PENERAPAN IDEOLOGI ISLAM Penerapan ideologi islam

BAB III PENERAPAN IDEOLOGI ISLAM Penerapan ideologi islam

1. Sumber: Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. 2. Dasar kepemimpinan ideologis: La ilaha illallah menyatukan antara hukum Allah SWT dengan kehidupan. 3. Kesesuaian dengan fitrah: Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala aturan apapun harus berasal dari Allah SWT lewat wahyu-Nya. 4. Pembuat hukum dan aturan: Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal manusia berfungsi menggali fakta dan memahami hukum dari wahyu. 5. Fokus: Individu merupakan salah satu anggota masyarakat. Individu diperhatikan demi kebaikan masyarakat, dan masyarakat untuk kebaikan individu. 6. Ikatan perbuatan: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro. 7. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT, sebagaimana telah dibahas. 8. Tolok ukur kebahagiaan: Mencapai ridho Allah SWT, yang terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan. 9. Kebebasan pribadi dalam berbuat: Distandarisasi oleh hukum syaro. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh dilakukan. 10. Pandangan terhadap masyarakat: Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama. 11. Dasar perekonomian: Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi. 12. Kemunculan sistem aturan: Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami permasalahan, lalu menggali hukum dari Al Quran dan As Sunnah. 13. Tolok ukur: Halal dan haram. 14. Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat. Selain ciri-ciri penerapan diatas, ideologi Islam juga memiliki beberapa karakteristik. Antara lain: 1. Ide :Aqidah aqliyyah: Rukun iman. 2. Etika: Jalan yang Lurus 3. Penyelesaian masalah hidup: Identetan hukum dalam ibadah, sosial masyarakat, ekonomi, pemerintah, pendidikan, pengadilan, dan akhlak. 4. Metode Penerapan: Khilafah Islamiyah. 5. Penjagaan: Hukum Islam. 6. Penyebarluasan ideologi: Dakwah dan jihad.

BAB IV PENDAPAT