Pemberian Asi Ekslusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

(1)

PEM BERI AN ASI EKSLUSI F D AN FAKTOR- FAKTOR YAN G M EM PEN GARUH I N YA

M H D . ARI FI N SI REGAR

Ba gia n Giz i Ke se h a t a n M a sy a r a k a t Fa k u lt a s Ke se ha t a n M a sya r a k a t

Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

BAB I

PEN D AH ULUAN 1 .1 LATAR BELAKAN G

Kesehat an m erupakan salah sat u aspek dari kehidupan m asyarakat m ut u hidup, produkt ifit as t enaga kerj a, angka kesakit an dan kem at ian yang t inggi pada bayi dan anak- anak, m enurunnya daya kerj a fisik sert a t erganggunya perkem bangan m ent al adalah akibat langsung at au t idak langsung dari m asalah gizi kurang.

Sebagaim ana diket ahui bahwa salah sat u m asalah gizi yang paling ut am a pada saat ini di I ndonesia adalah kurang kalori, prot ein hal ini banyak dit em ukan bayi dan anak yang m asih kecil dan sudah m endapat adik lagi yang sering disebut “ kesundulan” art inya t erdorong lagi oleh kepala adiknya yang t elah m uncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi m erupakan golongan rent an. ( 3)

Terj adinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain m akanan yang kurnag j uga karena Air Susu I bu ( ASI ) banyak digant i dengan susu bot ol dengan cara dan j um lah yang t idak m em enuhi kebut uhan. Hal ini pert anda adanya perubahan sosial dan budaya yang negat if dipandang dari segi gizi ( 1) .

Pert um buhan dan perkem bangan bayi sebagian besar dit ent ukan oleh j um lah ASI yang diperoleh t erm asuk energi dan zat gizi lainnya yang t erkandung di dalam ASI t ersebut . ASI t anpa bahan m akanan lain dapat m encukupi kebut uhan pert um buhan sam pai usia sekit ar em pat bulan ( 5) . Set elah it u ASI hanya berfungsi sebagai sum ber prot ein vit am in dan m ineral ut am a unt uk bayi yang m endapat m akanan t am bahan yang t ert um pu pada beras.

Dalam pem bangunan bangsa, peningkat an kualit as m anusia harus dim ulai sedini m ungkin yait u sej ak dini y ait u sej ak m asih bayi, salah sat u fakt or yang m em egang peranan pent ing dalam peningkat an kualit as m anusia adalah pem berian Air Susu I bu ( ASI ) . Pem berian ASI sem aksim al m ungkin m erupakan kegiat an pent ing dalam pem eliharaan anak dan persiapan generasi penerus di m asa depan. Akhir- akhir ini sering dibicarak an t ent ang peningkat an penggunaan ASI . Dukungan polit is dari pem er int ah t erhadap peningkat an penggunaan ASI t erm asik ASI EKSLUSI F t elah m em adai, hal ini t erbukt i dengan t elah dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkat an Penggunaan Air Susu I bu ( GNPP-ASI ) oleh Bapak Presiden pada hari I bu t anggal 22 Desem ber 1990 yang bet em akan " Dengan Asi, kaum ibu m em pelopori peningkat an kualit as m anusia I ndonsia" . Dalam pidat onya presiden m enyat akan j uga bahwa ASI sebagai m akanan t unggal harus diberikan sam pai bayi berusia em pat bulan. Pem berian ASI t anpa pem beriaan m akanan lain ini disebut dengan m enyusui secara ekslusif. Selanj ut nya bayi perlu m endapat kan m akanan pendam ping ASI kem udian pem berian ASI di t eruskan sam pai anak berusia dua t ahun ( 5)

ASI m erupakan m akanan yang bergizi sehingga t idak m em erlukan t am bahan kom posisi. Disam ping it u ASI m udah dicerna oleh bayi dan langsung t erserap. Diperkir akan 80% dari j um lah ibu yang m elahirkan t ernyat a m am pu m enghasilkan air susu dalam j um lah yang cukup unt uk keperluan bayinya secara penuh t anpa m akanan t am bahan. Selam a enam bulan pert am a. Bahkan ibu yang


(2)

gizinya kurang baikpun sering dapat m enghasilkan ASI cukup t anpa m akanan t am bahan selam a t iga bulan pert am a ( 12)

ASI sebagai m akanan yang t erbaik bagi bayi t idak perlu diragukan lagi, nam un akhir- akhir ini sangat disayangkan banyak diant ara ibu- ibu m eyusui m elupakan keunt ungan m enyusui. Selam a ini dengan m em biarkan bayi t erbiasa m enyusu dari alat penggant i, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya m enggunakan susu bot ol at au susu form ula. Kalau hal yang dem ikian t erus berlangsung, t ent unya hal ini m erupakan ancam an yang serius t er hadap upaya pelest arian dari peningkat an penggunaan ASI .

Hasil penelit ian yang dilakukan di Biro Konsult asi Anak di Rum ah Sakit UGM Yogyakart a t ahun 1976 m enunj ukkan bahwa anak yang disusui sam pai dengan sat u t ahun 50,6% . Sedangkan dat a dari survei Dem ografi Kesehat an I ndonesia ( SKDI ) t ahun 1991 bahwa ibu, yang m em berikan ASI pada bayi 0- 3 bulan yait u 47% diperkot aan dan 55% dipedesaan ( Depkes 1992) dari laporan SKDI t ahun 1994 m enunj ukkan bahwa ibu- ibu yang m em berikan ASI EKSLUSI F kepada bayinya m encapai 47% , sedangkan pada repelit a VI dit arget kan 80% .( 6)

Dari hasil penelit ian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di R.S. Um um Dr. Kariadi Sem arang t ahun 1977 didapat kan pem berian ASI set elah um ur 2 bulan 31,6% , ASI + Susu bot ol 15,8% dan susu bot ol 52,6% . Sedangkan sebelum nya yait u pada um ur 1 bulan m asih lebih baik yait u 66,7% ASI dan 33,3% susu bot ol, dalam hal ini t am paknya ada pengaruh susu bot ol lebih besar.( 11)

Juga hasil penelit ian Dr. Parm a dkk di Rum ah Sakit Um um Dr. M. Jam il Padang t ahun 1978 - 1979 di dapat kan bahwa lam a pem berian ASI saj a sam pai 4-6 bulan pada ibu yang karyaw an adalah 12,4-63% dan pada ibu rum ah t angga sebanyak 21,27% . Apabila dilihat dari pendidikannya t ernyat a 75% dari ibu- ibu yang berpendidikan t am at SD t elah m em berik an m akanan pendam ping ASI yang t erlalu dini pada bayi.

Berbagai alasan dikem ukakan oleh ibu- ibu m engapa keliru dalam pem anfaat an ASI secara Eksklusif kepada bayinya, ant ara lain adalah produksi ASI kurang, kesulit an bayi dalam m enghisap, keadaan put ing susu ibu yang t idak m enunj ang, ibu bekerj a, keinginan unt uk disebut m odern dan pengaruh iklan/ prom osi penggant i ASI dan t dak kalah pent ingnya adalah anggapan bahwa sem ua orang sudah m em ilik i penget ahuan t ent ang m anfaat ASI ( 2) .

1 .2 . PERUM USAN M ASALAH .

Berdasarkan lat ar belakang yang t elah dikem ukakan m aka rum usan m asalah dalam penulisan ini adalah bagaim ana pem berian ASI secara ekslusif saai um ur bayi 4 bulan dan fakt or- fakt or apa yang m em pengaruhi pem berian ASI Ekslusif.

1 .3 . TUJUAN PEN ULI SAN 1 .1 . Tu j ua n Um um

Tuj uan um um dari penulisan ini adalah unt uk m enget ahui pem berian ASI EKSLUSI F dan fakt or- fakt or yang m em pengaruhinya.

1 .3 .2 . Tu j ua n Kh u sus.

- Menget ahui cara pem berian ASI EKSLUSI F pada bayi.

- Menget ahui fakt or- fakt or yang m em pengaruhi pem berian ASI pada bayi usia 4 bulan.


(3)

BAB I I

TI N JAUAN PUSTAKA 2 .1 . PEN GERTI AN AI R SUSU I BU

Air Susu I bu ( ASI ) adalah suat u em ulsi lem ak dalam larut an prot ein, lakt osa dan garam - garam anorganik yang sekresi oleh kelenj ar m am ae ibu, yang berguna sebagai m akanan bagi bayinya ( 10) .

Sedangkan ASI Ekslusif adalah perilaku dim ana hanya m em berikan Air Susu I bu ( ASI ) saj a kepada bayi sam pai um ur 4 ( em pat ) bulan t anpa m akanan dan at aupun m inum an lain kecuali sirup obat . ( 6) .

ASI dalam j um lah cukup m erupakan m akanan t erbaik pada bayi dan dapat m em enuhi kebut uhan gizi bayi selam a 4 bulan pert am a. ASI m erupakan m akanan alam iah yang pert am a dan ut am a bagi bayi sehingga dapat m encapai t um buh kem bang yang opt im al.

2 .2 . KEBAI KAN ASI D AN M EN YUSUI .

ASI sebagai m akanan bayi m em punyai kebaikan/ sifat sebagai berikut : ( 9) - ASI m erupakan m akanan alam iah yang baik unt uk bayi, prakt is, ekonom is,

m udah dicerna unt uk m em iliki kom posisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebut uhan dan kem am puan pencernaan bayi.

- ASI m engadung lakt osa yang lebih t inggi dibandingkan dengan susu buat an. Didalam usus lakt osa akan diperm ent asi m enj adi asam lakt at . yang berm anfaat unt uk:

* Mengham bat pert um buhan bakt eri yang bersifat pat ogen.

* Merangsang pert um buhan m ikroorganism e yang dapat m enghasilkan asam organik dan m ensint esa beberapa j enis vit am in.

* Mem udahkan t erj adinya pengendapan calsium - cassienat .

* Mem udahkan penyerahan herbagai j enis m ineral, sepert i calsium , m agnesium .

- ASI m engandung zat pelindung ( ant ibodi) yang dapat m elindungi bayi selam a 5- 6 bulan pert am a, sepert i: I m m unoglobin, Lysozym e, Com plem en C3 dan C4,

Ant ist apiloccocus, lact obacillus, Bifidus, Lact oferrin.

- ASI t idak m engandung bet a- lact oglobulin yang dapat m enyebabkan alergi pada bayi.

- Proses pem berian ASI dapat m enj alin hubungan psikologis ant ara ibu dan bayi. Selain m em berikan kebaikan bagi bayi, m enyusui dengan bayi j uga dapat m em berikan keunt ungan bagi ibu, yait u: ( 10)

- Suat u rasa kebanggaan dari ibu, bahw a ia dapat m em berikan “ kehidupan” kepada bayinya.

- Hubungan yang lebih erat karena secara alam iah t erj adi k ont ak kulit yang erat , bagi perkem bangan psikis dan em osional ant ara ibu dan anak.

- Dengan m enyusui bagi rahim ibu akan berkont raksi yang dapat m enyebabkan pengem balian keukuran sebelum ham il

- Mem percepat berhent inya pendarahan post part um .

- Dengan m enyusui m aka kesuburan ibu m enj adi berkurang unt uk beberpa bulan ( m enj arangkan keham ilan)

- Mengurangi kem ungkinan kanker payudara pada m asa yang akan dat ang. 2 .3 PROD UKSI ASI

Proses t erj adinya pengeluaran air susu dim ulai at au dirangsang oleh isapan m ulut bayi pada put t ing susu ibu. Gerakan t ersebut m erangsang kelenj ar Pict uit ary Ant erior unt uk m em produksi sej um lah prolak t in, horm on ut am a yang m engandalkan pengeluaran Air Susu. Proses pengeluaran air susu j uga t ergant ung pada Let Dow n Replex, dim ana hisapan put t ing dapat m erangsang kelenj ar Pict uit ary Post erior unt uk m enghasilkan horm on oksit olesin, yang dapat


(4)

m erangsang serabut ot ot halus di dalam dinding saluran susu agar m em biarkan susu dapat m engalir secara lancar.( 12)

Kegagalan dalam perkem bangan payudara secara fisiologis unt uk m enam punga air susu sangat j arang t erj adi. Payudara secara fisiologis m erupakan t enunan akt if yang t ersusun sepert i pohon t um buh di dalam put t ing dengan cabang yang m enj adi rant ing sem akin m engecil.

Susu diproduksi pada akhir rant ing dan m engalir kedalam cabang- cabang besar m enuj u saluran ke dalam put t ing. Secara visual payudara dapat di gam barkan sebagai set angkai buah anggur, m ew akili t enunan kelenj ar yang m engsekresi dim ana set iap selnya m am pu m em produksi susu, bila sel- sel Myoepit helial di dalam dinding alveoli berkont raksi, anggur t ersebut t erpencet dan m engeluarkan susu ke dalam rant ing yang m engalir ke cabang- cabang lebih besar, yang secara perlahan- lahan bert em u di dalam aerola dan m em bent uk sinus lact it erous. Pusat dari areda ( bagan yang berpigm en) adalah put ingnya, yang t idak kaku let aknya dan dengan m udah dihisap ( m asuk kedalam ) m ulut bayi.

Berdasarkan wakt u diproduksi, ASI dapat dibagi m enj adi 3 yait u:

A. Colost rum m erupakan cairan yang pert am a kali disekr esi oleh kelenj ar m am ae yang m engandung t issue debris dan r edual m at er ial yang t erdapat dalam alveoli dan duct us dari kelenj ar m am ae sebelum dan segera sesudah m elahirkan anak.

- Disekresi oleh kelenj ar m am ae dari hari pert am a sam pai hari ket iga at au keem pat , dari m asa lakt asi.

- Kom posisi colost rum dari hari ke hari berubah.

- Merupakan cairan kent al yang ideal yang berw arna kekuning- kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI Mat ure.

- Merupakan suat u laxanif yang ideal unt uk m em bersihkan m econeum usus bayi yang baru lahir dan m em persiapkan saluran pencernaan bayi unt uk m enerim a m akanan selanj ut nya.

- Lebih banyak m engandung prot ein dibandingkan ASI Mat ure, t et api berlainan dengan ASI Mat ure dim ana prot ein yang ut am a adalah casein pada colost rum prot ein yang ut am a adalah globulin, sehingga dapat m em berikan daya perlindungan t ubuh t erhadap infeksi.

- Lebih banyak m engandung ant ibodi dibandingkan ASI Mat ure yang dapat m em berikan perlindungan bagi bayi sam pai 6 bulan pert am a.

- Lebih rendah kadar karbohidrat dan lem aknya dibandingkan dengan ASI Mat ure.

- Tot al energi lebih rendah dibandingkan ASI Mat ure yait u 58 kalor i/ 100 m l colost rum .

- Vit am in larut lem ak lebih t inggi. Sedangkan vit am in larut dalam air dapat lebih t inggi at au lebih rendah.

- Bila dipanaskan m enggum pal, ASI Mat ure t idak. - PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mat ure.

- Lem aknya lebih banyak m engandung Cholest rol dan lecit in di bandingkan ASI Mat ure.

- Terdapat t rypsin inhibit or, sehingga hidrolisa prot ein di dalam usus bayi m enj adi krang sem purna, yangakan m enam bah kadar ant obodi pada bayi. - Volum enya berkisar 150- 300 m l/ 24 j am .

B. Air Susu Masa Peralihan ( Masa Transisi)

- Merupakan ASI peralihan dari colost rum m enj adi ASI Mat ure.

- Disekresi dari hari ke 4 – hari ke 10 dari m asa lakt asi, t et api ada pula yang berpendapat bahwa ASI Mat ure baru akan t erj adi pada m inggu ke 3 – ke 5.

- Kadar prot ein sem akin rendah, sedangkan kadar lem ak dan karbohidrat sem akin t inggi.


(5)

C. Air Susu Mat ure

- ASI yang disekresi pada hari k e 10 dan set erusnya, yang dikat akan kom posisinya relat if konst an, t et api ada j uga yang m engat akan bahwa m inggu ke 3 sam pai ke 5 ASI kom posisinya baru konst an.

- Merupakan m akanan yang dianggap am an bagi bayi, bahkan ada yang m engat akan pada ibu yangs ehat ASI m erupakan m akanan sat u- sat unya yang diberikan selam a 6 bulan pert am abagi bayi.

- ASI m erupakan m akanan yang m udah di dapat , selalu t ersedia, siap diberikan pada bayi t anpa persiapan yang khusus dengan t em perat ur yang sesuai unt u bayi.

- Merupakan cairan put ih kekuning- kuningan, karena m engandung casienat , riboflaum dan karot in.

- Tidak m enggum pal bila dipanaskan. - Volum e: 300 – 850 m l/ 24 j am

- Terdapat ant i m icrobat erial fact or, yait u: • Ant ibodi t erhadap bakt eri dan virus.

• Cell ( phagocyle, granulocyle, m acrophag, lym hocycle t ype T) • Enzim ( lysozim e, lact operoxidese)

• Prot ein ( lact oferrin, B12 Ginding Prot ein)

• Fakt or resist en t erhadap st aphylococcus. • Com plecem ent ( C3 dan C4)

2 .4 V olum e Pr odu k si ASI

Pada m inggu bulan t erakhir keham ilan, kelenj ar- kelenj ar pem buat ASI m ulai m enghasilkan ASI . Apabila t idak ada kelainan, pada hari pert am a sej ak bayi lahir akan dapat m enghasilkan 50- 100 m l sehari dari j um lah ini akan t erus bert am bah sehingga m encapai sekit ar 400- 450 m l pada wakt u bayi m encapai usia m inggu kedua.( 9) Jum lah t ersebut dapat dicapai dengan m enysusui bayinya selam a 4 – 6 bulan pert am a. Karena it u selam a kurun wakt u t ersebut ASI m am pu m em enuhi lkebut uhan gizinya. Set elah 6 bulan volum e pengeluaran air susu m enj adi m enurun dan sej ak saat it u kebut uhan gizi t idak lagi dapat dipenuhi oleh ASI saj a dan harus m endapat m akanan t am bahan.( 12)

Dalam keadaan produksi ASI t elah norm al, volum e susu t erbanyak yang dapat diperoleh adalah 5 m enit pert am a. Penyedot an/ penghisapan oleh bayi biasanya berlangsung selam a 15- 25 m enit( 12)

Selam a beberapa bulan berikut nya bayi yang sehat akan m engkonsum si sekit ar 700- 800 m l ASI set iap hari. ( 8) Akan t et api penelit ian yang dilakukan pada beberpa kelom pok ibu dan bayi m enunj ukkan t erdapat nya variasi dim ana seseorang bayi dapat m engkonsum si sam pai 1 lit er selam a 24 j am , m eskipun kedua anak t ersebut t um buh dengan kecepat an yang sam a.

Konsum si ASI selam a sat u kali m enysui at au j um lahnya selam a sehari penuh sangat bervariasi. Ukuran payudara t idak ada hubungannya dengan volum e air susu yang diproduksi, m eskipun um um nya payudara yang berukuran sangat kecil, t erut am a yang ukurannya t idak berubah selam a m asa keham ilan hanya m em produksi sej um lah kecil ASI ( 8)

Pada ibu- ibu yang m engalam i kekurangan gizi, j um lah air susunya dalam sehari sekit ar 500- 700 m l selam a 6 bulan pert am a, 400- 600 m l dalam 6 bulan kedua, dan 300- 500 m l dalam t ahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya m ungkin dapat dit elusuri pada m asa keham ilan dim ana j um lah pangan yang dikonsum si ibu t idak m em ungkinkan unt uk m enyim pan cadangan lem ak dalam t ubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah sat u kom ponen ASI dan sebagai sum ber ener gi selam a m enyusui. Akan t et api kadang- kadang t erj adi bahw a peningkat an j um lah produksi konsum si pangan ibu t idak selalu dapat m eningkat kan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi seringkali m enurun j um lahnya dan akhirnya berhent i, dengan akibat yang fat al bagi bayi y ang m asih sangat m uda. Di daerah- daerah dim ana ibu- ibu sangat


(6)

kekurangan gizi seringkali dit em ukan “ m erasm us” pada bayi- bayi berum ur sam pai enam bulan yang hanya diberi ASI .( 8)

2 .5 Kom posisi ASI

Kandungan colost rum berbeda dengan air susu yang m at ure, karena colost rum m engandung berbeda dengan air susu yang m at ure, karena colost rum dan hanya sekit ar 1% dalam air susu m at ure, lebih banyak m engandung im unoglobin A ( I ga) , lakt ot erin dan sel- sel darah put ih, t erhadap, yang kesem uanya sangat pent ing unt uk pert ahanan t ubuh bayi, t erhadap serangan penyakit ( I nfeksi) lebih sedikit m engandung lem ak dan lakt osa, lebih banyak, m engandung vit am in dan lebih banyak m engandung m ineral- m ineral nat rium ( Na) dan seng ( Zn) .

Berdasrkan sum ber dari food and Nut rit ion Boart , Nat ional research Council Washingt on t ahun 1980 diperoleh perkiraan kom posisi Kolost rum ASI dan susu sapi unt uk set iap 100 m l sepert i t ert era pada t abel berikut : ( 4)

Tabel 1

Kom posisi Kolost rum , ASI dan susu sapi unt uk set iap 100 m l

Za t - za t Gizi Kolost r um ASI Su su Sa pi En e r gi ( K Ca l)

Prot ein ( g)

- Kasein/ whey - Kasein ( m g)

- Lakt am il bum il ( m g) - Lakt oferin ( m g) - I g A ( m g) Lakt osa ( g) Lem ak ( g) V it a m in

- Vit A ( m g) - Vit B1 ( m g) - Vit B2 ( m g)

- Asam Nikot inm ik ( m g) - Vit B6 ( m g)

- Asam pant ot enik - Biot in

- Asam folat - Vit B12 - Vit C - Vit D ( m g) - Vit Z - Vit K ( m g) M in e r a l

- Kalsium ( m g) - Klorin ( m g) - Tem baga ( m g)

- Zat besi ( ferrum ) ( m g) - Magnesium ( m g) - Fosfor ( m g) - Pot assium ( m g) - Sodium ( m g) - Sulfur ( m g)

58 2,3 140 218 330 364 5,3 2,9 151 1,9 30 75 - 183 0,06 0,05 0,05 5,9 - 1,5 - 39 85 40 70 4 14 74 48 22 70 0,9 1 : 1,5

187 161 167 142 7,3 4,2 75 14 40 160 12- 15 246 0,6 0,1 0,1 5 0,04 0,25 1,5 35 40 40 100 4 15 57 15 14 65 3,4 1 : 1,2

- - - - 4,8 3,9 41 43 145 82 64 340 2,8 ,13 0,6 1,1 0,02 0,07 6 130 108 14 70 12 120 145 58 30


(7)

Perbandingan kom posisi kolost rum , ASI dan susu sapi dapat dilihat pada t abel 1. Dim ana susu sapi m engandung sekit ar t iga kali lebih banyak prot ein daripada ASI . Sebagian besar dari prot ein t ersebut adalah kasein, dan sisanya berupa prot ein whey yang larut . Kandungan kasein yang t inggi akan m em bent uk gum palan yang relat if keras dalam lam bung bayi. Bila bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI w alaupun m engandung lebih sedikit t ot al prot ein, nam un bagian prot ein “ w hey” nya lebih banyak, sehingga akan m em bet uk gum palan yang lunak dan lebih m udah dicerna sert a diserapoleh usus bayi.

Sekit ar set engah dari energi yang t erkandung dalam ASI berasal dari lem ak, yang lebih m udah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lem ak susu sapi, sebab ASI m engandung lebih banyak enzim pem ecah lem ak ( lipase) . Kandungan t ot al lem ak sangat bervariasi dari sat u ibu ke ibu lainnya, dari sat u fase lakat asi air susu yang pert am a kali keluar hanya m engandung sekit ar 1 – 2% lem ak dan t erlihat encer. Air susu yang encer ini akan m em bant u m em uaskan rasa haus bayi wakt u m ulai m enyusui. Air susu berikut nya disebut “ Hand m ilk” , m engandung sedikit nya t iga sam pai em pat kali lebih banyak lem ak. I ni akan m em berikan sebagian besar energi yang dibut uhkan oleh bayi, sehingga pent ing diperhat ikan agar bayi, banyak m em peroleh air susu ini ( 8)

Lakt osa ( gula susu) m erupakan sat u- sat unya karbohidrat yang t erdapat dalam air susu m urni. Jum lahnya dalam ASI t ak t erlalu bervariasi dan erdapat lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.

Disam ping fungsinya sebagai sum ber energi, j uga didalam usus sebagian lakt osa akan diubah m enj adi asam lakt at . Didalam usus asam lakt at t ersebut m em bant u m encegah pert um buhan bakt eri yang t idak diinginkan dan j uga m em bant u penyerapan kalsium sert a m ineral- m ineral lain.

ASI m engandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi t et api lebih m udah diserap, j um lah ini akan m encukupi kebut uhan unt uk bahan- bahan pert am a kehidupannya ASI j uga m engandung lebih sedikit nat rium , kalium , fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, t et api dalam j um lah yang m encukupi kebut uhan bayi.

Apabila m akanan yang dikonsum si ibu m em adai, sem ua vit am in yang diperlukan bayi selam a em pat sam pai enam bulan pert am a kehidupannya dapat diperoleh dari ASI . Hanya sedikit t erdapat vit am in D dalam lem ak susu, t et api penyakit polio j arang t erj adi pada aanak yang diberi ASI , bila kulit nya sering t erkena sinar m at ahari. Vit am in D yang t erlarut dalam air t elah dit em ukan t erdapat dalam susu, m eskipun fungsi vit am in ini m erupakan t am bahan t erhadap vit am in D yang t erlarut lem ak. ( 8)

2 .6 M a na j e m e n La k t a si

m anaj em en lakt asi adalah upaya- upaya yang dilakukan unt uk m enunj ang keberhasilan m enyusui. Dalam pelaksanaannya t erut am a dim ulai pada m asa keham ilan, segera set elah persalinan dan pada m asa m enyusui selanj ut nya.( 4)

Adapun upaya- upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut( 4) a. Pada m asa Keham ilan ( ant enat al)

- Mem berikan penernagan dan penyuluhan t ent ang m anfaat dan keunggulan ASI , m anfaat m enyusui baik bagi ibu m aupun bayinya, disam ping bahaya pem berian susu bot ol.

- Pem eriksaan kesehat an, keham ilan dan payudara/ keadaan put t ing susu, apakah ada kelainan at au t idak. Disam ping it u perlu dipant au kenaikan berat badan ibu ham il.

- Perawat an payudara m ulai keham ilan um ur enam bulan agar ibu m am pu m em produksi dan m em berikan ASI yang cukup.

- Mem perhat ikan gizi/ m akanan dit am bah m ulai dari keham ilan t risem est er kedua sebanyak 1 1/ 3 kali dari m akanan pada saat belum ham il.


