PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

(1)

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Naufal Angga Arviyan NPM: 20120730197

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

SKRIPSI Oleh :

Naufal Angga Arviyan NPM : 20120730197

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Naufal Angga Arviyan

NPM : 20120730197

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Judul Skripsi :Pengaruh Religiusitas dan Lokasi Terhadap Minat Masyarakat Menggunakan Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 31 Oktober 2016


(4)

iii

NOTA DINAS

Lamp. : 3 eks. Skripsi Yogyakarta, 31 Oktober 2016 Hal : Persetujuan

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Naufal Angga Arviyan NPM : 20120730197

Judul : Pengaruh Religiusitas dan Lokasi Terhadap Minat Masyarakat Menggunakan Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas Perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing


(5)

iv

PENGESAHAN Judul Skripsi

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta) Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Naufal Angga Arviyan NPM : 20120730197

Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 7 Desember 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:

Sidang Dewan Skripsi

Ketua Sidang : Dyah Pikanthi, S.E.,MM (...) Pembimbing : Miftakhul Khasanah, S.TP, M.S.I (...) Penguji : Amelia Pratiwi, S.E., M.E. (...)

Yogyakarta, 7 Desember 2016 Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,


(6)

v

MOTTO

Apa saja yang Allah anugrahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka

tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. (QS. Faatir 2)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. Ash-Sharh 6)

Nikmati hidup ini sesuai jalurnya, Allah pasti telah menentukan jalur itu

Hadapi rintangan dan lewatilah rintangan itu dengan beribadah, berdoa dan berusaha.

Life is short, choose happines

Lihatlah kebahagiaan itu seperti pelangi, tak pernah berasa di atas kepala kita


(7)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

 Kedua orang tua tercinta Bapak ARINANDOM dan Ibu EVI ERISTYANI yang selalu memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi

ini terselesaikan

 Kakak TIFFANY NISA ARVIYANI dan adik ATHALLAH GHANY ARVIYAN

 Alamamater kebanggaanku, Universitas Muhammadiyah


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Religiusitas dan Lokasi Terhadap Minat Masyarakat Menggunakan Bank Syariah (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)” ini dapat terselesaikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada program studi Ekonomi Perbankan Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW sosok teladan dalam segala perilaku keseharian yang berorientasi kemulian hidup di dunia dan akhirat.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan , doa dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati peneliti hendak menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Mahli Zainudin Tago, MSI selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(9)

viii

3. Bapak Syarif As’ad S.E.I. MSI selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Ibu Miftakhul Khasanah, S.TP, M.S.I selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan saran, arahan dan bimbingan kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya kepada peneliti selama duduk dibangku perkuliahan.

6. Seluruh staff Tata Usaha Fakultas Agama Islam yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Keluarga yang telah banyak membantu, baik secara materil maupun do’a sehingga skripsi ini terselesaikan.

8. Seluruh anggota dan karyawan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Yogyakarta yang telah memberi ijin penelitian dan membantu penelitian ini sampai akhir.

9. Milda Lestari, S.E.I yang selalu memberi nasehat selama penyusunan skripsi.

10. Teman-teman EPI 2012 khususnya EPI D 2012, teman-teman kosan kemuning, teman-teman HIMEPI (Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam), teman-teman Komunitas Motor (IBC) yang telah memberikan semangat kepada peneliti selama penyusunan skripsi.


(10)

ix

11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan maupun dari segi isi. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan dari semua pihak untuk perbaikan.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Amin...

Wassalamu’alaikum wr.wb

Yogyakarta, 31 Oktober 2016


(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GRAFIK ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACK ... xvi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI ... 9

A. Tinjauan Pustaka ... 9

B. Kerangka Teoritik ... 14

1. Bank Syariah ... 14


(12)

xi

3. Lokasi ... 23

4. Minat ... 26

C. Hipotesis ... 26

D. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Obyek dan Subyek Penelitian ... 30

C. Jenis Data ... 31

D. Populasi dan Sampel ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 32

1. Variabel Penelitian ... 32

2. Definisi Operasional Variabel ... 33

G. Uji Kualitas Data ... 34

1. Uji Validitas ... 34

2. Uji Reliabilitas ... 35

H. Analisis Regresi Berganda ... 35

I. Uji Hipotesis ... 37

1. Koefisien Determinasi ... 37

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F) ... 37

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t) ... 37

J. Alat Analisis ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Gambaran Umum Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta ... 39


(13)

xii

2. Visi dan Misi Muhammadiyah ... 40

3. Struktur Organisasi Muhammadiyah ... 42

B. Analisa Profil Responden ... 42

1. Umur Responden ... 43

2. Jenis Kelamin ... 44

3. Pendidikan Terakhir ... 44

4. Pengetahuan Umum ... 45

C. Uji Kualitas Data ... 48

1. Uji Validitas ... 48

2. Uji Reliabilitas ... 51

D. Analisis Regresi Berganda ... 52

E. Uji Hipotesis ... 54

1. Koefisien Determinasi (R2) ... 54

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 54

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 55

F. Pembahasan ... 56

1. Pengaruh Religiusitas terhadap minat masyarakat (Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta) menggunakan Bank Syariah ... 57

2. Pengaruh Lokasi terhadap minat masyarakat (Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta) menggunakan Bank Syariah ... 59

BAB V PENUTUP ... 62

1. Kesimpulan ... 62

2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jaringan Perbankan Syariah di Indonesia ... 2

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ... 15

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 43

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 44

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Fatwa Muhammadiyah Nomor 8 Tahun 2006 ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel ... 51

Tabel 4.7 Hasil Analisis Berganda ... 52

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinan ... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ... 54

Tabel 4.10 Hasil Uji t ... 55

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Variabel Religiusitas ... 58


(15)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Responden yang telah menjadi nasabah Bank Syariah dan memiliki rekening di Bank Syariah ... 46 Grafik 4.2 Responden yang belum menjadi nasabah Bank Syariah dan belum memiliki rekening di Bank Syariah ... 47


(16)

xv

ABSTRAK

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

Oleh : Naufal Angga Arviyan NIM : 20120730197

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel religiusitas dan lokasi terhadap minat masayarakat menggunakan Bank Syariah (Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta). Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) di Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Masyarakat Muhammadiyah yang berada di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang menjabat sebagai ketua umum harian dan tercatat sebagai karyawan, jumlah sampel ada 18 responden di setiap PDM. PDM Yogyakarta mempunyai 5 cabang yang berada di Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Jumlah keseluruhan responden yaitu 90 responden. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka hasil penelitian ini menyimpulkan : 1). variabel religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen, 2). Variabel lokasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel dependen, 3). variable religiusitas dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah.


