PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERAN PENDIDIKAN DALAM PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI DESA LOLOAN TIMUR KABUPATEN JEMBRANA BALI

(1)

i

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERAN PENDIDIKAN DALAM PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI DESA LOLOAN TIMUR

KABUPATEN JEMBRANA BALI

Disusun Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Hukum)

Oleh Tolak Totok (201110090311019)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Tolak Totok

Nim : 201110090311019

Jurusan : Civic Hukum (PPKn)

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul : Persepsi masyarakat terhadap peran Pendidikan daam perubahan sosial budaya di Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai salah satu persyartan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Civic Hukum (PPKn)

Pada tanggal 20 Januari 2016

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima untuk Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Hukum)

Pada Tanggal 20 Januari 2016

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes)

Dewan Penguji Tandatangan

1. Dr. Agus Tinus, M.Pd (...) 2. Drs. Rohmad Widodo, M.Si (...) 3. Drs. Nurhadi, M.AP (...) 4. Dr. M. Syahri, M.Si (...)


(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : TOLAK TOTOK NIM : 201110090311019

Fakultas/Jurusan : FKIP/ Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Hukum)

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial Budaya di Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali” adalah bukan merupakan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sangsi akademis.

Malang, 20 Januari 2016

Yang menyatakan


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah allah. Sesungguhnya allah

tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,

maka tak ada yang dapat menolaknya: dan sekali-kali tak

ada pelindung bagi mereka selain dia.”

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua orang tuaku yang tercinta

Adikku “Chovifa” tersayang

Agama, bangsa, dan almamaterku UMM yang selalu saya banggakan

Sahabat-sahabatku dan keluarga uno crew yang

selalu saya banggakan


(6)

vi

UCAPAN TERIMAKASI

Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan bimbingan dalam menjalani hidup ini, karena tanpa-mu hamba tak berdaya..

Kedua orang tua “Bapak Ibuku” tercinta yang telah membimbing,

memberi dukungan, dorongan dan segalanya serta doa yang diberikan selama ini, terimakasih semuanya.

Adikku tersayang Chovifa dan semua keluarga besarku. Terimakasih motivasi dan doanya.

Seluruh Dosen Prodi Civics Hukum yang telah mentransformasikan ilmunya sepenuh hati serta bimbingan, motivasi yang diberikan kepada saya.

Teman-temanku Civics Hukum angkatan 2011: Solihin, Saputra, Randy, Samel, Ninik, serta semua yang takdapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas masukan dan kebersamaannya selama ini.

Keluarga kecilku UNO CREW : Zubaidah, Anas, Parid, Dayad, Ajeng, Man, Nasrul Ruel terimakasih atas masukan dan kebersamaannya selama ini dan terimakasih juga atas support dan doanya.

Teman-teman KKN 16 dan temen-temen PPL, terimakasih atas pengalaman dan kenangannya yang terindah saat bersama.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT, pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmad, taufiq dan hidayahnya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “ Persepsi Masyarakat terhadap Peran Pendidikan dalam Perubahan Sosial Budaya di Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali”.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kewarganegaraan ( Civic Hukum) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah suatu yng tidak terbatas.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya penulis mengungkapkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.Ap., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiya Malang dengan berbagai fasilitas yang disediakan.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kseguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang melalui berbagai kebijakan.


(8)

viii

3. Dr. Agus Tinus, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Civic hukum (PPKn) dan Dosen pembimbing pertama yang telah memberikan motivasi, masukan serta mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Rohmad Widodo, M. Si., selaku Dosen pembimbing kedua yang membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Civic Hukum (PPKn) yang telah memberikan Ilmunya. Insyaallah penulis akan berusaha mengamalkannya sesuai denagn kemampuan.

6. Segenap masyarakat Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali yang memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak dan Ibu tercinta serta seluruh keluarga yang selalu memberikan doa restu dan semangat yang luar biasa pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir kuliah.

8. Adik tercinta yang selalu membantu penulis dari awal sampai akhir dalam penyelesaian skripsi.

9. Teman-teman tercinta yang selalu memberikan motivasi, bantuan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Semua pihak yang membantu penulis yang penulis tidak apat menyebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini denagan melimpahkan rahmad dan hidayahnya.


