dan nasihat saja tidak cukup. Juga membuktikan, bahwa agama ini

Artinya; Hai orang-orang yang tidak akan tegak tanpa negara dan beriman, taatilah Allah dan

kekuasaan. Agama adalah manhaj taati Rasul dan Pemimpin di

atau sistem yang menjadi dasar antara kamu. Kemudian jika

yang menjadi dasar kehidupan kamu

praktis manusia, bukan hanya tentang

berlainan

pendapat

perasaan emosional kembalikanlah ia kepada Allah

(wijdan) yang tersemat dalam hati, dan Rasul (al-Qur’an dan as-

kekuasaan, perundang- Sunnah), jika kamu benar-

tanpa

undangan, manhaj yang speksifik benar beriman kepada Allah

dan konstitusi yang jelas. Berbicara dan hari kemudian. Yang

mengenai hukum mendirikan negara demikian itu lebih utama

Sayyid Qutub (bagimu) dan lebih baik

(khilafah),

bahwa hukum akibatnya. (QS. An-Nisa : 59).

mengemukakan

mendirikannya itu adalah wajib syar’i. Ia menegaskan bahwa

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

hukumnya wajib kifayah. (Abdullah, pasti dan tidak ada pilihan dalam 2000)

menegakkannya. Sayyid

rangka

pelaksanaannya bahwa dalam negara Islam, hukum

merupakan kemaksiatan yang paling dan legalisasi yang sebenarnya

besar dan Allah akan mengazab hanya

dengan azab yang amat pedih. konsekuensinya syariah menjadi

Menurut Taqiyuddin An-Nabhani, konstitusi fundamental. Pemahaman

dalil tentang pengangkatan khalifah ini telah melahirkan teori Qutb

hukumnya wajib bagi seluruh kaum bahwa kedaulatan Ilahiyah tertinggi

muslimin adalah as-Sunnah dan atau Hakimiyah sebagai hasil

Ijma Sahabat (AnNabhani, 1994) interpretasi tekstual dari ayat-ayat al-

Dari argumentasi peristilahan Qur’an: “siapa saja yang memerintah

daulah (negara) dan landasan tidak sesuai dengan wahyu Allah

normatif mendirikan negara tersebut, adalah kafir, fasik dan munafik”.

penulis melihat bahwa sebenarnya (QS. 5:34,35,36). Dalam sinaran

penganjur sekularisasi teori ini, hukum Ilahiah (Islami)

para

mengarahkan kaum adalah sangat komprehensif dan

mencoba

muslimin untuk menatap realitas terhindar dari berbagai aturan dan

kebangkitan Barat yang maju karena otoritas manusia. Beberapa otoritas

telah memisahkan agama dengan non Ilahiah adalah thagut, yang tidak

kehidupan mereka. Menurut penulis, memiliki legitimasi, tidak religius, dan

kaum muslimin tidak seharusnya tiran. (Muhammad, 2001)

belajar dari sejarah keberhasilan Dalam konsepsinya tentang

Barat yang berpaham sekuler negara

tersebut. Jika kaum muslimin mau menekankan pentingnya dimensi

bangkit maka pilihan satu-satunya sosial, ekonomi dan politik. Ia

kembali menegaskan bahwa negara Islam

mengupayakan

diterapkannya syariat Islam dalam akan

seluruh aspek kehidupan. Sebab, pembagian

menjamin

pemerataan

kemunduran kaum muslimin justru sebagaimana

kesejahteraan

terjadi karena telah meninggalkan institusi keadilan sosial politik. Ia

mestinya

dalam

ajaran Islam. Penulis melihat lebih memilih negara universal.

pandangan kritis para penganjur Sayyid Qutb melihat pentingnya

tidak mampu partisipasi politik rakyat melalui

sekularisasi

menampilkan logika ilmiah yang musyawarah.

Prinsipnya bahwa memadai guna mendukung gagasan umat Islam dimungkinkan bisa

negara yang di berpartisipasi

privatisasi

kedepankannya. segala urusannya. (Muhammad,

dalam

mengatur

Pernyataan agama terpisah 2001)

dari negara dan tidak perlu Dalam pandangan Taqiyuddin

syariah merupakan An-Nabhani, mendirikan negara

formalisasi

paham sekuler yang digagas oleh (khilafah) adalah fardhu bagi seluruh

kalangan Sekularis. Pandangan kaum muslimin adalah sesuatu yang

paham

ini

berujung kepada

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

menyandarkan setiap perbuatannya penganuliran

dengan perilaku Rasulullah dan (khilafah). Menurut penulis, langkah

eksistensi

negara

sahabat. Rujukan kaum muslimin seperti

adalah al-Quran dan Sunnah. Al- penarikan kesimpulan yang tidak

ini merupakan

upaya

Quran dan Sunnah adalah masa berdasar secara ilmiah. Sebab

lalu, tetapi ia tetap harus dijadikan secara historis dan empiris, Islam

rujukan, ukuran, agar kita bisa pernah dipayungi oleh negara

melihat kondisi kita sekarang. (khilafah) yang mengemban misi

Saat ini kehidupan kaum keagamaan ke seluruh dunia meski

muslimin tidak berjalan seperti tidak sempat menguasai dunia, tapi

kondisi ideal seperti yang telah paling tidak dua pertiga dunia bisa

dipraktekkan oleh Rasulullah dan dikuasainya.

Dengan realitas Selain itu, sejarah telah

sahabatnya.

kehidupan yang tidak Islami ini, mencatat bahwa kejayaan agama

maka wajar jika kaum muslimin (Islam) dan kemuliaan umatnya

merefleksikan sejarah kejayaannya (penganutnya), justru dicapai ketika

untuk menggagas masa depan yang misi agama (Islam) diemban oleh

cemerlang, yaitu masa depan yang negara (khilafah). Selama lebih dari

sesuai dengan sunnah Rasulullah

13 abad –suatu masa yang amat dan al-Quran, sebagaimana capaian panjang,

kaum muslimin. menguasai dunia belum satu abad-

bahwa Demokrasi Islam pernah menoreh tinta emas

Sejujurnya,

adalah sistem pemerintahan produk kejayaannya

masa lalu. Orang Barat tidak sejarah masa lalu dan realita itu

dalam

lembaran

mencampakkan produk masa lalu tidak terbantahkan. Realitas ini

menggantikannya dengan merupakan

dan

produk baru. Tetapi, orang Barat terpisahan agama (Islam) dan

jawaban

ketidak-

selalu menjadikan produk masa negara, sekaligus respon aktualisasi

lalunya, semisal Demokrasi, sebagai ajaran Islam dalam institusi formal.

sekarang untuk Benar, kita

acuan

masa

menggagas masa depan mereka. memperhatikan masa lalu kita, tetapi

tidak

hanya

Ironi, jika kaum muslimin mengecam harus

gagasan dan upaya untuk kembali sekarang dan masa depan. Sejarah

memperhatikan

masa

mendirikan khilafah Islam. Sebab, adalah fakta masa lalu. Sejarah

telah terbukti bahwa penerapan berguna

Islam baru bisa sempurna dengan sekarang

adanya khilafah Islam. Signifikansi masa lalu (kejayaan umat Islam) adalah untuk merubah

C. STRATEGI HIZBUT TAHRIR

masa sekarang, menuju masa

DALAM

MENUJUDKAN

depan yang cemerlang. Harus

KHILAFAH

dipahami, bahwa sampai kapanpun Strategi yang dilakukan Hizbut- (bahkan

Tahrir dalam rangka mewujudkan seorang

visi dan misi gerakannya; yakni

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

Menegakkan Khilafah Islam Di Ada juga secara massif dengan Indonesia dibagi dalam dua periode.

Training-training/ Yakni pada masa atau rezim Orde

mengadakan

kepemimpinan maupun baru dan yang kedua masa atau

latihan

Daurah-daurah dirasah Islmiyah. rezim reformasi/sekarang ini.

