5. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
2.3 Implementasi Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik
Implementasi penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelayanan publik ialah pelaksanaan prinsip- prinsip Good Governance yaitu partisipasi, aturan hukum, transparansi, daya
tanggap, berorientasi konsensus, berkeadilan, efektifitas dan efisiensi, dan akuntablitas dalam upaya penyelenggaraan pelayanan publik bagi masyarakat.
Dalam penelitian ini, Penerapan prinsip- prinsip Good Governance dalam pelayanan publik dapat kita lihat dengan beberapa indikator berikut :
1. Partisipasi yaitu bermaksud untuk melibatkan pegawai dalam pembuatan kebijakan di Kantor
Camat Medan Baru 2.
Aturan hukum yaitu dalam menjalankan hukum dan perundang-undangan haruslah berkeadilan tanpa memandang status , ditegakkan dan dipatuhi secara secara utuh, terutama tentang aturan
hukum hak asasi manusia dalam mendapat pelayanan publik 3.
Transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakaan instansi pemerintah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam mendapatkan informasi yang akurat
dan memadai terutama dalam bidang pelayanan pubik 4.
Daya Tanggap yaiu setiap instansi danprosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani brbagai phak yang paling membutuhkan
5. Berorientasi Konsensus yaitu pemerintah yang baik harus bertindak sebagai penengah untuk
kepentingan yang berbeda-beda agar mencapai kesepakatan dan kepentingan masing-masing msyarakat
6. Berkeadilan yaitu adanya kesempatan yang sama antar laki –laki dan perempuan untuk
meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya 7.
Efektifitas dan efisiensi yaitu setia kegiatan kelembagaan diarahkan untukmenghasilkkan sesuatu yang benar- benar sssesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-
baiknya dari sumber yang tersedia 8.
Akuntabilitas yaitu adanyan pertanggungjawaban setiap pegawai pemerintah dalam pengambilan keputusan kepada masyarakat umum terutama para masyarakat yang ada di
kecamatan Medan Baru
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alasan Menggunakan Metode Penelitian Kualitatif
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui secara mendalam mengenai penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pelayanan publik di Kantor Camat Medan Baru serta untuk mengetahui upaya-
upaya yang dilakukan oleh Camat Medan Baru untuk menwujudkan Good Governance di kecamatan Medan Baru. Adapun alasan digunakannya metode penelitian kualitatif disebabkan selama ini dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif memiliki kelemahan terutama dalam teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner angket.
Oleh sebab itu, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena memiliki keunggulan dalam proses penelitiannya, yaitu bersifat holistik menyeluruh dan dinamis, adanya
hubungan timbal balik interaksi antara peneliti dengan yang diteliti serta transferability tidak bersifat general di mana dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan pada
tingkat makna. Sehingga dapat memudahkan pembaca dari hasil penelitian ini memahami apa yang menjadi masalah.
Selanjutnya untuk memperlancar proses penelitian maka peneliti sudah senantiasa membangun rapport hubungan yang baik dengan pegawai Kantor Camat Medan Baru sebagai subjek penelitian,
dengan bersedia mendengar kesukaran, persepsi dan apa yang dipikirkan oleh mereka atau aktivitas yang mereka lakukan menurut versi mereka bukan menurut pandangan dan penilaian si peneliti. Untuk
mengumpulkan data yang demikian perlu dialog secara terus-menerus sehingga peneliti dapat memahami makna dari uraian mereka. Dengan wawancara berulang kali diharapkan semakin mendapat
kepercayaan dan tanggapan dari subyek yang diteliti.