(17)

xvi

THE CONTRIBUTION OF RELIGIOSITY AND LOCATION TO COMMUNITY INTEREST IN USING SHARIA BANK (A Case Study on Muhammadiyah Community in Yogyakarta)

Naufal Angga Arviyan 20120730197

This research aimed to test the contribution of religiosity and location to community interest in using Sharia Bank (Muhammadiyah community in Yogyakarta). This research was a quantitative research. The population of the research was all PDM (Muhammadiyah Local Authorities) members in Yogyakarta. The samples in this research were Muhammadiyah community living within PDM area and worked as daily chairman and registered as staff. The total sample was 18 respondents in each PDM. PDM Yogyakarta has 5 branches located in the city of Yogyakarta, Bantul, Sleman, KulonProgo and GunungKidul. The total respondents were 90 respondents. The analysis tool was multiple linier regression. Based on the analysis result, the research concluded that: 1) religiosity was positively contributory and significant to dependent variable, 2) location was positively contributory but less significant to the dependent variable, and 3) religiosity and location were simultaneously contributory to the interest of Muhammadiyah community in Yogyakarta to use Sharia Bank.


(18)

xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasikata Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

Bā’ B -

T -

ث Sā s (dengan titik diatas)

ج J m J -

ح Hā h (dengan titik dibawah)

خ Khā’ Kh -

د Dāl D -


(19)

xviii

ر Rā’ R -

ز Zā’ Z -

س S n S -

ش Sy n Sy -

ص Sād .s s (dengan titik dibawah)

ض Dād .d d (dengan titik dibawah)

ط Tā’ .t t (dengan titik dibawah)

ظ Zā’ .z z (dengan titik dibawah)

ع ‘A n Koma terbalik keatas

Ga n G -

ف Fā’ F -

Qāf Q -

Kāf K -

ل Lām L -

M m M -


(20)

xix

و Wāwu W -

ه Hā’ H -

ء Hamzah ‘ Apostrof

Yā’ Y -

2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

ةدد تم

Ditulis Muta’addidah

ةدع

Ditulis ‘iddah

3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata a. Bila dimatikan tulis h

مكح

Ditulis ḥikmah

يزج

Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan, bila kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila ta’ marbuṭah diikuti dengan kata sandang“al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h


(21)

xx

ء يلوأا مارك

Ditulis Kar mah al-auliy ’

c. Bila ta’ marbuṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t

رط لا ة كز

Ditulis Zak t al-fịtr

4. Vokal Pendek

ــــــــــــــــ faṭhạh Ditulis A

ــــــــــــــــ Kasrah Ditulis I

ــــــــــــــــ .dammah Ditulis U

5. vocal Panjang

1. Faṭhạh +alif

ي ه ج

Ditulis

Ditulis J hiliyah

2. Faṭhạh + ya’ mati

سنت

Ditulis

Ditulis Tans


(22)

xxi

يرك

Ditulis Karīm

4. ḍammah + wawumati

ضورف

Ditulis

Ditulis Fur d

6. Vokal Rangkap 1. Faṭhạh + ya’ mati

كنيب

Ditulis

ditulis

Ai

Bainakum

2. Faṭhạh + wawumati

لوق

Ditulis

ditulis

Au

Qaul

7. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

تنأأ

Ditulis a’antum

دعأ

Ditulis u’iddat


(23)

xxii

8. Kata SandangAlif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

نآر لا

Ditulis al –Qur’ n

س ي لا

Ditulis al-Qiy s

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya

ء مسلا

Ditulis as –Sam ’

سمشلا

Ditulis asy- Syams

9. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ضور لا ىوذ

Ditulis Zawi al-furūḍ


(24)

(25)

THE CONTRIBUTION OF RELIGIOSITY AND LOCATION TO COMMUNITY INTEREST IN USING SHARIA BANK

(A Case Study on Muhammadiyah Community in Yogyakarta) Naufal Angga Arviyan

20120730197

This research aimed to test the contribution of religiosity and location to community interest in using Sharia Bank (Muhammadiyah community in Yogyakarta). This research was a quantitative research. The population of the research was all PDM (Muhammadiyah Local Authorities) members in Yogyakarta. The samples in this research were Muhammadiyah community living within PDM area and worked as daily chairman and registered as staff. The total sample was 18 respondents in each PDM. PDM Yogyakarta has 5 branches located in the city of Yogyakarta, Bantul, Sleman, KulonProgo and GunungKidul. The total respondents were 90 respondents. The analysis tool was multiple linier regression. Based on the analysis result, the research concluded that: 1) religiosity was positively contributory and significant to dependent variable, 2) location was positively contributory but less significant to the dependent variable, and 3) religiosity and location were simultaneously contributory to the interest of Muhammadiyah community in Yogyakarta to use Sharia Bank.


(26)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)

Oleh : Naufal Angga Arviyan NIM : 20120730197

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel religiusitas dan lokasi terhadap minat masayarakat menggunakan Bank Syariah (Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta). Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) di Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Masyarakat Muhammadiyah yang berada di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang menjabat sebagai ketua umum harian dan tercatat sebagai karyawan, jumlah sampel ada 18 responden di setiap PDM. PDM Yogyakarta mempunyai 5 cabang yang berada di Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Jumlah keseluruhan responden yaitu 90 responden. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka hasil penelitian ini menyimpulkan : 1). variabel religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen, 2). Variabel lokasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel dependen, 3). variable religiusitas dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah.


(27)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berdirinya Bank Syariah pada tahun 1992 membuat lembaga keuangan syariah makin banyak bermunculan, Bank Syariah yang pertama kali ada di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, sejak munculnya Bank Muamalat Indonesia itulah banyak munculnya perbankan syariah di Indonesia, Bank-bank Konvensional mulai membuka unit kerja yang berdasarkan prinsip syariah atau yang lebih di kenal dengan Unit Usaha Syariah (UUS).

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Bank Syariah mempunyai beberapa jenis diantaranya adalah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Bank Syariah lebih kuat terhadap krisis ekonomi, hal ini dibuktikan pada tahun 1998 terjadinya krisis ekonomi indonesia dan pada waktu itu Bank Muamalat Indonesia bisa bertahan dari krisis ekonomi tersebut.

Pada tahun 2013 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi indonesia dibandingkan periode tahun-tahun sebelumnya, dan hanya mencapai pertumbuhan 5,8% per tahun. Meskipun pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami perlambatan, laju pertumbuhan aset perbankan syariah tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan aset perbankan secara


(28)

2

nasional. Perkembangan perbankan syariah yang cukup pesat terjadi di sejumlah daerah. Pertumbuhan kegiatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau penyalur pembiayaan yang masih cukup tinggi terjadi di kawasan Kalimantan, Jawa dan Bali (www.ojk.go.id).

Tabel 1.1

Jaringan Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-Mei 2016

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (Mei) Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank - Jumlah Kantor

11 1401 11 1745 11 1998 12 2163 12 1990 12 1844 Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS

- Jumlah Kantor

24 336 24 517 23 590 22 320 22 311 22 313 BPRS

- Jumlah Bank - Jumlah Kantor

155 364 158 401 163 402 163 439 163 446 166 427 Sumber : Otoritas Jasa Keuangan 2016

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah Bank Syariah dari tahun 2011 sampai dengan Mei 2016 mengalami peningkatan yang baik. Jumlah bank mengalami peningkatan 1 (satu) bank dari tahun 2013 ke tahun 2014, selanjutnya dari tahun 2014 sampai Mei 2016 tidak mengalami perubahan yaitu 12 bank.