(8)

- Mencipt akan suasana keluarga yang m enyenangkan. Dalam hal ini perlu diperhat ikan keluarga t erut am a suam i kepada ist ri yang sedang ham il unt uk m em berikan dukungan dan m em besarkan hat inya.

b. Pada m asa segera set elah persalinan ( prenat al)

- I bu dibant u m enyusui 30 m enit set elah kelahiran dan dit unj ukkan cara m enysui yang baik dan benar, yakni: t ent ang posisi dan cara m elakat kan bayi pada payudara ibu.

- Mem bant u t erj adinya kont ak langsung ant ara bayi- ibu selam a 24 j am sehari agar m enyusui dapat dilakukan t anpa j adw al.

- I bu nifas diberikan kapsul vit am in A dosis t inggi ( 200.000S1) dalam wakt u

dua m inggu set elah m elahirkan.

c. Pada m asa m enyusui selanj ut nya ( post - nat al)

- Menyusui dilanj ut kan secara ekslusif selam a 4 bulan pert am a usia bayi, yait u hanya m em berikan ASI saj a t anpa m akanan/ m inum an lainnya.

- Perhat ikan gizi/ m akanan ibu m enyusui, perlu m akanan 1 ½ kali lebih banyak dari biasa dan m inum m inim al 8 gelas sehari.

- I bu m enyusui harus cukup ist irahat dan m enj aga ket enangan pikiran dan m enghindarkan kelelahan yang berlebihan agar pr oduksi ASI t idak t erham bat .

- Pengert ian dan dukungan keluarga t erut am a suam i pent ing unt uk m enunj ang keberhasilan m enyusui.

- Ruj uk ke Posyandu at au Puskesm as at au pet ugas kesehat an apabila ada perm asalahan m enysusui sepert i payudara banyak disert ai dem am .

- m enghubungi kelom pk pendukung ASI t erdekat unt uk m em int a pengalam an dari ibu- ibu lain yang sukses m enyusui bagi m ereka.

- Mem perhat ikan gizi/ m akanan anak, t erut am a m ulai bayi 4 bulan, berikan MP ASDI yang cukup baik kuant it as m aupun kualit as.

2 .7 M a k a na n Ba yi Be r u sia 0 - 4 bu la n

I bu- ibu seharusnya bersyukur bila payudaranya, t ernyat a dapat m em produksi air susu yang berlim pah, karena anugrah t uhan ini t idak dim ilik i oleh sem ua ibu. Meskipun dem ikian, diperkirakan 80% dari j um lah ibu yang m elahirkan t ernyat a m am pu m enghasilkan air susu dalm j um lah yang cukup unt uk keperluan bayinya, secara penuh t anpa m akanan t am abahan selam a enam bulan pert am a. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat m enghasilkan ASI cukup t anpa m akanan t am bahan selam a 3 bulan pert am a ( Warno FG, 1990 hal.175) .

Dalam usia 0- 4 bulan bayisepenuhnya m endapat m akanan berupa ASI dan t idak perlu di beri m ak anan lain, kecuali j ka ada t anda- t anda produksi ASI t idak m encukupi.

Keadaan gizi anak pada wakt u lahir sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi sem asa ham il. I bu yang sem asa ham ilnya m enderit a gangguan gizi selain akan m elahirkan anak yang gizinya t idak baik, j uga kem ungkinan dapat m elahirkan anak dengan berbagai kelainan dalam pert um buhannya, at au m ungkin anak akan lahir m at i. Sej ak t erj adinya pem buahan t erhadap sel t elur dalam rahim ibu. Hanya m akanan yang m em enuhi syarat gizi bagi anak dan bagi ibunya yang dapat m em bant u syarat gizi bagi w anit a ham il dan pengat uran m akanan anak yang sesuai m erupakan m asalah pokok yang perlu dihayat i oleh para ibu.( 9)

Menyusui adalah cara m akan aanak- anak yang t radisional dan ideal, yang biasanya sanggup m em enuhi kebut uhan gizi seseorang bayi unt uk m asa hidup em pat sam pai enam bulan pert am a. Bahkan set elah diperkenankan bahan m akanan t am bahan yang ut am a, ASI m asih t et ap m erupakan sum ber ut am a yang bisa m encukupi gizi.

Dalam t ahap usia sej ak lahir sam pai 4 bulan, ASI m erupakan m akanan yang paling ut am a. Pem berian ASI m asa ini m em berikan beberpa keunt ungan.


(9)

Bet apapu t ingginya dan baiknya m ut u ASI sebagai m ak anan bayi, m anfaat ny a bagi pert um buhan dan perkem bangan bayi sangat dit ent ukan oleh j um lah ASI yang dapat diberikan oleh ibu. Kebaikan dan m ut u ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu t idak sesuai dengan kebut uhan bayi, dan akibat nya bayi akan m enderit a gangguan gizi.

ASI sebagai m akanan t unggal harus diberikan sam pai bayi berum ur 4 bulan. Hal ini sesuai dengan kebij aksanaan PP- ASI yait u ASI diber ikan selam a 2 t ahun dan baru pada usia 4 bulan bayi m ulai di beri m akanan pendam ping ASI , paling lam bat usia 6 bulan karena ASI dapat m em enuhi kebut uhan bayi pada 4 bulan pert am a.

Adapun m akanan bayi um ur 0- 4 bulan adalah sebagai berikut( 2) - Susui bayi segera 30 m enit set elah lahir.

Kont ak fisik dan hisapan bayi akan m erangsang produksi ASI . Pada periode ini ASI saj a sudah dapat m em enuhi kebut uhan gizi bayi, k arena ASI adalah m akanan t erbaik unt uk bayi. Menyusui sangat baik unt uk bayi dan ibu. Dengan m enysusui akan t erj alin hubungan kasih sayang ant ara ibu dan anak.

- Berikan Kolost rum

- Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergant ian, t iap kali sam pai payudara t erasa kosong. Payudara yang dihisap sam pai kosong m erangsang produksi ASI yang cukup.

- Berikan ASI set iap kali m em int a/ m enangis t anpa j adwal. - Berikan ASI 0- 10 kali set iap hari, t erm asuk pada m alam hari.

Pola pem berian ASI / m akanan pendam ping ( MP- ASI ) yang dianj urkan DEPKES sepert i t erlihat pada t abel berikut :

Tabel 2

Pola Pem ebeian ASI / MP- ASO m enurut golongan um ur Pola Pe m be r ia n ASI / M P- ASI

M P - ASI Golon ga n

Um u r ( Bu la n )

ASI

M a k a n a n Lu m a t

M a k a n a n Le m bik

M a k a n a n Ke lua r ga 6 – 4

4 – 6 6 – 12 12 - 24

2 .8 . Fa k t or - fa k t or ya n g m e m pe r ole h Pr odu k si ASI

Adapun hal- hal yang m em pengaruhi produksi ASI ant ara lain adalah: a . M a k a na n I bu

Makanan yang dim akan seorang ibu yang sedang dalam m asa m enyusui t idak secara langsung m em pengaruhi m ut u at aupun j um lah air susu yang dihasilkan. Dalam t ubuh t erdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sew akt u- w akt u diperlukan. Akan t et api j ika m akanan ibu t erus m enerus t idak m engandung cukup zat gizi yang diperlukan t ent u pada akhirny a kelenj ar- kelenj ar pem buat air susu dalam buah dada ibu t idak akan dapat bekerj a dengan sem purna, dan akhirnya akan berpengaruh t erhadap produksi ASI .

Unsur gizi dalam 1 lit er ASI set ara dengan unsur gizi yang t erdapat dalam 2 piring nasi dit am bah 1 but ir t elur. Jadi diperlukan kalori yang set ara dengan j um lah kalori yang diberikan 1 piring nasi unt uk m em buat 1 lit er ASI . Agar I bu m enghasilkan 1 lit er ASI diperlukan m akanan t am abahan disam ping unt uk keperluan dirinya sendiri, yait u set ara dengan 3 piring nasi dan 1 but ir t elur.


(10)

pada m asa keham ilan ibu j uga m engalam i kekurangan gizi. Karena it u t am bahan m akanan bagi seorang ibu yang sedang m enyusui anaknya m ut lak diperlukan. Dan walaupun t idak j elas pengaruh j um lah air m inum dalam j um lah yang cukup. Dianj urkan disam ping bahan m akanan sum ber prot ein sepert i ikan, t elur dan kacang- kacangan, bahan m akanan sum ber vit am in j uga diperlukan unt uk m enj am in kadar berbagai vit am in dalam ASI .

b. Ke t e n t r a m a n Jiw a da n Pik ir a n

Pem buahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh fakt or kej iw aan. I bu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa t ert ekan dan berbagai bent uk ket egangan em osional, m ungkin akan gagal dalam m enyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 m acam , reflek yang m enent ukan keberhasilan dalam m enyusui bayinya, reflek t ersebut adalah:

- Reflek Prolakt in

Reflek ini secara horm onal unt uk m em produksi ASI . Wakt u bayi m enghisap payudara ibu, t erj adi rangsangan neorohorm onal pada put t ing susu dan aerola ibu. Rangsangan ini dit eruskan ke hypophyse m elalui nervus vagus, t erus kelobus ant erior. Dari lobus ini ak an m engeluarkan horm on prolakt in, m asuk ke peredaran darah dan sam pai pada kelenj ar – kelenj ar pem buat ASI . Kelenj ar ini akan t erangsang unt uk m enghasilkan ASI .

