Homogenitas Sedíaan Stabilitas Sediaan Tabel 2. Data Pengamatan Terhadap Kestabilan Sediaan Pada Saat Sediaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Freezee dryer

Hasil freezee dryer yang di peroleh yaitu sari wortel yang menyerupai ekstrak kental sebanyak 58,6 g. 4.2. Penentuan Mutu Fisik Sediaan

4.2.1. Homogenitas Sedíaan

Dari percobaan yang dilakukan pada sedíaan krim pelembab tidak diperoleh butiran-butiran, maka sedíaan krim pelembab dikatakan homogen. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap sedíaan pembanding yaitu formula A dan G, hasil yang diperoleh juga menunjukkan tidak adanya butiran-butiran pada objek gelas. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Stabilitas Sediaan Tabel 2. Data Pengamatan Terhadap Kestabilan Sediaan Pada Saat Sediaan

Selesai dibuat, 1, 4, 8 dan 12 mingguss No Formula Pengamatan setelah Selesai dibuat 1 minggu 4 minggu 8 minggu 12 minggu x Y z x Y Z X y z x y z x y z 1 A - - - - - - - - - - - - - - - 2 B - - - - - - - - - - - - - - - 3 C - - - - - - - - - - - - - - - 4 D - - - - - - - - - - - - √ √ - 5 E - - - - - - - - - √ √ - √ √ - 6 F - - - - - - - - - √ √ - √ √ - 7 G - - - - - - - - - - - - - - - Keterangan : Formula A : Blanko dasar krim tanpa gliserin Formula B : Konsentrasi sari wortel 2 Formula C : Konsentrasi sari wortel 4 Formula D : Konsentrasi sari wortel 6 Formula E : Konsentrasi sari wortel 8 Formula F : Konsentrasi sari wortel 10 Formula G : Formula krim yang mengandung gliserin 10 sebagai pembanding x : Perubahan warna Universitas Sumatera Utara y : Perubahan bau z : Pecahnya emulsi - : Tidak ada perubahan √ : Terjadi perubahan Menurut Ansel 1989 suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik, apabila pada penyimpanan terjadi “up ward creaming” yaitu pembentukan massa krim keatas yang disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih kecil dari pada berat jenis fase pendispersi, sebaliknya “down ward creaming” yaitu pembentukan massa krim ke bawah, hal ini disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih besar dari pada fase pendispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan yang mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau. Dari data di atas di dapat hasil pada sediaan krim blanko, gliserin 10,dan krim sari wortel konsentrasi 2 dan 4 stabil pada penyimpanan selama 12 minggu, sedangkan pada sediaan krim sari wortel pada konsentrasi 6 mengalami perubahan warna dan bau pada penyimpanan 12 minggu, krim sari wortel konsentrasi 8 dan krim sari wotel dengan konsentrasi 10 mengalami perubahan warna dan bau pada penyimpanan 8 minggu, hal ini disebabkan oleh karena wortel mengandung beta karoten yang mudah teroksidasi. Perubahan yang terjadi adalah perubahan warna krim yang hanya kelihatan pada wadah bagian atas dan bagian terluar dari wadah saja. Kemungkinan ini terjadi karena sediaan krim di simpan pada wadah yang transparan sehingga terjadi oksidasi langsung karena terkena cahaya. Bau sediaan berubah mnejadi seperti bau alkohol bukan Universitas Sumatera Utara bau busuk, hal ini kemungkinan karena pengawet yang digunakan kurang sehingga perlu ditambahkan pengawet dengan konsentrasi yang lebih banyak lagi.

4.2.3. pH Sedíaan