Kelanjutan dan follow up dari kontak Pada periode pertama, pada

fardhiyah dan masif ini adalah masa atau rezim Orde baru yakni

dengan membina dan mengkader dibawah pemerintahan Soeharto,

mereka dalam halqah-halqah. Di Hizbut-tahrir Indonesia melakukan

forum halqah-halqah inilah Hizb strategi gerakan secara tertutup/

mentransformasikan ide-ide Islam Under ground. pada masa rezim

peserta halqah. soeharto; pemberlakuan Azas tungal

kepada para

penggunaan kata-kata atau bahasa pancasila dan de-Islamisasi politik

training motivasi/ membuat gerakan-gerakan Islam

inggris

motivations biasa termasuk didalamnya Hizbut-tahrir

achievments

digunakan untuk kampus-kampus terpaksa melakukan gerakan bawah

atau perguruan tinggi negeri dan tanah. Karena memang pada masa

swasta Islam. Sementara untuk itu, Islam dan aktivis islam dijadikan

kampus-kampus atau perrguruan musuh utama oleh rezim soeharto

tinnggi negeri dan swasta umum pasca

menggunakan bahasa Akbatnya

daurah dirasah penangkapan

pembunahan,

Arabseperti

Islamiyah. Hal ini dilakukan karena terhadap para aktivis Islam menjadi

dan

intimidasi

memang untuk menarik minat dari sesuatu yang tidak bisa dielakkan.

mahasiswa itu sendiri. Ide-ide yang Kondisi

di kaji dalam halqah ini adalah kitab- menjelang akhir tahun 1990-an

ini berangsur

pulih

kitab yang sudah di tabanni oleh menuju tahun 2000-an. Pada masa

Hizbut-tahrir. Tentunya kitab ini ini Hizbut-tahrir berada pada fase

sudah disediakan oleh Hizbut-tahrir atau

tahapan pertama/tahapan pusat, dan Hizbut-tahrir yang ada di Nuqthatul Ibtida (nuqthatul Ibtida

(HTI) maupun merupakan tahapan pertama dari

indonesia

lainnya tiga tahapan dakwah dan politik

negara/wilayah

sebagai acuan Hizbut-tahrir). Fase nuqthatul Ibtida

menjadikannya

sekaligus rujukan untuk membina adalah fase dimana Hizbut-tahrir

para Anggota hizbut-tahrir. kitab- fokus pada proses rekrutmen yang

kitab yang ditabanni adalah kitab dikenal dengan Tatsqif wa Takwin;

Mutabanat ( artinya kitab atau buku pembinaan

utama Hizbut-tahrir). Kitab ini Tujuannya

dan

pengkaderan.

merupakan karya yang ditulis Pendiri untukmemperbesar tubuh Hizb dan

adalah

Hizbut-tahrir sendiri yakni Syaikh memperbanyak sel anggota dan

Taqiyuddin An-Nabhani. Tujuan dari jaringannya. Strategi Tatsqif dan

adalah untuk pengkaderan ini dilakukan dengan

tabanni

ini

menyamakan persepsi terhadap cara kontak individu (ittisholah

seluruh anggota dan kader Hizbut- fardhiyah), face to face, kos to kos.

tahrir yang ada di seluruh dunia.

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

Sehingga setiap kader dan anggota Dalam hal keberadaannya sebagai Hizbut tahrir dimanapun mereka

kader dan anggota Hizbut-tahrir, berada pasti memiliki kesamaan

maka Mas’ul (penanggung jawab ide,pemikiran

wilayah) melaporkan anggota dan peraturan. Inilah salahsatu yang

perasaan

dan

kadernya kepada Ma (mandub Amir; menjadikan Hizbut-tahrir menjadi

Amir). Ma adalah satu-satunya gerakan yang tetap

Pembantu

penanggung jawab Hizbut-tahrir solid dan susah untuk dipecah belah

sebuah wilayah setingkat negara. oleh pihak lain.disamping itu untuk

Artinya dimasing-masing negara menertibkan administrasi, gerak dan

yang ada anggota dan kader Hizbut- langkah

tahrirnya maka disana akan ada dunia termasuk Indonesia, Amir

Hizbut-Tahrir

diseluruh

penanggung jawabnya. Ma inilah Hizbut-tahri juga memberikan Qanun

nanti yang akan melaporkan dan Idari dan juga Milaf idariSejenis

mengkomunikasikan kepada Amir AD/ART Partai. Dan Berdasarkan

Hizbut-tahrir yang ada di Pusat. Qanun idari dan Milaf idari inilah

Disamping itu, Amir Hizbut-tahrir para Mandub Amir dan Masul

juga mengutus/menempatkan orang menyelesaikan

masalah-masalah kepercayaannya kesetiap negara yang muncul baik internal maupun

yang ada Anggota dan kader Hizbut- eksternal

untuk wilayahnya.Halqah yang dilakukan

membina,mengarahkan sekaligus secara kontiniu satu kali dalam

menjembatani antara Amir Hizb seminggu merupakan internalisasi

dengan para anggota dan kader ideologi islam kepada para anggota

hizbut-tahrir yang ada disetiap Syabab

wilayah atau negara. Dan Mandub anggota

hizbut-tahrir,

sehingga

memberikan laporannya tsaqafah Islam dan ideologinya

yang sudah

matang

Amir

kepada Amir Hizbut-tahrir yang ada secara sukarela akan menyatakan

dipusat. Dan kondisi ini tidak hanya bergabung dengan Hizbut-tahrir.