(9)

ix

Skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan skripsi ini sangat dibutuhkan. Semoga karya penulisan skripsi ini dapat member manfaat dan kebagaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di sisi Allah SWT Amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Malang, Penilis,


(10)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

LEMBAR PERNYATAAN ……… iii

MOTTO ……… iv

PERSEMBAHAN ……… v

KATA PENGANTAR ……… vi

DAFTAR ISI ……… ix

ABSTARAK ……… xii

BAB I PENDAHULUN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ………. 6

C. Tujuan Penelitian ………. 7

D. Manfaat Penelitian ………. 7

E. Penegasan Istilah ………. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ……….. 11

1. Persepsi ……….. 11

2. Masyarakat ……….. 12

3. Peran Pendidikan ……….. 13

a. Batasan tentang pendidikan ……….. 14


(11)

xi

c. Pendidikan sebagai sistem ……….. 20

4. Perubahan sosial budaya ………. 23

B. Kajian Empiris ……….. 26

1. Penelitian terdahulu ……… 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian ……….. 28

B. Lokasi Penelitian ……….. 29

C. Instrumen Penelitian ……….. 29

D. Data dan Sumber Data ……….. 30

E. Teknik Penegumpulan Data ……….. 30

F. Teknik Analisis Data ……….. 33

G. Keabsahan Data ……….. 34

H. Tahap-tahap Penelitian ……….. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Loloan Timur ……….. 39

1. Profil Desa ……….. 39

2. Sejarah Singkat Desa Loloan Timur ……….. 39

3. Kondisi Geografis Desa ……….. 42

4. Visi Desa Loloan Timur ………. 46

5. Misi Desa Loloan Timur ……… 46

6. Sarana dan Prasarana Desa Loloan Timur …………. 46

B. Hasil Penelitian ………. 49 1. Persepsi Masyarakat terhadap peran pendidikan


(12)

xii

Desa Loloan Timur Kabupaten

Jembrana Bali ………. 50 2. Hambatan dan Pendorong peran pendidikan

dalam perubahan sosial budaya di

Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali …….. 57 3. Solusi dalam mengatasi hambatan terhadap

peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Loloan Timur

Kabupaten Jembrana Bali ……….. 61 C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Persepsi masyarakat terhadap peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya

di Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali …… 66 2. Hambatan dan pendorong peran pendidikan

Dalam perubahan sosial budaya di Desa Loloan Timur

Kabupaten Jembrana Bali ……….. 68 3. Solusi dalam mengatasi hambatan terhadap

peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Loloan Timur


(13)

xiii BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 73 B. Sararan ……… 77 DAFTAR PUSTAKA ……… 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar, terencana, sistematis, dan berlangsung terus menerus dalam suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan segenap potensi manusia baik jasmani maupun rohani dalam tingkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sehingga terwujud perubahan perilaku manusia berkarakter kepribadian bangsa. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia untuk kemajuan suatu bangsa.

Pada masa sekarang ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Sebab, pendidikan berfungsi sebagai meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Namun realitanya, masih banyak masyarakat yang buta pemikirannya betapa pentingnya pendidikan.

Pendidikan merupakan aspek yang sangat strategis di dalam menyiapkan suatu tata kehidupan manusia yang baru. Demikianlah kita melihat bagaimana peranan pendidikan di dalam menata suatu masyarakat baru. Masyarakat baru yang berdasarkan paradigma baru, akan dapat dipersiapkan melalui proses pendidikan. Tidak berlebihan kiranya apabila pendidikan dewasa ini, seluruh dunia dianggap sebagai pondasi dari membangun masyarakat dunia baru.


(15)

2

Pendidikan begitu penting bagi suatu bangsa, karena pendidikan sangat menentukan suatu kualitas atupun identitas suatu bangsa itu sendiri dari sektor sosial maupun budaya. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai proses transfomasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari suatu generasi kegenerasi yang lain. Seperti bayi lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat di mana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan-kebiasaan tertentu, larangan-larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal-hal tersbut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya. Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yaitu nilai-nilai. Dalam konteks kebudayaan pendidikan memainkan peranan dalam agen pengajaran nilai-nilai budaya. Pendidikan yang berlangsung adalah suatu proses pembentukan kualitas manusia sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki (Tirtarahardja dan Sulo, 2005: 33).

Telah kita ketahui bersama bahwasanya pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam proses pembentukan masyarakat pendidikan ikut andil untuk menyum bangkan proses-proses perwujudan pilar-pilar penyangga masyarakat. Dalam hal ini, kita bisa mengingat salah satu ungkapan para tokoh antropologi seperti Goodenough, 1971; Spradley, mendefinisikan arti kebudayaan di mana kebudayaan merupakan suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat


(16)

3

yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku dalam lingkungan alam dan sosial di tempat mereka berada (Sairin , 2002).

