Futatsu No Nagareboshi No Shousetsu No Bunseki

(1)

FUTATSU NO NAGAREBOSHI NO SHOUSETSU NO BUNSEKI

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

L

E

H

YENNI AGUSTINA SIBORO

NIM : 082203020

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011


(2)

FUTATSU NO NAGAREBOSHI NO SHOUSETSU NO BUNSEKI

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian Program Pendidikan Non- Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang

.

Dikerjakan

OLEH

YENNI AGUSTINA SIBORO NIM : 082203020

Pembimbing, Pembaca,

Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum M.Pujiono.S.S.M.Hum NIP. 19620727 198703 2 005 NIP. 19690111 20012 1 001

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Drs. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 197603 1 001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, S.S., M.Hum ( )

2.Adriana Hasibuan, S.S., M. Hum ( )


(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program studi D3 Bahasa Jepang Ketua Program Studi

Zulnaidi, SS, M.Hum

NIP. 19670807 2004 01 1 001


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan atas kasih, penyertaan dan anugerah-NYA akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini yang berjudul “Futatsu No Nagareboshi No Shousetsu No Bunseki”. Dengan kerendahan hati penulis menyambut kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini Penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga, terutama:

1. Kedua orang tua tercinta : M.S. Siboro dan R. Nadeak atas kasih sayang dukungan, doa, dan kesabaran yang di limpahkan kepada penulis.

2. Bapak Drs. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum, selaku Ketua Jurusan Program D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Mhd. Pujiono, S.S., M.Hum, selaku Dosen Pembaca. 6. Drs. H.Yuddi Adrian M, MA., selaku Dosen Wali.

7. Segenap dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan dan pendidikan kepada penulis.


(6)

8. Abang dan Adik-adikk terkasih : Bang Erfan, Bang Boy, Jumikael, Rafael, Regina dan Aldi yang senantiasa mengingatkan, memberikan motivasi, mendoakan, serta kasih sayang yang senantiasa diberikan. Juga buat seluruh keluarga siboro dan nadeak yang senantiasa mendukung dan mendoakanku

9. Kakak-kakakku dari keluarga Kacaribu : K’ Emo, K’Caroline, K’Wana dan K’ Agus Tarigan yang telah memberikan perhatian dan dukunganya, serta memberikan fasilitas kendaran demi kelancaran tugas akhirku, bujur melala ya kakak-kakakku.

10.Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara angkatan 2008, khususnya Linda, Rotua, Siti, yang selalu memberi semangat dan selalu hepot dalam mencari judul. Juga buat Silvi, Yessy, Glori , Ami terimakasih atas dukunganya selama ini dan telah membuat hidupku semakin berwarna Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuannya selama ini.

Medan, 2011

YENNI AGUSTINA NIM 082203020


(7)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I

PENDAHULUAN ...

1

1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2. Tujuan Penulisan ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Metode Penulisan ... 3

BAB II RINGKASAN CERITA ... 4

BAB III ANALISA CERITA.. ... 15

3.1 Tema ... 15

3.2 Alur ... 16

3.3 Perwatakan ... 17

3.4 Setting ... 19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 20

4.1 Kesimpulan ... 20

4.2 Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA


(8)

ABSTRAK

Novel adalah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa, di dalamnya mengandung unsur intrinsik. Selain mengandung unsur intrinsik, novel juga memiliki nilai- nilai budaya social dan juga moral. Oleh karena itu memilih sebuh novel yang berjudul “Futatsu No Nagareboshi” sebagai Karya Tulis untuk

dianalisa. Karena novel ini dapat memberikan sebuah inspirasi bagi pembaca Novel ini menceritakan sebuah perjuangan dua orang pemuda dari

keturunan samurai, untuk merebut kembali kastilnya dari orang-orang yang mencurinya. Novel ini memiliki dua versi cerita dan latar belakang yang berbeda. Tetapi memiliki beberapa kesamaan.

Pada versi cerita pertama menceritakan tokoh yang bernama Torigawa Anzu berjuang untuk merebut kembali kastil miliknya dan membalas dendam atas kematian ayahnya kepada salah satu bekas daimyo ayahnya. Dalam perjuanganya ini Torigawa Anzu bertemu dengan seorang putri dari samurai yang bernama

Kana dan saat itu juga mempunyai tujuan yang sama dengan Torigawa Anzu.

Mereka pun berjuang bersama-sama dan di bantu oleh seorang pemuda yang bernama Sano Ryu. Pada versi cerita kedua menceritakan tentang pewaris samurai Cahaya yang berjuang untuk kembali ketanahnya di Natsue, yang bernama

Yokoshimaru Toshi. Dia lama diasingkan oleh kakak-kakaknya karena perebutan kekuasaan di kastil Yokoshimaru. Akibat dari perebutan kekuasan ini berdampak pada perang saudara.

Adapun tema yang terdapat dalam cerita ini adalah tentang perjuangan dan sebuah dendam yang harus terbalaskan. Alur yang terdapat pada cerita ini adalah alur maju dan mundur. Pada awal dalam versi cerita pertama terdapat alur maju.


(9)

Yang menceritakan Yokushimaru Toshi berada di depan gerbang kastil setelah sebelumnya ia disingkirkan dari kastilnya. Ia berada diantara ratusan prajurit yang dulu pernah ia latih. dan kini ia harus melawan mereka. Di bagian tengahnya menceritakan alur mundur tentang kehidupan Yokushimaru Toshi sebelum ia kembali ke tanahnya Natsue. Ketika itu ia hampir mati dan hilang ingatan selama setahun dan menjadi seorang petani dan menikah dengan seorang gadis di sebuah desa. Di bagian klimaksnya kembali ke alur maju, ketika ingatanya kembali, ia kembali ketanahnya di Natsue dan melawan kakak-kakaknya. Dia pun kembali memimpin kastil Yokushimaru bersama Istrinya

Pada cerita kedua yang di Tokohi oleh Sano Ryu dan Torigawa Anzu

memiliki Alur Maju. Dari awal cerita menceritakan Sano Ryu pergi meninggallkan Nagoya tanpa ada alasan yang pasti, yang pada akhirnya mempertemukan Ia dengan kakaknya untuk yang terakhir kalinya. Dan sebuah takdir mempertemukan ia dengan Kana, putri seorang samurai dari Kastil Torigawa yang di kenal dengan sebutan si mata iblis. Sano Ryu membantu gadis ini untuk membalas dendam karena kematian kedua orang tuanya terhadap

Wabashi Kita.