Perkembangan Bank Syariah di Indonesia juga di pengaruhi oleh daerah tempat Bank Syariah berada. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang terkenal dengan kota pelajar dan memiliki aktivitas perekonomian yang sangat tinggi. Animo masyarakat Yogyakarta


(29)

3

terhadap perbankan syariah semakin meningkat. Posisi aset perbankan syariah di Yogyakarta mencapai Rp.4,8 triliun, adapun penghimpunan DPK mencapai Rp.3,9 triliun dan penyaluran pembiayaan mencapai Rp.3,1 triliun. Pertumbuhan sebesar 8 persen diketahui lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 4,5 persen, ditargetkan pada tahun 2016 pertumbuhan mencapai 10 persen. Saat ini di Yogyakarta ada 11 bank pembiayaan syariah dan satu unit usaha syariah (sumber:

www.republika.co.id edisi Senin, 22 Februari 2016).

Masyarakat memilih Bank Syariah cenderung di pengaruhi oleh faktor religiusitas dan faktor lokasi. Penelitian oleh Abdul (2016) yang berjudul “Studi Analisis Religiusitas Mahasiswa FE UNY Yang Menabung di Bank Syariah” Penelitian ini mengambil sampel dari populasi mahasiswa FE UNY, hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas keseluruhan mahasiswa FE UNY sangat tinggi sebesar 100%. Sedangkan dilihat dari masing masing dimensi, religiusitas dimensi idiologis sangat tinggi sebesar 95%, religiusitas dimensi ritualistik sangat tinggi sebesar 45%, religiusitas dimensi eksperensial sangat tinggi dan rendah masing-masing sebesar 30%, religiusitas dimensi intelektual sedang sebesar 65% dan religiusitas dimensi rendah sebesar 45%.

Penelitian oleh Desy (2015) yang berjudul “Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim di Sleman” Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek dalam


(30)

4

penelitian ini adalah pendapatan/uang saku (X1), religiusitas (X2), informasi (X3), dan intensi menabung di Bank Syariah (Y). Hasil menunjukan bahwa variabel pendapatan tidak berpengaruh terhdap intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Sedangkan variabel religiusitas dan informasi masing-masing berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim.

Penelitian yang dilakukan oleh Widiastini (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung pada Bank Syariah, studi kasus Bank Syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel lokasi, bagi hasil dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung masyarakat pada Bank Syariah di Kota Yogyakarta. Sedangkan variabel riba tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung masyarakat pada Bank Syariah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan penjelasan yang diberikan oleh pihak perbankan mengenai unsur riba dalam Perbankan Syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Malinda Kusuma Wardani (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Strategis Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Masyarakat di Pulau Lombok).” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, pengetahuan, kualitas


(31)

5

pelayanan dan lokasi strategis terhadap minat menabung di perbankan syariah dengan mengambil kasus pada masyarakat di Pulau Lombok. Hasil bahwa variabel kualitas pelayanan dan lokasi strategis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menabung masyarakat Pulau Lombok di perbankan syariah.

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota yang menjadi awal mula berdirinya Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis terbesar di Indoensia, yang didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama KH Ahmad Dahlan.

Tujuan berdirinya Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam.

2. Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pemikiran modern. 3. Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

4. Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar (www.Muhammadiyah.or.id).

Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006 :

1. Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berbasiskan nilai-nilai syariah antara lain berupa keadilan, kejujuran, bebas bunga, dan memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan bersama.


(32)

6

2. Untuk tegaknya ekonomi Islam, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar dan tajdid, perlu terlibat secara aktif dalam mengembangkan dan mengadvokasi ekonomi Islam dalam kerangka kesejahteraan bersama.

3. Bunga (interest) adalah riba karena (1) merupakan tambahan atas pokok modal yang dipinjamkan, pada hal Allah berfirman dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, (2) tambahan itu bersifat mengikat dan diperjanjikan, sedangkan yang bersifat suka rela dan tidak diperjanjikan tidak termasuk riba.

4. Lembaga Keuangan Syariah diminta untuk terus meningkatkan kesesuaian operasionalisasinya dengan prinsip-prinsip syariah.

5. Menghimbau kepada seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah serta umat Islam secara umum agar bermuamalat sesuai dengan prinsip syariah, dan bilamana menemui kesukaran dapat berpedoman kepada kaidah “Suatu hal bilamana mengalami kesulitan diberi kelapangan” dan “Kesukaran membawa kemudahan.”

6. Umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya agar meningkatkan apresiasi terhadap ekonomi berbasis prinsip syariah dan mengembangkan budaya ekonomi berlandaskan nilai-nilai syariah (sumber : www.tarjih.Muhammadiyah.or.id).

Pada poin ke 5 dan 6 menunjukan bahwa seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah agar bermuamalah yang sesuai dengan prinsip syariah dan meningkatkan ekonomi yang berbasis syariah dengan kata


(33)

7

lain seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah harus menggunakan Bank Syariah sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran dana yang berkaitan dengan amal usaha Muhammadiyah.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH RELIGIUSITAS

DAN LOKASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT

MENGGUNAKAN BANK SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah?

2. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah?

3. Bagaimana pengaruh religiusitas dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis seberapa besar dan signifikan pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah.


(34)

8

2. Menganalisis seberapa besar dan signifikan pengaruh lokasi terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunakan Bank Syariah.

3. Mengetahui apakah religiusitas dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap minat masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta menggunkan Bank Syariah.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan gambar mengenai religiusitas, lokasi dan sikap serta tanggapan masyarakat Muhammadiyah untuk menggunakan Bank Syariah setelah adanya Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006.

2. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini adalah sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu dalam mata kuliah manajemen sumber daya manusia, selain itu juga untuk menambah referensi bacaan yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan mengenai religiusitas, lokasi dan sikap serta tanggapan masyarakat Muhammadiyah mengenai Bank Syariah.