Sebagai sistem pengetahuan dan gagasan, kebudayaan yang dimiliki suatu masyarakat merupakan kekuatan yang tidak tampak (invisble power), yang mampu menggiring dan mengarahkan manusia pendukung kebudayaan itu untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan pengetahuan dan gagasan yang menjadi milik masyarakat tersebut, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, kesenian dan sebagainya.

Sebagai suatu sistem, kebudayaan tidak diperoleh manusia dengan begitu saja secara ascribed, tetapi melalui proses belajar yang berlangsung tanpa henti, sejak dari manusia itu dilahirkan sampai dengan ajal menjemputnya. Proses belajar dalam konteks kebudayaan bukan hanya dalam bentuk internalisasi dari sistem “pengetahuan” yang diperoleh manusia melalui pewarisan atau transmisi dalam keluarga, lewat sistem pendidikan formal di sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya, melainkan juga diperoleh melalui proses belajar dari berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosialnya.

Melalui pewarisan kebudayaan dan internalisasi pada setiap individu, pendidikan hadir dalam bentuk sosialisasi kebudayaan, berinteraksi dengan nilai-nilai masyarakat setempat dan memelihara hubungan timbal balik yang menentukan proses-proses perubahan tatanan sosio kultur masyarakat dalam rangka mengembangkan kemajuan peradabannya.


(17)

4

Sebaliknya, dimensi-dimensi sosial yang senantiasa mengalami dinamika perkembangan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan faktor dominan yang telah membentuk eksistensi pendidikan manusia. Penggunaan alat dan sarana kebutuhan hidup yang modern telah memungkinkan pola pikir dan sikap manusia untuk memproduk nilai-nilai baru sesuai dengan intensitas pengaruh teknologi terhadap tatanan kehidupan sosial budaya.

Dalam hal ini, pendidikan menjadi instrumen kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan suatu sistem pembinaan anggota masyarakat yang relevan dengan tuntutan perubahan zaman. Abad globalisasi telah menyajikan nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru serta perubahan-perubahan di seluruh ruang lingkup kehidupan manusia yang waktu kedatangannya tidak bisa diduga-duga. Sehingga dunia pendidikan merasa perlu untuk membekali diri dengan perangkat pembelajaran yang dapat memproduk manusia zaman sesuai dengan atmosfir tuntutan global. Penguasaan teknologi informasi, penyediaan SDM yang profesional, terampil dan berdaya guna bagi masyarakat, kemahiran menerapkan Iptek, perwujudan tatanan sosial masyarakat yang terbuka, demokratis, humanis serta progresif dalam menghadapi kemajuan jaman merupakan beberapa bekal mutlak yang harus dimiliki oleh semua bangsa di dunia ini yang ingin tetap bertahan menghadapi tata masyarakat baru berwujud globalisasi.

Seiring dengan kemajuan zaman, sosial budaya masyarakat di Desa Loloan Timur banyak mengalami perubahan yang mulanya kebanyakan dari


(18)

5

masyarakat Loloan Timur yang mengedepankan tradisi kawin mudah, gaptek akan teknologi, kebiasaan hidup kumuh, banyaknya kalangan remaja dan orang tua yang masih belum tau membaca sehingga berdampak kepada banyaknya pengangguran, kekerasan seksual, tauran antar kampung yang dapat mencerminkan bahwasanya Desa Loloan Timur pada saat itu bisa dibiloang Desa yang tertinggal akan tetapi berbanding terbalik di tahun 2008 dengan hadirnya kebijakan dari pemerintah daerah Loloan Timur tentang Beasiswa bagi orang yang kurang mampuh untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi akhirnya masyarakat Loloan dapat sekolah tanpa biaya bagi yang kurang mampuh. Di tahun 2010 tercatat bahwasanya Desa Loloan Timur merupakan Desa yang hijau dan paling sedikit penganggurannya dan hampir keseluruhan masyarakat Loloan saat ini penduduknya ada dalam bangku pendidikan. Pendidikan memberi dampak besar bagi suatu daerah utamanya Desa Loloan Timur dan Pendidikan juga dapat menentukan suatu wilayah itu maju atau tidak karena pendidikan memiliki peranan yang segnifikan terhadap sumber daya manusia dalam mengembangkan pola pikir dan kehidupannya dengan respon yang positif dari masyarakat Loloan timur terhadap pendidikan yang sudah mulai maju di desa Loloan akhirnya budaya-budaya yang kurang sempurna dapat disempurnakan dan status sosial masyarakat Loloan Timur mulai mebaik dari sebelumnya.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan mewariskan kebudayaan bangsa sendiri, media transfer yang paling efektif adalah dengan pendidikan. Antara pendidikan dan kebudayaan


(19)

6

keduanya sangat erat hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lain.

