C. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui Surat
Paksa
Adapun kendala-kendala yang sering ditemui berkaitan dengan Penagihan pajak dengan surat paksa pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah :
1. Data yang tidak jelas atau identitas Wajib Pajak tidak jelas
2. Wajib Pajak tidak ditemukanpindah tetapi tidak memberitahu data ke Kantor
Pelayanan Pajak Pratama 3.
Kemampuan Ekonomis Wajib Pajak Kondisi Usaha Wajib Pajak 4.
Wajib Pajak menolak pemberian Surat Paksa 5.
Daftar penetapan hutang pajak kurang valid 6.
Wajib pajak yang sudah meninggal dunia
D. Langkah Penyelesaian Masalah Dalam Pelaksanaan Penagihan Melalui
Surat Paksa
1. Mencari data dari pihak ketiga melalui konfirmasi tertulis
2. Meminta bantuan unit organisasi lain:-Kepolisian
-Pemerintah daerah setempat
3. Melakukan Update Data agar kondisi data Kantor Pelayanan Pajak sesuai
dengan ada dilapangan.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penagihan Pajak adalah merupakan serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya Penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan Penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan Penyitaan, melaksanakan
penyanderaan, dan menjual barang yang telah disita. Pasal 1 ayat 9 Undang-Undang
Nomor 19 tahun 2000.
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasa yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.
Penagihan pajak timbul akibat dari adanya penelitian dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap SPT yang disamapaikan oleh Wajib pajak kepada kantor
pelayanan pajak. Pada KPP Pratama Medan Timur pun terdapat tunggakan pajak dari hasil pemeriksaan yang dimana tindakan Penagihan terhadap
tunggakan tersebut telah dilakukan.
2.
Bedasarkan pencapaiannya KPP Pratama Medan Timur telah melakukan Penagihan pajak dengan optimal, dan bedasarkan Prosedur pelaksanaan
Penagihan pajak pada KPP Pratama Medan Timur sudah sesuai dengan Undang-Undang.
Nomor 19 Tahun 2000. Pelaksanaan Penagihan pajak yang dilakukan KPP Pratama Medan Timur meruapakan salah satu upaya penegakan hukum Law
Enforcement yang dimana upaya ini memiliki kekuatan humum dan dalam prosesnya sendiri upaya ini dapat meminimalisasikan jumlah tunggakan pajak
yang ada.
3.
Hambatan yang dihadapi dalam Penagihan pajak berasal dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meruapakan faktor yang
berasal dari instansi perusahaan itu sendiri. Sedangkan untuk faktor eksternal meruapakan faktor yang berasal dari luar isntansi perusahaan yang
diantaranya adalah mengenai objek sita, kerjasama dengan pihak-pihak lain,likuliditas, pengetahuanwajib pajak yang kurang mengenai perpajakan,
dan Wajib pajak yang tidak diketahui alamatnya.
4.
Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur diantaranya adalah untuk mengatasi hambatan faktor internal, upaya yang
dilakukan yaitu dengan meningkatkan koordinasi dengan seksi-seksi lain dalam instansi pajak sendiri dan meningkatkan keterampilan serta wawasan
Jurusita mengenai perpajakan. Sedangkan upaya untuk mengatasi hambatan dari faktor eksternal yaitu dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
agar tindakan Penagihan pajak dapat berjalan optimal dan juga melakukan pemutakhiran data mengenai Wajib pajak, serta memberikan penyuluhan
kepada Wajib pajak mengenai hak dan kewajiban perpajakannya.
B. Saran
Setelah penulis mengemukakan uraian dan menarik kesimpulan dari data yang ada, pada kesempatan ini penulis mencoba mengemukakan beberapa saran yaitu:
1.
Pelakasanaan Penagihan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur bedasarkan sistem harus lebih ditingkankan lagi, sehingga dapat
mengurangi tunggakan pajak dan meningkatkan penerimaan pajak.
2.
Meningkatkan pengetahuan Jurusita melalui pendidikan dan pelatihan agar terdapat kesiapan saat regenerasi. Selain itu juga lebih meningkatkan
penyuluhan Wajib pajak dan membuat kerjasama dengan pihak lain untuk membuat talkshow seputar perpajakan ataupun membuat penayangan iklan
perpajakan lebih intensif lagi agar mampu menggugah ssemangat Wajib pajak untuk membayar pajak. Dalam hal pendaftaran Wajib pajak baru,
sebaiknya perlu dilakukan penelitian lapangan agar alamat yang diberikan oleh Wajib pajak dapat dibuntikan kebenarannya tidak fiktif. Selain itu juga
pemberitahuan yang jelas dan menyeluruh atau sosialisasi dari pemerintahan mengenai setiap perubahan peraturan perundang-undangan pajak, dan
penyuluhan tentang pentingnya pajak sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, seperti dengan cara mendatangi langsung Wajib pajaknya maupun dengan
membuat selebaran tentang informasi perpajakan. Sehingga penanggung pajak menyadari kegunaan pajak dan diharapkan dapat membayar pajaknya
tepat pada waktunya, sehingga akan meningkatkan penerimaan pajak.
3.
Perlunya dilaksanakan penyuluhan pajak secara lebih intensif oleh Direktorat Jenderal Pajak, agar Wajib Pajak semakin sadar akan pentingnya membayar
pajak untuk kelangsungan pembangunan.
4.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur hendaknya menindak tegas Wajib Pajak yang tidak mengindahkan Surat Teguran yang disampaikan oleh
KPP.
5.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur hendaknya menindak tegas oknum-oknum yang berusaha menghalangi proses Penagihan yang
dilanjutkan dengan Penyitaan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
11
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
A. Sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan