16
Sigmun Freud dalam kajian sastra dan biografi pengarang. Penulis menganalisis penelitian ini dengan menggunkan pendekatan semiotik dan psikoanalisis Sigmun
Freud sebagai acuan penelitian.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1 Tinjauan Pustaka
Sastra menurut Rene Wellek dalam Badrun 1983 : 16 adalah bahwa sastra hendakknya dibatasi pada seni sastra yang bersifat imajinatif. Artinya
segenap kejadian atau pertistiwa yang dikemukakan dalam karya sastra bukanlah pengalaman jiwa atas peristiwa yang sesungguhnya, tetapi merupakan sesuatu
yang dibayangkan saja. Karya sastra pada umunya merupakan hasil imajinasi dari seorang
pengarang. Seperti yang diungkapkan oleh Wellek dan Werren dalam Pradopo 2002 : 81bahwa karya sastra pada hakekatnya merupakan sebuah hasil imajinasi
dari seorang pengarang. Di dalam karya sastra fiksi terdapat dua unsur yang sangat mempengaruhi
yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur tersebut juga terdapat di dalam Novel Skandal karya Shusakku Endo. Salah satu unsur intrinsik yang akan
ditelaah adalah tokoh. Tokoh menurut Aminuddin 2002 : 79 adalah para pelaku yang
mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Sedangkan arti tokoh secara umum adalah para pelaku yang terdapat
dalam sebuah karya sastra Fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan seseorang
Universitas Sumatera Utara
17
pengarang. Jadi pengarang memiliki kebebasan dalam menciptakan watak tokohnya.
Watak setiap di dalam karya fiksi selalu berbeda-beda, seperti halnya di dalam kehidupan nyata. Watak seorang tokoh dapat menggambarkan psikologi
tokoh tersebut. Walaupun psikologi termasuk unsur ekstrinsik tetapi keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi jalan sebuah cerita dari karya fiksi tersebut.
Pendekatan psikologis banyak bersandar pada psikoanalsis yang dikembangkan oleh Sigmun Freud setelah melakukan berbagai penelitian, bahwa
manusia banyak dikuasai oleh alam bathinnya sendiri Endraswara, 2008 : 101. terdapat Id, Ego dan Super Ego di dalam diri manusia yang menyebabkan
manusia selalu berada di dalam keadaan berperang di dalam dirinya, resah, gelisah, dan tertekan.
Suatu karya sastra dianggap bermutu kalau dia mampu menggambarkan kekalutan dan kekacauan bathin manusia karena hakekat kehidupan manusia
adalah perjuangan menghadapi kekalutan bathinnya sendiri. Di dalam novel Skandal ini digambarkan oleh Shusaku endo tentang
tekanan bathin seorang novelis terkenal yang mendapatkan tuduhan dari seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya. Sehingga Suguro berusaha
membuktikan bahwa semua tuduhan yang ditujukan kepadanya sama sekali tidak benar.
Universitas Sumatera Utara
18
1.4.2 Kerangka Teori