26 e.
Merek bersama Co-brand Kecenderungan yang muncul saat ini adalah menciptakan strategi co-branding
atau disebut juga dengan kerjasama branding. Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam suatu penawaran. Tujuan co-
branding adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat membantu menarik minat para konsumen.
C. Image
1. Pengertian Image
Menurut Kotler 1997: 607: “image is the set of beliefs, ideas, and impressions that a person holds regarding an object. People’s attitudes and
actions toward an object are highly conditioned by that object’s image.” Image adalah suatu rangkaian dari kepercayaan, ide, dan kesan-kesan yang dimiliki
seseorang mengenai suatu objek tertentu. Menurut William J. Stanton dalam Setiadi, 2003: 160, Persepsi dapat
didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu serta stimuli rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui lima indera.
Sedangkan, Webster dalam Setiadi, 2003: 160 menyatakan bahwa persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan
diinterpretasikan. Dengan adanya persepsi maka seseorang akan mempunyai gambaran tersendiri terhadap produk yang berbeda dengan orang lain. Motif
seseorang untuk berperilaku seringkali didasarkan dari persepsi yang mereka rasakan, bukan berdasarkan fakta atau realitas yang mereka lihat. Persepsi dapat
diartikan sebagai ”proses dimana seseorang individu memilih, mengorganisasi dan
Universitas Sumatera Utara
27 menginterpretasikan stimulus ke dalam gambaran tentang dunia sekelilingnya
yang bermakna dan saling berkaitan” Schiffman dan Kanuk, 2000: 122. Persepsi sebagai suatu proses, dimana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menginterpretasi stimuli ke dalam gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh Simamora, 2002: 102.
2. Proses Persepsi
Tiga proses persepsi yang menyebabkan seseorang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama, antara lain Simamora,
2002: 12-13 : a.
Perhatian yang selektif Eksposur Selektif. Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian konsumen,
dimana pesan yang akan disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk pesan yang
cukup menonjol atau dominan yang mengelilingi konsumen pasar tersebut. b.
Gangguan yang selektif Distorsi Selektif. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk meramu
informasi ke dalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi-
konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan dampak serta interpretasi iklan dan
produk mereka. c.
Mengingat kembali yang selektif Retensi Selektif. Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan
sebagai unggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing.
Universitas Sumatera Utara
28
D. Brand Image