Latar Belakang PENDAHULUAN SERAYU EXTREME SPORT AND RESORT (Pendekatan Pada Bangunan Ramah Lingkungan).

3 Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian judul Serayu Extreme Sport and Resort adalah perencanaan dan perancangan kawasan wisata alam dan buatan di Sungai Serayu Banjarnegara dengan fasilitas olah raga yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan penginapan dengan konsep desain peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan.

1.2 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari rutinitas di tempat kerja, dirumah maupun ditempat lain. Aktifitas yang rutin tersebut dapat menimbulkan suatu rasa jenuh dalam diri manusia. Untuk mengatasi rasa jenuh itu, manusia berusaha melakukan kegiatan untuk menghibur diri dan melupakan sejenak kegiatan rutinitasnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagian orang untuk menghilangkan kejenuhan itu adalah dengan berekreasi. Rekreasi merupakan variasi dalam kehidupan yang biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang senggang dan bersifat sementara, dimana melalui kegiatan rekreasi diperoleh suatu kepuasan jiwa. Dalam melakukan kegiatan tersebut biasanya manusia ingin mencari kesenangan dan ketenangan adakalanya dengan berpergian ke tempat yang jauh dari rutinitas dan kesemrawutan perkotaan untuk menikmati udara segar, pemandangan indah dan suasana alam yang nyaman. Aktifiitas rekreasi tersebut dapat dilakukan di daerah pegunungan, pantai, danau, perkebunan dan persawahan. Tiap-tiap orang mempunyai tingkat kesukaan yang berbeda terhadap daerah yang menjadi daya tariknya. Karena itu tidak heran adanya kecenderungan selama akhir pekan banyak sekali terlihat masyarakat perkotaan yang melakukan weekend leisure time dengan melakukan perjalanan keluar kota selama beberapa hari untuk melakukan refresing bersama keluarga ataupun relasinya. Kabupaten Banjarnegara adalah salah satu kota kecil, tapi mempunyai potensi yang sangat baik diantaranya adalah dalam bidang pariwisata. Banyak daerah yang dijadikan sebagai tempat tujuan wisata baik 4 untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara terdiri dari potensi alam, non alam, potensi minat khusus serta potensi atraksi seni dan budaya. Kondisi dari potensi tersebut ada yang sudah dikembangkan dan ada yang masih dalam tahap perencanaan dan tahap pengembangan. Sungai Serayu yang memiliki mata air di wilayah Kabupaten Wonosobo dan bermuara di Samudra Hindia memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan. Kondisi arus sungai yang deras dan menantang dapat dijumpai di bagian hulu dengan keadaan arus sungai yang masih dalam keadaan bersih. Olahraga Minat Khusus Arung Jeram adalah salah satu jenis wisata olah raga ekstrim yang sangat potensial untuk dikembangkan disepanjang Sungai Serayu. Olahraga ini memanfaatkan grade sungai dimulai dari Desa Tunggoro menuju Desa Singomerto Kecamatan Sigaluh dengan panjang + 12 Km. Arung Jeram dilokasi ini memiliki grade yang sangat baik dan banyak diminati oleh para atlet arung jeram. Gambar 1.1: Peta Aliran Sungai Serayu Sumber: Dokumen Pribadi 2010 5 Grade aliran Sungai Serayu termasuk dalam kategori Grade III sampai V dimana sungai memiliki kriteria khusus dengan gelombang air kecil, drop kecil, namun tidak ada bahaya yang cukup besar. Sedangkan Grade pada tingkat VI berada di bagian bawah dengan kriteria sungai memiliki gelombang air menengah dan cukup menantang, terdapat banyak bebatuan, arus air cukup besar, dalam mengarungi aliran sungai jenis ini diperlukan manuver tajam dengan banyak kemampuan. Pada Tahun 1997, di lokasi ini dijadikan sebagai lokasi Kejurnas I Arung Jeram. Terakhir pada tahun 2010, sungai serayu menjadi tempat yang digunakan sebagai satu tempat yang dipilih sebagai tempat diadakan kejuaraan arung jeram tingkat internasional. Peminat cabang Olahraga Extreme Arung Jeram saat ini mulai banyak diminati oleh para wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Waktu yang digunakan untuk bermain arung jeram sekita 4-6 jam tergantung dari grade yang dilalui. Semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang semakin meningkat dalam wisata olehraga ini kurang didukung dengan adanya penginapan sebagai wadah para pengunjung yang berasal dari luar kota. Lokasi penginapan yang ada pada saat ini berada pada lokasi Kota yang cukup jauh dari lokasi tempat ini. Hotel yang ada pada Kabupaten Banjarnegara pada saat ini terdiri dari hotel nonbintang yang minim dengan fasilitas dan potensi yang dapat menarik bagi para pengunjung. Perlu adanya suatu kawasan bangunan yang dapat berfungsi sebagai salah satu tempat akomodasi penginapan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata Olahraga Extreme Sungai Serayu. Potensi alam pedesaan dengan pemandangan Sungai Serayu berupa kawasan perbukitan dan lereng menjadi salah satu daya tarik utama sebagai salah satu potensi yang dapat di kembangkan. 6 Gambar 1.2: Rafting Wisata Arung Jeram Sungai Serayu Sumber: Dokumentasi lapangan 2011 Karya Arsitektur penyebab Pemanasan Global terbesar Pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan udara, perubahan iklim secara ekstrim dan degradasi kualitas lingkungan. Bentuk arsitektur bangunan rumah, gedung harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan rumah, gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau Green city, properti hijau Green property, bangunan hijau Green building, kantorsekolah hijau Green schooloffice, hingga pemakaian produk hijau Green product terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global. Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat hanya dikurangi dengan upaya penggunaan energi yang efisien saja, tetapi harus ada upaya lain yang berpihak pada penggunaan sumber daya alam secara keseluruhan dengan menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan alam yang secara ekologis sudah demikian parah, kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan dengan pengertian kearah ekologi. 7 Manusia diharapkan menjaga dan memelihara kelestarian alam, pada setiap kegiatannya terutama yang berkaitan sumber daya alam. Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap manusia disegala kegiatannya untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas hidup manusia. Pada setiap rancangan kegiatan manusia termasuk rancangan bangunan diharapkan juga berpihak pada keselarasan dengan alam, melalui pemahaman terhadap alam. Pemahaman terhadap alam dengan menggunakan pendekatan ekologis diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam. Demikian pula pada rancangan bangunan secara arsitektur sangat perlu keselarasan dengan alam karena secara global bangunan diperkirakan menggunakan 50 sumber daya alam, 40 energy dan 16 air, mengeluarkan emisi CO2 sebanyak 45 dari emisi yang ada. Rancangan arsitektur juga mengubah tatanan alam menjadi tatanan buatan manusia dengan sistim-sistim dan siklus-siklis rancangan manusia yang tidak akan pernah identik dengn sistim-sistim dan siklus-siklus alam Gambar 1.3: Pengguna Energi Terbesar Adalah Karya Arsitektur Sumber : FutureArc 2010 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. Desain bangunan Green building hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang 8 mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan green product. Bangunan hijau mensyaratkan layout desain bangunan 10 persen, konsumsi dan pengelolaan air bersih 10 persen, pemenuhan energi listrik 30 persen, bahan bangunan 15 persen, kualitas udara dalam 20 persen, dan terobosan inovasi teknologi, operasional sebesar 15 persen.

1.3 Rumusan Permasalahan