Tujuan Strategi Komunikasi Pada Pelayanan Referensi

dari si pustakawan, maka dia berperan sebagai komunikator dan pustakawan referensi sebagai komunikannya. Peran ini akan terus menerus saling dipertukarkan. Dalam komunikasi proses ini disebut sebagai umpan balik feedback.

2.4 Tujuan Strategi Komunikasi Pada Pelayanan Referensi

Strategi komunikasi memiliki tujuan sentral. Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya “ Techniques for Effective Communication”, dalam Effendy, 2005 : 32 menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu: 1. To secure understanding. Pertama adalah to secure understanding, Memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Pustakawan pada layanan referensi harus mampu membuat pengguna benar-benar mengerti apa yang telah disampaikannya, sehingga tidak timbul kesalah pahaman antara informasi yang disampaikan dengan informasi yang diterima. 2. To establish acceptance. Andaikata pengguna dapat mengerti dan menerima informasi yang telah diberikan, maka penerimaannya harus dibina to establish acceptance. Komunikasi antara pengguna dengan pustakawan referensi harus dilestarikan agar tercipta hubungan yang baik antara keduanya. Kalau pengguna merasa senang berkomunikasi dengan pustakawan referensi, maka bukanlah hal yang mustahil kalau pengguna akan sering berkunjung ke Perpustakaan. Karena itu komunikasi antara pengguna dan pustakawan harus selalu dipelihara. 3. To motivate action. Tujuan terakhir dari strategi komunikasi ini adalah kegiatan dimotivasikan to motivate action. Sesama pustakawan hendaknya harus saling memotivasi diri untuk melakukan komunikasi yang efektif. Universitas Sumatera Utara Secara umum strategi komunikasi pada layanan referensi di perpustakaan bertujuan untuk mengatasi kesenjangan komunikasi antara pustakawan referensi dengan pengguna layanan referensi, serta sebagai alat untuk membantu tercapai tujuan kegiatan pelayanan pengguna di perpustakaan. Diharapkan dengan adanya strategi komunikasi ini akan berdampak pada ”komunikan” menuju pada perubahan yang diinginkan. Strategi komunikasi di sebuah perpustakaan perlu dilakukan agar tercapainya tujuan utama sebuah perpustakaan, yaitu terpakainya koleksi yang tersedia di perpustakaan tersebut dan dimanfaatkannya berbagai jenis layanan referensi lainnya, seperti penelusuran informasi lewat internet, layanan bimbingan pemakai, dan lain sebagainya. Seandainya strategi komunikasi ini tidak dilakukan, mungkin pengguna perpustakaan tidak akan bertambah, atau bahkan berkurang. Hal ini disebabkan karena pengguna merasa tidak nyaman apabila informasi yang disampaikan oleh pustakawan sulit untuk dipahami.

2.5 Strategi Peningkatan Jasa Layanan Referensi