Dalam cerita ini memiliki lima tokoh utama .versi cerita pertama terdapat tiga tokoh utama. Yokushimaru Toshi , Anak keempat Yokushimaru Yoko yang mewarisi Samurai Cahaya. Lelaki yang pernah memiliki nama Kitai, ketika ia hilang ingatan. Kawabachi Ayu, Putri jelita dan berwatak baik hati yang mewarisi samurai Kayu Hidetoshi. Dia membantu Yokushimaru Toshi dari rencana pembunuhan yang di lakukan ayahnya, Kawabachi Hideru atas perintah


(10)

Putri dari seorang samurai yang bermata iblis di klan Torigawa Tokoru yang mempunyai ambisi kuat untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Ia selalu berpenampilan layaknya seorang pria. Torigawa Anzu memiliki watak bijaksana, putra satu-satunya Torigawa Tokoru yang selamat dari pembrontakan

Wabashi Kita. Sano Ryu seorang bocah istimewa, berwatak baik. yang mempunyai Kelebihan dalam dirinya, dan dapat menyembuhkan orang sakit. Tetapi tidak pernah ia sadari akan kelebihan yang ia miliki itu. Setting cerita ini terdapat pada zaman keshogunan, tokoh-tokoh menjalani hidupnya di daerah Gifu

dan Natsue, di ujung pulau Honshu . Peristiwa-peristiwa yang terjadi di kastil

Torigawa dan kastil Yokushimaru

Adapun tujuan penulis mengangkat novel ini adalah Untuk mengetahui isi dari novel “Futatsu No Nagareboshi” dan sebagai kertas karya untuk menambah wawasan mengenai budaya-budaya Jepang yang terkandung dalam novel ini.

Sekuat apa pun kita untuk memperjuangkan sesuaatu yaang kita inginkan, jika di dasari oleh niat jahat pasti tidak akan pernah terwujud, kekuasaan dan Kekayaan bisa menghancurkan hubungan keluarga, sikap yang tamak atau serakah dapat merugikan diri sendiri. Adapun saranya adalah Janganlah menginginkan hak milik orang lain, belajarlah untuk memmatuhi sebuah keputusan yang telah di tetapkan , sayangilah dan cintailah orang tua dan semua anggota keluarga dan jika ada masalah dalam keluarga, selesaikanlah secara kekeluargaan


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Novel adalah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa, di dalamnya mengandung unsur intrinsik. Selain mengandung unsur intrinsik, novel juga memiliki nilai- nilai budaya social dan juga moral. Novel memberikan sebuah dunia yang baru bagi pembaca ,ketika ia terbawa suasana dari isi novel. sehingga novel di katakan hanya sebagai hiburan semata. Tetapi novel juga memiliki pengaruh besar bagi kehidupan sosial pembaca. Bentuk sastra ini paling banyak beredar karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut untuk menjadi karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi novel juga dituntut lebih dari itu. syarat utamanya adalah bawa novel mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.

Isi yang terkandung di dalam novel secara tidak langsung mempengaruhi psikologis pembaca. Karena novel memiliki beberapa jenis. Yang dapat membentuk nilai-nilai kepribadian pembaca. Maka dari itu setiap pembaca harus pandai memilih novel apa yang cocok untuk dirinya. novel yang hanya


(12)

memberikan sebuah kepuasan sesaat, yaitu novel fiksi . isi cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata. Sama halnya dengan novel yang berjudul ” Futatsu no Nagareboshi” karya Hikozza. Kisah ini sebuah imajinasi dari penulis untuk pembaca, dalam cerita ini ada terkandung pesan moral dan nilai budayanya.

Sehingga saya mengangkat novel ini sebagai karya tulis untuk memberikan sebuah pengetahuan bagi pembaca bahwa novel “ Futatasu No Nagareboshi” ini, tidak hanya sebuah hiburan saja. Karena di dalam cerita ini terdapat pesan-pesan moral yang dapat memberikan sebuah inspirasi dan pelajaran hidup tentang sebuah pengorbanan, perjuangan untuk sesuaatu hal yang kita miliki dan sebuah nilai dalam sebuah persaudaraan

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis mengangkat novel “Futatsu No Nagareboshi”

karya dari Hikozza sebagai karya tulis adalah:

1. Untuk mengetahui isi dari novel “Futatsu No Nagareboshi”

2. Untuk menambah wawasan mengenai budaya- budaya Jepang yang terkandung dalam novel ini

1.3 Batasan Masalah

Dalam kertas karya ini penulis hanya membahas mengenai tema, ringakasan cerita ,alur, karakteristik tokoh dan setting dari novel “Futatsu No Nagareboshi “ karya Hikozza. Penulis tidak membahas mengenai gaya bahasa yang ada didalam novel ini.


(13)

1.4 Metode Penulisan

Dalam kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu metode pengumpulan data atau informasi dengan membaca novel yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam kertas karya ini. Selanjutnya data dianalisa dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan ke dalam bab dan sub


(14)

BAB II

RINGKASAN CERITA

Sejak kematian Shoja si mata iblis di tangan tuannya sendiri , Torigawa Tokoru , keadaan kastil Torigawa goyah. Kini Wabashi Kita sang daimyo penjilat, rakus, ambisius dan licik yang di percaya oleh keluarga Torigawa mengambil alih seluruh pasukan di Hashi yang sebelumya berada di bawah komando Shoja. Wabashi Kita menghasut tuannya untuk membunuh Shoja, ketika si mata iblis tersebut masih terluka parah akibat bertarung melawan Saigai. Dalam waktu singkat Wabashi mengantikan orang-orang yang dulu mendukung Shoja dengan orangnya sendiri. Akibatnya pengaruh Wabashi Kita semakin kuat di kastil

Torigawa

Pada sebuah kesempatan, daimyo licik ini membunuh Torigawa Tokoru.