mengenai jumlah dan keberadaan Disaat itulah saat ia menyatakan

syabab di sebuah daerah saja, bergabung dengan Hizbut-tahrir dan

melainkan juga gerak dan planning diterima

Hizbut-tahrir kedepan. (penanggung

oleh

Mas’ulnya

kegiatan

Artinya setiap pertumbuhan dan mahaliyah;

jawab

wilayah

perkembangan Hizbut-tahrir yang Kabupaten/kota/kecamatan)

(setingkat

ada di Indonesia tidak terlepas dari tergantung dari sedikit banyaknya

kontrol dan arahan langsung dari anggata HT di wilayah tersebut,

Hizbut Tahrir yang ada di pusat, maka ia resmi menjadi Kader dan

ini Amir Hizbut- anggota Hizbut-tahrir. Kader dan

dalam

hal

tahrir.Disinilah peneliti memahami anggota

bahwa apa yang di klasifikasikan bergabung biasa disebut dengan

oleh Patrik Morgan; Hizbut-tahrir Syabab Hizbut-tahrir dan ia pun

merupakan aktor Internasional yang akan

Individunya bergerak atas nama berjuang atas nama Hizbut-tahrir.

bergerak/beraktivitas

dan

kelompok. Dan strategi dakwah yang

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

dilakukan pada tahapan ini lebih memahami apa yang sebenarnya kepada pendekatan cultural.

menjadi tujuan Hizbut-tahrir. strategi Periode

ini juga memudahkan bagi hizbut- perjalanannya

kedua,

dalam

tahrir untuk memetakan Siapa yang Reformasi,

memasuki

era

pro terhadap Hizbut-tahrir, siapa mendeklarasikan

Hizbut-tahrir

yang netral dan siapa yang sebuah Gerakan Islam yang Vokal

diri

sebagai

menentang dan menghalang-halangi dan konsern pada penerapan

tercapainya visi dan misi Hizbut- Syariah dan Penegakan Khilafah

tahrir tersebut. menurut peneliti, hal Islam. Pada periode ini, Hizbut-tahrir

ini memiliki dampak positif dan menggunakan

negatif; dampak positifnya adalah terbuka. Dalam hal ini peneliti

Strategi

secara

dapat memetakan memahami Secara terbuka artinya

hizbut-tahrir

siapa-siapa saja yang bisa dijadikan secara kelembagaan, keberadaan

kawan, sekaligus pendukung dan Hizbut-tahrir diakui secara legal oleh

bersinergi terhadap dakwah dan Pemerintah, hal ini ditandai dengan

politik Hizbut-tahrir. Sehingga sedini dikeluarkannya SK dari Kemendagri

mungkin dapat dirangkul sebelum dan Kesbangpol RI, meskipun itu

dipengaruhi oleh pihak-pihak lain dalam bentuk Ormas. penuturan

yang memusuhi dakwah dan dari DPP HTI, keberadaan Hizbut-

aktivitas politik hizbut-tahrir; baik itu tahrir sebagai Ormas Islam di

datangnya dari pemerintah maupun, Indonesia merupakan strategi agar

gerakan dan ormas Islam maupun dapat beergerak secara legal dan

LSM-LSM nasionalis, liberal dan dapat diterima dengan mudah oleh

komperador lainnya. pemerintah dan rakyat Indonesia.

