Pengertian Asam Basa Konsep Titrasi Asam Basa

digunakan tanpa harus dibakukan lagi. 40 2 Melaksanakan titrasi asam basa Dalam melakukan titrasi, larutan yang dititrasi disebut titrat dimasukan kedalam labu erlenmeyer biasanya larutan asam, sedangkan larutan penitrasi, disebut titran biasanya larutan basa dimasukan ke dalam buret. Titran dituangkan dari buret tetes demi tetes ke dalam larutan titrat sampai titik stoikiometri tercapai. 41 Pada titrasi dilakukan pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. sebagai contoh, kita akan mengukur konsentrasi larutan asam asetat CH 3 COOH yang akan dititrasi dengan larutan NaOH yang telah diketahui konsentrasinya. Pada titrasi asam basa, larutan yang konsentrasinya diketahui larutan standar dimasukkan ke dalam buret, sedangkan larutan yang akan diselidiki konsentrasinya dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Sebagai contoh, jika anda menentukan konsentrasi HCl, anda harus mereaksikan HCl dengan NaOH. Reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi. Persamaan reaksinya sebagai berikut. 42 NaOH aq + HCl aq → NaCl aq + H 2 O aq Langkah pertama, ukurlah dengan tepat volume larutan HCl dengan menggunakan pipet volume. Tambahkan sedikit larutan indikator, misalnya phenolplatein. Kemudian, isi buret dengan larutan NaOH standar yang konsentrasinya telah diketahui. Teteskan larutan NaOH ke dalam larutan HCl perlahan-lahan hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda. Hal ini menunjukan bahwa seluruh HCl telah bereaksi. Kemudian tentukan volume larutan NaOH yang terpakan pada buret sehingga 40 Yayan Sunarya, Agus Setiabudi, Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. h. 172 41 Ibid. h. 173 42 Ibid. h. 173 konsentrasi larutan HCl dapat anda ketahui. 43 3 Titik ekuivalen dan titik akhir titrasi Pada saat kita melakukan titrasi, kita harus mengetahui istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekuivalen adalah saat jumlah mol H + sama dengan mol OH - , biasanya ditunjukan dengan harga pH. 44 Jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik. Sebaliknya jika larutan basa ditetesi dengan larutan asam maka pH-nya akan turun. Grafik yang menyatakan perubahan warna pH pada penetesan asam dengan basa dan sebaliknya disebut kurva titrasi. Kurva titrasi berbentuk S, yang pada titik tengahnya merupakan titik ekuivalen. Artinya, pada titik ekuivalen tercapai maka larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa. 45 Titik akhir titrasi adalah saat titrasi dihentikan ketika campuran tepat berubah warna. Artinya pada saat terjadi perubahan warna indikator maka pelaksanaan titrasi diakhiri. 46 Pada umumnya, pH pada titik akhir titrasi lebih besar dari pH titik ekuivalen sebab pada saaat titik ekuivalen tercapai, larutan belum berubah warna apabila indikator yang digunakan adalah fenolflatein Untuk titrasi yang baik maka perubahan warna atau kekeruhan harus terjadi tepat pada saat titran telah ekuivalen dengan titrat. Jumlah teoritis yang ekuivalen sama dan saat jumlah titran mencapai jumlah teoritis tersebut, dinamakan titik ekuivalen. Dengan perkataan lain titik akhir seharusnya tepat sama dengan titik ekuivalen. Namun pada umumnya, titik akhir tidak tepat sama dengan titik ekuivalen, sehingga terjadi yang disebut kesalahan titrasi. Namun kesalahan itu tidak perlu dianggap kegagalan titras. Yang penting ialah bahwa kesalahan itu harus dibatasi, sehingga tidak menajdi terlalu besar. Dalam praktek, analisa secara trimetri paling banyak digunakan 43 Yayan Sunarya, Agus Setiabudi, op. cit,. h. 174 44 Suwardi, dkk., Panduan Pembelajaran Kimia: Untuk SMAMA Kelas XI, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. h. 132 45 Ibid. h. 132 46 Yayan Sunarya, Agus Setiabudi, op. cit,. h. 174