Kini Wabashi Kita sebagai penguasa di Gifu. Ia memiliki seorang samurai kepercayaan yang tangguh yaitu Saigai. sosok pria yang besar ini sebelumya bersama Shoja, merupakan salah satu samurai kepercayaan keluarga Torigawa. Namun akibat kehausanya mencari lawan yang tangguh , suatu hari ia diam-diam menantang Shoja berduel, tapi dalam duel ini ternyata ia kalah melawan Shoja .

hal ini membuatnya merasa malu dan memilih mengasingkan diri sambil memperdalam ilmunya. Saat ini Saigai kembali dari pengasingannya untuk membalas dendamnya. Situasi sudah berubah Shoja yang pernah mengalahkanya sudah tewas dan begitu juga dengan mantan tuannya, Torigawa Tokoru. Wabashi- Kita memanfaatkan situasi itu, ia membujuk Saigai bergabung bersamanya untuk menjadi kaki tangannya


(15)

Jauh dari kastil Torigawa, Kana, putri tunggal Shoja si mata iblis yang selamat dari pembantaian Wabashi Kita, menyusun rencana untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Bersama dengan Sano Ryu, pemuda yang membawanya lari meninggalkan persembunyiannya pada saat pembantaian yang di pimpin oleh Saigai. Sano Ryu adalah adik dari Sano Sakai mantan kepercayaan ayahnya Kana yang tewas di tangan Saigai,Kana dan Sano Ryu bergerak menuju

Gifu. Saat itu kesempatan yang bagus untuk menyalurkan dendam atas kematian kedua orang tua Kana. ketika Wabashi Kita melaksanakan parade besar-besaran untuk merayakan hari jadinya ia sebagai penguasa di Gifu.

Pada saat parade berlangsung Kana berada dekat dari panggung. Ia telah siap untuk menyerang Wabashi Kita . Setelah terjadi hiruk-pikuk akibat kebakaran yang dilakukan Sano Ryu sesuai rencana mereka. Parade yang berlangsung seketika menjadi kacau. Saat itulah Kana melompat keatas panggung dan menyerang Wabashi Kita. Tetapi sayang , Kana bukanlah seorang petarung yang hebat. Karena pada saat ia mengarahkan samurainya ke tubuh Wabashi Kita,

seorang samurai tangguh kepercayaan Wabashi , menangkis samurainya. Kana

pun terlempar ke tengah panggung. Ia berusaha bangkit dan menghindari serangangan Saigai . Pertahanan Kana pun semakin melemah. Beberapa kali ia hampir terkena samurai Saigai.

Ketika Kana tidak kuat lagi , tiba-tiba dari belakang, juga dari samping kiri dan kanan, muncul beberapa orang- orang dengan gerakan cepat dan samurai terancung ke udara menyerang Saigai. Dan beberapa orang lagi membawa Kana

menjauhi tempat itu. Begitu juga dengan Sano Ryu yang berdiri tak jauh dari panggung itu.


(16)

Kana dan Sano Ryu tidak mengenal orang-orang itu dan mereka merasa bingung. Mereka dibawa menuju ke sebuah desa di ditengah hutan. Sesampai di desa itu , orang-orang yang membawa mereka lari memperkenalkan diri mereka, ternyata orang-orang itu adalah bekas pasukan Shoja yang setia berjumlah 109 orang. Selama ini mereka bersembunyi dari kejaran Wabashi Kita , ketika pergeseran kepemimpinan di Gifu. Mereka ingin membalas atas kematian tuannya Shoja. kini mereka menemukan putri dari tuanya yang dicari-cari selama ini

Tidak lama mereka tiba di desa itu, ada lima orang dengan menunggangi kuda mendekat ke gubuk mereka. Mashimoto sebagai pemimpin dari 109 samurai itu langsung siap siaga menyambut lima orang itu. Mereka adalah orang-orang utusan dari Toigawa Anzu satu-satunya keturunan Torigawa yang selamat dari pembantaian Wabashi Kita , berniat membalas dendam atas kematian ayahnya. Ia berusaha menggalang kekuatan dengan mengumpulkan sisa-sisa samurai yang masih setia kepada ayahnya . Dan kedatangan lima orang utusannya itu untuk meminta mereka bergabung bersama Torigawa Anzu. Semua yang mendengar permintaan itu terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa masih ada keturunan

Torigawa yang masih hidup. Dengan senang hati Kana , Sano Ryu dan 109 samurai lainya bergabung bersama Torigawa Anzu.

Pada malam hari ketika semuanya pendukung Torigawa Anzu terkumpul, mereka mengadakan pertemuan di depan api unggun. Pertemuan ini di pimpin oleh Torigawa Anzu . Mereka merencanakan serangan terhadap Wabashi Kita.

Kana dan Sano Ryu bertugas memancing Saigai untuk keluar dari kastil

Torigawa. Sedangkan Torigawa Anzu dan beberapa samurai lainya menyelinap ke dalam kastil.


(17)

Keesokan harinya , ketika matahari belum muncul, embun-embun masih terlihat di ujung-ujung daun. Kana , Sano Ryu dan 20 orang samurai telah berada di depan gerbang Gifu untuk menjalankan rencana memancing Saigai keluar dari kastil itu. Kedatangan mereka sudah di ketahui samurai penjaga Gifu. Suara terompet pun terdengar sebagai tanda kedatangan musuh. Pasukan Kana dan Sano Ryu pun segera mengangkat busur panah dan mengarahkan ke kastil. Peperangan terjadi sangat begitu lama hingga muncul pasukan berkuda dengan baju tempur lengkap yang tak dapat di hitung.diantara pasukan itu ternyata ada Saigai. Kana

yang melihat sosok Saigai seketika itu langsung memberi isyarat kepada Sano Ryu

untuk bersiap siaga. Tetapi Sano Ryu masih ragu dengan rencana mereka, ia takut tidak berjalan sesuai rencana.