(35)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ghafur (2006) yang meneliti tentang

”Pengaruh Fatwa MUI Tentang Keharaman Bunga/Interest Terhadap Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia.” Penelitian ini melakukan analisis kuantitatif terhadap data primer (diperoleh dari responden) dan data sekunder (statistik perbankan syariah). Kedua langkah analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh fatwa keharaman bunga oleh MUI pada Januari 2004 terhadap perkembangan Bank Syariah di Indonesia. Beberapa poin kesimpulan utama yang dapat ditarik dari analisis sebelumnya adalah: (1) Keluarnya fatwa keharaman bunga/interest oleh MUI belum seluruhnya difahami oleh masyarakat, selain itu masih banyak masyarakat yang tidak mengikuti pendapat MUI tersebut. Kondisi ini terjadi karena masyarakat mengikuti pendapat ustadz/ulama lain yang tidak sependapat dengan MUI (baik NU maupun Muhammadiyah). Keadaan seperti ini yang mendukung analisis data sekunder bahwa fatwa keharaman bunga dari MUI tidak berpengaruh signifikan dalam mendorong pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. (2) Pengetahuan masyarakat terhadap Bank Syariah relatif masih rendah, sehingga pertu untuk dilakukan sosialisasi lebih gencar. Selain itu


(36)

10

masih sedikit masyarakat yang menjadi nasabah Bank Syariah dengan berbagai alasannya. (3) Uji beda rata-rata atas tiga veriabel di Bank Syariah (pertumbuhan aset, pembiayaan dan DPK) menunjukkan tidak adanya perbedaan kondisi pada waktu sebelum dan sesudah fatwa MUI. Artinya, fatwa MUI tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan variabel-variabel Bank Syariah di Indonesia. (4) Menjadi "PR" bagi semua pihak yang terkait, khususnya MUI untuk merespon pandangan masyarakat terhadap fatwa keharaman bunga MUI tersebut. Perlu kiranya MUI mendengarkan harapan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat guna perbaikan MUI di masa mendatang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Widiastini (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung pada Bank Syariah, studi kasus Bank Syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel lokasi, bagi hasil dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung masyarakat pada Bank Syariah di Kota Yogyakarta. Sedangkan variabel riba tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung masyarakat pada Bank Syariah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan penjelasan yang diberikan oleh pihak perbankan mengenai unsur riba dalam Perbankan Syariah.


(37)

11

3. Penelitian oleh Desy (2015) yang berjudul “Pengaruh Pendapatan, Religiusitas, dan Informasi Terhadap Intensi Menabung di Bank Syariah Pada Kalangan Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim di Sleman” Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah pendapatan/uang saku (X1), religiusitas (X2), informasi (X3), dan intensi menabung di Bank Syariah (Y). Adapun subjek penelitian ini adalah santri mahasiswa di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Sampel penelitian ini berjumlah 250 santri yang diambil dengan menggunkan metode stratified disproportionate random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah probit regression, yaitu mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang bersifat dikotomi/binary. Hasil probit regression menunjukan bahwa variabel pendapatan tidak berpengaruh terhdap intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Sedangkan variabel religiusitas dan informasi masing-masing berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Jika dilihat secara simultan, ketiga variabel bebas tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap intensi menabung di Bank Syariah pada kalangan santri mahasiswa Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Kemudian nilai correctly classification yang didapatkan sebesar


(38)

12

67,20%. Hal ini berarti secara umum model dapat menjelaskan seluruh kejadian sebesar 67,20%.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Malinda Kusuma Wardani (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Strategis Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Masyarakat di Pulau Lombok).” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, pengetahuan, kualitas pelayanan dan lokasi strategis terhadap minat menabung di perbankan syariah dengan mengambil kasus pada masyarakat di Pulau Lombok. Penelitian ini menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner kepada 120 masyarakat di Pulau Lombok. Pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda, dengan pengujian dari tiap variabel-variabel menggunkan SPSS 20. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel kualitas pelayanan dan lokasi strategis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menabung masyarakat Pulau Lombok di perbankan syariah. Sedangkan variabel motivasi dan pengetahuan memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap minat menabung masyarakat Pulau Lombok di perbankan syariah. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan masyarakat di Pulau Lombok mengenai prinsip-prinsip dasar perbankan syariah serta kurangnya pemahaman


(39)

13

mengenai berbagai macam produk yang dimiliki oleh perbankan syariah.

5. Penelitian oleh Abdul (2016) yang berjudul “Studi Analisis Religiusitas Mahasiswa FE UNY Yang Menabung di Bank Syariah” Penelitian ini mengambil sampel dari populasi mahasiswa FE UNY yang memiliki tabungan di Bank Syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik accidental sampling dengan kriteria responden adalah mahasiswa FE UNY yang menabung di Bank Syariah. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas keseluruhan mahasiswa FE UNY sangat tinggi sebesar 100%. Sedangkan dilihat dari masing masing dimensi, religiusitas dimensi idiologis sangat tinggi sebesar 95%, religiusitas dimensi ritualistik sangat tinggi sebesar 45%, religiusitas dimensi eksperensial sangat tinggi dan rendah masing-masing sebesar 30%, religiusitas dimensi intelektual sedang sebesar 65% dan religiusitas dimensi rendah sebesar 45%.

Namun, perbedaan mendasar pada penelitian ini adalah studi kasusnya yang ingin diteliti. Studi kasus pada penelitian diatas terletak di masyarakat secara umum, sedangkan peneliti ingin melakukan penelitian di masyarakat Muhammadiyah, karena Muhammadiyah mengeluarkan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006 yang di dalamnya terdapat


(40)

14

penjelasan bahwa seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah agar bermuamalah yang sesuai dengan prinsip syariah dan meningkatkan ekonomi yang berbasis syariah dengan kata lain seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah harus menggunakan Bank Syariah sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran dana yang berkaitan dengan amal usaha Muhammadiyah. Peneliti hanya mengambil dua variabel Independent religiusitas dan lokasi karena dua variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap minat masyarakat mengguanakan Bank Syariah. B. Kerangka Teoritik

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memeberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi sesuai prisip-prinsip syariah (Heri, 2008:29). Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut Financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang (Muhammad, 2002:14). Bank Islam atau disebut dengan Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang memiliki wilayah operasioanal yang sama dengan lembaga keuangan konvensional. Perbedaan terletak pada operasionalnya. Bank Syariah operasionalnya sesuai dengan syariat Islam. Bank Syariah akan selalu dikaitkan dengan prinsip-prinsip syariah Islam (Muhammad, 2009:78).


(41)

15

b. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional

Menurut (Rodoni dan Hamid, 2007:14-15) Bank Konvensional adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dan persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu.

Bank Syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional No Perbedaan Bank Konvensional Bank Syariah

1 Bunga Berbasis bunga Berbasis

reveneue/profit loss sharing

2 Resiko Anti risk Risk sharing

3 Dasr hukum Bank Indonesia dan Pemerintah

Al-Quran, sunnah, fatwa ulama, Bank Indonesia dan pemerintah 4 Falsafah Berdasarkan atas bunga

(riba)

Tidak berdasarkan bunga (riba), spekulasi (maisir) dan ketidakjelasan


(42)

16

(gharar) 5 Organisasi Tidak memiliki Dewan

Pengawas Syariah (DPS)

Harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) c. Produk dan Akad Bank Syariah

Menurut (Nikensari, 2012:128-146) Produk Perbankan Syariah dibagi menjadi tiga bagian yaitu Produk Penyaluran Dana, Produk Penghimpunan Dana dan Produk Jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

1) Produk Penghimpunan Dana

a) Prinsip Wadiah adalah akad titipan murni dengan seizin penitip dan boleh digunakan oleh bank.

b) Prinsip Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pihak pemilik dana (shahib al-mal) dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana.

