Metode Analisis Data Analisis Keterpaduan Pasar Vertikal

30 LogLeuwiliang = harga ayam broiler di pasar leuwiliang Log jasinga = harga ayam broiler di pasar jasinga Logcibinong =harga ayam broiler di pasar cibinong Logciteureup = harga ayam broiler di pasarciteureup C = intersep et = Error aij = koefisien lag peubah ke –j untuk persamaan ke i

4.5.6 Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas Granger dilakukan untuk mengetahui hubungan kausalitas yang ada diantara variabel-variabel yang digunakan dalam model penelitian. Hubungan kausalitas dapat berupa hubungan timbal balik atau simetri atau sering disebut dengan hubungan kausalitas dua arah.

4.5.7 Impulse Respons Function

Dalam model VAR secara individul koefisien sulit diinterpretasikan sehingga penggunaan impulse response merupakan analisis yang penting di dalam model VAR. Impulse Response Function digunakan untuk melihat respon variabel dependent jika terdapat guncangan atau inovasi variabel dependent sebesar satu standar deviasi. IRF dapat mengidentifikasi suatu guncangan pada variabel endogen sehingga dapat menentukan bagaimana suatu perubahan dalamvariabel mempengaruhi variabel lainnya di sepanjang waktu.

4.5.8 Variance Decomposition

Analisis Variance decomposition VD digunakan untuk mencirikan struktur dinamis antar variabel di dalam model VAR. Pola VD dapat mengindikasikan sifat dari kausalitas antara variabel dalam model VAR sehingga VD menjadi sangat sensitif terhadap pengurutan variabel. Pengurutan variabel dalam penelitian ini akan dilakukan berdasarkan faktorisasi Choleski dengan ketentuan variabel tidak memiliki nilai korelasi terhadap variabel lainnya diletakkan pada posisi yang paling belakang, 31 sedangkan variabel yang memiliki korelasi terhadap variabel lainnya diletakkan berdampingan satu sama lain. 32 V GAMBARAN UMUM WILAYAH

5.1 Letak dan Keadaan Geografis Lokasi Penelitian

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota RI dan secara geografis Kabupaten Bogor terletak diantara 6,19° – 6,47° Lintang Selatan LS dan 106° - 107° Bujur Timur BT. Luas wilayah berdasarkan data terakhir adalah 2.301,95 Km2. Batas-batas Wilayah kabupaten Bogor adalah: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sebelah Barat dengan Kabupaten Lebak Prov. Banten, sebelah Barat Daya Kabupaten Tangerang, sebelah Timur dengan Kabupaten Karawang, sebelah Timur Laut dengan Kabupaten Purwakarta, sebelah Selatan dengan Kabupaten Sukabumi, sebelah Tenggara dengan Kabupaten Cianjur dan sebelah Tengah dengan Kotamadya Bogor. Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan, 428 desakelurahan, 13.541 RT dan 913.206 rumah tangga. Dari jumlah tersebut 234 desa mempunyai ketinggian sekitar kurang dari 500m diatas permukaan laut dpl, 144 desa diantaranya 500-700m dan sisanya 49 desa sekitar lebih dari 500m dpl. Kondisi iklim di Kabupaten Bogor adalah: suhu rata-rata tiap bulan 26 derajat C dengan suhu terendah 21,8 derajat C dan suhu tertinggi 30,4 derajat c, kelembaban udara 70, curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3500-4000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan desember dan januari. Berdasarkan klasifikasi daerah, dilihat dari aspek potensi lapangan usaha, kepadatan penduduk dan sosial terdapat kategori desa perkotaan sebanyak 199 dan desa pedesaan sebanyak 228 desa. Wilayah Kabupaten Bogor dibagi menjadi 3 tiga wilayah pembangunan, yaitu: wilayah pembangunan barat, tengah dan timur. Pembangunan wilayah barat meliputi 13 tiga belas kecamatan, yaitu Kecamatan Jasinga, Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Leuwisadeng, Tenjolaya, 33 Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan dan Kecamatan Rumpin, dengan luas wilayah sekitar 128.750 Ha. Pembangunan wilayah tengah meliputi 20 dua puluh kecamatan, yaitu Kecamatan Gunung Sindur, Parung, Ciseeng, Kemang, Rancabungur, Bojonggede, Tajurhalang, Cibinong, Sukaraja, Dramaga, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi, Megamendung, Cisarua, Citeureup, Babakan Madang, Ciomas dan kecamatan Tamansari, dengan luas wilayah sekitar 87.552 Ha. Pembangunan wilayah timur meliputi 7 tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi,Klapanunggal, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari dan Kecamatan Cariu. Masyarakat Kabupaten Bogor memiliki beberapa karakteristik yaitu:wilayah Bogor bagian utara corak penduduknya adalah Betawi Ora atau campuran suku Betawi dan Sunda, wilayah Bogor bagian selatan corak dan bahasa penduduknya adalah campuran antara Bogor dengan Cianjur dan Sukabumi, sebelah barat corak dan bahasa penduduknya campuran antara Bogordan Banten, bagian timur corak dan bahasa penduduknya campuran Bogor dengan Karawang, sedikit dengan Cianjur dan Bekasi.

5.2 Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan populasi penduduk tertinggi dari 17 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Bogor menurut data BPS Kabupaten Bogor 2010 sampai pada tahun 2010 sebanyak 4.7 juta jiwa yang terdiri dari 2.4 juta laki laki dan 2.3 juta perempuan di Kabupaten Bogor mengungguli Kabupaten Bandung diposisi kedua dengan jumlah penduduk 3,3 juta jiwa. Sarana transportasi di Kabupaten Bogor hanya menggunakan jalur darat yaitu jalanan, baik yang berupa jalan aspal maupun jalan yang terbuat dari campuran kerikil dan tanah. Sarana transportasi darat di daerah ini sudah modern dan lengkap yang terdiri dari kereta api, mobil pribadi dan angkutan umum, sepeda motor ojek, becak, sepeda. Transportasi di daerah ini didominasi oleh angkot yang dapat menghubungkan seseorang dari lokasi satu ke lokasi lainnya di dalam daerah tersebut. Hal ini 34 dikarenakan lokasi daerah Kabupaten Bogor yang sangat luas dan penduduknya yang banyak. Sarana dan prasarana lainnya telah tersedia didaerah ini antara lain; Sarana dan prasarana perekonomian seperti Koperasi, Bank, Pasar, Minimarket, Supermarket, warung serta badan perpajakan 2. Sarana dan prasarana pendidikan berupa play group, TK, SD, SLTP, SMA, Perguruan Tinggi, Lembaga pendidikan keagamaan dan lainnya,Sarana dan prasaran kesehatan antara lain posyandu, puskesmas,bidan, rumah sakit, klinik dokter dan lainnya.

5.3 Kondisi Umum Pasar Tradisional Kabupaten Bogor

Pengelolaan pasar di Kabupaten Bogor saat ini dilakukan oleh perusahaan daerah PD pasar tohaga. PD pasar tohaga dalah perusahaan daerah yang dibentuk berasarkan peraturan daerah PERDA Kabupaten Bogor nomor 4 tahun 2005 tentang pendirian perusahaan daerah pasar Kabupaten Bogor dengan tujuan mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pasar dengan melaksanakan kegiatan pengelolaan pasar serta meningkatkan pendapatan asli daerah. pengelolaan yang dimaksud adalah sebagaimana diatur dalam Perda nomor 11 tahun 2005 tentang pengelolaan pasar daerah adalah pengelolaan manajemen secara langsung terhadap pasar yang dimiliki dan atau dikuasai oleh PD pasar Tohaga dengan tujuan memperoleh keuntungan dari jasa yang telah diberikan, maupun pengelolaan tidak langsung dalam bentuk pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap pasar. Tugas pokok PD Tohaga adalah melaksanakan pelayanan umum dan pembangunan pasar dalam pengelolaan pasar, membina pedagang pasar serta ikut membantu menciptakan stabilitas harga serta kelancuran distribusi barang dan jasa di pasar. Secara spesifik yang dimaksud pasar dalam penelitian ini sebagaiman diatur dalam PERDA Kabupten Bogor nomor 4 tahun 2005 adalah suatu kawasan tertentu beserta bangunan di atasnya yang dimiliki dan di tetapkan oleh pemerintah daerah sebagai tempat dilakukannya transaksi jual beli antara masyarakat umum dengan para