PENDAHULUAN SERAYU EXTREME SPORT AND RESORT (Pendekatan Pada Bangunan Ramah Lingkungan).

(1)

1

1.1

Deskripsi Judul

Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut :

1. Serayu : Sebuah sungai di Jawa Tengah dengan hulu sungai di Kabupaten Wonosobo dan bermuara di Kabupaten Cilacap yang mencakup enam kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Serayu)

2. Extreme : adalah istilah populer untuk kegiatan

tertentu yang dianggap memiliki tingkat bahaya tinggi dan melibatkan kecepatan tinggi serta aktivitas fisik dan perlengkapan yang sangat khusus.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Extreme_sport)

3. Sport : a. adalah Aktivitas yang dapat mendorong,

mengembangkan jasmani dan rohani. (http://id.wikipedia.org/wiki/Olahraga#Ol ahraga_modern_di_tahun_2009)


(2)

b. adalah suatu bentuk kegiatan jasmani dan rohani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal. (http://definisi- pengertian.blogspot.com/2010/01/penger tian-olahraga.html).

c. Resort : a. Resort didefinisikan sebagai sebuah

kawasan yang terencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk beristirahat dan berekreasi. (Chuck Y. Gee, Resort Development and

management, Watson-Guptil Publucation, 1988)

e. Ramah Lingkungan : a. atau Green building adalah praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup yang diwujudkan dalam suatu bangunan. b. Green building adalah konsep bangunan

dengan penekanan pada peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak bangunan baru terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.


(3)

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian judul Serayu Extreme Sport and Resort adalah perencanaan dan perancangan kawasan wisata alam dan buatan di Sungai Serayu Banjarnegara dengan fasilitas olah raga yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan penginapan dengan konsep desain peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan.

1.2

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari rutinitas di tempat kerja, dirumah maupun ditempat lain. Aktifitas yang rutin tersebut dapat menimbulkan suatu rasa jenuh dalam diri manusia. Untuk mengatasi rasa jenuh itu, manusia berusaha melakukan kegiatan untuk menghibur diri dan melupakan sejenak kegiatan rutinitasnya. Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagian orang untuk menghilangkan kejenuhan itu adalah dengan berekreasi. Rekreasi merupakan variasi dalam kehidupan yang biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang senggang dan bersifat sementara, dimana melalui kegiatan rekreasi diperoleh suatu kepuasan jiwa.

Dalam melakukan kegiatan tersebut biasanya manusia ingin mencari kesenangan dan ketenangan adakalanya dengan berpergian ke tempat yang jauh dari rutinitas dan kesemrawutan perkotaan untuk menikmati udara segar, pemandangan indah dan suasana alam yang nyaman. Aktifiitas rekreasi tersebut dapat dilakukan di daerah pegunungan, pantai, danau, perkebunan dan persawahan. Tiap-tiap orang mempunyai tingkat kesukaan yang berbeda terhadap daerah yang menjadi daya tariknya. Karena itu tidak heran adanya kecenderungan selama akhir pekan banyak sekali terlihat masyarakat perkotaan yang melakukan weekend leisure time dengan melakukan perjalanan keluar kota selama beberapa hari untuk melakukan refresing bersama keluarga ataupun relasinya.

Kabupaten Banjarnegara adalah salah satu kota kecil, tapi mempunyai potensi yang sangat baik diantaranya adalah dalam bidang pariwisata. Banyak daerah yang dijadikan sebagai tempat tujuan wisata baik


(4)

untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Potensi pariwisata yang ada di Banjarnegara terdiri dari potensi alam, non alam, potensi minat khusus serta potensi atraksi seni dan budaya. Kondisi dari potensi tersebut ada yang sudah dikembangkan dan ada yang masih dalam tahap perencanaan dan tahap pengembangan.

Sungai Serayu yang memiliki mata air di wilayah Kabupaten Wonosobo dan bermuara di Samudra Hindia memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan. Kondisi arus sungai yang deras dan menantang dapat dijumpai di bagian hulu dengan keadaan arus sungai yang masih dalam keadaan bersih.