(1) Mudharabah Mutlaqah

Akad mudharabah tanpa pembatasan. Bentuk kerja sama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.


(43)

17

(2) Mudharabah Muqayyadah

Akad mudharabah dengan pembatasan. Bentuk kerja sama antara shahibul mal dan mudharib yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

c) Akad Pelengkap (1) Wakalah

Perwakilan, penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dengan hal-hal yang boleh diwakilkan. Praktek wakalah dalam lembaga keuangan syariah mengharuskan adanya muwakil (nasabah atau investor), wakil (bank) dan taukil (obyek atau wewenanag yang diwakilkan).

2) Produk Penyaluran Dana a) Prinsip Jual Beli

(1) Pembiayaan Murabahah

akad jual beli dengan mengambil keuntungan yang telah disepakati.

(2) Salam

Jual beli barang dengan cara pemesan dan pembayaran dilakukan dimuka, dengan syarat-syarat tertentu

(3) Istisna

Akad jual beli dalam bentuk pesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang


(44)

18

disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni’) dan penjual atau pembuat (Shani’)

b) Prinsip Sewa (Ijarah) adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) (1) Musyarakah

Saling bekerja sama, berkongsi, berserikat, bermitra, pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati. sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar pertisipasi modal yang diserahkan dalam usaha.

(2) Mudharabah

akad kerjasama usaha antara pihak pemilik dana (shabib al-mal) dengan pihak pengelola dana (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana.


(45)

19

d) Akad Pelengkap

(1) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Pengalihan dari orang yang berhutang kepada orang lain yang bersedia menanggungnya dengan nilai yang sama dengan nilai nominal hutangnya

(2) Rahn (Gadai)

Penyerahan barang sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang.

(3) Qardh

Pinjaman, suatu akad pinjam meminjam dengan ketentuan pihak yang menerima pinjaman wajib mengembalikan dana sebesar yang diterima.

(4) Wakalah (Perwakilan)

Akad pelimpahan kekuasaan oelh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Praktek wakalah dalam lembaga keuangan syariah mengharuskan adanya muwakil (nasabah atau investor), wakil (bank) dan taukil (obyek atau wewenang yang diwakilkan).

(5) Kafalah (Garansi Bank)

Akad penjaminan yang diberikan oleh penanggung (Kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makful ‘anhul, ashil), mengalihkan


(46)

20

tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

2. Religiusitas

a. Pengertian Religiusitas

Menurut Harun Nasution dalam Jalaluddin (2001:12) pengertian agama berasal dari kata, yaitu: al-Din,religi (relegere,religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.

b. Lima Dimensi Keberagamaan atau Religiusistas

Menurut Glock & Stark dalam Ancok (2004:77-78) ada lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:

1) Dimensi keyakinan

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya diantara


(47)

21

agama-agama, tetapi seringkali juga diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama.

2) Dimensi praktik agama

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini adalah perilaku masyarakat yang mengikuti agama tertentu dan menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama. Dimensi praktek ini dalam agama Islam dapat dilakukan dengan menjalankan ibadah sholat, puasa, zakat, haji ataupun praktek muamalah lainnya. 3) Dimensi pengalaman

Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan, persepsi-persepsi dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang. Misalnya merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut dengan berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan.

4) Dimensi pengetahuan agama

Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam Islam meliputi pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi Islam/Perbankan Syariah.


(48)

22

5) Dimensi pengamalan atau konsekuensi

Dimensi yang mangatur sejauh mana perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran agama yang diajarkan dalam kehidupan sosial, misalnya apakah ia mengunjungu tetangganya yang sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya.

c. Perspektif Islam tentang Religiusitas

Islam menyuruh umatnya untuk beragama (atau berislam) secara menyeluruh. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208 :

يتاَوُطُخ اوُعيبتَ ت َََو ًةفاَك يمْلي سلا يِ اوُلُخْدا اوُنَمآ َنييذلا اَه يَأ ََ

نييبُم ٌوُدَع ْمُكَل ُهنيإ ۚ يناَطْيشلا

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”

Setiap Muslim, baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak, diperintahkan untuk berislam. Dalam melakukan aktivitas ekonomi, sosial, politik atau aktivitas apapun diperintahkan untuk melakukannya dalam rangka beribadah kepada Allah (Ancok dan Suroso, 2004:78-79).

Secara garis besar, agama Islam mencakup tiga hal, yaitu keyakinan (aqidah), norma atau hukum (syariah), dan perilaku (akhlak). Oleh karena itu pengertian religiusitas Islam adalah tingkat internalisasi beragama seseorang yang dilihat dari penghayatan aqidah, syariah, dan akhlak seseorang.


(49)

23

Menurut Ancok dan Suroso (2004:80), rumusan Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan Islam, yaitu:

1) Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya. Di dalam keberislaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar.

2) Dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana yang disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-qur’an, doa, zikir dan sebagainya.

3) Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa besar tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku tolong menolong, bekerjasama, berderma, berlaku jujur, memaafkan dan sebagainya.

3. Lokasi

a. Pengertian Lokasi

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengembalian perbankan, ada beberapa macam


(50)

24

lokasi kantor bank, yaitu kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis akan memudahkan nasabah atau masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan (Kasmir, 2008:145).

b. Pertimbangan penentuan lokasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi bank adalah sebagai berikut :

1) Dekat dengan kawasan industri atau pabrik

Target yang dijadikan bank dalam memilih lokasi dekat industri atau pabrik yaitu karyawan pabrik.

2) Dekat dengan perkantoran

Target pasar yang akan diraih oleh bank adalah kantor serta karywan kantor tersebut.

3) Dekat dengan pasar

Target pembukaan kantor cabang atau kantor kas yang dekat dengan pasar adalah para pedagang pasar tersebut.

4) Dekat dengan perumahan atau pasar

Target perbankan ini adalah fokus pada sektor ritel.

5) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi Apabila di lokasi yang dipilih sangat strategis tetapi jumlah pesaingnya banyak maka hal ini sebaiknya bank


(51)

25

mempertimbangkannya dan tidak membuka kantor di daerah tersebut (Nur, 2010:133-134).

c. Faktor Pertimbangan dalam Penentuan Lokasi Suatu Bank 1) Faktor Utama (primer)

a) Dekat dengan pasar. b) Dekat dengan perumahan.

c) Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan.

d) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan laut dan pelabuhan udara.

e) Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon, dan sarana lainnya.

f) Sikap masyarakat. 2) Faktor sekunder

a) Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung

b) Prospek perkembangan harga tanah, gedung, atau kemajuan di lokasi tersebut

c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi.

d) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan.

e) Masalah pajak dan peraturan perburuhan tenaga kerja di daerah setempat (Kasmir, 2008:149).