Karena jika mereka tidak berhasil memancing Saigai menjauh dari kastil, akan sangat berpengaruh pada rencana selanjutnya. Karena sehari sebelumya, para samurai di bawah pimpinan Mashimoto telah berhasil masuk kedalam gerbang

Gifu dengan selamat dengan cara menyamar. Setalah tahap itu selesai , di dalam kastil orang-orang Torigawa Anzu yang telah lebih dahulu masuk menyamar sebagai penduduk, menyembunyikan mereka. Maka itulah keberadaan Saigai

sangat penting.

Setelah siap siaga menyambut kedatangan Saigai, pasukan Kana pun mundur dan berpencar menjadi empat bagian menuju jembatan gantung yang berada di tengah hutan . Saigai sadar itu adalah pancingan buat dirinya. Tetapi, melihat Kana anak dari musuh besarnya membuatnya terus mengejar Kana, ia terus memacu kudanya mengikuti kuda Kana.


(18)

tanpa menghentikan kudanya, ia mengambil busur panah dan melepaskan anak panah kearah Kana. Saat itu juga anak panah itu menancap di pundaknya Kana. “ Aaarch”….Kana terpekik darah keluar deras dari pundaknya. Dalam kondisi seperti ini, Kana terus memacu kudanya masuk ke hutan , bahkan ia sempat menoleh ke arah Sano Ryu.” Cepat, kita harus cepat sampai di jembatan!”

Tidak lama kemudian mereka sampai di jembatan gantung itu. Namun, sekali lagi Saigai melepaskan anak panahnya ke Kana , anak panah itu menembus lambungnya. Kana berusaha menahan sakit di tubuhnya sambil menyuruh Sano Ryu memutuskan jembatan gantung itu. Sano Ryu pun mencabut samurainya, dengan satu ayunan jembatan itu putus. Tetapi , Saigai tidak terjerembab jatuh mengikuti jembatan itu.ia sudah mengambil tumpuan terakhirnya .

Dengan gerakan cepat samurai-samurai yang mengikuti Kana, segera melepaskan anak panahnya pada Saigai. Anak panah itu menembus lambungnya,

Saigai pun terjerembab ke sisi jembatan. Saat itulah Kana tidak menyia-nyiakan kesempatan bagus, sambil menahan sakit di tubuhnya, ia melompat mendekati

Saigai dan menancapkan samurainya kearah jantung Saigai. Saigai terkejut mendapat serangan itu, Saigai segera menahan samurai Kana di telapak tangannya dan mendorong tubuh Kana. Melihat kejadian itu para samurai yang di tempatkan

Moshimoto melepaskan anak panahnya ke Saigai dan tepat mengenai lengan

Saigai, hal ini membuat dirinya melemah. Kana segera mencabut tanto di pinggangnya, lalu menancapkanya ke jatung Saigai.Saigai pun tewas seketika. Di saat yang bersamaan , di kastil Gifu .Torigawa Anzu dan 109 samurai yang setia kepada Shoja berhasil membunuh Wabashi Kita. Kini tanah Gifu


(19)

Tetapi, tidak ada yang mengetahui ke mana perginya Kana dan Sano Ryu setelah peperangan itu usai. Karena setelah membunuh Saigai , mereka terus di kejar-kejar anak buah Saigai. Hingga mereka sampai di sebuah kuil tua di hutan. Saat itu kondisi Kana mengenaskan dengan dua luka panah di lambungnya. kuil itu sudah dikepung oleh anak buah Saigai. Tetapi, ketika pasukan itu masuk ke kuil , mereka tidak menemukan Kana dan Sano Ryu. Yang mereka temukan adalah genangan darah dan juga ribuan kupu-kupu putih yang berterbanggan secara perlahan dan terus terbang keluar kuil menuju langit, dengan kepakan-kepakan sayap yang di penuhi cahaya.

Sementara itu, Kitai yang selama ini tidak mengetahui latar belakang dirinya akibat amnesia akhirnya sadar kalau dirinya adalah Yokushimaru Toshi

dari tanah Natsue. Dulu ia hampir mati jatuh ke jurang akibat serangan yang dilakukan pasukan Torigawa yang akan membunuh dan merebut samurai cahaya miliknya. Saat itu Toshi memutuskan untuk pergi dari tanah Natsue dan ia memberikan kastil Yokushimaru di pimpin oleh kakaknya Yokushimaru Natsu, karena kakaknya sangat menginginkan kedudukan itu, hingga kakaknya berani memprotes ayahnya , Yokushimaru Yoko di depan anggota keluarga para daimyo

dan beberapa pemimpin samurai utama, saat ayahnya memberikan ucapan selamat kepada Toshi karena ia berhasil mendapatkan samurai cahaya. Tetapi kakaknya tidak puas dengan itu, ia juga menginginkan samurai cahaya menjadi miliknya. Oleh karena itu kakaknya bekerjasama dengan klan Torigawa untuk membunuhnya.Tetapi pembunuhan itu tidak berhasil, saat itu Toshi jatuh ke jurang dan ditemukan oleh penduduk desa. Ia menjadi hilang ingatan akibat


(20)

peristiwa pembunuhan itu. Selama amnesia, ia tinggal di desa itu dan menjadi seorang petani.

Rasa rindu Kitai alias Toshi untuk kembali ke tanahnya di Natsue, setelah ingatannya kembali. Membuatnya harus mengambil keputusan penting untuk menikahi kekasihnya Maya, seorang gadis petani dari keluarga Yoshida di desa tempat Toshi selama ini kembali hidup, dengan berat hati ,semalam setelah pernikahannya yang sederhana, ia langsung menuju Natsue, tanah kelahirannya. Sesampainya di Natsue, ia melihat semua sudah berubah drastis. Ia tidak bisa masuk ke wilayah Natsue karena di jaga ketat. Dan lebih mengejutkan lagi baginya ia mendengar ayahnya telah mati. Tidak lama ketika kepergiannya dari kastil , kakaknya merencanakan untuk membunuh ayahnya dengan meracuninya. Hal ini dilakukanya karena ia masih benci dengan keputusan ayahnya. Berkat jasa baik putri sahabat ayahnya yang bernama Kawabachi Ayu, Toshi menumpang menginap di kastil keluarga Kawabachi.