- Let - down Refleks ( Refleks Milk Ej ect ion)

Refleks ini m em buat m em ancarkan ASI keluar. Bila bay i didekat kan pada payudara ibu, m aka bayi akan m em ut ar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks m em ut arnya kepala bayi ke payudara ibu disebut : ” root ing reflex ( reflex m enoleh) . Bayi secara ot om at is m enghisap put t ing susu ibu dengan bant uan lidahnya. Let - down reflex m udah sekali t erganggu, m isalnya pada ibu yang m engalam i goncangan em osi, t ekanan j iwa dan gangguan pikiran. Gangguan t erhadap let dow n reflex m engakibat kan ASI t idak keluar. Bayi t idak cukup m endapat ASI dan akan m enangis. Tangisan bayi ini j ust ru m em buat ibu lebih gelisah dan sem akin m engganggu let down reflex.

c. Pe n ga r uh pe r sa lina n da n k lin ik be r sa lin

Banyak ahli m engem ukakan adanya pengaruh yang kurang baik t erhadap kebiasaan m em berikan ASI pada ibu- ibu yang m elahirkan di rum ah sakit at au klinik bersalin lebih m enit ik berat kan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selam at dan sehat . Masalah pem ebrian ASI kurang m endapat perhat ian. Sering m akanan pert am a yang diberikan j ust ru susu buat an at au susu sapi. Hal ini m em berikan kesan yang t idak m endidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahw a susu sapi lebih dari ASI . Pengaruh it u akan sem akin buruk apabila disekeliling kam ar bersalin dipasang gam bar- gam bar at au post er yang m em uj i penggunaan susu buat an.

d. Pe n ggu na a n a la t k on t r a se psi ya n g m e nga n dun g e st r oge n da n pr oge st e r on .

Bagi ibu yang dalam m asa m enyusui t idak dianj urkan m enggunakan kont rasepsi pil yang m engandung horm on est rogen, karena hal ini dapat m engurangi j um lah produksi ASI bahkan dapat m enghent ikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena it u alat kont rasepsi yang paling t epat digunakan adalah alat kont rasepsi dalam rahim ( AKDR) yait u I UD at au spiral. Karena AKDR dapat m erangsang ut erus ibu sehingga secara t idak langsung dapat m eningkat kan kadar horm on oxit oksin, yait u horm on yang dapat m erangsang produksi ASI .


(11)

e . Pe r a w a t a n Pa yuda r a

Perawat an fisik payudara m enj elang m asa lakt asi perlu dilakukan, yait u dengan m engurut payudara selam a 6 m inggu t erakhir m asa keham ilan. Pengurut an t ersebut diharapkan apablia t erdapat penyum bat an pada dukt us lakt iferus dapat dihindarkan sehingga pada wakt unya ASI akan keluar dengan lancar.

BAB I I I PEM BAH ASAN

ASI m erupakan m alanan alam iah yang pert am a dan ut am a bagi bay i baru lahir. ASI dapat m em enuhi kebut uhan bayi akan energi dan gizi selam a 4- 6 bulan pert am a kehidupannya, sehingga dapat m encapai t um buh kem bang yang opt im al. Selain sebagai sum ber energi dan zat gizi, pem ber ian ASI j uga m erupakan m edia unt uk m enj alin hubungan psikologis ant ara ibu dan bayinya. Hubungan ini akan m enghant arkan kasih sayang dan perlindungan ibu kepada bayinya sert a m em ik at kem esraan bayi t erhadap ibunya, sehingga t erj alin hubungan yang harm onis dan erat . Nam un sering ibu- ibu t idak berhasil m enyusui bayinya at au m enghent ikan m enyusui lebih dini. Unt uk it u dalam Bab pem bahasan ini akan dibahas “ Mengapa ASI Ekslusif t idak diberikan, dan kem ungkinan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi t idak diberikannya ASI Ekslusif.”

Penelit ian dan pengam at an yang dilakukan diberbagai daerah m enunj ukkan dengan j elas adanya kecenderungan m eningkat kannya j um lah ibu yang t idak m enyusui bayi ini dim ulai di kot a t erut am a pada kelom opk ibu dan keluarga yang berpenghasilan cukup, yang kem udian m enj alar ke daerah pinggiran kot a dan m enyebar sam pai ke desa- desa. Banyak hal yang m enyebabkan ASI Ekslusif t idak diberikan khususnya bagi ibu- ibu di I ndonesia, hal ini kem ungkinan dipengaruhi oleh.

a. Adanya perubahan st rukt ur m asyarakat dan keluarga.

Hubungan kerabat yang luas di daera pedesaan m enj adi renggang set elah keluarga pindah ke kot a. Pengaruh orang t ua sepert i nenek, kakek, m ert ua dan orang t erpandang dilingkungan keluarga secara berangsur m enj adi berkurang, karena m ereka it u um um nya t et ap t inggal di desa sehingga pengalam an m ereka dalam m erawat m akanan bayi t idak dapat diwariskan.

b. Kem udahan- kem udahan yang didapat sebagai hasil kem aj uan t eknologipem buat an m akanan bayi sepert i pem buat an t epung m akanan bayi, susu buat an bayi, m endorong ibu unt uk m enggant i ASI dengan m akanan olahan lain.

c. I klan yang m enyesat kan dari produksi m akanan bayi m enyebabkan ibu beranggapan bahwa m akanan- m akanan it u lebih baik dari ASI

d. Para ibu sering keluar rum ah baik karena bekerj a m aupun karena t ugas- t ugas sosial, m ak a susu sapi adalah sat u- sat unya j alan keluar dalam pem berian m akanan bagi bayi yang dit inggalkan dirum ah.

e. Adanya anggapan bahw a m em berikan susu bot ol kepada anak sebagai salah sat u sim bol bagi kehidupan t ingkat sosial yan lebih t inggi, t erdidik dan m engikut i perkem bangan zam an.

f. I bu t akut bent uk payudara rusak apabila m enyusui dan kecant ikannya akan hilang.

g. Pengaruh m elahirkan dirum ah sakit at au klinik bersalin. Belum sem ua pet ugas param edis diberi pesan dan diberi cukup inform asi agar m enganj urkan set iap ibu unt uk m enyusui bayi m ereka, sert a prakt ek yang kelir u dengan m em berikan susu bot ol kepada bayi yang baru lahir.

Sering j uga ibu t idak m enyusui bayinya karena t erpaksa, baik karena fakt or int ern dari ibu sepert i t erj adinya bendungan ASI yang m engakibat kan ibu


(12)

m erasa sakit sew akt u bayinya m enyusu, luka- luka pada put t ing susu yang sering m enyebabkan rasa nyeri, kelainan pada put t ing susu dan adanya penyakit t ert ent u sepert i t uberkolose, m alaria yang m erupakan alasan unt uk t idak m enganj urkan ibu m enyusui bayinya, dem ikian j uga ibu yang gizinya t idak baik akan m enghasilkan ASI dalam j um lah yang relat if lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat dan gizinya baik. Disam ping it u j uga karena fakt or dari pihak bay i sepert i bay i lahir sebelum wakt unya ( prem at ur) at au bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah yang m ungkin m asih t elalu lem ah abaila m engisap ASI dari payudara ibunya, sert a bayi yang dalam keaaddaan sakit .

Mem buruknya gizi anak dapat j uga t erj adi akibat ket idakt ahuan ibu m engenai cara – cara pem berian ASI kepada anaknya. Berbagai aspek kehidupan kot a t elah m em bawa pengaruh t erhadap banyak para ibu unt uk t idak m enyusui bayinya, padahal m akanan pengant i yang bergizi t inggi j auh dari j angkauan m ereka. Kurangnya pengert ian dan pengert ahuuan ibu t ent ang m anfaat ASI dan m enyusui m enyebabkan ibu – ibu m udah t erpengaruh dan beralih kepada susu bot ol ( susu form ula) .Kesehat an/ st at us gizi bayi/ anak sert a kelangsungan hidupnya akan lebih baik pada ibu- ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini karena seorang ibu yang berpendidikan t inggi akan m em iliki penget ahuan yang luas sert a kem am puan unt uk m enerim a inform asi lebih t inggi. Pada penelit ian di Pakist t an dim ana t ingkat kem at ian anak pada ibu –ibu y ang lam a pendidikannya 5 t ahun adalah 50 % lebih rendah daripada ibu – ibu yang but a huruf. Dem ikian j uga di I ndonesiabahwa pem berian m akanan padat yang t erlalu dini.Sebahagian besar dilak ukan oleh ibu- ibu yang berpendidikan rendah , agaknya fakt or ket idakt auanlah yang m enyebabkannya.

Fakt or lain yang berpengaruh t erhadap pem berian ASI adalah sikap ibu t erhadap lingkungan sosialnya dan kebudayaan dim ana dia dididik. Apabila pem ikiran t ent ang m enyusui dianggap t idak sopan dan m em er lukan , m aka “ let dow n reflex” ( reflex keluar) akan t erham bat . Sam a halnya suat u kebudayaan t idak m encela penyusunan, m aka pengisapan akan t idak t erbat as dan “ du dem and” ( perm int aan) akan m enolong pengeluaran ASI .

Selain it u kem am puan ibu yang seusianya lebih t ua j uga am at rendah produksi ASI nya, sehingga bayi cendrung m engalam i m alnut risi. Alasan lain ibu – ibu t idak m enyusui bayinya adalah karena ibu t ersebut secara t idak sadar berpendapat bahwa m enyusui hanya ibu m erupakan beban bagi kebebasan pribadinya at au hanya m em perburuk pot ongan dan ukuran t ubuhnya.

Kendala lain yang dihadapi dalam upaya peningkat an penggunaan ASI adalah sikap sem ent ara pet ugas kesehat an dari berbagai t ingkat yang t idak bergairah m engikut i perkem bangan ilm u kedokt eran dan kesehat an. Konsep baru t ent ang pem berian ASI dan m engenai hal – hal yang berhubungan dengan ibu ham il, ibu bersaliin, ibu m enyusui dan bayi baaru lahir. Disam ping it u j uga sikap sem ent ara penaggung j awab ruang bersaliiin dan perawat an dirum ah sakit , rum ah bersalinn yang berlangsung m em berikan susu bot ol pada bayi baru lahir at aupun t idak m au m engusahakan agar iibu m am pu m em berikan ASI kepada bayinya, sert a belum dit erapkannya pelayanan rawaat disebahagian besar rum ah sakit / klinik bersalin.

Sem ua fakt or– fakt or t erebut diat as yang dianggap sebagai penyebab sem akin m elorot nya kegiat an m em inum kan air susu ibu ke kalangan para ibu – ibu saat ini.

Oleh sebab it u upaya yang dapat dilakukan ant ara lain : - Mot ivasi unt uk m enyusui.

Di daerah pedesaan m enyusui anak t erlihat sebagai suat u proses yang norm al, dan t idak dilakukan sem bunyi- sem bunyi. I bu- ibu t idak m alu m enyusui bayinya. Kebiasaan it u adpat dicipt akan suat u kondisi dan gairah bagi para gadis yang m elihat nya, sehingga ada kem auan naluriah m elakukan hal yang sam a. Bila t um buh m enj adi besar dan punya anak m eeka ingin m elakukan hal yang serupa. Sebaliknya, kebiasaan ibu- ibu di kot a yang m alu- nalu sert a sem bunyi- sem bunyi m enyusui bayinya, t ent u akan banyak m em pengaruhi t abiat gadis- gadis


(13)

disekit arnya unt uk berbuat sam a, dan m enyusui anak m erupakan sesuat u hal yang harus dihindarkan.

I bu- ibu harus dibangkit kan kem auan dan kesediannya unt uk m enyusui anaknya, t erut am a sebelum m elahirkan. Dan bila m enyusui, hendaknya dit ingkat kan pada m asyarakat , pengert ian t ersebut harus dit anam kan pada anak -anak gadis sej ak m asih usia m uda, bahwa m enyusui -anak m erupakan bagian dari t ugas biologis seorang ibu.

Didaerah perkot aan, sasaran yang harus diberi pendidikan adalah para gadis rem aj a. Didaerah pedesaan, pendidikan harus diarahkan unt uk t uj uan m encegah m arasm us. Perkem bangan t eknologi yang t elah dapat m encipt akan “ hum anized m ilk” m enyebabkan nilai ASI dan kebiasaan m enyusui yang pada hakekat nya m em berik an fasilit as kem udahan pengadaan susu, m urah sert a prakt is sem akin kurang dim inat i dan dihindari. Kem aj uan dibidang kesehat an lingkungan dan indust ri m akanan sapihan m em buat segalanya m enj adi sangat prakt is sehingga para ibu lebih cenderung m enggunakan susu bot ol. Unt uk m engat asi m asalah t ersebut , ibu- ibu yang m am pu harus dihim bau dan diberi m ot ivasi agar kem bali pada prakt ek m enyusui anak sendiri. Karena hal it u m endat angkan keunt ungan bagi hubungan ibu dan anak dan t erut am a karena hal it u m em enuhi ciri dan kodrat m anusia.

BAB I V

KESI M PULAN D AN SARAN 4 .1 . KESI M PULAN

- Air Susu I bu m erupakan m akanan yang t erbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi sam pai bayi berusia 4 bulan t anpa m akanan pendam ping.

- Adanya kecenderungan sem akin t inggi t ingkat pendidikan sem akin besar persent ase ASI secara Eksklusif.

- Masih rendahnya t ingkat penget ahuan ibu- ibu t ent ang pem berian ASI . 4 .2 . SARAN

- Perlu peningkat an penyuluhan kesehat an secara um um khususnya t ent ang ASI dan m enyusui kepada m asyarakat , khususnya kepada ibu ham il t ent ang gizi dan perawat an payudara selam a m asa keham ilan, sehingga produksi ASI cukup.

- Perlu dit ingkat kan peranan t enaga kesehat an baik di rum ah sakit , klinik bersalin, Posyandu di dalam m em berikan penyuluhan at au pet unj uk kepada ibuham i, ibu baru m elahirkan dan ibu m enyusui t ent ang ASI dan m enyusui.

D AFTAR PUSTAKA

1. Dj aeni Ahm ad Soediaot am a, ( t erj em ahan) ; Fakt or Gizi., Bhrat ara Karya Aksara, Jakart a, 1985

2. Depkes RI . Pedom an Pem berian MP- ASI , Jakart a. 1992

3. Dj aeni Ahm ad Sedj aoet am a, I lm u Gizi I I , Dian Rakyat , Jakart a 1995 4. Depkes RI , m anaj em en Lakt asi. Jakart a. 1994

5. Depkes RI , Panduan 13 Pesan dasar Gizi Bayi, dan Balit a, Bhrat ara, Jakart a 1992

6. Depkes RI , Pet unj uj k Pelaksanaan Peningkat an ASI Ekslusif. Jakart a. 1997 7. Moehj i Sj ahm ien. Pem eliharaan Gizi Bayi dan Balit a. Bharat ara. 1992 8. Mocht adi Deday, Gizi unt uk Bayi. Sinar Harapan. Jakart a. 1994 9. Moehj i Sj ahm ien, I lm u Gizi, Bhrat ara, Jakart a. 1992

10. Puspit a Theresia, Bahan Kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan. Akzi. Banda Aceh. 1995


(14)

11. Suharyono dan Ebrahim G.Z. Air Susu I bu. Yayasan Essent ia Medika, Yogyakart a. 1977

12. Winarno F.G. Gizi dan Makanan Bagi Bayi dan Anak Sapihan. Sinar Harapan, Jakart a. 1990


(1)

Bet apapu t ingginya dan baiknya m ut u ASI sebagai m ak anan bayi, m anfaat ny a bagi pert um buhan dan perkem bangan bayi sangat dit ent ukan oleh j um lah ASI yang dapat diberikan oleh ibu. Kebaikan dan m ut u ASI yang dapat dihasilkan oleh ibu t idak sesuai dengan kebut uhan bayi, dan akibat nya bayi akan m enderit a gangguan gizi.

ASI sebagai m akanan t unggal harus diberikan sam pai bayi berum ur 4 bulan. Hal ini sesuai dengan kebij aksanaan PP- ASI yait u ASI diber ikan selam a 2 t ahun dan baru pada usia 4 bulan bayi m ulai di beri m akanan pendam ping ASI , paling lam bat usia 6 bulan karena ASI dapat m em enuhi kebut uhan bayi pada 4 bulan pert am a.

Adapun m akanan bayi um ur 0- 4 bulan adalah sebagai berikut( 2) - Susui bayi segera 30 m enit set elah lahir.

Kont ak fisik dan hisapan bayi akan m erangsang produksi ASI . Pada periode ini ASI saj a sudah dapat m em enuhi kebut uhan gizi bayi, k arena ASI adalah m akanan t erbaik unt uk bayi. Menyusui sangat baik unt uk bayi dan ibu. Dengan m enysusui akan t erj alin hubungan kasih sayang ant ara ibu dan anak.

- Berikan Kolost rum

- Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergant ian, t iap kali sam pai payudara t erasa kosong. Payudara yang dihisap sam pai kosong m erangsang produksi ASI yang cukup.

- Berikan ASI set iap kali m em int a/ m enangis t anpa j adwal. - Berikan ASI 0- 10 kali set iap hari, t erm asuk pada m alam hari.

Pola pem berian ASI / m akanan pendam ping ( MP- ASI ) yang dianj urkan DEPKES sepert i t erlihat pada t abel berikut :

Tabel 2

Pola Pem ebeian ASI / MP- ASO m enurut golongan um ur Pola Pe m be r ia n ASI / M P- ASI

M P - ASI Golon ga n

Um u r ( Bu la n )

ASI

M a k a n a n Lu m a t

M a k a n a n Le m bik

M a k a n a n Ke lua r ga 6 – 4

4 – 6 6 – 12 12 - 24

2 .8 . Fa k t or - fa k t or ya n g m e m pe r ole h Pr odu k si ASI

Adapun hal- hal yang m em pengaruhi produksi ASI ant ara lain adalah: a . M a k a na n I bu

Makanan yang dim akan seorang ibu yang sedang dalam m asa m enyusui t idak secara langsung m em pengaruhi m ut u at aupun j um lah air susu yang dihasilkan. Dalam t ubuh t erdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sew akt u- w akt u diperlukan. Akan t et api j ika m akanan ibu t erus m enerus t idak m engandung cukup zat gizi yang diperlukan t ent u pada akhirny a kelenj ar- kelenj ar pem buat air susu dalam buah dada ibu t idak akan dapat bekerj a dengan sem purna, dan akhirnya akan berpengaruh t erhadap produksi ASI .