(52)

26

4. Minat

a. Pengertian minat

Minat adalah kesadaran seseorang untuk memilih dan melakukan suatu kegiatan atau situasi tertentu mengandung sangkut paut dengan dirinya (Whitherington, 1999:135). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah perhatian, kesukaan dan kecenderungan hati. b. Macam-macam atau jenis-jenis minat :

1) Minat primitif atau biologis

Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, comfort, dan aktifitas. Ketiga hal ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang terasa akan sesuatu yang dengan langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme.

2) Minat kultural atau sosial

Minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang bernilai (Whitherington, 1999:135).

C. Hipotesis

1. Pengaruh religiusitas terhadap minat masyarakat Muhammadiyah menggunakan Bank Syariah

Religiusitas merupakan sikap atau tindakan seseorang individu terhadap ajaran agama yang dianutnya. Religiusitas antara orang berbeda-beda.


(53)

27

Dalam penelitian ini religiusitas adalah ketaatan pada ajaran agama Islam. Hal ini karena respondennya adalah masyarakat Muhammadiyah.

Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang kegiatan operasionalnya berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Selain itu, Bank Syariah mempunyai produk yang masing-masing produk disesuaikan dengan prinsip Islam. Oleh karena itu, Bank Syariah dalam operasionalnya sebisa mungkin menghindari unsur-unsur yang dilarang oleh Islam seperti riba dan ketidakadilan.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa hubungan antara religiusitas dengan minat masyarakat menggunakan Bank Syariah sangat jelas. Seseorang yang mempunyai tingkat religiusitas atau ketaatan pada agama Islamnya tinggi mereka akan lebih memilih menggunakan Bank Syariah dari pada bank konvensional. Sebaliknya, seorang yang religiusitasnya rendah, minat untuk menggunakan Bank Syariah juga semakin kecil. Dalam Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 08 Tahun 2006 pada poin ke 5 dan 6 menunjukan bahwa seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah agar bermuamalah yang sesuai dengan prinsip syariah dan meningkatkan ekonomi yang berbasis syariah dengan kata lain seluruh jajaran dan warga Muhammadiyah harus menggunakan Bank Syariah sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran dana yang berkaitan dengan amal usaha Muhammadiyah. Sehingga dapat dinyatakan bahwa religiusitas berpengaruh positif dengan minat masyarakat


(54)

28

menggunakan bank syarih, maka peneliti memiliki hipotesis sebagai berikut :

H01 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap minat masyarakat menggunakan Bank Syariah.

2. pengaruh lokasi terhadap minat masyarakat Muhammadiyah menggunakan Bank Syariah

Dari hasil penelitian Malinda Kusuma Wardani (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Strategis Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah (Studi Masyarakat di Pulau Lombok).” Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel kualitas pelayanan dan lokasi strategis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat menabung masyarakat Pulau Lombok di perbankan syariah.

Dari penelitian diatas menyimpulkan bahwa variabel lokasi mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan Bank Syariah. H02 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap minat masyarakat menggunakan Bank Syariah.


(55)

29

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan beberapa teori dan temuan dari peneliti terdahulu diatas, maka model kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :

Religiusitas

Lokasi

Minat Masyarakat Menggunakan


(56)

30

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015:8) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Obyek dan Subyek Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup dalam pembahasan dan memperjelas fakta yang terjadi pada umumnya. Lokasi penelitian ini adalah PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) di Yogyakarta.

Alasan saya memilih lokasi penelitian di Yogyakarta karena Yogyakarta merupakan awal berdirinya gerakan Muhammadiyah sehingga mayoritas masyarakat Yogyakarta mengikuti gerakan ini. Di Yogyakarta terdapat PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang tersebar di 5 (Lima) Kabupaten, yaitu PDM kota Yogyakarta, PDM Kabupaten Bantul, PDM Kabupaten Sleman, PDM Kabupaten Kulonprogo, PDM Kabupaten Gunung Kidul. Seluruh PDM ini mewakili masyarakat Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta.


(57)

31

C. Jenis Data 1. Data Internal

Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi tersebut (Mudrajat, 2007:25). Data yang dimaksud adalah data anggota PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) di Yogyakarta. 2. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya (Licolin dan Soeratno, 1995:76). Data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada anggota PDM (Pimpianan Daerah Muhammadiyah) yang ditunjuk sebagai responden.

D. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2015:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh anggota PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) di Yogyakarta. Dengan teknik pengumpulan data purposive sample yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria-kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang diinginkan peneliti dan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu


(58)

32

disesuaikan dengan tujuan peneliti yang akan dicapai (Suharsimi, 2010:183). Adapun sampel yang akan diambil harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Menjabat sebagai ketua umum harian di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah).

2. Tercatat sebagai karyawan di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah).

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk dapat mengumpulkan data dan informasi secara lengkap, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:142).

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang lain. Variabel bebas dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

X1 : Religiusitas X2 : Lokasi


(59)

33

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah motivasi kerja yang diberi notasi Y1.

Y1 : Minat Masyarakat 2. Definisi Operasional Variabel

a. Religiusistas

Religiusitas menurut Glock & Stark dalam Ancok, (2004: 77-78), dapat diukur melalui keyakinan, praktik agama, pengalaman, pengetahuan agama dan pengamalan atau konsekuensi. Sehingga indikator religiusitas dalam penelitian ini adalah kepercayaan akan kebenaran ajaran Islam, mengerjakan ritual-ritual agama Islam (ibadah), pengalaman religius dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang ajaran pokok Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan konsekuensi dalam menjalani ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

b. Lokasi

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengembalian perbankan, ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis akan memudahkan nasabah atau


(60)

34

masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan (Kasmir, 2008:145).

c. Minat Masyarakat

Minat adalah kesadaran seseorang untuk memilih dan melakukan suatu kegiatan atau situasi tertentu mengandung sangkut paut dengan dirinya (Whitherington, 1999:135). Indikator dari minat adalah dorongan dari dalam individu, motif sosial dan faktor emosional.

G. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Dalam suatu penelitian yang menggunakan instrumen, perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui kevalidan dari instrumen yang dibuat. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015: 121). Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid, dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95%, dengan kata lain tingkat kesalahan yang ditolerir (α) dalam penelitian ini adalah 5%. Apabila nilai rhitung>rtabel maka item instrumen dinyatakan valid, begitupun sebaliknya jika nilai rhitung < rtabel maka item instrumennya dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2015: 128).


(61)

35

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono, (2015:268) Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,70 (Ghozali, 2013:48).

H. Analisis Regresi Berganda

Pada penelitian ini, analisa dilakukan dengan analisis regresi. Analisis regresi digunakan apabila terdapat asumsi bahwa terjadi hubungan linier antara variabel dependen dengan variabel-variabel penjelasnya. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan minat masyarakat (variabel dependen) dengan Religiusitas dan Lokasi sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen) dengan persamaan:

Keterangan:

Y = Minat Masyarakat X1= Religiusitas


(62)

36

X2= Lokasi = konstanta

b1 = koefisien religiusitas b2 = koefisien lokasi e = Error term

Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian variabel dengan uji asumsi klasik untuk memastikan model regresi linier berganda yang digunakan tidak terdapat masalah. Jika semua itu terpenuhi, maka model analisis telah layak digunakan.