Tidak lama Toshi tinggal di kastil Kawabachi, kehadirannya telah di ketahui oleh mata-mata kakaknya. Yokushimaru Natsu yang mengetahui adik bungsunya yang dianggap sudah mati tersebut menjadi gusar. Kedudukannya sebagai penguasa tanah Natsue terasa goyah. Ia pun menyusun rencana untuk kembali menghabisi adiknya Toshi. Dengan cara yang licik, Natsu mengirim pasukan ninja sebagai utusan rahasia ke kastil Kawabachi dengan tujuan mengancam Kawabachi Hideru agar mau bekerjasama denganya untuk membunuh Toshi atau kastilnya di hancurkan. Kawabachi Hideru tidak punya pilihan lain , sehingga ia mau membunuh Toshi. Dengan sengaja membawa Toshi


(21)

hutan. Tapi sayang, rencana Kawabachi Hideru untuk membunuh Toshi tidak berhasil. Ini disebabkan oleh putrinya Ayu menolong Toshi saat ia hampir terbunuh oleh samurai- samurai Kawabchi Hideru. Akibat kegagalan Kawabachi Hideru membunuh Toshi, Natsu pun membunuh Kawabachi Hideru dan membakar kastilnya.

Setelah kejadian itu Toshi dan Ayu berada di gubuk seorang warga di desa kecil. Mereka terkejut saat melihat gumpalan asap hitam berasal dari Kastil ayahnya Ayu. Tanpa menunggu lama lagi, mereka menunggangkan kudanya ke arah asap tebal itu. Hanya sisa- sisa puing dari bangunan kastil yang dapat Toshi

dan Ayu temukan setelah mereka tiba di tempat itu. Ayu hanya bisa menatap dengan sedih apa yang ia lihat dengan matanya. Ia kehilangan seluruh anggota keluarganya. Melihat semua itu Toshi sangat marah, ia tahu semua kejadian itu adalah tindakan dari kakaknya.

Tanpa di sadari oleh Toshi dan Ayu , seorang penunggang kuda mendekati mereka. “ Toshiii!” Maya perempuan yang penunggang kuda itu. Mereka sama-sama terkejut.” Maya, ini sungguh mengejutkan,” ujar Toshi sambil melangkah mendekati istrinya. “ Maya tersenyum. “ ya , aku memutuskan untuk menyusul dirimu.” Toshi pun mengenalkan Maya kepada Ayu. Ayu terkejut saat di kenalkan dengan istrinya bernama Maya, ada rasa cemburu dirasakan Ayu ketika itu.ia tidak menyangka bahwa Toshi sudah menikah. Padahal ia mulai menyukai Toshi.

Saat malam tiba, ketika Maya dan Ayu tertidur lelap. Toshi memutuskan untuk kembali ke Natsue. Dengan langkah yakin dan menguatkan hatinya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia tidak mau lagi ada korban dari pihak lain, selain dirinya sendiri. Saat sampai di gerbang kastil ia meminta prajurit penjaga


(22)

gerbang untuk mempertemukan ia dengan kakaknya. Awalnya prajurit itu mengusirnya pergi. Tetapi, setelah Toshi menyebutkan namanya ia di perbolehkan masuk. Tidak beberapa lama ia sudah berada di gerbang utama untuk memasuki kastil, baru ia sadari bahwa ratusan orang, lengkap dengan baju tempur dan samurai di tangan masing-masing mengarah padanya. Semua mata tidak lepas melihat gerakannya. Toshi memandangi semua samurai-samurai di depanya. Ia merasa masih mengenal wajah-wajah itu, dan yakin wajah-wajah itu pun masih mengenal dirinya. Dulu mereka adalah samurai-samurai yang pernah ia latih tetapi, kini ia harus melawan samurai-samurai itu

Dengan gerakan berlahan, ia menyentuh samurainya dan mengeluarkan dari sarungnya, cahaya menyilaukan tiba-tiba saja muncul dari arah bilah samurai itu. semakin lama semakin menyilaukan. Seketika semuanya tertegun. Bahkan

Toshi sendiri, ia sudah beberapa kali memegang samurai ini dan memainkanya, namun tidak pernah bercahaya sekemilau ini. Apakah aku harus tetap maju kedepan? Menghadapi semua samurai di depanku? batinya bimbang. Bukankah ini juga tanahku? dan mereka adalah orang- orang yang dulu mungkin pernah aku latih? Maafkan aku , Ayah……. Toshi menguatkan hatinya. Lalu dengan sentakan keras , ia mulai berteriak keras dan melangkah ke depan.

Di depan kastil, Yokushimaru Edo, kakak keduanya, telah memegang samurai. Bersiap menyambut kedatangan adiknya. Ia berteriak kepada adiknya, kenapa adiknya itu berani datang kembali. Lalu ia menyerang adiknya bersama ninja-ninja cadar apinya. Pertarungan pun terjadi. Dengan gerakan lihai Toshi

terus menghindar. Sesekali ia memberikan serangan balik. Dan beberapa ninja cadar api dapat Toshi tumbangkan.


(23)

Di sudut lain , tanpa ada yang mengetahui, Kora Okita, daimyo tua telah mengabdi sepanjang hidupnya pada keluarga Yokushimaru. Memanggil beberapa samurai untuk mendukung Yokushimaru. Ini adalah saat yang telah lama mereka tunngu. Diam-diam selama ini mereka membentuk samurai untuk mendukung

Toshi, karena selama ini mereka tahu bahwa sebenarnya Toshi lah pewaris sah keluarga Yokushimaru. saat itu juga posisi Toshi semakin lemah, samurai-samurai yang di pimpin Kora Okita , secara mengejutkan melepaskan anak panah kearah ninja- ninja cadar api yang masih tersisa.