LSM

dampak negatifnya Meskipun aktivitas yang dilakukan

Sedangkan

adalah; Hizbut-tahrir rentan untuk di oleh Hizbut-tahrir adalah aktivitas

bubarkan dan dapat dengan mudah dakwah namun bersifat politis. Bagi

di berangus, karena disaat itu Tubuh Hizbut-tahrir fungsi partai politik itu

dan bangunan Struktur Hizbut-tahrir adalah tidak hanya meraih suara

maupun massa pendukungnya pada masa momen tertentu seperti

belum besar. Namun dibalik itu pemilu atau pilkada. Namun fungsi

semua, tentu strategi yang dibuat edukasi dan agregasi jauh lebih

dan telah dilakukan oleh Hizbut- penting. Dan dua fungsi inilah yang

sendiri sudah konsern digarap oleh HTI. Pada

tahrir

itu

dipertimbangkan dengan matang. tahapan kedua ini; Hizbut-tahrir

Karena disetiap negeri Islam tempat menyatakan secara langsung dan

bergerak dan terbuka apa yang menjadi visi dan

Hizbut-tahrir

kondisinya tidaklah misi gerakannya; meskipun itu

beraktivitas

sama. Misalnya di bagian asia berbeda dengan sistem dan asas

tenngah dan negeri-negeri Arab; negara Republik Indonesia maupun

aktivis Hizbut-tahrir disana dibunuh, pemerintah. Hal ini dilakukan oleh

ditangnkapi, disiksa dan intimidasi Hizbut-tahrir agar seluruh elemen

bahkan organisasinya terlarang, masyarakat

dan

pemerintah

namun kondisi itu tidak terjadi di

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

Indonesia, Malaysia bahkan di berjalan bersama-sama Hizb dalam sebahagian negara Eropa Barat

menegakkan Daulah Hizbut-tahrir berkembang dengan

usahanya

mengangkat seorang Pesat.

Khilafah,

untuk melangsungkan Setelah

Khalifah

kehidupan Islam dan mengemban membentuk

Hizb

dapat

dakwah Islam ke seluruh penjuru sebagaimana yang dimaksud di

sekelompok

partai

dunia.Pada tahap ini Hizb mulai atas, juga setelah masyarakat mulai

menyampaikan dakwah merasakan kehadirannya, mengenal

beralih

kepada masyarakat banyak secara ide-ide dan cita-citanya, pada saat

kolektif.

itu sampailah Hizb ke tahap kedua. Pada tahap ini Hizb melakukan Tahap keduaadalah tahap

kegiatan-kegiatan seperti berikut: berinteraksi dengan masyarakat

1. Pembinaan Tsaqafah (Tafa’ul Ma’a Ummah ) tahapan ini

Murakkazah (intensif) disebut juga dengan fase Nuqthatul

melalui halqah-halqah Intilaq. nuqthatul intilaq; adalah titik

Hizb untuk para pengikut- tolak dakwah; fase dimana dakwah

dalam rangka dan aktivitas Hizbut-tahrir menyebar

nya,

membentuk kerangka ke berbagai penjuru yang ada di

gerakan dan dunia, termasuk Indonesia. Pada

memperbanyak pengikut fase ini hizbut-tahrir berkembang

serta mewujudkan pribadi- dan men yebar seiring dengan

pribadi yang islami, yang bertambahnya para anggota dan

mampu memikul tugas kader Hizbut-tahrir. Anggota dan

dakwah dan siap Kader yang awalnya berasal dari

mengarungi samudera Palestina ini kemudian menyebar

cobaan dengan keberbagai

pergolakan pemikiran, Yordania,Lebanon, Irak, turki, Mesir,

negara

seperti;

serta perjuangan politik. Pakistan, malaysia, Indonesia dan

2. Pembinaan Tsaqafah lain-lain. Tujuan dari tahapan ini

Jama’iyah bagi umat adalah agar umat turut memikul

dengan cara kewajiban menerapkan Islam serta

menyampaikan ide-ide menjadikannya sebagai masalah

dan hukum-hukum Islam utama dalam hidupnya. Caranya,

yang telah ditetapkan yaitu dengan menggugah kesadaran

secara terbuka dan membentuk opini umum pada

Hizb,

kepada masyarakat masyarakat terhadap ide-ide dan

umum. Aktivitas ini dapat hukum-hukum Islam yang telah

dilakukan melalui ditabanni oleh Hizb, sehingga

pengajian-pengajian di mereka menjadikan ide-ide dan

masjid, di aula atau di hukum-hukum tersebut sebagai

tempat-tempat pertemuan pemikiran-pemikiran mereka, yang

umum lainnya. Bisa juga mereka perjuangkan di tengah-

melalui media massa, tengah kehidupan, dan mereka akan

buku-buku, atau

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

a. Berjuang menghadapi Aktivitas

selebaran-selebaran.