(63)

37

I. Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibuthkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan Adjuster R2 karena lebih akurat untuk mengevaluasi model regresi tersebut (Ghazali, 2013: 97).

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas atau independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen (Ghazali, 2013:98). Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua varioabel independen secara serentak dan signifikansi mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghazali, 2013: 98). Hipotesis


(64)

38

diterima apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 atau 5 persen dan koefisien regresi searah dengan hipotesis.

J. Alat Analisis

Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS 22. SPSS 22 merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS 22. Program olah data SPSS 22 ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.


(65)

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta 1. Sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta

Muhammadiyah ialah gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, berasas Islam dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan (Musthafa dan Ahmad, 2000:70-71). Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.

Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajakannya menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa.


(66)

40

Perkembangan Muhammadiyah yang semakin pesat dan meluas tidak hanya di lokal Yogyakarta namun menyebar ke seluruh Indonesia sehingga terbentuklah jenjang organisasi tingkat Muhammadiyah Daerah (dulu disebut Muhammadiyah Cabang) di provinsi, kabupaten, kota, karesidenan, kecamatan, bahkan kelurahan di seluruh Indonesia termasuk di Kota Yogyakarta. Pada tahun 1965 Muhammadiyah dikembangkan dengan berdirinya Daerah di Karesidenan dan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah di tingkat Propinsi dan tahun 1968 resmi adanya Pimpinan Muhammadiyah Wilayah, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang dan yang terbawah Pimpinan Ranting.

2. Visi dan Misi Muhammadiyah a. Visi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

b. Misi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki misi :


(67)

41

1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.

2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.

3. Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an sebagai kitab Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia.

4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.


(68)

42

3. Struktur Organisasi Muhammadiyah

Struktur Organisasi Ketua Umum Harian PDM (Pimpinan Daerah Muhammdiyah) di Yogyakarta

B. Analisa Profil Responden

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner di PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang ada di Yogyakarta, setiap PDM memiliki 13 ketua umum harian dan 5 karyawan. Dimana kuesioner yang disebarkan berjumlah 18 kuesioner di setiap PDM, dari keseluruhan PDM maka jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 90 kuesioner. Kuesioner disebarkan langsung oleh peneliti kepada responden, kemudian kuesioner yang sudah ter-isi dengan

Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua Wakil Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Wakil Sekretaris

Wakil Bendahara Bendahara


(69)

43

lengkap oleh responden akan diambil kembali peneliti sebagai hasil dari penelitian. Berikut ini disajikan karakteristik data responden yang diklasifikasikan menurut umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pengetahuan umum mengenai (Fatwa Muhammadiyah Nomor 8 tahun 2006, responden menjadi nasabah Bank Syariah dan memiliki rekening Bank Syariah).

1. Umur Responden

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Umur No Umur Responden Jumlah Persentase

1 <20 Tahun 0 0%

2 20-29 Tahun 22 24%

3 30-39 Tahun 38 42%

4 >40 Tahun 30 33%

JUMLAH 90 100%

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, menunjukan bahwa dari 90 responden yang memiliki usia < 20 tahun dengan persentase sebesar 0% (tidak ada yang berusia dibawah 20 tahun), usia antara 20-29 tahun dengan persentase sebesar 24% yaitu sebanyak 22 orang, usia 30-39 tahun dengan persentase sebesar 42% yaitu sebanyak 38 orang dan > 40 tahun dengan persentase sebesar 33% sebanyak 30 orang responden.


(70)

44

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 67 74%

2 Perempuan 23 26%

JUMLAH 90 100%

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari total 90 orang yang dijadikan sebagai responden, sebanyak 67 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebessar 74% dan 23 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 26%. Hal ini menunjukan bahwa responden didominasi oleh laki-laki.

3. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SMA 11 12%

2 Diploma/ DIII 1 1%

3 S1 57 63%

4 S2 20 22%

5 Lainnya 1 1%

Jumlah 90 100% Sumber data : data primer yang diolah


(71)

45

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden yaitu S1 yang menunjukan persentase sebesar 63% yaitu sebanyak 57 orang, disusul dengan responden S2 yang menunjukan persentase sebesar 22% yaitu sebanyak 20 orang, responden yang berpendidikan SMA menunjukan persentase sebesar 12% yaitu sebanyak 11 orang, responden yang berpendidikan Diploma/DIII sebanyak 1% dengan jumlah 1 orang dan responden yang berpendidikan lainnya 1% dengan jumlah 1 orang. 4. Pengetahuan Umum

a. Pengetahuan tentang Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 8 Tahun 2006 :

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Fatwa Muhammadiyah Nomor 8 Tahun 2006

Pernyataan Jumlah Persentase

Mengetahui 53 59%

Tidak Mengetahui 37 41%

Jumlah 90 100%

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengetahui tentang Fatwa Muhammadiyah Nomor 8 Tahun 2006 dibuktikan dengan pernyataan “Ya” menunjukan persentase sebesar 59% yaitu sebesar 53 orang dan pernyataan “Tidak” menunjukan persentase sebesar 41% yaitu sebesar 37 orang responden.


(72)

46

b. Responden menjadi nasabah Bank Syariah dan memiliki rekening di Bank Syariah :

Grafik 4.1

Responden yang telah menjadi nasabah Bank Syariah dan memiliki rekening di Bank Syariah

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan grafik 4.1 diatas responden yang telah menjadi nasabah Bank Syariah dan memiliki rekening di Bank Syariah, ada 60 responden dengan alasan :

a) Bank Syariah lebih menguntungkan ada 8 responden b) Bank Syariah lebih mudah di jangkau ada 10 responden c) Pelayanan Bank Syariah lebih memuaskan ada 12

responden

d) Lainnya : Lebih sesuai syariat islam, perintah agama, hati lebih tenang, jauh dari riba, mengikuti fatwa dan lebih mudah, jumlah ada 30 responden.


(73)

47

Grafik 4.2

Responden yang belum menjadi nasabah Bank Syariah dan belum memiliki rekening di Bank Syariah

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan grafik 4.2 diatas responden yang belum menjadi nasabah Bank Syariah dan belum memiliki rekening di Bank Syariah, ada 30 responden dengan alasan :

a) Bank Syariah tidak menguntungkan ada 0 (nol) responden b) Bank Syariah jauh dari jangkauan ada 25 responden

c) Pelayanan Bank Syariah tidak memuaskan ada 0 (nol) responden

d) Lainnya : Belum menggunakan Bank Syariah, Sudah mempunyai simpanan di bank lain (Bank Konvensional), belum mengerti tentang Bank Syariah, Belum memungkinkan, jumlah ada 5 responden.


