Lahan Tenaga Kerja HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis pestisida yang sering digunakan oleh pengusaha adalah jenis Antracol seharga Rp 42.000,-botol dan Matador seharga Rp 45.000,-botol. Pengusaha memperoleh pestisida dengan membeli dari agen atau toko yang menjual sarana produksi baik di daerah sekitar lokasi usahatani ataupun di Tanjung Morawa Lampiran 5. Rak maupun pondokan sangat diperlukan dalam usahatani tanaman hias untuk menjaga kualitas tanaman, untuk memperindah lokasi usaha, dan tempat beristirahat pekerja. Rak atau pondokan dapat dibuat sendiri ataupun dengan memesan pada tukang pembuat rak atau pondokan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk membuat pondokan sebesar Rp 1.396.970,-pondok dan rak sebesar Rp 383.333,-,rak Lampiran 6. Biaya penyusutan pondokan dan rak biasanya selama 5 tahun atau 160 dari biaya pembuatan yang dikeluarkan. Peralatan pertanian biasanya telah dimiliki oleh pengusaha pada awal pendirian usahanya, hal ini dimaklumi karena peralatan memiliki ketahanan yang lebih lama daripada pupuk atau pestisida yang pemakaiannya hanya sekali periode baik per sekali masa tanam ataupun per bulan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan usaha tani rata-rata Rp 310.857,-pengusaha Lampiran 7. Peralatan memiliki biaya penyusutan yang dihitung tiap tahunnya sebesar 112 harga pembelian peralatan.

b. Lahan

Penelitian menunjukkan bahwa dalam usahatani tanaman hias, luas lahan memiliki pengaruh terhadap kegiatan usaha. Luas lahan yang dimiliki oleh pengusaha Universitas Sumatera Utara bervariasi, mulai dari pekarangan rumah sampai dengan memiliki lahan tersendiri yang memang diperuntukkan sebagai tempat pembudidayaan tanaman hias. Pengusaha mengukur luas lahan dengan ukuran rante, di mana 1 rante 400 m 2 sedangkan 1 rante 0,25 Ha. Lahan yang dimiliki oleh pengusaha rata-rata 0,24 Ha. Kontur lahan rata-rata datar Lampiran 8. Dilihat dari kepemilikan lahan, status lahan terbagai atas 2 yaitu lahan sewa dan lahan milik sendiri. Jika lahan yang dimiliki pengusaha adalah lahan sewa maka penyewa diwajibkan untuk membayar uang sewa setiap tahunnya. Besarnya uang sewa tergantung kepada luas lahan yang disewa serta lokasi lahan yang disewa. Rata- rata uang sewa yang dibayarkan Rp 1.500.000,- untuk tiap 1 Ha lahan yang disewakan Lampiran 8. Lahan merupakan lahan sendiri ketika pengusaha membeli lahan dari pemilik sebelumnya dengan harga yang telah disepakati atau lahan tersebut merupakan lahan turun temurun yang dimiliki oleh pengusaha. Jumlah pengusaha yang banyak serta lokasi usaha yang telah dikenal sebagai pusat tanaman hias menyebabkan persaingan untuk membeli lahan cukup ketat. Pemilihan lokasi lahan yang akan dibeli atau disewa biasanya dipilih yang berdekatan dengan tempat usaha. Pertimbangan pemilihan letak lokasi dekat dengan tempat usaha adalah dapat menghemat waktu, uang serta tenaga. Di dalam usaha tanaman hias bisa dikatakan bahwa semakin luas lahan yang dimiliki, maka semakin besar usaha tanaman hias tersebut. Universitas Sumatera Utara

c. Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha dilihat dari besar kecilnya usahatani. Semakin besar usahatani yang dijalankan, maka dapat dipastikan memerlukan jumlah tenaga kerja yang lebih banyak. Tenaga kerja yang digunakan oleh pengusaha dapat berasal dari dalam dan luar keluarga. Tenaga kerja yang berasal dari dalam keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anak mereka. Tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga biasanya tinggal di sekitar lokasi tempat mereka usaha dan ada juga yang berasal dari luar daerah. Tenaga kerja sendiri terdiri atas tenaga kerja harian dan tenaga kerja bulanan tetap. Pekerjaan yang dilakukan oleh para tukang ini meliputi pengolahan tanah yang mana akan digunakan sebagai media tanam, penanaman, pembibitan tanaman hias, perawatan tanaman hias seperti penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pemberian pestisida serta pengangkutan jika ada bibit tanaman yang masuk serta ada pembelian dalam jumlah besar. Untuk pemasaran ataupun pembelian tanaman hias biasanya ditangani oleh pemilik. Mengenai waktu bekerja, biasanya untuk tenaga kerja yang tetap jam kerja mulai dari Pukul 07.00 wib sampai dengan Pukul 17.00 wib. Istirahat mulai dari Pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00 wib. Jam kerja tenaga kerja harian sama dengan tenaga kerja tetap sampai selesai hari kerjanya sesuai dengan perjanjian. Mengenai gaji ataupun upah sangat tergantung dengan besar kecilnya usaha tani tempat mereka bekerja. Upah tenaga kerja harian biasanya akan diberikan kepada Universitas Sumatera Utara mereka setiap harinya selama mereka bekerja. Besar upah untuk tenaga kerja harian lebih besar daripada gaji tenaga kerja bulanan jika dirata-ratakan per harinya. Upah tenaga kerja harian lebih besar, karena pada tenaga kerja harian biasanya ada tenggat waktu yang harus terpenuhi selama menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja harian baru akan dipekerjakan oleh pengusaha jika ada pesanan dalam jumlah besar. Pekerjaan tenaga kerja harian menyangkut pengolahan tanah, penanaman tanaman hias ke dalam polybag serta pengangkutan tanaman. Rata-rata tenaga kerja harian yang digunakan pengusaha berjumlah 1 orang dan memperoleh upah rata-rata sebesar Rp 44.242,-hari. Tenaga kerja bulanan tetap rata-rata yang dipekerjakan berjumlah 1 orang dengan gaji yang mereka peroleh rata- rata Rp 612.766,-bulan Lampiran 9.

d. Komoditi yang Diperdagangkan