Teriakan-teriakan kematian langsung terdengar memenuhi ruangan. Toshi

lega melihat ia di bantu oleh beberapa samurai. Maka ia hanya menunggu serangan-serangan itu menghabisi semua ninja cadar. Dengan luapan emosi

Yokushimaru natsu dan Yokushimaru Edo menyerang Toshi, namun Toshi

menghindar dan menahan serangan- serangan itu. Hingga beberapa saat kejadian tragis terjadi ketika samurai di tangan Yokushimaru Natsu yang bergerak liar malah mengenai leher Yokushimaru Edo. Yokoshimaru Edo berteriak kesakitan, sehingga membuat Yokoshimaru Natsu menoleh sesaat ke adiknya yang terjatuh penuh darah dengan leher setengah terputus. Namun, niatnya tidak surut untuk menyerang Toshi, kemarahannya semakin memuncak. Ia semakin bernafsu menyerang adiknya.

Dua benturan keras segera terjadi hingga menimbulkan percikan api. Kali ini, Toshi tidak menahan serangan Yokushimaru Natsu dengan gerakannya yang gesit, samurai cahaya menembus lambung Yokushimaru Natsu hingga ke punggunya. Toshi menatap tidak percaya, ia hanya bisa menatap nanar. Para prajurit dan para samurai yang sejak tadi berada di tepi arena pertarungan segera


(24)

melangkah mendekat. Lalu, tanpa ada perintah apa pun, semuanya berlutut di depannya. daimyo Kora Okita maju, kemudian mewakili yang lain. Selamat datang kembali tuan Yokushimaru Toshi,” ujarnya. Toshi hanya menggeleng lemah lalu ia masuk kedalam kastil dan mencari ibunya. Ia menemukan ibunya di dalam kamar dengan raut wajah yang senang. Ibunya telah lama menanti kepulangan putra yang ia sayangi. Kini Toshi menjadi pemimpin sah di tanah


(25)

BAB III ANALISA CERITA

3.1 Tema

Tema adalah ide pokok masalah dalam sebuah cerita. Dalam Tema tersirat amanat atau tujuan dari penulis. Dalam analisa cerita” Futatsu No Nagareboshi” ini memiliki sebuah tema tentang perjuangan dalam mengambil kembali sesuatu yang seharusnya jadi miliknya dan sebuah dendam yang harus terbalaskan. Dalam, cerita ini memiliki dua versi cerita dan latar belakang yang berbeda-beda tetapi memiliki tujuan yang sama. pada versi cerita pertama tokoh utama yang bernama Torigawa Anzu berjuang untuk merebut kembali kastil miliknya dan membalas dendam atas kematian ayahnya, Torigawa Tokoru

kepada salah satu bekas daimyo ayahnya. Dalam perjuangannya ia bertemu dengan putri dari samurai kepercayaan ayahnya yang bernama Kana .yang saat itu juga mempunyai tujuan yang sama dengan Torigawa Anzu. Mereka pun bersama-sama berjuang dan akhirnya kemenangan berpihak pada mereka.

Dalam versi kedua menceritakan sebuah keluarga dengan empat saudara. Ayahnya mewariskan kepemimpinannya kepada anaknya yang keempat,

Yokoshimaru Toshi hal ini menimbulkan sebuah konflik antar kakak beradik. Anak pertama dan anak kedua tidak setuju dengan keputusan orang tuanya, membuat anak pertama, Yokoshimaru Natsu mencoba membunuh orang tuanya dan adik keempatnya. Tetapi, adik keempatnya Toshi tidak berhasil di bunuh. Akibat dari perebutan kekuasan ini berdampak pada perang saudara.


(26)

3.2 Alur

Alur yang disebut juga plot adalah rangkain peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat dari urutan kejadian dalam cerita. Sehingga menjadi satu kesatuan. Alur yang terdapat pada cerita ini adalah alur maju dan mundur. Karena memiliki dua versi cerita dan latar belakang cerita yang berbeda sehingga memiliki dua alur cerita . Pada awal dalam versi cerita pertama terdapat alur maju. yang menceritakan Yokushimaru Toshi berada di depan gerbang kastil setelah sebelumnya ia disingkirkan dari kastilnya. Ia berada diantara ratusan prajurit yang dulu pernah ia latih. Dan kini ia harus melawan mereka, karena kakak- kakaknya yang memerintahkan. Di bagian tengahnya menceritakan alur mundur tentang kehidupan Toshi sebeluim ia kembali ke tanahnya Natsue ,ketika ia hampir mati dan hilang ingatan selama setahun dan menjadi seorang petani di sebuah desa. dan di bagian klimaksnya kembali ke alur maju, menceritakan ia melawan kakak-kakaknya dan kembali memimpin Kastil Yokushimaru bersama istrinya

Pada cerita kedua yang di Tokohi oleh Sano Ryu dan Kana memiliki alur Maju. Dari awal cerita menceritakan ia pergi meninggallkan Nagoya tanpa ada alasan yang pasti, karena ia hanya mendapatkan sebuah petunjuk yang digambarkan oleh awan, yang pada akhirnya mempertemukan Ia dengan kakaknya untuk yang terakhir kalinya. Dan sebuah takdir mempertemukan ia dengan seorang gadis yang bernama Kana , putri seorang samurai kepercayaan dari kastil Torigawa yang di kenal dengan sebutan si mata iblis. Sano Ryu

membantu gadis ini untuk membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya terhadap Wabashi Kita, daimyo yang merebut kekuasan di kastil Torigawa


(27)

Tokoro.dalam perjalanan untuk membalas dendam atas kematian kedua orang tua

Kana. Sano Ryu dan Kana bertemu dengan Torigawa Anzu, satu-satunya keturunan keluarga Torigawa yang masih hidup. Mereka bertiga bersatu menggalang kekuatan untuk membalas dendam dan merebut kembali kastil

Torigawa.

