Tabel 2. Berat jenis partikel tanah specific grafity
Jenis tanah Berat jenis Gs
Kerikil 2.65 – 2.68
Pasir 2.65 – 2.68
Lanau tak organik 2.62 – 2.68
Lanau organik 2.58 – 2.65
Lempung tak organik 2.68 – 2.75
Humus 1.37 Gambut
1.25 – 1.80
Sumber : Hardiyatmo 1992
5. Berat Isi Tanah
Berat isi tanah adalah berat tanah per satuan volume tanah. Berat isi tanah dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan
volume total Das, 1988. Berat isi tanah atau unit weight atau density
adalah perbandingan antara berat tanah seluruhnya dengan isi tanah seluruhnya .
Penentuan berat isi tanah di laboratorium digunakan silinder yang diisi oleh tanah yang akan ditentukan berat isinya. Bagian atas dan bawah
silinder diratakan dengan batang gelas dan kemudian ditimbang, dan berat silinder diketahui sehingga didapat berat isi tanah Aryono dan Soetoto,
1980. Berat silinder dan tanah =
a gram Berat silinder = b gram
Berat isi tanah = nder
volumesili gram
b a
− …………………………………...3
6. Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dengan volume tanah total. Porositas dinyatakan dalam persamaan sebagai
berikut Das, 1988 :
t v
V V
n =
………………………………………………………………4 dimana : n = porositas
V
v
= volume pori V
t
= volume total Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur
tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi jika kandungan bahan organik tinggi. Tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai
porositas yang lebih tinggi daripada tanah dengan struktur massive pejal. Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga
sulit menahan air Hardjowigeno, 2003.
7. Angka Pori
Angka pori e adalah rasio antara volume pori dan volume bahan padat; yang selalu dinyatakan sebagai satuan desimal. Angka pori banyak
digunakan dalam mekanika tanah untuk menyatakan berbagai parameter fisik sebagai fungsi dari kepadatan tanah Dunn et al., 1992.
Angka pori dinyatakan hanya dalam bilangan saja. Nilainya berkisar 0.3 – 3.0. Angka pori didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
pori dengan volume butiran padat. Wesley, 1973.
s v
V V
e =
……………………………………………………………….5 dimana : e = angka pori
V
v
= volume pori V
s
= volume padat
8. Potensial Air Tanah
Muka airtanah water table atau phreatic surface, adalah suatu batas dalam tanah dimana tekanannya sama dengan tekanan atmosfir. Daerah di
atas muka airtanah disebut zona tak jenuh, meskipun sedikit batas tersebut tanah masih dalam keadaan jenuh karena adanya proses kenaikan kapiler
capillary fringe. Air dalam zona tak jenuh disebut lengas tanah soil
moisture , sedangkan istilah airtanah ground water umumnya berkaitan
dengan air dalam daerah jenuh di bawah muka airtanah Kalsim dan Sapei, 2003.
C. SIFAT MEKANIK TANAH