Earning per Share EPS menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para pemegang saham tertarik dengan Earning
per Share EPS yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan Syamsuddin, 2000:66.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang dipakai adalah:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Syamsuddin 2000; Sundjaja 2002, diolah penulis
D. Hipotesis
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis. Penelitian ini menjelaskan pengaruh antar variabel, dimana tipe hubungan antar
variabel adalah hubungan sebab akibat, yaitu hubungan antara beberapa variabel independen variabel bebas dengan satu variabel dependen variabel terikat.
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS berpengaruh terhadap dividen tunai pada perusahaan
terbuka di Bursa Efek Indonesia BEI.
Return on Assets X
1
Retrun on Equity X
2
Net Profit Margin X
3
Earning per Share X
4
Dividen Tunai Y
Universitas Sumatera Utara
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Assets ROA, Return on
Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS terhadap dividen tunai pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia BEI.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk: a. Bagi Perusahaan Emiten
Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan salah satu rekomendasi atau bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. Diharapkan dapat
membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen
tunai bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif dalam bursa perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI.
b. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
investasi di pasar modal. Diharapkan investor dapat melakukan prediksi pendapatan dividen terutama dividen tunai yang akan diterima oleh
pemegang saham biasa. c. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam menganalisis pengaruh rasio profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
terhadap pendapatan dividen tunai bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar dan aktif dalam bursa perdagangan di Bursa Efek Indonesia BEI.
d. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi
bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh rasio profitabilitas terhadap dividen tunai.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Rasio profitabilitas yang mempengaruhi dividen tunai, antara lain: Return on
Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS.
b. Dividen tunai bagi perusahaan terbuka yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI secara berturut-turut periode 2005-2008.
c. Data laporan keuangan perusahaan terbuka yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2005-2008.
2. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang digunakan, yaitu variabel dependen terikat dan variabel independen bebas. Variabel dependen Y adalah
dividen tunai, sedangkan variabel independen X terdiri dari : Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per
Share EPS.
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Dependen Y Dividen tunai merupakan variabel terikat. Dividen tunai disebut juga dividend
per share yang menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai
oleh perusahaan pada setiap pemegang saham. Dividen tunai dihitung dengan menggunakan rumus Brigham dan Houston, 2004:410:
Total Dividen Tunai Jumlah Lembar Saham
b. Variabel Independen X 1. Return on Assets X
1
Return on Assets ROA merupakan rasio laba yang tersedia bagi pemegang saham terhadap aktiva yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi
dari pemegang saham biasa. ROA dapat dihitung dengan mengunakan rumus Brigham dan Houston, 2001:109:
Laba yang tersedia bagi pemegang saham Total aktiva
2. Return on Equity X
2
Return on Equity ROE merupakan rasio laba yang tersedia bagi pemegang saham terhadap ekuitas yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi
dari pemegang saham biasa. ROE dapat dihitung dengan mengunakan rumus Brigham dan Houston, 2001:109 :
Laba yang tersedia bagi pemegang saham Total ekuitas
Dividen Tunai =
Return on Equity = Return on Assets =
Universitas Sumatera Utara
3. Net Profit Margin X
3
Net Profit Margin NPM merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. NPM
dapat dihitung dengan mengunakan rumus Brigham dan Houston, 2001:109: Laba yang tersedia bagi pemegang saham
Penjualan
4. Earning per Share X
4
Rasio ini menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai Earning per
Share EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus Darmadji, 2004:195:
Laba Bersih Jumlah Saham Beredar
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dikumpulkan dari satuan
individu yang membentuk suatu data statistik yang oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian akan ditarik suatu kesimpulan Sugiono, 2005:72.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan terbuka yang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode tahun 2005
sampai dengan tahun 2008 yang berjumlah 157 perusahaan. Dari populasi tersebut, ada 47 perusahaan yang membagikan dividen selama periode tahun
Net Profit Margin = x 100
Earning per Share =
Universitas Sumatera Utara
penelitian. Kemudian, diambil sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh penulis, yaitu sebanyak 35 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono, 2005:73. Penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah dengan
menggunakan pendekatan desain pemilihan Sampel Non Probabilitas Non Probability Sampling Method dengan metode “judgment samping”. Judgment
Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel
yang disesuaikan dengan maksud penelitian Kuncoro, 2003:119. Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai
berikut: 1.