3.1 Perwatakan

1. Sano Ryu

Seorang bocah istimewa, berwatak baik, yang mempunyai kelebihan dalam dirinya, yang dapat menyembuhkan orang sakit. Tetapi tidak pernah ia sadari akan kelebihan yang ia miliki.Ia juga memiliki burung besar yang selalu mengikutinya kemanapun Ia pergi

2. Kana

Seorang wanita berwatak baik hati. Ia Putri dari seorang samurai yang bermata iblis di klan Torigawa Tokoru yang mempunyai ambisi kuat untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Ia selalu berpenampilan layaknya seorang pria

3. Sayaka Aoki

Ibu dari Kana yang bewatak tegas. Ia mati di bunuh oleh Saigai 4.Torigawa Tokoru

Pemimpin tertinggi klan Torigawa Samurai yang kurang bijaksana. Ia gampang di hasut untuk membunuh samurai kepercayaannya dan Ia tewas di bunuh daimyonya


(28)

5.Torigawa Anzu

Memiliki watak bijaksana. Putra satu-satunya Torigawa Tokoru yang selamat dari pemberontakan Wabashi Kita

6.Shoja

Samurai bermata merah, yang memiliki watak pendiam dan tegas. pemimpin pasukan tertingi di kastil Torigawa, yang di sebut mata iblis dan tewas dibunuh oleh tuannya sendiri, Torigawa Tokoru

7. Wabashi Kita

Daimyo yang berwatak rakus dan kejam .memiliki ambisi yang kuat untuk merebut Kastil Torigawa. Ia menghasut Torigawa Tokoru untuk membunuh

Shoja. Dan ia juga melakukan pembantaian terhadap keluarga Torigawa Tokoru 8.Saigai

Pria yang berwatak kejam, sangat mengerikan, bertubuh tinggi besar. memiliki kulit yang Keras dan tubuh yang kebal. Pernah menjadi Samurai

Torigawa. Dia menjadi kaki tangan Wabashi Kita yang kejam

9.Yokushimaru Yoko

Pemimpin Keluarga samurai Yokushimaru yang berwatak bijaksana, Ayah keempat keturunan Yokushimaru. Yang mati terbunuh oleh anak pertamanya.

10.Yokushimaru Toshi

Anak keempat Yokushimaru Yoko yang berwatak rendah hati. Ia mau mengalah kepada kakaknya. Mewarisi samurai cahaya. Lelaki yang pernah memiliki nama Kitai, ketika ia hilang ingatan.


(29)

11. Yokushimaru Natsu

Anak pertama Yokushimaru Yoko. berwatak tamak. ia membunuh ayahnya sendiri karena mengiginkan kekuasan di kastil Yokushimaru. Dan ia yang mengiginkan kematian adiknya Toshi, karena Toshi adalah pewaris sah pemimpin kastil Yokushimaru.

12. Yokushimaru Edo

Anak kedua Yokushimaru berwatak tamak ia membantu kakaknya

Yokushimaru Natsu untuk memimpin kastil Yokushimaru. Dan menentang keputusan ayahnya

13. Yoshida Maya

Gadis Petani , yang selalu tampak periang berwatak rendah hati. Biasa dipanggil dengan nama Maya yang kemudian menjadi istri Yokushimari Toshi. 14.Kawabachi Ayu

Putri jelita keluarga pewaris samurai Kayu Hidetoshi berwatak baik hati. yang menyukai Yokushimaru Toshi. Dia membantu Yokushimaru Toshi dari rencana pembunuhan yang di lakukan ayahnya, Kawabachi Hideru atas perintah

Yokushimaru Natsu.

3.4 Setting

Dalam cerita ini terjadi pada zaman keshogunan Kamakura. Tokoh-tokoh dalam cerita ini berada di daerah Gifu dan Natsue, di ujung pulau Honshu . peristiwa- peristiwa yang terjadi di kastil Torigawa dan kastil Yokushimaru


(30)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Kesimpulan

Setelah menganalisa isi cerita novel ini, penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain:

1. Sekuat apa pun kita untuk memperjuangkan sesuatu yaang kita inginkan, jika di dasari oleh niat jahat pasti tidak akan pernah terwujud.

2. Kekuasaan dan kekayaan bisa menghancurkan hubungan keluarga. 3. Sikap yang tamak atau serakah dapat merugikan diri sendiri. 4. Pengorbanan orang tua sangat besar untuk anak-anaknya. 4.2 Saran

Dengan diangkatnya Novel yang berjudul “ Futatsu No Nagareboshi” Karya Hikozza ini , penulis mengharapkan agar:

1. Janganlah menginginkan hak milik orang lain.

2. Belajarlah untuk memmatuhi sebuah keputusan yang telah di tetapkan 3. Sayangilah dan cintailah orang tua dan semua anggota keluarga. 4. Jika ada masalah dalam keluarga, selesaikanlah secara kekeluargaan. 5. Mencontoh sifat yang baik dari tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Hikozza., 2009., Futatsu No Nagareboshi.,cetakan pertama. Solo:Katta

Futatsu No Nagareboshi

Taniguchi Goro. 1982.kamus standar bahasa Indonesia- jepang Jakarta : PT Dian Rakyat


(1)

3.2 Alur

Alur yang disebut juga plot adalah rangkain peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat dari urutan kejadian dalam cerita. Sehingga menjadi satu kesatuan. Alur yang terdapat pada cerita ini adalah alur maju dan mundur. Karena memiliki dua versi cerita dan latar belakang cerita yang berbeda sehingga memiliki dua alur cerita . Pada awal dalam versi cerita pertama terdapat alur maju. yang menceritakan Yokushimaru Toshi berada di depan gerbang kastil setelah sebelumnya ia disingkirkan dari kastilnya. Ia berada diantara ratusan prajurit yang dulu pernah ia latih. Dan kini ia harus melawan mereka, karena kakak- kakaknya yang memerintahkan. Di bagian tengahnya menceritakan alur mundur tentang kehidupan Toshi sebeluim ia kembali ke tanahnya Natsue ,ketika ia hampir mati dan hilang ingatan selama setahun dan menjadi seorang petani di sebuah desa. dan di bagian klimaksnya kembali ke alur maju, menceritakan ia melawan kakak-kakaknya dan kembali memimpin Kastil Yokushimaru bersama istrinya

Pada cerita kedua yang di Tokohi oleh Sano Ryu dan Kana memiliki alur Maju. Dari awal cerita menceritakan ia pergi meninggallkan Nagoya tanpa ada alasan yang pasti, karena ia hanya mendapatkan sebuah petunjuk yang digambarkan oleh awan, yang pada akhirnya mempertemukan Ia dengan kakaknya untuk yang terakhir kalinya. Dan sebuah takdir mempertemukan ia dengan seorang gadis yang bernama Kana , putri seorang samurai kepercayaan dari kastil Torigawa yang di kenal dengan sebutan si mata iblis. Sano Ryu


(2)

Tokoro.dalam perjalanan untuk membalas dendam atas kematian kedua orang tua

Kana. Sano Ryu dan Kana bertemu dengan Torigawa Anzu, satu-satunya keturunan keluarga Torigawa yang masih hidup. Mereka bertiga bersatu menggalang kekuatan untuk membalas dendam dan merebut kembali kastil

Torigawa.

