Uji Defleksi Uji Penetrasi Air

Rosmaida A.Purba : Pemanfaatan Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Sebagai Pengisi Bahan Papan Gipsum Partisi Dengan Perekat Tepung Tapioka, 2009 USU Repository © 2008 2. Tempatkan spesimen pada alat test dengan jarak penopang 130 mm. Posisikan garis tengah spesimen tepat dibawah penekan. 3. Turunkan penekan dengan kecepatan penekanan 20 mmmenit, variasi yang diijinkan ± 10. 4. Beban dicatat pada saat terjadi retakan atau mulai patah 5. Pada spesimen tidak boleh terjadi keretakan sebelum dilakukan pengetesan. 6. Beban terukur ditulis dalam Newton.

3.3.4 Uji Defleksi

Prosedur pengetesan menurut ASTM adalah sebagai berikut : 1. Disiapkan masing - masing spesimen limbah padat dengan ukuran 50,75 mm x 101,5 mm x 9,5 mm. 2. Gantung setiap spesimen dengan radius 3,2 mm, panjang 76,25 mm dan terpisah 146 mm. 3. Set temperatur 32 ± 1,7 C dan kelembapan relatif 90 ± 3. 4. Biarkan spesimen selama 48 jam. 5. Ukur defleksi dengan menempatkan di atas tempat yang rata dan catat defleksi yang terjadi. 6. Catat defleksi dalam milimeter.

3.3.5 Uji Penetrasi Air

Prosedur pengetesannya adalah berikut ini : 1. Disiiapkan masing – masing spesimen limbah padat dengan ukuran 305 mm x 305 mm x 9,5 mm. 2. Timbang spesimen dengan ketelitian 0,5 gram. Rosmaida A.Purba : Pemanfaatan Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Sebagai Pengisi Bahan Papan Gipsum Partisi Dengan Perekat Tepung Tapioka, 2009 USU Repository © 2008 3. Tenggelamkan spesimen pada bak yang berisi air dengan permukaan air 25,4 mm di atas spesimen. 4. Posisikan spesimen sehingga tidak berada pada posisi mendatar. 5. Diamkan selama 2 jam kemudian ambil spesimen. 6. Lap spesimen untuk menghilangkan air yang berada pada permukaan dan sisi spesimen. 7. Timbang spesimen dengan ketelitian 0,5 gram. 8. Hitung selisih penambahan massa dan dibagi dengan massa sebelum dimasukkan ke dalam air. 9. Catat penetrasi air di spesimen dalam persentase

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diketengahkan hasil pengujian specimen yang dibuat dari limbah padat kertas rokok dengan bahan perekat tepung tapioka. Dosis bahan perekat dibuat 10 dari limbah yang digunakan sebagai pengisi. Variasi Komposisi dilakukan untuk mengetahui apakah sifat fisik limbah padat pabrik kertas rokok sebagai pengisi bahan papan gypsum partisi berubah secara signifikan bila terjadi perubahan komposisi pengisi dan perekat sehingga dapat diketahui jumlah bahan perekatt dan pengisi yang paling optimum. Dari hasil pengujian akan diperoleh kondisi optimum dalam pemanfaatan limbah padat pabrik kertas rokok sebagai pengisi bahan papan gypsum partisi dengan perekat tepung tapioka. Kelayakan akan ditentukan dengan membandingkan hasil pengujian dengan spesifikasi papan gypsum Jayaboard . 4..1 Spesifikasi Papan Gipsum Jayaboard Untuk mengetahui kemampuan fisik yang memenuhi persyaratan maka hasil percobaan dibandingkan dengan spesifikasi dari gypsum yang telah diprosuksi secara komersial. Sebagai acuan, maka digunakan spesifikasi yang telah dijadikan standar oleh papan gypsum Jayaboard, yang menggunakan C473-00 Standard Test Methods for Physical Testing of Gypsum Panel Products sebagai acuan pengetesan.

4.1.1 Karakterisasi Limbah Padat Kertas Rokok

Karakterisasi dilakukan di laboratorium Balai Besar Selulosa Bandung. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa unsure terbesar adalah Alpha Selulosa. Dengan adanya 26 Rosmaida A.Purba : Pemanfaatan Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Sebagai Pengisi Bahan Papan Gipsum Partisi Dengan Perekat Tepung Tapioka, 2009 USU Repository © 2008