Alasan mengapa lipida ditambahkan dalam edible film adalah untuk memberi sifat hidrofobik Wahyu, 2008.
2.4.3 Komposit
Komposit film terdiri dari komponen lipida dan hidrokoloid. Aplikasi dari komposit film dapat dalam lapisan satu-satu bilayer, di mana satu lapisan merupakan
hidrokoloid dan satu lapisan lain merupakan lipida, atau dapat berupa gabungan lipida dan hidrokoloid dalam satu kesatuan film. Gabungan dari hidrokolid dan lemak
digunakan dengan mengambil keuntungan dari komponen lipida dan hidrokoloid. Lipida dapat meningkatkan ketahanan terhadap penguapan air dan hidrokoloid dapat
memberikan daya tahan. Film gabungan antara lipida dan hidrokoloid ini dapat digunakan untuk melapisi buah-buahan dan sayuran yang telah diolah minimal
Wahyu, 2008.
2.5. Kegunaan edible film
Edible film diaplikasikan pada makanan dengan cara pembungkusan, pencelupan, penyikatan atau penyemprotan. Bahan hidrokoloid dan lemak atau campuran
keduanya dapat digunakan untuk membuat edible film.
Kelebihan edible film yang dibuat dari hidrokoloid diantaranya memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi produk terhadap oksigen, karbon dioksida
dan lipid serta memiliki sifat mekanis yang diinginkan dan meningkatkan kesatuan struktural produk. Kelemahannya, film dari karbohidrat kurang bagus digunakan untuk
mengatur migrasi uap air sementara film dari protein sangat dipengaruhi oleh perubahan pHAnonim, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Kelebihan edible film dari lipid adalah memiliki kemampuan yang baik untuk melindungi produk dari penguapan air atau sebagai bahan pelapis. Tetapi,
kegunaannya sebagai film murni terbatas karena integritas dan ketahanannya tidak terlalu baik. Edible film dari komposit gabungan hidrokolid dan lipid dapat
meningkatkan kelebihan dari film hidrokoloid dan lipid, serta mengurangi kelemahannya. Pembentukan edible film merupakan proses pertumbuhan fragmen
kecil atau penggabungan polimer-polimer. Prinsip pembentukan edible film adalah interaksi rantai polimer menghasilkan agregat polimer yang lebih besar dan stabil
Anonim, 2009.
Edible film dan coating dapat diklasifikasikan berdasarkan kemungkinan penggunaannya dan jenis film yang sesuai, yang dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Pembuatan edible film meliputi beberapa tahap, diantaranya pembentukan suspensi pati, pencampuran larutan pembentuk film yaitu suspensi pati, CMC dan
gliserol, pemanasan campuran pembentuk film, penghilangan gas terlarut, pencetakan dan perataan film dan pengeringan edible film Anonim, 2009.
Tabel 2.2. Kemungkinan Penggunaan Edible Film dan Coating Wahyu, 2008. No. Penggunaan
Jenis film yang sesuai
1. Menghambat penyerapan uap air
Lipida, komposit 2.
Menghambat penyerapan gas Hidrokoloid, lipida, atau komposit
3. Menghambat penyerapan minyak dan Lemak
Hidrokoloid 4.
Menghambat penyerapan zat-zat larut Hidrokoloid, lipida, atau komposit
5. Meningkatkan kekuatan struktur atau memberi
kemudahan penanganan Hidrokoloid, lipida, atau komposit
Universitas Sumatera Utara
Film dari pati dengan penambahan sorbitol sebagai plasticizer memiliki permebilitas yang rendah terhadap uap air dibandingkan dengan glikol, gliserol,
polietilen glikol, maupun sukrosa pada konsentrasi yang sama Bourtoom, 2007. Jenis dan konsentrasi dari plasticizer akan berpengaruh terhadap kelarutan dari film
berbasis pati. Semakin banyak penggunaan plasticizer maka akan meningkatkan kelarutan. Begitu pula dengan penggunaan plasticizer yang bersifat hidrofilik juga
akan meningkatkan kelarutannya dalam air. Gliserol memberikan kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan sorbitol pada edible film berbasis pati Bourtoom, 2007.