negara-negara kafir untuk

ini bertujuan

imperialis yang kesadaran

mewujudkan

menguasai atau tengah masyarakat, agar

umum

di

mendominasi negeri- dapat berinteraksi dengan

negeri Islam; berjuang umat

menghadapi segala menyatukannya dengan

sekaligus

bentuk penjajahan, Islam.

baik penjajahan menggalang

Juga,

untuk

pemikiran, politik, rakyat sehingga mereka

kekuatan

ekonomi, maupun dapat

militer. Mengungkap menegakkan

dipimpin

untuk

strategi yang mereka Khilafah

Daulah

rancang, mengembalikan

dan

membongkar penerapan hukum sesuai

persekongkolan dengan yang diturunkan

mereka, demi untuk Allah SWT.

menyelamatkan umat

3. Ash-Shira’ul dari kekuasaan Fikri (Pergolakan

mereka dan Pemikiran)

membebaskannya menentang

untuk

dari seluruh pengaruh peraturan-peraturan dan

ideologi,

dominasi mereka. ide-ide kufur, selain untuk

b. Menentang para menentang aqidah yang

penguasa di negara- rusak, ide-ide yang sesat

negara Arab maupun dan

negeri-negeri Islam pemahaman yang rancu.

pemahaman-

lainnya; Aktivitas ini

mengungkapkan dengan cara menjelaskan

dilakukan

(rencana) kejahatan kepalsuan, kekeliruan dan

mereka; kontradiksi

menyampaikan tersebut dengan Islam,

ide-ide

nasihat dan kritik untuk memurnikan dan

kepada mereka. Dan menyelamatkan

berusaha untuk masyarakat dari ide-ide

meluruskan mereka yang sesat itu, serta dari

setiap kali mereka pengaruh dan dampak

merampas hak-hak buruknya.

rakyat atau pada saat

4. Al-Kifaahus mereka melalaikan Siyasi (Perjuangan Politik)

kewajibannya yang mencakup aktivitas-

terhadap umat, atau aktivitas:

pada saat mengabaikan

salah

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

melakukannya kepada Disamping berusaha

satu urusan mereka.

beliau

individu-individu. Beliau menentang untuk menggulingkan

orang-orang Quraisy, tuhan-tuhan sistem pemerintahan

sesembahan mereka, keyakinan- mereka,

keyakinan, dan ide-ide mereka; menerapkan

yang

cara menjelaskan perundang-undangan

dengan

dan kerusakannya. dan

kepalsuan,

Beliaupun mencela dan menyerang kufur, yaitu dengan

hukum-hukum

mereka sebagaimana yang beliau tujuan

terhadap keyakinan- dan

menegakkan

lakukan

keyakinan, dan ide-ide yang ada hukum Islam untuk

menerapkan

pada saat itu.

menggantikan hukum- Sedangkan ayat-ayat Al-Quran hukum kufur tersebut.

yang turun kepada beliau secara

5. Mengangkat

beruntun selalu terkait dengan menetapkan

dan

kondisi yang ada pada saat itu. Ayat kemaslahatan umat, yaitu

Al-Quran turun dengan menyerang dengan cara melayani dan

kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, mengatur seluruh urusan

memakan harta riba, umat,

seperti;

mengubur hidup-hidup anak wanita, hukum-hukum syara’.

sesuai

dengan

curang dalam timbangan, ataupun Dalam

Ayat-ayat itu juga aktivitas

menyerang para pemimpin dan mengikuti jejak Rasulullah SAW,

ini, Hizb

senantiasa

tokoh-tokoh Quraisy, memberinya khususnya setelah turun kepada

predikat sebagai orang-orang bodoh, beliau firman Allah SWT:

termasuk kepada nenek moyang Artinya;

disertai dengan olehmu

terhadap segala

persekongkolan-persekongkolan (kepadamu), dan berpalinglah dari

yang

diperintahkan

yang mereka rencanakan untuk orang-orang musyrik.” (Q.S. Al-Hijr:

menentang Rasul SAW, dakwah

beliau dan para sahabat beliau. Ketika itu beliau langsung

Hizb dalam mengembangkan menampakkan risalahnya secara

ide-idenya; menentang ide-ide lain terang-terangan dengan mengajak

(yang bertentangan dengan Islam) orang-orang

kelompok-kelompok politik berkumpul ke bukit Shafa, kemudian

(yang tak berasaskan Islam); menyampaikan kepada

melawan negeri-negeri kafir; atau bahwa sesungguhnya beliau adalah

mereka

dalam menentang para penguasa, seorang nabi yang diutus, dan beliau

senantiasa bersikap terbuka, terang- meminta

terangan, dan menantang, tidak mengimaninya.

