cross section yang terdiri atas 35 kabupatenkota, sehingga merupakan pooled the data yaitu gabungan antara data time series tahun 2001-2005: 5 tahun
dengan data cross section 35 kabupatenkota. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Bappeda, dan instansi terkait lainnya.
Hasil dan Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1.
Desentralisasi fiskal berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi di daerah kabupatenkota di Jawa
Tengah. 2.
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang positif terhadap tenaga kerja terserap di kabupatenkota di Jawa Tengah.
3. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan
yang negatif terhadap jumlah penduduk miskin di kabupatenkota di Jawa Tengah.
4. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan
yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat di kabupatenkota di Jawa Tengah.
5. Tenaga kerja terserap berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan
yang positif terhadap kesejahteraan masyarakat di kabupatenkota di Jawa Tengah.
6. Jumlah penduduk miskin berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan
yang negatif terhadap kesejahteraan masyarakat di kabupatenkota di Jawa Tengah.
3. Hadi Sasana2011. Dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Determinan
Belanja Daerah di KabupatenKota Provinsi Jawa Barat Dalam Era Otonomi dan Desentralisasi Fiskal.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Menganalisis pengaruh dana perimbangan terhadap belanja daerah di kabupatenkota Provinsi Jawa Barat.
2. Menganalisis pengaruh PAD terhadap belanja daerah di kabupatenkota
Provinsi Jawa Barat. 3.
Menganalisis pengaruh PDRB terhadap belanja daerah di kabupatenkota Provinsi Jawa Barat.
4. Menganalisis pengaruh jumlah penduduk terhadap belanja daerah di
kabupatenkotaProvinsi Jawa Barat. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda
metode OLS Ordinary Least Square sebagai alat analisis. Karena sifat penaksir OLS yang BLUE best linear unbiased estimator, dimana kelas penaksir tidak
bias mempunyai varians yang minimum. Populasi penelitian ini adalah semua daerah kabupatenkota di Provinsi Jawa
Barat, yaitu sebanyak 26 daerah, terdiri atas 17 kabupaten dan 9 kota. Periode waktu penelitian tahun 2004-2008. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder dari Badan Pusat Statistik BPS, dan Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan DJPK Departemen Keuangan Republik Indonesia. Variabel
penelitian meliputi, variabel independen terdiri dari : Produk Domestik Regional
Bruto PBRB, Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah PAD, dan Jumlah Penduduk. Variabel dependen adalah Belanja Daerah BD. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi berganda dengan metode OLS Ordinary Least Square. Hasil dan Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Produk Domestik regional bruto riil berhubungan positif dan sigifkan
terhadap belanja daerah 2.
Dana perimbangan berhubungan positif dengan belanja daerah, dan mempengaruhi belanja daerah
3. Jumlah penduduk berhubungan positif dengan belanja daerah, dan
mempengaruhi belanja daerah 4.
Pendapatan Asli Daerah berhubungan positif tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap belanja daerah.
4. Rahmawati Faturrohmin 2011. Dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh PDRB, Harapan Hidup dan Melek Huruf Terhadap Tingkat Kemiskinan Studi Kasus 35 KabupatenKota di Jawa Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1.
Seberapa besar pengaruh PDRB terhadap tingkat kemiskinan di 35 kabupatenkota di Jawa Tengah pada periode 2005-2009.
2. . Seberapa besar pengaruh Harapan Hidup terhadap tingkat kemiskinan di 35
kabupatenkota di Jawa tengah pada periode 2005-2009. 3.
Seberapa besar pengaruh Melek Huruf terhadap tingkat kemiskinan di 35 kabupatenkota di Jawa Tengah pada periode 2005-2009.