Olahraga Minat Khusus Arung Jeram adalah salah satu jenis wisata olah raga ekstrim yang sangat potensial untuk dikembangkan disepanjang Sungai Serayu. Olahraga ini memanfaatkan grade sungai dimulai dari Desa Tunggoro menuju Desa Singomerto Kecamatan Sigaluh dengan panjang + 12 Km. Arung Jeram dilokasi ini memiliki grade yang sangat baik dan banyak diminati oleh para atlet arung jeram.

Gambar 1.1: Peta Aliran Sungai Serayu Sumber: Dokumen Pribadi 2010


(5)

Grade aliran Sungai Serayu termasuk dalam kategori Grade III sampai V dimana sungai memiliki kriteria khusus dengan gelombang air kecil, drop kecil, namun tidak ada bahaya yang cukup besar. Sedangkan Grade pada tingkat VI berada di bagian bawah dengan kriteria sungai memiliki gelombang air menengah dan cukup menantang, terdapat banyak bebatuan, arus air cukup besar, dalam mengarungi aliran sungai jenis ini diperlukan manuver tajam dengan banyak kemampuan.

Pada Tahun 1997, di lokasi ini dijadikan sebagai lokasi Kejurnas I Arung Jeram. Terakhir pada tahun 2010, sungai serayu menjadi tempat yang digunakan sebagai satu tempat yang dipilih sebagai tempat diadakan kejuaraan arung jeram tingkat internasional.

Peminat cabang Olahraga Extreme Arung Jeram saat ini mulai banyak diminati oleh para wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Waktu yang digunakan untuk bermain arung jeram sekita 4-6 jam tergantung dari grade yang dilalui. Semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang semakin meningkat dalam wisata olehraga ini kurang didukung dengan adanya penginapan sebagai wadah para pengunjung yang berasal dari luar kota. Lokasi penginapan yang ada pada saat ini berada pada lokasi Kota yang cukup jauh dari lokasi tempat ini. Hotel yang ada pada Kabupaten Banjarnegara pada saat ini terdiri dari hotel nonbintang yang minim dengan fasilitas dan potensi yang dapat menarik bagi para pengunjung.

Perlu adanya suatu kawasan bangunan yang dapat berfungsi sebagai salah satu tempat akomodasi penginapan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata Olahraga Extreme Sungai Serayu. Potensi alam pedesaan dengan pemandangan Sungai Serayu berupa kawasan perbukitan dan lereng menjadi salah satu daya tarik utama sebagai salah satu potensi yang dapat di kembangkan.


(6)

Gambar 1.2: Rafting Wisata Arung Jeram Sungai Serayu Sumber: Dokumentasi lapangan 2011

Karya Arsitektur penyebab Pemanasan Global terbesar

Pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan udara, perubahan iklim secara ekstrim dan degradasi kualitas lingkungan. Bentuk arsitektur bangunan (rumah, gedung) harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan (rumah, gedung) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau (Green city), properti hijau (Green property), bangunan hijau (Green building), kantor/sekolah hijau (Green school/office), hingga pemakaian produk hijau (Green product) terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.

Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat hanya dikurangi dengan upaya penggunaan energi yang efisien saja, tetapi harus ada upaya lain yang berpihak pada penggunaan sumber daya alam secara keseluruhan dengan menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan alam yang secara ekologis sudah demikian parah, kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan dengan pengertian kearah ekologi.


(7)

Manusia diharapkan menjaga dan memelihara kelestarian alam, pada setiap kegiatannya terutama yang berkaitan sumber daya alam.

Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap manusia disegala kegiatannya untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas hidup manusia. Pada setiap rancangan kegiatan manusia termasuk rancangan bangunan diharapkan juga berpihak pada keselarasan dengan alam, melalui pemahaman terhadap alam. Pemahaman terhadap alam dengan menggunakan pendekatan ekologis diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam. Demikian pula pada rancangan bangunan secara arsitektur sangat perlu keselarasan dengan alam karena secara global bangunan diperkirakan menggunakan 50% sumber daya alam, 40% energy dan 16% air, mengeluarkan emisi CO2 sebanyak 45% dari emisi yang ada. Rancangan arsitektur juga mengubah tatanan alam menjadi tatanan buatan manusia dengan sistim-sistim dan siklus-siklis rancangan manusia yang tidak akan pernah identik dengn sistim-sistim dan siklus-siklus alam