agar

mereka

berbasa-basi, berpura-pura ataupun menyampaikan dakwahnya kepada

Beliau

berkompromi; tidak berputar-putar masyarakat Quraisy sebagaimana

dan tidak pula mementingkan

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

keselamatan diri sendiri, tanpa apapun kecuali keyakinannya yang memandang hasil dan keadaan yang

amat mendalam terhadap risalah terjadi. Hizb tetap akan menghadapi

Islam yang dibawanya. setiap

hal yang bertentangan Tahapan ketiga adalah istilamu dengan

yakni penyerahan hukumnya. Suatu keadaan yang

kekuasaan. Pada tahapan ini hizbut akan membawanya kepada bahaya

tahrir menjadikan para pemilik berupa penyiksaan pedih dari para

kekuatan sebagai jalan untuk penguasa, perlawanan kelompok-

mengambilalih kekuasaan. Para kelompok politik non Islami dan para

pemilik kekuasaan inilah yang pengemban

disebut dengan ahl an-nushrah bertentangan dengan Hizb), bahkan

dakwah

(yang

(Militer (TNI), Polri, Ulama’, Tokoh kadang-kadang

yang berpengaruh, perlawanan mayoritas masyarakat.

menghadapi

Masyarakat

Cendikiawan, para Pengusaha). Ahl Dalam hal ini Hizb selalu

an-nushrah dalam hal memberikan meneladani sikap Rasulullah SAW.

dukungannya haruslah berdasarkan Beliau datang dengan membawa

kesadaran Islam bukan atas tekanan risalah Islam ke dunia ini dengan

atau desakan dari masyarakat cara yang menantang, terang-

(artinya tegaknya khilafah bukanlah terangan, namun yakin terhadap

menggunakan people kebenaran yang diserukannya, dan

dengan

power), karena hal ini bisa menjadi menentang kekufuran berikut ide-

boomerang bagi tegaknya khilafah idenya yang ada di seluruh dunia.

dimasa depan. Memang benar, jika Beliau menyatakan perang atas

dikatakan bahwa ahl an-nushrah seluruh manusia, tanpa memandang

bisa saja memberi dukungan kepada lagi warna kulitbaik yang hitam

dakwah, karena adanya desakan maupun

umat melalui people power. Namun, memperhitungkan

yang harus dicatat, bahwa dukungan agama-agama,

adat-istiadat,

mereka dalam kondisi seperti ini, kepercayaan,

kepercayaan-

bukanlah dukungan karena lahir dari ataupun masyarakat-nya. Beliau

para

penguasa

keyakinan, melainkan dukungan tidak menoleh sedikit pun, kecuali

karena faktor preassure (tekanan). kepada

Dukungan seperti ini sangat lemah, memulai dakwahnya di tengah-

dan tidak akan bisa menjadi pilar tengah kaum musyrikin Quraisy,

tegaknya negara. Ketika kita dengan

memahami, bahwa negara adalah sesembahan mereka disertai celaan,

menyebut

tuhan-tuhan

entitas pelaksana teknis yang menentang segala sesuatu yang

mengimplementasikan kumpulan menjadi keyakinan mereka dan

standarisasi dan memandang

pemahaman,

keyakinan yang diterima oleh umat. mereka. Sedangkan beliau –dalam

rendah

sembahan

Pertanyaannya, mungkinkah negara melakukan semua ini– adalah

seperti ini bisa tegak, jika penopang sendirian, tanpa seorang pun yang

ternyata tidak mendampinginya, tanpa senjata

kekuasaannya

menerima pemahaman, standarisasi

Hasanuddin, Edi Sabara Manik; Strategi Politik Hizbut Tahrir Dalam Menegakkan Khilafah Islam Di Indonesia

dan keyakinan

suhayli, as-Sirah an- Jawabannya jelas tidak mungkin.

tersebut?

