KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1. KEWAJIBAN LANCAR

66 Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2016 Rincian 4: Beban yang Ditangguhkan. Beban yang Ditangguhkan: beban-beban yang telah dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu: Beban rehabilitasi, beban pengurusan legal hak atas tanah, biaya RUF Revolving Underwriter Facility. Rincian 5: Barang Bermasalah. Cukup jelas. Rincian 6: Barang Lelang Milik Perusahaan. Barang Lelang Milik Perusahaan: barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan tanggal jatuh tempo dan tidak laku saat dilelang, kemudian dibeli oleh Perum Pegadaian sebesar Harga Limit Lelang HLL. Rincian 7: Barang Jaminan yang Disisihkan. Cukup jelas. Rincian 8: Aktiva yang Disisihkan AYD. Aktiva yang Disisihkan AYD: barang jaminan bermasalah yang telah ditaksir kembali menjadi taksiran wajar dan masih dalam proses penyelesaian. Rincian 9: Kerugian Perusahaan yang Masih Harus Diperhitungkan KPYD. Cukup jelas.

B. KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1. KEWAJIBAN LANCAR

Rincian 1: Utang Usaha. Cukup jelas. Rincian 2: Utang Bea Lelang. Cukup jelas. Rincian 3: Utang Kepada Nasabah. Utang Kepada Nasabah: hak para nasabah yang berasal dari hasil penjualan barang jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi kewajiban pinjaman pokok dan sewa modal. Rincian 4: Utang Pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan yang belum disetorkan pada saat tutup buku yang terdiri dari PPN, PPh pasal 21, PPh pasal 23, dan PPh pasal 25. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2016 67 Rincian 5: Utang Kepada Pegawai. Cukup jelas. Rincian 6: Utang Modal Kerja Jangka Pendek. Cukup jelas. Rincian 7: Biaya yang Masih Harus Dibayar. Meliputi bunga obligasi, biaya pegawai, biaya umum dan biaya lainnya. Rincian 8: Pendapatan Diterima di Muka. Bagian penerimaan sewa gedung untuk jangka waktu beberapa tahun mendatang.

2. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA Rincian 1: Utang Jasa Produksi Dana Sosial Pendidikan. Cukup jelas.

Rincian 2: Utang Iuran Wajib. Cukup jelas. Rincian 3: Utang Dana Pembinaan. Cukup jelas. Rincian 4: Utang Dana Pembangunan Semesta. Cukup jelas. Rincian 5: Utang Pendapatan yang Ditangguhkan. Cukup jelas.

3. REKENING ANTAR KANTOR Rincian 1: RAK Dalam Kantor Wilayah. Cukup jelas.

Rincian 2: RAK Antar Kantor Wilayah dan Pusat. Cukup jelas. Rincian 3: RAK Antar Kantor Cabang dan Pusat. Cukup jelas. Rincian 4: RAK Antar Wilayah. Cukup jelas. Rincian 5: RAK Dalam Kantor Pusat. Cukup jelas.

4. EKUITAS Rincian 1: Modal Awal. Cukup jelas.

68 Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2016 Rincian 2: Penyertaan Modal Pemerintah. Cukup jelas. Rincian 3: Cadangan Umum. Cukup jelas. Rincian 4: Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap. Cukup jelas. Rincian 5: Saldo LabaRugi Tahun Lalu. Cukup jelas. Rincian 6: Saldo LabaRugi Tahun Berjalan. Cukup jelas.

3.2.2.4. PEDAGANG VALUTA ASING

BLOK II: KETERANGAN USAHA Pedagang Valuta Asing: perusahaan yang memperoleh ijin Bank Indonesia untuk melalukan transaksi jual beli mata uang asingvaluta asing. Contoh: PT. Ayumas Gunung Agung, Haji La Tunrung Money Changer. Valuta Asing: mata uang negara asing yang resmi dikeluarkan oleh negara asing yang digunakan sebagai alat pembayaran. Contoh: Dollar Amerika USD, Euro Uni Eropa EURO, Yen Jepang JPY. Rincian 1: Bentuk Badan HukumBadan Usaha. Badan Hukum PerusahaanUsaha: bentuk pengesahan suatu perusahaanusaha pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah departemen terkait yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte. Bentuk badan usaha yang dimaksud adalah: 1. Perseroan Terbatas PTPT PerseroPerum Perseroan Terbatas PT: perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas sesuai nilai nominal saham yang dimiliki. PT Persero: perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara pemerintah, dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara, dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor- faktor produksi secara efisien. Perusahaan Umum Negara Perum: perusahaan yang bukan semata-mata JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS HARUS SAMA DENGAN JUMLAH AKTIVA UNTUK MASING-MASING TAHUN