yang rendah dimana keretakan bermula dan berlanjut sebelum terjadinya yelding. Ciri- ciri yang ditunjukkan biasanya bagian yang putuspatah menunjukkan permukaan
yang halus dan kaku. Untuk bahan ductile, akan terbentuk yelding dimana akan tampak stress whitening pada daerah yang putus. Pengujian impak biasanya dilakukan
dengan metode Charphy atau Izod, seperti pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Diagram untuk test Kekuatan impak
II.8. Faurier Transform Infrared Spectroscopy FT-IR
FT-IR telah membawa tingkat keserbagunaan yang lebih besar ke penelitian – penelitian struktur polimer, karena spektrum-spektrum bisa discan, disimpan,
ditransformasikan dalam hitungan detik dan teknik ini memudahkan penelitian reaksi- reaksi polimer seperti degradasi atau ikat silang Stevens, 2001. Teknik ini dilakukan
dengan penambahan peralatan interferometer dan dilengkapi dengan cara perhitungan fourier transform.
Penggunaan spektrofotometer FT-IR untuk analisa, banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spektrum FT-IR suatu senyawa
misalnya senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan
Universitas Sumatera Utara
mempunyai spektrum yang berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul menyebabkan pita serapan hampir seluruhnya di daerah spektrum IR yakni 4000-400
cm
-1
. FT-IR teristimewa bermanfaat dalam meneliti paduan-paduan polimer. Paduan yang tidak dapat campur memperlihatkan suatu spektrum IR yang merupakan
superposisi dari spektrum homopolimer Stevens, 2001. Formulasi bahan polimer komersial dengan kandungan aditif bervariasi sebagai
pemlastis dan anti oksidasi, memberikan kekhasan pada spektrum infra merahnya. Analisis inframerah memberikan informasi tentang kandungan aditif, panjang rantai
dan struktur rantai polimer. Disamping itu, analisis IR dapat digunakan untuk karakterisasi bahan polimer yang terdegradasi oksidatif dengan munculnya gugus
karbonil dan pembentukan ikatan rangkap pada rantai polimer. Gugus lain yang menunjukkan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus hidroksida dan karboksilat
Harjono, 1991. Umumnya pita serapan polimer pada spektrum inframerah adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880cm
-1
– 2900cm
-1
dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung untuk analisis suatu material. Banyak faktor yang
mempengaruhi frekwensi vibrasi suatu ikatan dalam molekul seperti perbedaan massa. Misalnya, serapan C=O dalam gugus keton RCOCH
3
lebih rendah dari pada C=O dalam RCOCl, hal tersebut disebabkan perbedaan massa CH
3
dan Cl.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODA PENELITIAN