Unsur gizi dalam 1 lit er ASI set ara dengan unsur gizi yang t erdapat dalam 2 piring nasi dit am bah 1 but ir t elur. Jadi diperlukan kalori yang set ara dengan j um lah kalori yang diberikan 1 piring nasi unt uk m em buat 1 lit er ASI . Agar I bu m enghasilkan 1 lit er ASI diperlukan m akanan t am abahan disam ping unt uk keperluan dirinya sendiri, yait u set ara dengan 3 piring nasi dan 1 but ir t elur.

Apabila ibu yang sedang m enyusui bayinya t idak m endapat t am abahan m akanan, m aka akan t erj adi kem unduran dalam pem buat an ASI . Terlebih j ika


(2)

pada m asa keham ilan ibu j uga m engalam i kekurangan gizi. Karena it u t am bahan m akanan bagi seorang ibu yang sedang m enyusui anaknya m ut lak diperlukan. Dan walaupun t idak j elas pengaruh j um lah air m inum dalam j um lah yang cukup. Dianj urkan disam ping bahan m akanan sum ber prot ein sepert i ikan, t elur dan kacang- kacangan, bahan m akanan sum ber vit am in j uga diperlukan unt uk m enj am in kadar berbagai vit am in dalam ASI .

b. Ke t e n t r a m a n Jiw a da n Pik ir a n

Pem buahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh fakt or kej iw aan. I bu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa t ert ekan dan berbagai bent uk ket egangan em osional, m ungkin akan gagal dalam m enyusui bayinya.

Pada ibu ada 2 m acam , reflek yang m enent ukan keberhasilan dalam m enyusui bayinya, reflek t ersebut adalah:

- Reflek Prolakt in

Reflek ini secara horm onal unt uk m em produksi ASI . Wakt u bayi m enghisap payudara ibu, t erj adi rangsangan neorohorm onal pada put t ing susu dan aerola ibu. Rangsangan ini dit eruskan ke hypophyse m elalui nervus vagus, t erus kelobus ant erior. Dari lobus ini ak an m engeluarkan horm on prolakt in, m asuk ke peredaran darah dan sam pai pada kelenj ar – kelenj ar pem buat ASI . Kelenj ar ini akan t erangsang unt uk m enghasilkan ASI .

- Let - down Refleks ( Refleks Milk Ej ect ion)

Refleks ini m em buat m em ancarkan ASI keluar. Bila bay i didekat kan pada payudara ibu, m aka bayi akan m em ut ar kepalanya kearah payudara ibu. Refleks m em ut arnya kepala bayi ke payudara ibu disebut : ” root ing reflex ( reflex m enoleh) . Bayi secara ot om at is m enghisap put t ing susu ibu dengan bant uan lidahnya. Let - down reflex m udah sekali t erganggu, m isalnya pada ibu yang m engalam i goncangan em osi, t ekanan j iwa dan gangguan pikiran. Gangguan t erhadap let dow n reflex m engakibat kan ASI t idak keluar. Bayi t idak cukup m endapat ASI dan akan m enangis. Tangisan bayi ini j ust ru m em buat ibu lebih gelisah dan sem akin m engganggu let down reflex.

c. Pe n ga r uh pe r sa lina n da n k lin ik be r sa lin

Banyak ahli m engem ukakan adanya pengaruh yang kurang baik t erhadap kebiasaan m em berikan ASI pada ibu- ibu yang m elahirkan di rum ah sakit at au klinik bersalin lebih m enit ik berat kan upaya agar persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selam at dan sehat . Masalah pem ebrian ASI kurang m endapat perhat ian. Sering m akanan pert am a yang diberikan j ust ru susu buat an at au susu sapi. Hal ini m em berikan kesan yang t idak m endidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahw a susu sapi lebih dari ASI . Pengaruh it u akan sem akin buruk apabila disekeliling kam ar bersalin dipasang gam bar- gam bar at au post er yang m em uj i penggunaan susu buat an.

d. Pe n ggu na a n a la t k on t r a se psi ya n g m e nga n dun g e st r oge n da n pr oge st e r on .

Bagi ibu yang dalam m asa m enyusui t idak dianj urkan m enggunakan kont rasepsi pil yang m engandung horm on est rogen, karena hal ini dapat m engurangi j um lah produksi ASI bahkan dapat m enghent ikan produksi ASI secara keseluruhan oleh karena it u alat kont rasepsi yang paling t epat digunakan adalah alat kont rasepsi dalam rahim ( AKDR) yait u I UD at au spiral. Karena AKDR dapat m erangsang ut erus ibu sehingga secara t idak langsung dapat m eningkat kan kadar horm on oxit oksin, yait u horm on yang dapat m erangsang produksi ASI .


(3)

e . Pe r a w a t a n Pa yuda r a

Perawat an fisik payudara m enj elang m asa lakt asi perlu dilakukan, yait u dengan m engurut payudara selam a 6 m inggu t erakhir m asa keham ilan. Pengurut an t ersebut diharapkan apablia t erdapat penyum bat an pada dukt us lakt iferus dapat dihindarkan sehingga pada wakt unya ASI akan keluar dengan lancar.

BAB I I I PEM BAH ASAN

ASI m erupakan m alanan alam iah yang pert am a dan ut am a bagi bay i baru lahir. ASI dapat m em enuhi kebut uhan bayi akan energi dan gizi selam a 4- 6 bulan pert am a kehidupannya, sehingga dapat m encapai t um buh kem bang yang opt im al. Selain sebagai sum ber energi dan zat gizi, pem ber ian ASI j uga m erupakan m edia unt uk m enj alin hubungan psikologis ant ara ibu dan bayinya. Hubungan ini akan m enghant arkan kasih sayang dan perlindungan ibu kepada bayinya sert a m em ik at kem esraan bayi t erhadap ibunya, sehingga t erj alin hubungan yang harm onis dan erat . Nam un sering ibu- ibu t idak berhasil m enyusui bayinya at au m enghent ikan m enyusui lebih dini. Unt uk it u dalam Bab pem bahasan ini akan dibahas “ Mengapa ASI Ekslusif t idak diberikan, dan kem ungkinan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi t idak diberikannya ASI Ekslusif.”

Penelit ian dan pengam at an yang dilakukan diberbagai daerah m enunj ukkan dengan j elas adanya kecenderungan m eningkat kannya j um lah ibu yang t idak m enyusui bayi ini dim ulai di kot a t erut am a pada kelom opk ibu dan keluarga yang berpenghasilan cukup, yang kem udian m enj alar ke daerah pinggiran kot a dan m enyebar sam pai ke desa- desa. Banyak hal yang m enyebabkan ASI Ekslusif t idak diberikan khususnya bagi ibu- ibu di I ndonesia, hal ini kem ungkinan dipengaruhi oleh.

a. Adanya perubahan st rukt ur m asyarakat dan keluarga.

Hubungan kerabat yang luas di daera pedesaan m enj adi renggang set elah keluarga pindah ke kot a. Pengaruh orang t ua sepert i nenek, kakek, m ert ua dan orang t erpandang dilingkungan keluarga secara berangsur m enj adi berkurang, karena m ereka it u um um nya t et ap t inggal di desa sehingga pengalam an m ereka dalam m erawat m akanan bayi t idak dapat diwariskan.

b. Kem udahan- kem udahan yang didapat sebagai hasil kem aj uan t eknologipem buat an m akanan bayi sepert i pem buat an t epung m akanan bayi, susu buat an bayi, m endorong ibu unt uk m enggant i ASI dengan m akanan olahan lain.

c. I klan yang m enyesat kan dari produksi m akanan bayi m enyebabkan ibu beranggapan bahwa m akanan- m akanan it u lebih baik dari ASI

d. Para ibu sering keluar rum ah baik karena bekerj a m aupun karena t ugas- t ugas sosial, m ak a susu sapi adalah sat u- sat unya j alan keluar dalam pem berian m akanan bagi bayi yang dit inggalkan dirum ah.

e. Adanya anggapan bahw a m em berikan susu bot ol kepada anak sebagai salah sat u sim bol bagi kehidupan t ingkat sosial yan lebih t inggi, t erdidik dan m engikut i perkem bangan zam an.

f. I bu t akut bent uk payudara rusak apabila m enyusui dan kecant ikannya akan hilang.

g. Pengaruh m elahirkan dirum ah sakit at au klinik bersalin. Belum sem ua pet ugas param edis diberi pesan dan diberi cukup inform asi agar m enganj urkan set iap ibu unt uk m enyusui bayi m ereka, sert a prakt ek yang kelir u dengan m em berikan susu bot ol kepada bayi yang baru lahir.

