VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan kajian melalui studi kepustakaan tentang dampak penerapan Good Corporate Governance terhadap kinerja PT. PLN Persero pada tahun
2003-2011, maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut: 1.
Penerapan GCG di lingkungan PT. PLN Persero didasarkan oleh lima prinsip dasar GCG yaitu transparency transparansi, accountability
akuntabilitas, responsibility
pertanggungjawaban, independence
kemandirian, dan fairness kewajaran dimana didalam tiap prinsip terdapat beberapa program yang dibuat oleh PT. PLN Persero. Dalam
prinsip transparansi PT. PLN Persero telah mengimpelentasikan tiga program yaitu pengungkapan info perusahaan secara berkala dalam media
komunikasi umum, penerapan manajemen risiko, dan ketiga yang juga diterapkan tergolong dalam prinsip akuntabilitas merupakan pengawasan
dan pengendalian internal; prinsip akuntabilitas juga diikuti oleh dua pelaksanaan lain menerbitkan Pedoman Good Corporate Governance PT.
PLN Persero dan juga penerbitan Kode Etik Perilaku code of conduct; penerapan yang ketiga dimana tergolong dalam prinsip responsibilitas
ialah penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO, Corporate Social Responsibility CSR dan yang terakhir pengelolaan aspek lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja; dalam pencerminan prinsip kemandirian terdapat penyusunan dan penerapan Code of Conduct kode etik prilaku
dan yang terakhir pencerminan dari prinsip kesetaraan ialah penerapan Equal Treatmen atau perlakuan secara berimbang terhadap seluruh
stakeholder dan membuka akses info seluruh stakeholder untuk memberi sumbang saran untuk kemajuan dan mutu dari layanan PT. PLN Persero.
2. Hambatan dari penerapan GCG di tubuh PT. PLN Persero ialah 1
tingginya ketergantungan atas sumber energi tertentu, yaitu bahan bakar minyak BBM; 2 masih tingginya tingkat pencurian arus listrik; 3
masih adanya tunggakan pembayaran listrik yang tinggi; 4 kapasitas listrik yang terpasang tidak memadai untuk kebutuhan yang ada; 5
pertambahan pelanggan baru yang terus bertambah; dan 6 masih terdapatnya beberapa faktor yang belum mendukung penerapan GCG di
tubuh PT. PLN Persero.
B. Saran
Peneliti memberikan saran sesuai dengan kondisi dari dampak penerapan GCG di PT. PLN Persero sebagai berikut :
1. PT. PLN Persero sebaiknya memaksimalkan penerapkan prinsip-prinsip
GCG sebagai acuan dari manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerja manajemen dari perusahaan terutama dalam segi finansial. Dengan
menerapkan keseluruhan acuan penerapan prinsip GCG yang sudah ada, sehingga penerapan GCG di PT. PLN Persero menjadi maksimal dan
dapat memenuhi tujuan awal dari penerapan GCG di tubuh PLN.
2. PT. PLN Persero sebaiknya mengganti penggunaan energi dari minyak
bumi menjadi energi lainnya agar tidak terlalu terbebani lagi oleh biaya bahan bakar minyak yang semakin tinggi. Tetapi dalam hal ini sangat
dibutuhkan kebijakan yang mendukung dari pemerintah agar pergantian energi tersebut berjalan dengan lancar.
3. PT. PLN Persero sebaiknya mengatasi permasalahan-permasalahan yang
menghambat penerapan GCG di perusahaan terlebih dahulu. Walaupun memakan biaya yang cukup tinggi, tetapi kedepannya diharapkan akan
menghasilkan pendapatan yang jauh lebih tinggi juga di bandingkan sekarang. Sehingga penerapan GCG di PLN berjalan sesuai dengan fungsi
utamanya. 4.
PT. PLN Persero sebaiknya dalam pengambilan keputusan terutama dalam menetapkan Tarif Dasar Listrik TDL tidak adanya campur tangan
dari pemerintah sehingga hasil yang didapat benar-benar berdasarkan apa yang diperlukan oleh perusahaan.
5. PT. PLN Persero sebaiknya memberikan penyuluhan kepada setiap
karyawan mengenai buruknya tindak korupsi bagi perusahaan, agar para karyawan tidak berfikir untuk melakukan tindak korupsi dan menberikan
sanksi kepada karyawan yang terbukti melakukan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA Buku dan Jurnal:
Agung, Gunawan. 2012. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Periode Tahun 2009, 2010 dan 2011.
Akadun. 2007. Administrasi Perusahaan Negara. Bandung: Alfabeta. Anastasia. 2005.
“Persepsi Manajemen Badan Usaha Milik NegaraDaerah Dan Badan Usaha Milik Swasta Di Jawa Timur Terhadap Management Audit
Sebagai Strategi Untuk Mencegah Dan Mendeteksi Kecurangan Pada Fungsi Pembelia
n”. Anoraga, Pandji. 1995. BUMN Swasta dan Koperasi: Tiga Pelaku Ekonomi.
Jakarta: Pustaka Jaya. Arbaina, Endang Siti. Penerapan Good Corporate Governance Pada Perbankan
Indonesia. Ariyanto. 2009. Tinjauan Pajak
ASX Corporate Governance Council: Exposure Draft of Change. 2006. “Principles of Good Corporate Governance and Good Practice
Recommendation”. Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi
Mandatory. Jakarta: Rajawali Pers. Effandi, Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Jakarta: Salemba. Iswari, Ratih. 2011. Penilaian Kinerja Aspek Finansial dan Non-Finansial
Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar. Maulana, Budi S. 2011. Oligarki Ekonomi Indonesia.
Meta, Anisa. 2009. Analisa Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisi Sebelun dan Sesudah Mengerjakan dan Akuisi yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.