kendaraan bermotor lain di jalan, ataupun tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda, dan lain-lain.
76
2. Faktor kendaraan
Berdasarkan tabel 3, pelanggaran batas kecepatan mengemudikan kendaraan bermotor menempati urutan tertinggi kedua sebagai penyebab
kecelakaan lalu lintas di Kota Medan. Minimnya kesadaran pengemudi dalam mengendalikan batas kecepatan tidak saja merupakan suatu kelalaian hanya
karena tidak terdapat rambu lalu lintas sebagai penanda akan tetapi adalah suatu kesengajaan manakala dihubungkan dengan balapan liar yang didapati di beberapa
ruas jalan tertentu. Berdasarkan tabel 2, angka kecelakaan disebabkan adanya kelengahan
pada pengemudi cukup besar, walaupun hal tersebut tidak terdapat pada faktor penyebab kecelakaan di Kota Medan. Kelengahan bisa terjadi karena konsentrasi
terganggu. Konsentrasi terganggu dapat dikarenakan pengemudi dalam keadaan mengantuk atau sedang sakit, atau dibawah pengaruh alkohol sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Keadaan di bawah pengaruh obat dan pengaruh alkohol dapat mengakibatkan kecelakaan yang sangat fatal, situasi ini
seperti yang terjadi pada kasus Afriyani.
Kerusakan pada bagian dari kendaraan sering kali menyebabkan kecelakaan. Faktor kendaraan yang pailing sering terjadi adalah ban pecah, rem
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai
76
Wawancara dengan 4 Polantas Medan pada tanggal 7 Februari 2013, di Satlantas pukul 11.00 Wib.
Universitas Sumatera Utara
penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan teknologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Dimana
kendaraan bermotor sebagai hasil produksi suatu pabrik, telah dirancang dengan suatu nilai faktor keamanan untuk menjamin keselamatan bagi pengendaranya.
Kendaraan harus siap pakai, oleh karena itu kendaraan harus dipelihara dengan baik sehingga semua bagian mobil berfungsi dengan baik, seperti mesin, rem
kemudi, ban, lampu, kaca spion, sabuk pengaman, dan alat-alat mobil. Oleh karena itu, untuk mengurangi faktor kendaraan, perawatan dan perbaikan
kendaraan diperlukan, di samping itu ada kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara regular.
Tabel 4 Kecelakaan Lalu Lintas Yang Disebabkan Ketidaklaiakan Kendaraan Di
Sumut
NO FAKTOR LAKA LANTAS YANG DISEBABKAN
KETIDAKLAIKAN KENDARAAN JUMLAH
1 Rem Tidak Berfungsi
271 2
Kemudi Kurang Baik 291
3 Ban Kurang Baik
27 4
As Muka Pecah 9
5 As Belakang Pecah
10 6
Lampu Depan Tidak Berfungsi 74
7 Lampu Belakang Tidak Berfungsi
34 8
Penerangan Kurang Baik 213
9 Lampu Menyilaukan Kendaraan Lain
27 Jumlah
956 Sumber : Dirlantas Sumut 2013
Tabel di atas meninjukkan bahwa kemudi yang kurang baik menempati urutan tertinggi sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas di Wilayah Sumatera
Utara yakni sebesar 291 kecelakaan. Urutan kedua disebabkan rem yang tidak berfungsi, sedangkan urutan ketiga disebabkan penerangan yang kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Ketiga penyebab di atas merupakan gambaran umum penyebab kecelakaan lalu lintas oleh faktor kendaraan yang berjumlah ratusan kejadian. Berbeda dengan
penyebab kecelakaan lalu lintas berikut yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan ketiga penyebab tersebut yakni ban kurang baik, as muka pecah, as
belakang pecah, lampu depan tidak berfungsi, lampu belakang tidak berfungsi, dan lampu menyilaukan kendaraan lain. Melihat penyebab kecelakaan faktor
kendaraan di wilayah Sumatera Utara diatas, perlu juga kiranya dibandingkan dengan tabel berikut yang merupakan kecelakaan lalu lintas faktor kendaraan di
wilayah Kota Medan.
Tabel 5 Kecelakaan Lalu Lintas Yang Disebabkan Ketidaklaiakan Kendaraan Di
Kota Medan
NO FAKTOR LAKA LANTAS YANG DISEBABKAN
KETIDAKLAIKAN KENDARAAN JUMLAH
1 Rem Tidak Berfungsi
9 2
Kemudi Kurang Baik 3
Ban Kurang Baik 4
As Muka Pecah 5
As Belakang Pecah 6
Lampu Depan Tidak Berfungsi 7
Lampu Belakang Tidak Berfungsi 8
Penerangan Kurang Baik 9
Lampu Menyilaukan Kendaraan Lain Jumlah
9 Sumber : Satlantas Polresta Medan 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa faktor paling dominan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kota Medan disebabkan kondisi rem yang tidak
berfungsi. Kondisi rem yang tidak berfungsi ini sudah pasti akan membuat kendaraan lepas kontrol dan sulit untuk diberhentikan. Kondisi itu akan sangat
menyulitkan pengemudi manakala ia harus berhenti secara mendadak ketika
Universitas Sumatera Utara
terjadi keadaan yang tidak diduga seperti ada anak-anak yang secara tiba-tiba menyeberang jalan. Kejadian seperti inilah yang tentu saja akan menimbulkan
kecelakaan. Akan sangat berbahaya apabila pengemudi baru menyadari kondisi rem yang tidak berfungsi itu ketika ia akan bepergian jauh. Salah satu kasus
kecelakaan disebabkan kondisi rem yang tidak berfungsi yaitu kasus kecelakaan Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN. Dahlan
menyampaikan, kecelakaan yang menimpanya dipicu oleh fungsi rem yang tidak maksimal dikecepatan berkisar 60-80 kpj.
77
Oleh karena itu pengemudi sangat dianjurkan untuk selalu melakukan pengecekan pada sistem pengereman sebelum
bepergian. Demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas disebabkan kondisi
kendaraan yang tidak laik maka di dalam UU LLAJ terdapat pengaturan persyaratan teknis dan uji berkala kendaraan bermotor. Setiap jenis kendaraan
bermotor yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas wajib dilakukan uji berkala. Uji berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara
berkala terhadap setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan, yang dioperasikan di jalan, hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal
53 sampai dengan Pasal 56. Melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan
lalu lintas juga demi menjaga keselamatan pengemudi kendaraan itu sendiri.
77
http:edorusyanto.wordpress.com20130106kecelakaan-sang-menteri- pengelola-aset-rp-2-950-trilun
, diakses tanggal 5 Januari 2013.
Universitas Sumatera Utara
3. Faktor jalan