3.1 Perwatakan

1. Sano Ryu

Seorang bocah istimewa, berwatak baik, yang mempunyai kelebihan dalam dirinya, yang dapat menyembuhkan orang sakit. Tetapi tidak pernah ia sadari akan kelebihan yang ia miliki.Ia juga memiliki burung besar yang selalu mengikutinya kemanapun Ia pergi

2. Kana

Seorang wanita berwatak baik hati. Ia Putri dari seorang samurai yang bermata iblis di klan Torigawa Tokoru yang mempunyai ambisi kuat untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Ia selalu berpenampilan layaknya seorang pria

3. Sayaka Aoki

Ibu dari Kana yang bewatak tegas. Ia mati di bunuh oleh Saigai 4.Torigawa Tokoru

Pemimpin tertinggi klan Torigawa Samurai yang kurang bijaksana. Ia gampang di hasut untuk membunuh samurai kepercayaannya dan Ia tewas di bunuh daimyonya


(3)

5.Torigawa Anzu

Memiliki watak bijaksana. Putra satu-satunya Torigawa Tokoru yang selamat dari pemberontakan Wabashi Kita

6.Shoja

Samurai bermata merah, yang memiliki watak pendiam dan tegas. pemimpin pasukan tertingi di kastil Torigawa, yang di sebut mata iblis dan tewas dibunuh oleh tuannya sendiri, Torigawa Tokoru

7. Wabashi Kita

Daimyo yang berwatak rakus dan kejam .memiliki ambisi yang kuat untuk merebut Kastil Torigawa. Ia menghasut Torigawa Tokoru untuk membunuh

Shoja. Dan ia juga melakukan pembantaian terhadap keluarga Torigawa Tokoru 8.Saigai

Pria yang berwatak kejam, sangat mengerikan, bertubuh tinggi besar. memiliki kulit yang Keras dan tubuh yang kebal. Pernah menjadi Samurai

Torigawa. Dia menjadi kaki tangan Wabashi Kita yang kejam

9.Yokushimaru Yoko

Pemimpin Keluarga samurai Yokushimaru yang berwatak bijaksana, Ayah keempat keturunan Yokushimaru. Yang mati terbunuh oleh anak pertamanya.

10.Yokushimaru Toshi

Anak keempat Yokushimaru Yoko yang berwatak rendah hati. Ia mau mengalah kepada kakaknya. Mewarisi samurai cahaya. Lelaki yang pernah memiliki nama Kitai, ketika ia hilang ingatan.


(4)

11. Yokushimaru Natsu

Anak pertama Yokushimaru Yoko. berwatak tamak. ia membunuh ayahnya sendiri karena mengiginkan kekuasan di kastil Yokushimaru. Dan ia yang mengiginkan kematian adiknya Toshi, karena Toshi adalah pewaris sah pemimpin kastil Yokushimaru.

12. Yokushimaru Edo

Anak kedua Yokushimaru berwatak tamak ia membantu kakaknya

Yokushimaru Natsu untuk memimpin kastil Yokushimaru. Dan menentang keputusan ayahnya

13. Yoshida Maya

Gadis Petani , yang selalu tampak periang berwatak rendah hati. Biasa dipanggil dengan nama Maya yang kemudian menjadi istri Yokushimari Toshi. 14.Kawabachi Ayu

Putri jelita keluarga pewaris samurai Kayu Hidetoshi berwatak baik hati. yang menyukai Yokushimaru Toshi. Dia membantu Yokushimaru Toshi dari rencana pembunuhan yang di lakukan ayahnya, Kawabachi Hideru atas perintah

Yokushimaru Natsu.

3.4 Setting

Dalam cerita ini terjadi pada zaman keshogunan Kamakura. Tokoh-tokoh dalam cerita ini berada di daerah Gifu dan Natsue, di ujung pulau Honshu . peristiwa- peristiwa yang terjadi di kastil Torigawa dan kastil Yokushimaru


(5)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Kesimpulan

Setelah menganalisa isi cerita novel ini, penulis menyimpulkan beberapa hal antara lain:

1. Sekuat apa pun kita untuk memperjuangkan sesuatu yaang kita inginkan, jika di dasari oleh niat jahat pasti tidak akan pernah terwujud.

2. Kekuasaan dan kekayaan bisa menghancurkan hubungan keluarga. 3. Sikap yang tamak atau serakah dapat merugikan diri sendiri. 4. Pengorbanan orang tua sangat besar untuk anak-anaknya. 4.2 Saran

Dengan diangkatnya Novel yang berjudul “ Futatsu No Nagareboshi” Karya Hikozza ini , penulis mengharapkan agar:

1. Janganlah menginginkan hak milik orang lain.

2. Belajarlah untuk memmatuhi sebuah keputusan yang telah di tetapkan 3. Sayangilah dan cintailah orang tua dan semua anggota keluarga. 4. Jika ada masalah dalam keluarga, selesaikanlah secara kekeluargaan. 5. Mencontoh sifat yang baik dari tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hikozza., 2009., Futatsu No Nagareboshi.,cetakan pertama. Solo:Katta

Futatsu No Nagareboshi

Taniguchi Goro. 1982.kamus standar bahasa Indonesia- jepang Jakarta : PT Dian Rakyat