Nabawiyyah li ibn Dukungan seperti ini bisa kita sebut

Hisyam, juz II, hal. 173). sebagai dukungan semu, bukan

Dengan syarat ini, jelas dukungan hakiki. Padahal, yang

ada perbedaan antara dibutuhkan adalah dukungan yang

mencari dukungan untuk hakiki.

pribadi Rasul saw. minus Itulah, mengapa Rasulullah

dukungan terhadap menolak tawaran pemuka kabilah

dakwah yang beliau Arab Quraisy, yang menawarkan

emban, dengan kekuasaan kepada Nabi, tetapi

dukungan terhadap ditolak oleh Nabi, ketika mereka

beliau dalam dengan nyata tidak meyakini risalah

kapasitasnya sebagai yang diemban oleh Nabi saw. Dan,

pengemban dakwah, itulah yang disebutkan dalam soal

dalam arti jawab yang lalu, bahwa salah satu

perlindunganbukan saja syarat dalam nushrah adalah agar

terhadap pribadi beliau, ahl an-nushrah yang memberikan

tetapi jugaterhadap dukungannya haruslah mengimani

dakwah yang Islam, dan meyakininya.

diembannya. Karena, Ini satu hal. Hal lain, bahwa

konsekuensi dari proses perubahan melalui people

nushrah ini adalah power ini salah karena cara seperti

adanya kesiapan untuk ini bertentangan dengan metode

menghadapi musuh- Rasulullah jelas sekali bisa diteliti

musuh dakwah, serta melalui sejumlah riwayat yang

menghalangi mereka menjelaskan tentang Thalab an-

agar tidak menimpakan Nushrah. Antara lain, sebagai

penganiayaan terhadap berikut:

dakwah dan para

1. Nabi saw.

pengikutnya. orang

meminta

Semua nas yang ada diambil

yang

hendak

membuktikan, bahwa untuk kepentingan Islam

nushrah-nya

Rasulullah saw. telah agar mereka pertama

mengajukan syarat kali

kepada orang yang akan membenarkan

mengimani

dan

dimintai nushrah agar sebagaimana yang telah

Islam,

pertama-tama mereka dinyatakan dalam nas-

memeluk Islam, baru nas

kemudian nushrah Misalnya: Beliau pun

sebelumnya.

tersebut bisa diminta dari meminta mereka agar

mereka. Ini merupakan mereka membenarkan

konsekuensi logis. beliau

Sebab, bagaimana melindungi beliau. (As-

dan

bersedia

mungkin keikhlasan dan

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 17, No. 1, Januari – Juni , 2018 (61 – 96)

Dokumen yang terkait

AGAMA DALAM BAYANG-BAYANG FANATISME; Sebuah upaya Mengelola Konflik Agama Imam Hanafi Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Suska Riau e-mail: imam.hanafiuin-suska.ac.id Abstrak - AGAMA DALAM BAYANG-BAYANG FANATISME; Sebuah upaya Menge

0 3 20

ARGUMEN ISLAM TENTANG ANTI RADIKALISME Zulkifli M. Nuh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau e-mail: kamp_guntungyahoo.co.id Abstrak - ARGUMEN ISLAM TENTANG ANTI RADIKALISME

0 0 18

PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO ASSETS RATIO, CURRENT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2017)

0 0 15

Keywords: 212, Studi agama-agama, Komunalisme Pendahuluan - MASA DEPAN STUDI AGAMA-AGAMA DI INDONESIA; Pasca Peristiwa Aksi Bela Islam 212

0 0 17

TELAAH POLIGAMI PERSPEKTIF SYAHRUR; KHI UNDANG –UNDANG PERKAWINAN INDONESIA Mia Fitriah Elkarimah

0 0 14

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK Sri Warjiyati

0 0 14

ANALISIS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN GANTI RUGI ATAS PROYEK PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Chamim Tohari Universitas Muhammadiyah Surabaya amimzoneyahoo.co.id Abstract - ANALISIS UNDANG-UNDANG NOMOR 2

0 0 20

ANALISIS PENGEMBALIAN PINJAMAN DENGAN PENYELESAIAN ARBITRASE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

0 0 18

KONSEP HIKMAT AL-TASYRÎ’ SEBAGAI ASAS EKONOMI DAN KEUANGAN BISNIS ISLAM MENURUT ALI AHMAD AL-JURJAWI (1866-1961M) DALAM KITAB HIKMAT AL-TASYRÎ’ WA FALSAFATUHU

0 0 43

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN PENGELOLAAN JURNAL BEREPUTASI DI ITB

0 0 29