Struktur Birokrasi ANALISIS DATA

adanya ketidak sesuaian dengan pedoman pelaksana yang disebabkan oleh sumber daya yang tidak memadai. Selain itu belum adanya sanksi yang tegas kepada guru-guru yang melakukan pelanggaran atau tidak sesuai dengan aturan seperti halnya keterlambatan dan ketidakhadiran guru.

6.4. Struktur Birokrasi

Proses implementasi kebijakan tentunya melibatkan para implementor atau pelaksana sehingga sasaran dan tujuan kebijakan atau program tersebut dapat tercapai. Struktur birokrasi yang tidak kondusif akan menyebabkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam proses implementasi kebijakan. Dalam penelitian ini yang menjadi indicator dalam variable struktur birokrasi adalah standar operasional prosedur dan struktur pelaksana pendidikan khusus Dalam pelaksanaan pendidikan khusus di SLB-E Negeri PTP Sumatera Utara, sudah ada Standar Operasional Prosedur terbukti dengan adanya pembagian tugas baik di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara maupun SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara. Selain itu adanya SOP atau Petunjuk Pelaksanaan izin pendirian sekolah, SOP atau Petunjuk Pelaksanaan untuk penerimaan siswa baru, atau saat mendapatkan bantuan seta kegiatan-kegiatan lainnya, maka ada SOP atau Petunjuk Pelaksanaannya. Jadi jika ada pemberiaan dana bantuan maka sudah ada petunjuk pelaksanaannya. SLB-E Negeri Pembina PTP Sumatera Utara masih menggunakan Pedoman Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Khusus dalam pelaksanaannya yang kemudian disesuaikan dengan kondisi yang ada seperti halnya jumlah guru, siswa, dan sarana dan prasarana yang ada seperti ruang kelas yang tidak mencukupi. Pelaksanaan pendidikan khusus berada di bawah naungan Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus dan untuk pelaksanaan di daerah Kota Medan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Dalam pelaksanaannya Pendidikan Khusus di Sekolah Luar Biasa Negeri Khususnya untuk Kota Medan, sudah ada pembagian tugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas dan dibantu oleh Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus serta dibantu juga oleh Seksi Pendidikan Luar Biasa sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2010 tentang Uraian Uraian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Dalam pelaksanaannya Kepala Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan khusus dan melakukan koordinasi pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan seperti halnya penyediaan fasilitas pada satuan pendidikan khusus maupun satuan umum yang melaksanakan pendidikan khusus. Selain itu Kepala Dinas juga dibantu oleh Sekretari Dinas dalam menyelenggrakan pendidikan khusus seperti menyelenggarakan pendataan, pengolahaan, analisis, penyajian data dan penyiapan bahan dan pengembangan sistema informasi manajemen. Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus juga memebatu kepala dinas dalam menyelenggarak pendidikan khusus ini yaitu dengan pendataan, pengolahan, dan penyajian data dalam system informasi manajemen, melakukan sinkronisasi kebijakan dengan satuan pendidikan khusus dan satuan pendidikan umum yang menyelenggarakan pendidikan khusus. Selain itu juga melakukan pemantauan dan ecaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan khusus tersebut. Struktur organisasi pada SLB-E Negeri PTP Sumatera Utara sudah lengkap. Berdasarkan hasil kuisioner mengenai kelengkapan struktur organisasi pelaksana mayoritas responden menjawab bahwa struktur organisasinya sudah lengkap. Dan dalam pelaksanaannya juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, dan pihak terkait lainnya seperti Badan Kepegawaian Daerah yang ikut membantu dalam pengadaan pegawai khususnya tenaga pengajar dan juga dalam mengatasi permasalahan kepegawaian. Selain itu dalam pelaksanaannya di SLB Sumatera Utara dibentuklah Pengawas untuk mengawasai jalannya pelaksanaan pendidikan khusus di SLB, akan tetapi belum melakukan pekerjaannya dengan maksimal dikarenakan syarat menjadi pengawas adalah sudah pernah menjabat sebagai kepala sekolah sehingga dapat membina kepala sekolah karena tugas dari pengawas ialah membina kepala sekolah. namun kenyataannya pengawas SLB tersebut bukanlah orang yang pernah menjadi kepala sekolah sehingga dalam pengawasan masih mengalami kendala dilihat dengan masih banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan di SLB-E Negeri Pembina. Jadi pelaksana pendidikan khusus ini tidak hanya Sekolah yang menjalankannya tetapi juga dari tingkatan yang lebih atas yaitu dimulai dari Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, pihak terkait lainnya seperti halny Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara pengawas SLB serta yang mengawasi jalannya proses pendidikan khusus di SLB-SLB di Provinsi Sumatera Utara.

6.5. Analisis Hubungan Antar Variabel