Sering j uga ibu t idak m enyusui bayinya karena t erpaksa, baik karena fakt or int ern dari ibu sepert i t erj adinya bendungan ASI yang m engakibat kan ibu


(4)

m erasa sakit sew akt u bayinya m enyusu, luka- luka pada put t ing susu yang sering m enyebabkan rasa nyeri, kelainan pada put t ing susu dan adanya penyakit t ert ent u sepert i t uberkolose, m alaria yang m erupakan alasan unt uk t idak m enganj urkan ibu m enyusui bayinya, dem ikian j uga ibu yang gizinya t idak baik akan m enghasilkan ASI dalam j um lah yang relat if lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat dan gizinya baik. Disam ping it u j uga karena fakt or dari pihak bay i sepert i bay i lahir sebelum wakt unya ( prem at ur) at au bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah yang m ungkin m asih t elalu lem ah abaila m engisap ASI dari payudara ibunya, sert a bayi yang dalam keaaddaan sakit .

Mem buruknya gizi anak dapat j uga t erj adi akibat ket idakt ahuan ibu m engenai cara – cara pem berian ASI kepada anaknya. Berbagai aspek kehidupan kot a t elah m em bawa pengaruh t erhadap banyak para ibu unt uk t idak m enyusui bayinya, padahal m akanan pengant i yang bergizi t inggi j auh dari j angkauan m ereka. Kurangnya pengert ian dan pengert ahuuan ibu t ent ang m anfaat ASI dan m enyusui m enyebabkan ibu – ibu m udah t erpengaruh dan beralih kepada susu bot ol ( susu form ula) .Kesehat an/ st at us gizi bayi/ anak sert a kelangsungan hidupnya akan lebih baik pada ibu- ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini karena seorang ibu yang berpendidikan t inggi akan m em iliki penget ahuan yang luas sert a kem am puan unt uk m enerim a inform asi lebih t inggi. Pada penelit ian di Pakist t an dim ana t ingkat kem at ian anak pada ibu –ibu y ang lam a pendidikannya 5 t ahun adalah 50 % lebih rendah daripada ibu – ibu yang but a huruf. Dem ikian j uga di I ndonesiabahwa pem berian m akanan padat yang t erlalu dini.Sebahagian besar dilak ukan oleh ibu- ibu yang berpendidikan rendah , agaknya fakt or ket idakt auanlah yang m enyebabkannya.

Fakt or lain yang berpengaruh t erhadap pem berian ASI adalah sikap ibu t erhadap lingkungan sosialnya dan kebudayaan dim ana dia dididik. Apabila pem ikiran t ent ang m enyusui dianggap t idak sopan dan m em er lukan , m aka “ let dow n reflex” ( reflex keluar) akan t erham bat . Sam a halnya suat u kebudayaan t idak m encela penyusunan, m aka pengisapan akan t idak t erbat as dan “ du dem and” ( perm int aan) akan m enolong pengeluaran ASI .

Selain it u kem am puan ibu yang seusianya lebih t ua j uga am at rendah produksi ASI nya, sehingga bayi cendrung m engalam i m alnut risi. Alasan lain ibu – ibu t idak m enyusui bayinya adalah karena ibu t ersebut secara t idak sadar berpendapat bahwa m enyusui hanya ibu m erupakan beban bagi kebebasan pribadinya at au hanya m em perburuk pot ongan dan ukuran t ubuhnya.

Kendala lain yang dihadapi dalam upaya peningkat an penggunaan ASI adalah sikap sem ent ara pet ugas kesehat an dari berbagai t ingkat yang t idak bergairah m engikut i perkem bangan ilm u kedokt eran dan kesehat an. Konsep baru t ent ang pem berian ASI dan m engenai hal – hal yang berhubungan dengan ibu ham il, ibu bersaliin, ibu m enyusui dan bayi baaru lahir. Disam ping it u j uga sikap sem ent ara penaggung j awab ruang bersaliiin dan perawat an dirum ah sakit , rum ah bersalinn yang berlangsung m em berikan susu bot ol pada bayi baru lahir at aupun t idak m au m engusahakan agar iibu m am pu m em berikan ASI kepada bayinya, sert a belum dit erapkannya pelayanan rawaat disebahagian besar rum ah sakit / klinik bersalin.

Sem ua fakt or– fakt or t erebut diat as yang dianggap sebagai penyebab sem akin m elorot nya kegiat an m em inum kan air susu ibu ke kalangan para ibu – ibu saat ini.

Oleh sebab it u upaya yang dapat dilakukan ant ara lain : - Mot ivasi unt uk m enyusui.

Di daerah pedesaan m enyusui anak t erlihat sebagai suat u proses yang norm al, dan t idak dilakukan sem bunyi- sem bunyi. I bu- ibu t idak m alu m enyusui bayinya. Kebiasaan it u adpat dicipt akan suat u kondisi dan gairah bagi para gadis yang m elihat nya, sehingga ada kem auan naluriah m elakukan hal yang sam a. Bila t um buh m enj adi besar dan punya anak m eeka ingin m elakukan hal yang serupa. Sebaliknya, kebiasaan ibu- ibu di kot a yang m alu- nalu sert a sem bunyi- sem bunyi m enyusui bayinya, t ent u akan banyak m em pengaruhi t abiat gadis- gadis


(5)

disekit arnya unt uk berbuat sam a, dan m enyusui anak m erupakan sesuat u hal yang harus dihindarkan.

I bu- ibu harus dibangkit kan kem auan dan kesediannya unt uk m enyusui anaknya, t erut am a sebelum m elahirkan. Dan bila m enyusui, hendaknya dit ingkat kan pada m asyarakat , pengert ian t ersebut harus dit anam kan pada anak -anak gadis sej ak m asih usia m uda, bahwa m enyusui -anak m erupakan bagian dari t ugas biologis seorang ibu.

Didaerah perkot aan, sasaran yang harus diberi pendidikan adalah para gadis rem aj a. Didaerah pedesaan, pendidikan harus diarahkan unt uk t uj uan m encegah m arasm us. Perkem bangan t eknologi yang t elah dapat m encipt akan “ hum anized m ilk” m enyebabkan nilai ASI dan kebiasaan m enyusui yang pada hakekat nya m em berik an fasilit as kem udahan pengadaan susu, m urah sert a prakt is sem akin kurang dim inat i dan dihindari. Kem aj uan dibidang kesehat an lingkungan dan indust ri m akanan sapihan m em buat segalanya m enj adi sangat prakt is sehingga para ibu lebih cenderung m enggunakan susu bot ol. Unt uk m engat asi m asalah t ersebut , ibu- ibu yang m am pu harus dihim bau dan diberi m ot ivasi agar kem bali pada prakt ek m enyusui anak sendiri. Karena hal it u m endat angkan keunt ungan bagi hubungan ibu dan anak dan t erut am a karena hal it u m em enuhi ciri dan kodrat m anusia.

BAB I V

KESI M PULAN D AN SARAN 4 .1 . KESI M PULAN

- Air Susu I bu m erupakan m akanan yang t erbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi sam pai bayi berusia 4 bulan t anpa m akanan pendam ping.

- Adanya kecenderungan sem akin t inggi t ingkat pendidikan sem akin besar persent ase ASI secara Eksklusif.

- Masih rendahnya t ingkat penget ahuan ibu- ibu t ent ang pem berian ASI . 4 .2 . SARAN

- Perlu peningkat an penyuluhan kesehat an secara um um khususnya t ent ang ASI dan m enyusui kepada m asyarakat , khususnya kepada ibu ham il t ent ang gizi dan perawat an payudara selam a m asa keham ilan, sehingga produksi ASI cukup.

- Perlu dit ingkat kan peranan t enaga kesehat an baik di rum ah sakit , klinik bersalin, Posyandu di dalam m em berikan penyuluhan at au pet unj uk kepada ibuham i, ibu baru m elahirkan dan ibu m enyusui t ent ang ASI dan m enyusui.

D AFTAR PUSTAKA

1. Dj aeni Ahm ad Soediaot am a, ( t erj em ahan) ; Fakt or Gizi., Bhrat ara Karya Aksara, Jakart a, 1985

2. Depkes RI . Pedom an Pem berian MP- ASI , Jakart a. 1992

3. Dj aeni Ahm ad Sedj aoet am a, I lm u Gizi I I , Dian Rakyat , Jakart a 1995 4. Depkes RI , m anaj em en Lakt asi. Jakart a. 1994

5. Depkes RI , Panduan 13 Pesan dasar Gizi Bayi, dan Balit a, Bhrat ara, Jakart a 1992

6. Depkes RI , Pet unj uj k Pelaksanaan Peningkat an ASI Ekslusif. Jakart a. 1997 7. Moehj i Sj ahm ien. Pem eliharaan Gizi Bayi dan Balit a. Bharat ara. 1992 8. Mocht adi Deday, Gizi unt uk Bayi. Sinar Harapan. Jakart a. 1994 9. Moehj i Sj ahm ien, I lm u Gizi, Bhrat ara, Jakart a. 1992

10. Puspit a Theresia, Bahan Kuliah Gizi Dalam Daur Kehidupan. Akzi. Banda Aceh. 1995


(6)

11. Suharyono dan Ebrahim G.Z. Air Susu I bu. Yayasan Essent ia Medika, Yogyakart a. 1977

12. Winarno F.G. Gizi dan Makanan Bagi Bayi dan Anak Sapihan. Sinar Harapan, Jakart a. 1990