Emiten yang tetap listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2005- 2008.
2. Emiten yang membagikan dividen secara berturut-turut kepada pemegang
sahamnya selama periode 2005-2008. 3. Emiten yang mempublikasikan data laporan keuangan per tahun selama
periode 2005-2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.3 Jumlah Sampel Emiten Terbuka Berdasarkan
Karakteristik Penarikan Sampel No
Karakteristik Sampel Jumlah
1. Emiten yang tetap listing di Bursa Efek
Indonesia BEI dan membagikan dividen secara berturut-turut selama periode 2005-
2008 dalam satuan rupiah. 47
2. Emiten yang tidak memiliki data laporan
keuangan yang lengkap selama periode 2004-2008 tidak sesuai dengan kriteria
penarikan sampel. 12
Jumlah Sampel 35
Sumber: www.idx.co.id Oktober 2009, dioleh penulis
Tabel 1.3 menunjukkan hasil investigasi dari karakteristik penarikan sampel di atas, dimana dari 47 perusahaan yang membagikan dividen, hanya
terdapat 35 perusahaan yang tetap aktif membagikan dividen selama 4 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2005-2008, sedangkan 12 perusahaan lainnya tidak
rutin dalam membagikan dividen dan tidak memiliki data laporan keuangan yang lengkap tidak memenuhi syarat penarikan sampel penelitian. Adapun sampel
penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut:
Tabel 1.4 Sampel Penelitian
No. Nama Emiten
Kode
1 ASTRA AGRO LESTARI TBK
AALI 2
AKR CORPORINDO TBK AKRA
3 ANEKA TAMBANG TBK
ANTM 4
ASTRA GRAPHIA TBK ASGR
5 ASTRA INTERNASIONAL TBK
ASII 6
BANK CENTRAL ASIA TBK BBCA
7 BANK NEGARA INDONESIA TBK
BBNI 8
BANK RAKYAT INDONESIA TBK BBRI
9 BANK DANAMON TBK
BDMN 10
BERLIAN LAJU TANKER TBK BLTA
11 BANK MANDIRI PERSERO TBK
BMRI
Universitas Sumatera Utara
Sumber: www.idx.co.id Oktober 2009, diolah penulis
4. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2009 sampai Januari 2010.
5. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder hasil publikasi Bursa Efek Indonesia BEI.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan
Lanjutan...
12 BANK CIMB NIAGA TBK
BNGA 13
GOODYEAR INDONESIA TBK GDYR
14 GUDANG GARAM TBK
GGRM 15
HEXINDO ADIPERKASA TBK HEXA
16 INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK
INCO 17
KAGEO IGAR JAYA TBK IGAR
18 INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
INDF 19
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA TBK INTP
20 KIMIA FARMA TBK
KAEF 21
KALBE FARMA TBK KLBF
22 KRESNA GRAHA SEKURINDO TBK
KREN 23
LIONMESH PRIMA TBK LMSH
24 LAUTAN LUAS TBK
LTLS 25
MATAHARI PUTRA PRIMA TBK MPPA
26 RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK
RALS 27
SEMEN GRESIK PERSERO TBK SMGR
28 SUMMARECON AGUNG TBK
SMRA 29
TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK TLKM
30 TIMAH TBK
TINS 31
TUNAS BARU LAMPUNG TBK TBLA
32 TRIAS SENTOSA TBK
TRST 33
TEMPO SCAN PASIFIC TBK TSPC
34 UNITED TRACTORS TBK
UNTR 35
UNILEVER INDONESIA TBK UNVR
Universitas Sumatera Utara
data pendukung melalui internet, buku referensi, jurnal penelitian, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian.
6. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap: a. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yaitu pengumpulan data
pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran dari masalah yang akan diteliti.
b. Tahap kedua dilakukan melaui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.
7. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu
variabel dependen dan variabel independen berdasarkan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya. Data yang dikumpulkan dan digolongkan kemudian
dianalisis dan dipresentasikan secara objektif. b. Metode Analisis Statistik
Metode yang digunakan adalah analisis linear berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumus:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
x
4
+ e
Dimana: Y
= Dividen Tunai X
1
= Return on Assets ROA X
2
= Return on Equity ROE X
3
= Net Profin Margin NPM X
4
= Earning per Share EPS e
= Standard error atau variabel yang tidak diteliti
Universitas Sumatera Utara
a = konstanta
b
1,2,3,4
= koefisien regresi variabel X
1,2,3,4
Sebelum menganalisis data dengan regresi linear berganda maka sebelumnya data tersebut harus memenuhi syarat uji normalitas dan uji asumsi
klasik, meliput i: 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan
mengunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Hipotesisnya sebagai berikut: H
= data residual berdistribusi normal H
1
= data residua l tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asymp.Sig 2-
tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai Asymp.Sig 2- tailed taraf nyata α, maka H
1
diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal. 2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Apabila terdapat korelasi antar variabel independen, maka dikatakan terdapat masalah
multikolinearitas, sebaliknya apabila tidak terdapat korelasi antara varabel
Universitas Sumatera Utara
independen, maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan: Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinearitas
Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas b. Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson.
Selengkapnya hipotesis dan kriteria keputusan uji Durbin-Watson untuk pengujian satu sisi dan dua sisi adalah:
Tabel 1.5 Ketentuan Nilai Durbin-Watson
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d d
l
Tidak ada autokorelasi positif No decision
d
l
≤ d ≤ d
u
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4 - d
l
d 4 Tidak ada autokorelasi negatif
No decision 4 - d
u
≤ d ≤ 4 - d
l
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak d
u
d 4 - d
u
Sumber: Yamin 2009:91
c. Uji Heteroskedastisitas Tujuan uji heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, namun jika varians residualnya
berbeda disebut heterokedastisitas Situmorang et al, 2008:62. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas pada model regresi yaitu menggunakan metode grafik
Scatterplot, yaitu dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak
membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
Heterokedastisitas juga dapat diuji dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika
variabel independen secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di
atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Signifikansi secara Simultan Uji F
Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen Xi secara bersama-sama serentak terhadap variabel
dependen Y. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap
variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. H :b
i
= 0 Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS terhadap dividen tunai perusahaan
terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. H
:b
i
≠ 0 Artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on
Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS terhadap dividen tunai perusahaan terbuka yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Pada tingkat kepercayaan 95 b. Pengujian Signifikan secara Parsial Uji-t
Test uji-t ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen Xi mempunyai pengaruh parsial yang signifikan terhadap variabel dependen Y.
Bentuk pengujian hipotesisnya yaitu: 1. H
:bi = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return
on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS terhadap dividen tunai perusahaan terbuka yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
Universitas Sumatera Utara
2. H :bi
≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on
Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Earning per Share EPS terhadap dividen tunai perusahaan terbuka yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:
H diterima jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada = 5 H
a
diterima jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada = 5 4. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel independen Xi secara bersama-sama terhadap variabel dependen Y dapat dilihat dari
koefisien determinasi berganda R
2
dimana 0R
2
1. Hal ini menunjukkan jika nilai R
2
semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya jika
nilai R
2
semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α 5 dan derajat kebebasan
n-2, kemudian dibandingkan dengan t
hitung
yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh.
Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati 2006 mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta BEJ”.
Penelitian ini menggunakan variabel Return on Invesment, Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Total Asset, Earning per Share, dan Size sebagai indikator dalam
menentukan kebijakan dividen. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Current Ratio dan Earing per Share signifikan berpengaruh positif terhadap
dividen kas di Bursa Efek Jakarta BEJ. Penelitan yang dilakukan oleh Saragih 2008 mengenai ”Pengaruh
Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini menggunakan
Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM sebagai indikator yang mewakili profitabilitas dan menghasilkan kesimpulan bahwa variabel Return on
Equity ROE dan Net Profit Margin NPM secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai berdasarkan hasil uji secara statistik uji F.
Namun secara parsial uji-t, hanya variabel Return on Equity ROE yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan Net Profit
Margin NPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian Saham