Keadaan Fisik Daerah GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1. Keadaan Fisik Daerah

Asahan merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2 03’00’’ – 3 26’00’’ Lintang Utara, 99 1 – 100 00 Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 1.000 meter di atas permukaan laut, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai ± 28,5 Km Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Labuhan Batu ± 70 Km dan Kabupaten Toba Samosir ± 146 Km Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun ± 124 Km Timur : Berbatasan dengan Selat Malaka ± 102 Km Kabupaten Asahan menempati area seluas 462.441 Ha dengan berbagai macam penggunaan lahan. Penggunaan lahan untuk perkebunan memiliki areal terluas yaitu 211.085,01 ha terdiri dari perkebunan besar seluas 128,938,01 dan perkebunan rakyat 82.147 ha. Sedangkan untuk penggunaan tanaman panganhortikultura seluas 64.457 ha. Hal ini terjadi akibat adanya sebagian masyarakat mengkonversi lahan tanaman panganhortikultura menjadi tanaman perkebunan sawit, karet dan coklat. Secara rinci luas areal menurut penggunaan lahan adalah sebagai berikut: Pemukiman seluas 31.360,99 ha; Industri seluas 3.217,46 ha; Sawah Irigasi Teknis 54.10 ha; Sawah non Irigasi seluas 1.343 ha; Tanah keringTegalan seluas 13.63,26 ha; Kebun campuran seluas 135.422,47; Perkebunan seluas 138.070,53; Hutan seluas 45.792; Padangsemak belukar seluas 324 ha; dan untuk penggunaan lainnya seluas 1657,48 ha. Pada tahun 1982, berdasarkan PP Nomor 17 Tahun 1982, Kota Kisaran ditetapkan menjadi Kota Administratif yang terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kisaran Timur dan Kisaran Barat. Kemudian dengan adanya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26 432 tanggal 17 Januari 1986, dibentuk Wilayah Kerja Pembantu Bupati. Sehingga pembagian wilayah di Kabupaten Asahan menjadi 1 kota administratif, 3 wilayah pembantu bupati dan 17 kecamatan. Berdasarkan Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara, Nomor 814.KTahun 1993 tanggal 5 Maret 1993, dibentuklah 3 perwakilan kecamatan, maka pembagian wilayah Kabupaten Asahan menjadi 1 kota administratif, 3 pembantu bupati, 17 kecamatan dan 3 perwakilan kecamatan. Sejalan dengan dicanangkannya pelaksanaan UU Nomor 22 Tahun 2000, secara otomatis perwilayahan pembangunan di Kabupaten Asahan dihapuskan, yaitu Pembantu Bupati dan Kota Administratip Kisaran. Dengan demikian wilayah Kabupaten Asahan menjadi 20 kecamatan, meliputi: Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Meranti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kecamatan Air Joman, Kecamatan Tanjung Balai, Kecamatan Sei Kepayang, Kecamatan Aek Kuasan, Kecamatan Pulau Rakyat, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Air Batu, Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, dan Kecamatan Bandar Pulau. 54 Berdasarkan ketinggiannya terhadap permukaan laut, wilayah Kabupaten Asahan memiliki ketinggian yang berbeda-beda dengan kompisisi sebagai berikut: ketinggian 0 – 7 meter di atas permukaan laut sebesar 28,56 persen dari total luas wilayah Kabupaten Asahan, ketinggian 7 – 25 meter di atas permukaan laut sebesar 22,69 persen, ketinggian 25 – 100 meter di atas permukaan laut sebesar 23,60 persen, ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan laut sebesar 15,89 persen , dan ketinggian 500 – 1 000 meter di atas permukaan laut sebesar 4,27 persen. Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Asahan termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Menurut catatan Stasiun Klimatologi PTPN III Kebun Sei Dadap, pada tahun 2004 terdapat 125 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.767 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu 242 mm dengan hari hujan sebanyak sembilan hari. Sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Maret sebesar 77 mm dengan hari hujan sembilan hari. Rata-rata curah hujan tahun 2004 adalah 147,25 mmbulan.

5.2 Potensi Demografi Daerah