24
Berkaitan dengan sumber informasi disatu sisi dan kebutuhan informa pengguna disisi yang lain, sistem temu kembali informasi berperan untuk:
1. Menganalisis isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna. 2. Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi untuk
mendapatkan dokumen yang relevan. Adapun fungsi utama Sistem temu kembali Informasi seperti
dikemukakanoleh Lancaster dan Kent dalam Tarto 2008 adalah sebagai berikut: 1.
Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakatpengguna yang ditargetkan.
2. Menganalisis isi sumber informasi dokumen
3. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu
yangmemungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan kueri pengguna.
4. Merepresentasikan pertanyaan kueri pengguna dengan cara tertentu
yangmemungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalambasis data.
5. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan
dalambasis data. 6.
Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
7.
Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yangdiberikan oleh pengguna
.
Berdasarkan pendapat diatas sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan
kebutuhan pemakai.Temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang
ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. pengguna sistem temu kembali informasi
sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
2.4.3 Komponen Sistem Temu-kembali Informasi
Menurut Lancaster dalam Tarto 2008 Sistem Temu-kembali Informasi terdiri dari 6enam subsistem, yaitu:
1. Subsistem dokumen
2. Subsistem pengindeksan
3. Subsistem kosa kata
4. Subsistem pencarian
5. Subsistem antarmuka pengguna-sistem
6. Subsistem penyesuaian.
Universitas Sumatera Utara
25
Dokumen sebagai objek data dalam sistem temu kembali informasi merupakan sumber informasi. Dokumen biasanya dinyatakan dalam bentuk
indeksatau kata kunci. Kata kunci dapat diekstrak secara langsung dari teks dokumenatau ditentukan secara khusus oleh spesialis subjek dalam proses
pengindeksanyang pada dasarnya terdiri dari proses analisis dan representasi dokumen.Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan sistem pengindeksan
tertentu, yaituhimpunan kosa kata yang dapat dijadikan sebagai bahasa indeks sehinggadiperoleh informasi yang terorganisasi. Sementara itu, pencarian diawali
dengan adanya kebutuhan informasi pengguna. Dalam hal ini sistem temu kembali informasi berfungsi untuk menganalisis pertanyaan
query
pengguna yang merupakan representasi dari kebutuhan informasi untuk mendapatkan pernyataan-
pernyataan pencarianyang tepat Selanjutnya pernyataan-pernyataan pencarian tersebut dipertemukan dengan informasi yang telah terorganisasi dengan suatu
fungsi penyesuaian
matching function
tertentu sehingga ditemukan dokumen atau sekumpulan dokumen
Sementara itu Tague-Sutcliffe 1996:23 melihat sistem temu kembali informasi sebagai suatu proses yang terdiri dari 6 enam komponen utama yaitu:
1. Kumpulan dokumen 2. Pengindeksan
3. Kebutuhan informasi pemakai 4. Strategi pencarian
5. Kumpulan dokumen yang ditemukan 6. Penilaian relevansi
Bila diperhatikan dengan seksama, perbedaan komponen sistem temu kembali informasi menurut Tague-Sutcliffe 1996:86 terletak pada penilaian
relevansi, yaitu suatu tahap dalam temu kembali untuk menentukan dokumen yang relevan dengan kebutuhan informasi pemakai.
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Strauss dan Corbin yang dikutip oleh Elqorni 2009 dimaksud dengan penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik
atau cara-cara lain dari kuantifikasi pengukuran menutur Glaser dan Strauss yang dikutip oleh Pendit 2003: 297 data
kualitatif dapat mengungkapkan elemen-elemen yang diperlukan untuk membentuk teori tentang hubungan antar manusia, yaitu kondisi, norma,
penyimpangan, proses, pola dan sistem sosial yang ada di sebuah masyarakat, sesuai dengan apa yang selama ini dialami dan dirasakan oleh orang-orang di
masyarakat itu.
3.2 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini maka lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Haji Medan Jl. Rumah Sakit Haji Medan
– Medan Estate.
3.3 Proses Penelitian 3.3.1 Mengidentifikasi Informan
Penelitian ini hanya memilih informan yang dianggap mengetahui baik tehadap masalah yang diteliti dan bersedia memberikan informasi kepada
Universitas Sumatera Utara