Pengujian Hipotesis 1 dan 2 Teknik Analisis

46

3.10 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi dan uji beda independen sampel T test dengan alat bantu yang digunakan adalah program SPSS 19.

3.10.1 Pengujian Hipotesis 1 dan 2

Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi. Korelasi diartikan sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat kekuatan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk mengetahui apakah ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya digunakan analisis korelasi. Korelasi memiliki beberapa bentuk, yaitu: 1. Korelasi positif, terjadi apabila dua variabel, yaitu variabel pertama X meningkat maka variabel kedua Y juga ikut meningkat. 2. Korelasi negatif, terjadi apabila dua variabel, yaitu variabel pertama X meningkat maka variabel kedua Y cenderung menurun. 3. Tidak ada korelasi, terjadi apabila dua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y tidak ada menunjukkan hubungan. 4. Korelasi sempurna, terjadi apabila dua variabel, yaitu variabel X meningkat atau menurun berbanding dengan kenaikan atau menurunnya variabel Y. Analisis Korelasi Pearson Universitas Sumatera Utara 47 Korelasi ini ditemukan oleh Karl Pearson sekitar tahun 1900 yang ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukkan hubungan yang lineaar. Korelasi pearson sering disebut Korelasi Product Moment. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atau arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut. Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik, maka akan menyebabkan kenaikan variabel yang lain, dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel lainnya akan turun, dan sebaliknya. Adapun rumus menghitung nilai koefisien korelasi Pearson sebagai berikut: r xy = ∑ xy �∑ x 2 . ∑ y 2 Dimana: r xy : koefisien korelasi x : deviasi rata-rata variabel X y : deviasi rata-rata variabeel Y ∑xy : total hasil perkalian X dengan Y Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0.599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber: Situmorang 2012 : 148 Universitas Sumatera Utara 48

3.10.2 Pengujian Hipotesis 3 dan 4