Gambar 1.3: Pengguna Energi Terbesar Adalah Karya Arsitektur Sumber : FutureArc 2010

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. Desain bangunan (Green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang


(8)

mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan (green product). Bangunan hijau mensyaratkan layout desain bangunan (10 persen), konsumsi dan pengelolaan air bersih (10 persen), pemenuhan energi listrik (30 persen), bahan bangunan (15 persen), kualitas udara dalam (20 persen), dan terobosan inovasi (teknologi, operasional) sebesar 15 persen.

1.3

Rumusan Permasalahan

Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang yang telah dibahas sebelunya adalah ”Bagaimana pendekatan yang sesuai untuk merencanakan kawasan pariwisata dengan menggabungkan dua konsep wisata berupa Wisata Extreme Sport Minat Khusus Arung Jeram dengan fasilitas pendukungnya dan Kawasan Resort sebagai Akomodasi Penginapan dengan pendekatan pada Bangunan Ramah Lingkungan”.

1.4

Tujuan dan Sasaran

1.4.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan tujuan pembahasan ini adalah merencanakan kawasan wisata Olahraga Ekstrim (Extreme Sport) Minat Khusus Arung Jeram dan Resort di kawasan Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara.

1.4.2 Sasaran

Mewujudkan wisata alam dan olahraga ekstrim minat khusus yang berkonsep Ramah Lingkungan.

1.5

Lingkup Pembahasan

Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai, maka lingkup pembahasan dibatasi sebagai berikut :


(9)

1. Batasan substansi materi, yaitu membahas teori umum tentang Extreme Sport and Resort dengan lingkup kajian ilmu arsitektur ramah lingkungan;

2. Batasan wilayah perencanaan, yaitu kawasan wisata Sungai Serayu Banjarnegara tepatnya dikawasan Desa Singomerto Kecamatan Sigaluh; 3. Batasan waktu pembangunan diasumsikan selama minimal 12 tahun,

yaitu dimulai dari waktu perencanaan tahun 2011 sampai dengan terselesaikannya segala masalah terkait pembangunan kawasan ini pada tahun 2023;

4. Batasan pembiayaan, pada dasarnya pembiayaan pembangunan merupakan tanggung jawab pihak swasta dengan melibatkan pihak pemerintah.

1.6

Luaran

Luaran yang dihasilkan terdiri atas dua produk, yaitu konsep perancangan yang merupakan produk utama berupa laporan tertulis yang tersusun dalam Dasar-dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A), serta gambar desain arsitektural yang merupakan produk gambar yang di kerjakan di dalam proses Studio.

1.7

Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

1. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori-teori mengenai permasalahan dan pengembangan kawasan tepian air.

2. Metode analisis data melalui kajian teoritik dan studi obyek untuk memperoleh data yang valid dan standar ruang sesuai.


(10)

1.8

Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang permasalahan yang diangkat sebagai dasar perencanaan dan perancangan untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam sasaran dengan penggunaan metode-metode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang teori-teori yang terkait dengan Sungai Serayu, Sport and Resort, Konsep bangunan ramah lingkungan, Metode peancangan yang digunakan, Elemen perancangan terkait berupa teknologi bangunan, stile dll.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

Berisikan tentang tinjauan lokasi dan lingkungan eksternalnya, aspek fisik, aspek aktivitas, keterkaitan aspek ekonomi dengan pariwisata, serta aspek kebijakan pengembangan kawasan.

BAB VI KESIMPULAN

Berisikan fasilitas-fasilitas yang akan di wadahi, lokasi yang akan dikembangkandan ciri bangunan yang akan diterapkan

BAB V ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisikan tentang gagasan perencanaan serta analisis-analisis yang terkait dengan tapak, arsitektur, maupun struktur, baik secara makro maupun mikro, untuk mendapatkan konsep yang sesuai.