(74)

48

C. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan cara uji signifikasi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk deggre of freedom (df) = n-2, sedangkan n adalah jumlah sample. Jumlah sample pada penelitian ini (n) = 90 dan besarnya df dapat dihitung 90-2 = 88 yang berarti nilai df adalah 88 dan α = 0,05. Dengan melihat tabel t dan r product moment dengan signifikansi 5%, maka di dapat r table = 0,207 dengan uji dua sisi. Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan SPSS, maka dari seluruh pernyataan kuesioner tersebut diperoleh nilai nilai sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Validitas

No Variabel Indikator N Nilai Koefisien Correlation

Validitas

1. Religiusitas P1 90 0,375 Valid

P2 90 0,211 Valid

P3 90 0,362 Valid

P4 90 0,332 Valid

P5 90 0,503 Valid

P6 90 0,403 Valid

P7 90 0,391 Valid

P8 90 0,417 Valid


(75)

49

P10 90 0,626 Valid

P11 90 0,622 Valid

P12 90 0,600 Valid

P13 90 0,419 Valid

P14 90 0,395 Valid

P15 90 0,593 Valid

P16 90 0,643 Valid

P17 90 0,680 Valid

P18 90 0,650 Valid

P19 90 0,652 Valid

P20 90 0,491 Valid

P21 90 0,551 Valid

P22 90 0,638 Valid

P23 90 0,506 Valid

P24 90 0,680 Valid

2. Lokasi P1 90 0,609 Valid

P2 90 0,608 Valid

P3 90 0,678 Valid

P4 90 0,559 Valid

P5 90 0,579 Valid

P6 90 0,568 Valid

3. Minat Masyarakat

P1 90 0,782 Valid

P2 90 0,780 Valid

P3 90 0,813 Valid

P4 90 0,824 Valid


(76)

50

P6 90 0,630 Valid

P7 90 0,798 Valid

P8 90 0,771 Valid

P9 90 0,695 Valid

P10 90 0,708 Valid

Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa semua instrumen dalam variabel memiliki indeks nilai r lebih besar dari 0,207 (r ≥ 0,207). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai masing-masing variabel Religiusitas sebesar (P1=0,375), (P2=0,211), (P3=0,362), (P4= 0,332), (P5=0,503), (P6=0,403), (P7=0,391), (P8 = 0,417), (P9 = 0,398), (P10=0,626), (P11=0,622), (P12=0,600), (P13=0,419), (P14=0,395), (P15=0,593), (P16=0,643), (P17=0,680), (P18=0,650), (P19=0,652), (P20=0,491), (P21=0,551), (P22=0,638), (P23=0,506), (P24=0,680) Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap indikator pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel religiusitas dikatakan valid.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa semua instrumen dalam variabel memiliki indeks nilai r lebih besar dari 0,207 (r ≥ 0,207). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai masing-masing variabel Lokasi sebesar (P1=0,609), (P2=0,608), (P3=0,678), (P4= 0,559), (P5=0,579), (P6=0,568), Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap indikator pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel lokasi dikatakan valid.


(77)

51

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa semua instrumen dalam variabel memiliki indeks nilai r lebih besar dari 0,207 (r ≥ 0,207). Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai masing-masing variabel Minat Masyarakat sebesar (P1=0,782), (P2=0,780), (P3=0,813), (P4= 0,824), (P5=0,727), (P6=0,630), (P7=0,798), (P8 = 0,771), (P9 = 0,695), (P10=0,708), Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap indikator pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel minat masyarakat dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Dari penelitian ini hasil uji reliabilitas yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Uji Reliabilitas Variabel

No Variabel Cronbach

Alpha (α)

Status

1 Religiusitas 0,911 Reliabel

2 Lokasi 0,830 Reliabel

3 Minat

Masyarakat

0,939 Reliabel Sumber data : data primer yang diolah

Berdasarkan uji reliabilitas masing-masing variabel menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha > 0,70. Ini menunjukkan bahwa seluruh variabel dalam kuesioner layak untuk dijadikan instrumen penelitian.


(78)

52

D. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen dan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independennya yaitu religiusitas (X1), lokasi (X2) terhadap variabel dependennya yaitu minat masyarakat (Y) menggunakan Bank Syariah pada masyarakat Muhammadiyah di Yogyakarta.

Tabel 4.7

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) ,432 8,653 ,050 ,960

Religiusitas ,359 ,078 ,442 4,585 ,000

Lokasi ,041 ,116 ,034 ,349 ,728

a. Dependent Variable: Minat Masyarakat

Berdasarkan data hasil analisis dan persamaan regresi linier berganda di atas, dapat diketahui sebagai berikut :

1) Konstanta sebesar 0,432 itu berarti jika variabel independen (religiusitas dan lokasi) distribusi nilainya 0, maka variabel dependen (minat masyarakat) nilainya positif sebesar 0,432.

2) Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa nilai koefisien dari Variabel religiusitas adalah 0,442 yang artinya hasil analisis dari indikator religiusitas menunjukan nilai positif sehingga dalam


(1)

TABEL OUTPUT SPSS VERSI 22 UNTUK REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,432 8,653 ,050 ,960

Religiusitas ,359 ,078 ,442 4,585 ,000

Lokasi ,041 ,116 ,034 ,349 ,728

a. Dependent Variable: Minat Masyarakat

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 604,448 2 302,224 10,899 ,000b

Residual 2412,452 87 27,729

Total 3016,900 89

a. Dependent Variable: Minat Masyarakat b. Predictors: (Constant), Lokasi, Religiusitas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,448a ,200 ,182 5,266


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah: studi pada masyarakat Villa Pamulang

0 5 107

PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN TINGKAT PENGETAHUAN BANK SYARIAH PADA SISWA TERHADAP MINAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH

0 4 118

PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS KADER MUHAMMADIYAH TERHADAP PREFERENSINYA MENJADI NASABAH BANK SYARIAH: (STUDI KASUS KADER MUHAMMADIYAH DI KAUMAN KOTA YOGYAKARTA

0 9 133

Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah di Surakarta

10 64 22

PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, PROMOSI, LOKASI DAN BAGI HASIL TERHADAP KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi, Lokasi Dan Bagi Hasil Terhadap Keputusan Masyarakat Memilih Bank Syariah (Survey pada BTN Syariah Cabang Su

0 7 19

PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH DI Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi Dan Lokasi Terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah Di Surakarta.

0 0 12

PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH DI Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi Dan Lokasi Terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah Di Surakarta.

1 9 15

PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS, KUALITAS PELAYANAN, DAN PROMOSI TERHADAP MINAT MASYARAKAT DESA SRATEN KAB. SEMARANG UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH - Test Repository

0 0 152

PENGARUH PENGETAHUAN, RELIGIUSITAS DAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENABUNG DI BANK SYARIAH BOYOLALI

0 3 117

PENGARUH RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN DAN LOKASI TERHADAP MINAT MENABUNG PADA BANK SYARIAH DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Masyarakat di Blotongan Kota Salatiga) - Test Repository

1 21 160