Untuk itu pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam proses pewarisan sosial budaya yang ada di suatu daerah. Pendidikan sebagai pilar sosial budaya dan dari sosial budaya yang terbentuk itulah nanti akan mengembangkan pendidikan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Lolowan timur Kabupaten Jembrana? 2. Bagaimana faktor penghambat dan pendorong peran Pendidikan dalam

perubahan sosial budaya di Desa LolowanTimur Kabupaten Jembrana Bali?

3. Bagaimana solusi peran pendidikan dalam mengatasi hambatan dalam mendorong perubahan sosial budaya kearah yang lebih baik di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali?


(20)

7 C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap peran Pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong peran pendidikan dalam mendorong perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

3. Untuk mengetahui solusi peran pendidikan dalam mendorong perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain. Demikian pula dengan penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di desa lolowan timur kabupaten jembrana bali. Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka ada dua manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini, yakni:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber refrensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai sejauh mana masyarakat mengetahui tentang peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya.


(21)

8

Selain itu, dapat diketahui bagaimana peran pendidikan dalam menghadapi perubahan sosial budaya di desa lolowan timur kabupaten jembrana bali.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti sebagai Calon Pendidik

Sebagai bahan pertimbangan alternatif dalam memahami peran pendidikan dalam menghadapi perubahan sosial budaya.

b. Bagi mahasiswa

Dapat membantu mengembangkan peran pendidikan sebagai pilar penegak soisal budaya yang ada dimasyarakat, sehingga dapat meningkatkan penguasaannya terhadap .pengetahuan tentang pendidikan di indonsia.

c. Bagi Kampus

Menambah koleksi refrensi di kampus FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH malang, khususnya Jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) serta hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian berikutnya. d. Bagi Desa Loloan Timur Kabupaten Jembraa Bali

Dapat membantu Kabupaten Jembrana Bali utamanya Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali dalam mengatasi permasalahan-permasalan yang ada dalam bidang pendidikan dan juga dapat memberi gambaran, pengetahuan, bagi masyarakat Desa Loloan Timur.


(22)

9 E. Penegasan Istilah

1. Persepsi masyarakat

Istilah persepsi sering disebut juga disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai satu hal atau objek. Persepsi mempunyai banyak pengertian, (Bimo Walgito, 2004: 87-88) „„persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris‟‟. Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu. Anggapan tersebut muncul setelah sesorang menerima informasi ataupun stimulus yang telah dialami sebelumnya untuk dijadikan suatu refrensi dalam bertindak. Meskipun persepsi muncul secara disadari ataupun tidak disadari oleh seseorang.

2. Peran Pendidikan

Peran Pendidikan merupakan proses transmisi budaya, selain itu juga untuk mengembangkan kepribadian, mengingkatkan persatuan atau integrasi sosial masyarakat, serta mengadakan seleksi dan alokasi tenaga


(23)

10

kerja. Semua peran Pendidikan menurut (Sulo, 2005: 33) tersebut memang suatu proses yang sangat penting agar kehidupan bermasyarakat terus bertahan dan berkembanag menjadi jauh lebih baik lagi.

3. Perubahan sosial budaya

perubahan sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesui dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. (Soemantri, 2011: 2).


(1)

