2.5 Penelitian Terdahulu
Bosra et al. 2013 juga melakukan penelitian dengan judul “The Relationship between Economic Value Added and Refined Economic Value Added
with Stock Returns in the Companies Listed in Tehran Stock Exchange to the Breakdown of Industries”. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa berdasarkan
F-Limer test dan Hausman test, hampir di seluruh industri menunjukkan bahwa hubungan economic value added dengan pengembalian saham stock returns
lebih baik dibandingkan dengan refined economic value added. Namun berdasarkan nilai dari statistik-t bahwa hubungan refined economic value added
dengan pengembalian saham stock returns lebih baik dan signifikan dibandingkan dengan economic value added.
Rahmatika 2012 yang berjudul “Analytical Comparison of Financial Performance PT. Semen Indonesia Tbk. and PT. Indocement Tbk. Using
Economic Value Added EVA, Financial Value Added FVA, and Shareholder Value Added SVA Methods”. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa
dengan menggunakan metode pengukuran kinerja yang berbeda maka kita bisa memperoleh hasil yang berbeda. Kinerja keuangan PT. Semen Indonesia Tbk.
lebih baik jika diukur dengan metode EVA. Sementara kinerja keuangan PT. Indocement Tbk. lebih baik jika diukur dengan metode FVA dan SVA.
Nasution 2010 yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA dan Financial Value Added FVA pada PTPN IV
Medan”. Hasil dari penelitiannya adalah PTPN IV telah mampu meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
nilai perusahaannya dilihar dari EVA dan FVA yang selalu positif selama periode 2003 sampai dengan 2007, kecuali FVA pada tahun 2006.
Bakar 2010 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Telekomunikasi dengan Menggunakan EVA, REVA, FVA,
dan MVA”. Hasil dari penelitiannya adalah kelima perusahaan telekomunikasi memiliki kinerja keuangan yang berbeda baik nilai besarnya, Rp maupun
kondisinya positif atau negatif dari tahun 2006 sampai tahun 2010. Adanya perbedaan kebijkan bisnis dalam pengelolaan keuangan dari kelima perusahaan
telekomunikasi, terkait kebijakan: investasi, operasional, dan finansial, yang mempengaruhi nilai indikator pengukuran kinerja berbasis nilai tambah value
added.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. PenelitiTahun
Judul Penelitian Variabel
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian
1 Fatemeh
Rezanezhad Bosra,
Rahmatolla Azad, and
Milad Emamgholipour
2013 “The
Relationship between
Economic Value Added
and Refined Economic
Value Added with Stock
Returns in the Companies
Listed in Tehran Stock
Exchange to the Breakdown
of Industries” Independent
Variable = 1. EVA
2. REVA Dependent
Variable =
Stock Returns
- Analisis Model
Data Panel -
F-Limer test -
Hausman test -
Nilai statistik-t -
Berdasarkan F- Limer test dan
Hausman test, hampir di seluruh
industri menunjukkan
bahwa hubungan EVA
dengan pengembalian
saham lebih baik dibandingkan
dengan REVA.
- Namun
berdasarkan nilai dari statistik-t
bahwa hubungan REVA
dengan pengembalian
saham lebih baik dan signifikan
dibandingkan dengan EVA.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. PenelitiTahun
Judul Penelitian
Variabel Teknik
Analisis Data Hasil Penelitian
2 Rahmatika2012 “Analytical
Comparison of Financial
Performance PT. Semen
Indonesia Tbk. and PT.
Indocement Tbk. Using
Economic Value Added
EVA, Financial Value
Added FVA, and
Shareholder Value Added
SVA Methods”
- EVA
- FVA
- SVA
- Metode
analisis deskriptif
dengan menghitung
masing-masing komponen
REVA dan FVA
- Metode
analisis statistik
dengan melakukan
Uji-t. -
Metode pengukuran
kinerja yang berbeda maka
kita bisa memperoleh
hasil yang berbeda.
- Kinerja
keuangan PT. Semen
Indonesia Tbk. lebih baik jika
diukur dengan metode EVA
Sedangkan kinerja
keuangan PT. Indocement Tbk.
lebih baik jika diukur dengan
metode FVA dan SVA.
3 Nasution2010
“Analisis Kinerja
Keuangan Berdasarkan
Economic Value Added
EVA dan Financial Value
Added FVA pada PTPN IV
Medan” -
EVA -
FVA Metode analisis
deskriptif dengan
menghitung masing-masing
komponen REVA dan
FVA PTPN IV telah
mampu meningkatkan
nilai perusahaannya
dilihar dari EVA dan FVA yang
selalu positif selama periode
2003 sampai dengan 2007,
kecuali FVA pada tahun 2006.
4 Bakar2010
“Analisis Perbandingan
Kinerja Perusahaan
Telekomunikasi dengan
Menggunakan EVA, REVA,
FVA, dan MVA”
- EVA
- REVA
- FVA
- MVA
Metode analisis deskriptif
dengan menghitung
masing-masing komponen
REVA dan FVA
- Adanya perbedaan
kebijkan bisnis dalam pengelolaan
keuangan dari kelima perusahaan
telekomunikasi, yang
mempengaruhi nilai indikator
pengukuran kinerja berbasis
nilai tambah value added.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Konseptual