Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

3.3.4 Penentuan Waktu Inkubasi

Penentuan waktu inkubasi dilakukan setelah sebelumnya telah dilakukan uji karakterisasi enzim. Uji karakterisasi enzim dilakukan untuk mengetahui pH dan suhu optimum aktivitas enzim selulase. Penentuan waktu inkubasi dilakukan dengan menginokulasikan 10 inokulum dari biakan yang telah diremajakan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi 20 ml medium Mendels Tabel 18. Selanjutnya biakan diinkubasi pada suhu 40 o C dengan menggunakan shaker incubator pada kecepatan 80 rpm. Inkubasi ini dilakukan selama 30 jam. Pengambilan sampel dilakukan setiap 6 jam untuk pengukuran kadar gula pereduksinya dengan menggunakan spektrofotometer. Pengujian kadar gula pereduksi ini dilakukan dengan menggunakan metode DNS. Dari tahapan ini diperoleh waktu inkubasi yang menunjukkan produksi enzim tertinggi. Waktu ini digunakan sebagai acuan dalam tahap-tahap penelitian selanjutnya.

3.3.5 Uji Optimasi Medium

Uji optimasi medium dilakukan dengan menginokulasikan 10 inokulum dari biakan yang telah diremajakan ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi 20 ml medium Mendels dengan berbagai tepung selulosa dari limbah pertanian sebagai alternatif sumber selulosa. Tiga macam limbah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: sekam padi, tongkol jagung, dan bagas tebu. CMC digunakan sebagai pembanding bagi pemakaian tepung selulosa dari ketiga sumber limbah tadi. Sumber tepung selulosa terbaik selanjutnya diujikan pada berbagai konsentrasi 0,25, 0,5, 0,75, dan 1. Selanjutnya pengukuran sampel dilakukan pada waktu inkubasi terbaiknya. Hasil uji optimasi medium tahap pertama ini adalah sumber dan konsentrasi tepung selulosa limbah yang memberikan produksi enzim selulase terbaik. Pada tahap kedua dilakukan uji berbagai perbedaan sumber nitrogen: NH 4 2 SO 4 , NH 4 Cl, dan NaNO 3 . Teknik dan metode pengukurannya sama dengan pada tahap pertama. Dari tahapan ini diperoleh hasil waktu inkubasi, jenis dan konsentrasi tepung selulosa, serta sumber N yang memberikan hasil terbaik aktivitas enzim selulase sehingga tercapainya puncak produksi gula pereduksi. Sumber nitrogen terbaik ini selanjutnya diujikan pada berbagai konsentrasi 0,08, 0,175, 0,26, dan 0,35. Hasil uji pada tahap kedua ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan pengujian pada tahap berikutnya. Pada tahap ketiga dilakukan uji perbedaan pengaruh pemberian berbagai gula sederhana glukosa, sukrosa, xilosa, dan laktosa sebagai induser terhadap aktivitas enzim selulolitik. Hasil terbaik dari tahap satu dan dua dijadikan acuan untuk melaksanakan uji pada tahap ketiga ini. 0,0625 gram gula sederhana ditambahkan ke dalam setiap unit penelitian ini. Hasil akhir tahap ketiga penelitian ini