5

masyarakat Loloan Timur yang mengedepankan tradisi kawin mudah, gaptek akan teknologi, kebiasaan hidup kumuh, banyaknya kalangan remaja dan orang tua yang masih belum tau membaca sehingga berdampak kepada banyaknya pengangguran, kekerasan seksual, tauran antar kampung yang dapat mencerminkan bahwasanya Desa Loloan Timur pada saat itu bisa dibiloang Desa yang tertinggal akan tetapi berbanding terbalik di tahun 2008 dengan hadirnya kebijakan dari pemerintah daerah Loloan Timur tentang Beasiswa bagi orang yang kurang mampuh untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi akhirnya masyarakat Loloan dapat sekolah tanpa biaya bagi yang kurang mampuh. Di tahun 2010 tercatat bahwasanya Desa Loloan Timur merupakan Desa yang hijau dan paling sedikit penganggurannya dan hampir keseluruhan masyarakat Loloan saat ini penduduknya ada dalam bangku pendidikan. Pendidikan memberi dampak besar bagi suatu daerah utamanya Desa Loloan Timur dan Pendidikan juga dapat menentukan suatu wilayah itu maju atau tidak karena pendidikan memiliki peranan yang segnifikan terhadap sumber daya manusia dalam mengembangkan pola pikir dan kehidupannya dengan respon yang positif dari masyarakat Loloan timur terhadap pendidikan yang sudah mulai maju di desa Loloan akhirnya budaya-budaya yang kurang sempurna dapat disempurnakan dan status sosial masyarakat Loloan Timur mulai mebaik dari sebelumnya.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan mewariskan kebudayaan bangsa sendiri, media transfer yang paling efektif adalah dengan pendidikan. Antara pendidikan dan kebudayaan


(2)

6

keduanya sangat erat hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lain.

Untuk itu pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam proses pewarisan sosial budaya yang ada di suatu daerah. Pendidikan sebagai pilar sosial budaya dan dari sosial budaya yang terbentuk itulah nanti akan mengembangkan pendidikan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Lolowan timur Kabupaten Jembrana? 2. Bagaimana faktor penghambat dan pendorong peran Pendidikan dalam

perubahan sosial budaya di Desa LolowanTimur Kabupaten Jembrana Bali?

3. Bagaimana solusi peran pendidikan dalam mengatasi hambatan dalam mendorong perubahan sosial budaya kearah yang lebih baik di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali?


(3)

7 C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap peran Pendidikan dalam perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendorong peran pendidikan dalam mendorong perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

3. Untuk mengetahui solusi peran pendidikan dalam mendorong perubahan sosial budaya di Desa Lolowan Timur Kabupaten Jembrana Bali.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain. Demikian pula dengan penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya di desa lolowan timur kabupaten jembrana bali. Dengan dilaksanakannya penelitian ini maka ada dua manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini, yakni:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber refrensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai sejauh mana masyarakat mengetahui tentang peran pendidikan dalam perubahan sosial budaya.


(4)

8

Selain itu, dapat diketahui bagaimana peran pendidikan dalam menghadapi perubahan sosial budaya di desa lolowan timur kabupaten jembrana bali.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti sebagai Calon Pendidik

Sebagai bahan pertimbangan alternatif dalam memahami peran pendidikan dalam menghadapi perubahan sosial budaya.

b. Bagi mahasiswa

Dapat membantu mengembangkan peran pendidikan sebagai pilar penegak soisal budaya yang ada dimasyarakat, sehingga dapat meningkatkan penguasaannya terhadap .pengetahuan tentang pendidikan di indonsia.

c. Bagi Kampus

Menambah koleksi refrensi di kampus FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH malang, khususnya Jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) serta hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pemikiran untuk melakukan penelitian berikutnya. d. Bagi Desa Loloan Timur Kabupaten Jembraa Bali

Dapat membantu Kabupaten Jembrana Bali utamanya Desa Loloan Timur Kabupaten Jembrana Bali dalam mengatasi permasalahan-permasalan yang ada dalam bidang pendidikan dan juga dapat memberi gambaran, pengetahuan, bagi masyarakat Desa Loloan Timur.


(5)

9 E. Penegasan Istilah

1. Persepsi masyarakat

Istilah persepsi sering disebut juga disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai satu hal atau objek. Persepsi mempunyai banyak pengertian, (Bimo Walgito, 2004: 87-88) „„persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris‟‟. Menurut Slameto (2010: 102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia, melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu. Anggapan tersebut muncul setelah sesorang menerima informasi ataupun stimulus yang telah dialami sebelumnya untuk dijadikan suatu refrensi dalam bertindak. Meskipun persepsi muncul secara disadari ataupun tidak disadari oleh seseorang.

2. Peran Pendidikan

Peran Pendidikan merupakan proses transmisi budaya, selain itu juga untuk mengembangkan kepribadian, mengingkatkan persatuan atau integrasi sosial masyarakat, serta mengadakan seleksi dan alokasi tenaga


(6)

10

kerja. Semua peran Pendidikan menurut (Sulo, 2005: 33) tersebut memang suatu proses yang sangat penting agar kehidupan bermasyarakat terus bertahan dan berkembanag menjadi jauh lebih baik lagi.

3. Perubahan sosial budaya

perubahan sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesui dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. (Soemantri, 2011: 2).