(1)

Grade aliran Sungai Serayu termasuk dalam kategori Grade III sampai V dimana sungai memiliki kriteria khusus dengan gelombang air kecil, drop kecil, namun tidak ada bahaya yang cukup besar. Sedangkan Grade pada tingkat VI berada di bagian bawah dengan kriteria sungai memiliki gelombang air menengah dan cukup menantang, terdapat banyak bebatuan, arus air cukup besar, dalam mengarungi aliran sungai jenis ini diperlukan manuver tajam dengan banyak kemampuan.

Pada Tahun 1997, di lokasi ini dijadikan sebagai lokasi Kejurnas I Arung Jeram. Terakhir pada tahun 2010, sungai serayu menjadi tempat yang digunakan sebagai satu tempat yang dipilih sebagai tempat diadakan kejuaraan arung jeram tingkat internasional.

Peminat cabang Olahraga Extreme Arung Jeram saat ini mulai banyak diminati oleh para wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Waktu yang digunakan untuk bermain arung jeram sekita 4-6 jam tergantung dari grade yang dilalui. Semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang semakin meningkat dalam wisata olehraga ini kurang didukung dengan adanya penginapan sebagai wadah para pengunjung yang berasal dari luar kota. Lokasi penginapan yang ada pada saat ini berada pada lokasi Kota yang cukup jauh dari lokasi tempat ini. Hotel yang ada pada Kabupaten Banjarnegara pada saat ini terdiri dari hotel nonbintang yang minim dengan fasilitas dan potensi yang dapat menarik bagi para pengunjung.

Perlu adanya suatu kawasan bangunan yang dapat berfungsi sebagai salah satu tempat akomodasi penginapan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata Olahraga Extreme Sungai Serayu. Potensi alam pedesaan dengan pemandangan Sungai Serayu berupa kawasan perbukitan dan lereng menjadi salah satu daya tarik utama sebagai salah satu potensi yang dapat di kembangkan.


(2)

Gambar 1.2: Rafting Wisata Arung Jeram Sungai Serayu Sumber: Dokumentasi lapangan 2011

Karya Arsitektur penyebab Pemanasan Global terbesar

Pemanasan global masih menghangat di segala bidang kehidupan. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghambat pemanasan udara, perubahan iklim secara ekstrim dan degradasi kualitas lingkungan. Bentuk arsitektur bangunan (rumah, gedung) harus berempati, tanggap, dan memberikan solusi. Salah satunya adalah memadukan bangunan (rumah, gedung) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pembangunan bangunan hemat energi dan ramah lingkungan harus murah, mudah, dan berdampak luas. Pengembangan kota hijau (Green city), properti hijau (Green property), bangunan hijau (Green building), kantor/sekolah hijau (Green school/office), hingga pemakaian produk hijau (Green product) terus dilakukan untuk turut mengurangi pemanasan global dan krisis ekonomi global.

Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat hanya dikurangi dengan upaya penggunaan energi yang efisien saja, tetapi harus ada upaya lain yang berpihak pada penggunaan sumber daya alam secara keseluruhan dengan menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan alam yang secara ekologis sudah demikian parah, kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan dengan pengertian kearah ekologi.


(3)

Manusia diharapkan menjaga dan memelihara kelestarian alam, pada setiap kegiatannya terutama yang berkaitan sumber daya alam.

Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap manusia disegala kegiatannya untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas hidup manusia. Pada setiap rancangan kegiatan manusia termasuk rancangan bangunan diharapkan juga berpihak pada keselarasan dengan alam, melalui pemahaman terhadap alam. Pemahaman terhadap alam dengan menggunakan pendekatan ekologis diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam. Demikian pula pada rancangan bangunan secara arsitektur sangat perlu keselarasan dengan alam karena secara global bangunan diperkirakan menggunakan 50% sumber daya alam, 40% energy dan 16% air, mengeluarkan emisi CO2 sebanyak 45% dari emisi yang ada. Rancangan arsitektur juga mengubah tatanan alam menjadi tatanan buatan manusia dengan sistim-sistim dan siklus-siklis rancangan manusia yang tidak akan pernah identik dengn sistim-sistim dan siklus-siklus alam

Gambar 1.3: Pengguna Energi Terbesar Adalah Karya Arsitektur Sumber : FutureArc 2010

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung mendorong pembangunan bangunan berarsitektur lokal terasa lebih ramah lingkungan dan selaras dengan lingkungan asal. Desain bangunan (Green building) hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang


(4)

mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan (green product). Bangunan hijau mensyaratkan layout desain bangunan (10 persen), konsumsi dan pengelolaan air bersih (10 persen), pemenuhan energi listrik (30 persen), bahan bangunan (15 persen), kualitas udara dalam (20 persen), dan terobosan inovasi (teknologi, operasional) sebesar 15 persen.

1.3

Rumusan Permasalahan

Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang yang telah dibahas sebelunya adalah ”Bagaimana pendekatan yang sesuai untuk merencanakan kawasan pariwisata dengan menggabungkan dua konsep wisata berupa Wisata Extreme Sport Minat Khusus Arung Jeram dengan fasilitas pendukungnya dan Kawasan Resort sebagai Akomodasi Penginapan dengan pendekatan pada Bangunan Ramah Lingkungan”.

1.4

Tujuan dan Sasaran

1.4.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan tujuan pembahasan ini adalah merencanakan kawasan wisata Olahraga Ekstrim (Extreme Sport) Minat Khusus Arung Jeram dan Resort di kawasan Sungai Serayu Kabupaten Banjarnegara.

1.4.2 Sasaran

Mewujudkan wisata alam dan olahraga ekstrim minat khusus yang berkonsep Ramah Lingkungan.

1.5

Lingkup Pembahasan

Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai, maka lingkup pembahasan dibatasi sebagai berikut :


(5)

1. Batasan substansi materi, yaitu membahas teori umum tentang Extreme Sport and Resort dengan lingkup kajian ilmu arsitektur ramah lingkungan;

2. Batasan wilayah perencanaan, yaitu kawasan wisata Sungai Serayu Banjarnegara tepatnya dikawasan Desa Singomerto Kecamatan Sigaluh; 3. Batasan waktu pembangunan diasumsikan selama minimal 12 tahun,

yaitu dimulai dari waktu perencanaan tahun 2011 sampai dengan terselesaikannya segala masalah terkait pembangunan kawasan ini pada tahun 2023;

4. Batasan pembiayaan, pada dasarnya pembiayaan pembangunan merupakan tanggung jawab pihak swasta dengan melibatkan pihak pemerintah.

1.6

Luaran

Luaran yang dihasilkan terdiri atas dua produk, yaitu konsep perancangan yang merupakan produk utama berupa laporan tertulis yang tersusun dalam Dasar-dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A), serta gambar desain arsitektural yang merupakan produk gambar yang di kerjakan di dalam proses Studio.

1.7

Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah :

1. Metode pengumpulan data melalui observasi, yaitu melakukan pengamatan terhadap tapak perencanaan untuk mengetahui kondisi eksisting kawasan, baik permasalahan maupun kemungkinan potensi, serta kajian literatur, yaitu melakukan penelaahan teori-teori mengenai permasalahan dan pengembangan kawasan tepian air.

2. Metode analisis data melalui kajian teoritik dan studi obyek untuk memperoleh data yang valid dan standar ruang sesuai.


(6)

1.8

Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang permasalahan yang diangkat sebagai dasar perencanaan dan perancangan untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam sasaran dengan penggunaan metode-metode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang teori-teori yang terkait dengan Sungai Serayu, Sport and Resort, Konsep bangunan ramah lingkungan, Metode peancangan yang digunakan, Elemen perancangan terkait berupa teknologi bangunan, stile dll.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

Berisikan tentang tinjauan lokasi dan lingkungan eksternalnya, aspek fisik, aspek aktivitas, keterkaitan aspek ekonomi dengan pariwisata, serta aspek kebijakan pengembangan kawasan.

BAB VI KESIMPULAN

Berisikan fasilitas-fasilitas yang akan di wadahi, lokasi yang akan dikembangkandan ciri bangunan yang akan diterapkan

BAB V ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisikan tentang gagasan perencanaan serta analisis-analisis yang terkait dengan tapak, arsitektur, maupun struktur, baik secara makro maupun mikro, untuk mendapatkan konsep yang sesuai.