Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
ANGGARA BAYU AJI, C44080003. Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh SUGENG HARI WISUDO dan JOHN HALUAN.
Sistem pendataan perikanan tangkap yang efisien akan menciptakan suatu keunggulan, salah satunya dalam pendataan perikanan tangkap. Namun, sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih sangat sederhana serta dilakukan dengan sistem manual. Melihat potensi perikanan tangkap yang dimiliki Kabupaten Sukabumi, dibutuhkan suatu rancangan sistem pendataan yang efektif dan efisien agar meningkatkan kinerja setiap bagian misalnya bagian pelabuhan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini ditujukan untuk merancang sistem database perikanan tangkap berbasis web yang dapat diakses oleh setiap pelabuhan yang berada di Kabupaten Sukabumi serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas kebijakan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Analisis yang digunakan adalah analisis pengembangan sistem yang bertujuan untuk menghasilkan sistem operasi yang efektif berdasarkan kebutuhan informasi para pengguna dengan menggunakan My SQL (Structur Query Language) dan PHP (Hypertext Processor). Hasil analisis telah menunjukkan bahwa sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat diidentifikasikan menjadi 10 bagian, yaitu bagian produksi, pelabuhan, nelayan, kapal, jenis kapal, alat tangkap, jenis tangkapan, KUB (Kelompok Usaha Bersama), usaha perikanan dan menu manage user. Dengan adanya aplikasi berbasis web maka diharapkan proses pengelolaan data menjadi lebih terstruktur dan lebih efisien sehingga mampu menunjang kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.
(2)
ANGGARA BAYU AJI, C44080003. Design Build Fishery Data Collection Systems in Sukabumi, West Java. Under Guidance of SUGENG HARI WISUDO and JOHN HALUAN .
Good data collection system is important factor in gaining an efficiency that will create an advantage, especially on fisheries data collection. However, fisheries data collection system in Sukabumi is still very simple and done with the manual system. Seeing the potential of Sukabumi fisheries, we need a system design of effective and efficient data collection in order to improve the performance of any part of the ports in Sukabumi. This study aimed to design a system of web-based fisheries database that can be accessed by any institution in Sukabumi and can be used as consideration in decision-making on fishery policy in Sukabumi. The analysis used is the development of a system that aims to produce an effective operating system based on the information needs of the user by using My SQL (Structure Query Language) and PHP (Hypertext Processor). The results of the analysis have shown that the fisheries data collection system can be identified on data of Sukabumi into 10 parts, production, ports, fishing, boats, type of boats, fishing gear, kind of catch, KUB (Joint Business Group), fisheries enterprise and managing user menu. The web-based application data management process is expected to be more structured and more efficient so as to support the fishing activities in Sukabumi.
Keywords: design and data collection systems, fisheries enterprise in Sukabumi and fishing port
(3)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Propinsi Jawa Barat merupakansentra produksi pertanian yang masih memiliki potensi-potensi alam yang masih bisa dikembangkan. Salah satunya adalah dalam bidang perikanan. Di propinsi ini pembangunan perikanan mengalami perubahan yang cukup pesat sejak tahun 2000 sejak dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan pada periode 1999-2004 dan merupakan implementasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tersedia.Pembangunan disektor perikanan disetiap wilayah mengalami kemajuan.
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pendapatan perikanan yang besar dan merupakan pusat aktivitas bisnis perikanan. Kabupaten Sukabumi memiliki fungsi sebagai sentra industri. Namun sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih belum optimal dan efisien. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengumpulan informasi berupa pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data, baik yang dilakukan oleh pihak pelabuhan maupun dari pihak dinas perikanan masih belum rapi dan teratur, sehingga proses penyimpanan data yang sulit dilakukan.
Teknologi informasi merupakan suatu cara memanfaatkan sumberdaya konseptual dan sumberdaya fisik untuk mengolah sumberdaya informasi dengan baik agar tercapai suatu keunggulan yang kompetitif. Hal ini memerlukan adanya pengembangan perencanaan informasi strategis yang berorientasi ke masa depan untuk mengidentifikasi rencana penggunaan komputer dan sumberdaya yang diperlukan (Mc Leod, 2007).
Penting untuk menerapkan sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.Dengan adanya teknologi informasi akan menciptakan kegiatan pendataan menjadi lebih teratur karena tersedianya informasi yang lebih akurat, rapi dan efisien.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang ada dalam pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi antara lain:
1) Adanya kesulitan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pencarian data karena masih tersimpan dalam bentuk lembaran dan buku-buku serta datanya yang tidak terpusat;
2) Proses pelaporan yeng membutuhkan waktu lama dan ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya kerena masih dikerjakan manual.
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian mengenai sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antara lain:
(4)
1) Mengidentifikasi struktur data yang berperan dalam manajemen perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi;
2) Merancang sistem informasi berbasiswebagar proses pelaporan dan pengaksesan data lebih mudah dilakukan.
1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Bagi pengelola Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi dalam memecahkan berbagai persoalan mengenai kesulitan proses pengolahan dan penyimpanan data;
2) Bagi peneliti diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang suatu sistem informasi berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna atau pelaku kegiatan perikanan di Kabupaten Sukabumi.
3) Sebagai salah satu bahan yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi perikanan tangkap.
(5)
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar sistem
Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Devinisi yang lebih lengkap diungkapkan oleh Mc Leod (2007) yang menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Davis (1984) sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan,alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi (integrated).
2.1.1 Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proces), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2005)
Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karekteristik tersebut:
(6)
Sumber : Jogiyanto 2005
Gambar 1 Karakteristik sistem 1) Komponen Sistem (components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2) Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3) Lingkungan Luar Sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem.
4) Penghubung (interface)
Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.Interface ini memungkinkan satu subsistem untuk mengalirkan sumberdaya ke subsistem lainnya. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya melalui suatu penghubung. Penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lain dan membentuk satu kesatuan.
5) Masukan (Input)
Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Input dapat berupa maintenace input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk menghasilkan output.
Input Process Output
Sub
Sistem Sistem Sub
Sub Sistem Sub
Sistem Lingkungan Luar
Interface
(7)
6) Keluaran (output)
Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat menjadi
input untuk subsistem yang lain. 7) Pengolah Sistem (process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8) Sasaran Sistem (objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.
2.1.2 Ciri pokok sistem
Menurut Amirin (2003), ada sembilan ciri pokok sistem, yaitu:
1) Setiap sistem memiliki tujuan sehingga perilaku atau kegiatannya mengarah pada tujuan tersebut;
2) Setiap sistem mempunyai batas (boundaries) yang memisahkan dari lingkungan;
3) Sistem bersifat terbuka atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya dan sebaliknya, dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri dari pengaruh apapun;
4) Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Setiap sistem terdiri dari subsistem yang terbagi lagi ke dalam subsistem yang lebih kecil, begitu seterusnya;
5) Walaupun sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsur atau komponen tersebut,melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu;
6) Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam (intern)
sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya;
7) Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) . karena itu sistem sering disebut sebagai “processor” atau ”transformator;
8) Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik;
9) Karena adanya mekanisme kontrol itu maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik (dengan sendirinya).
2.1.3 Klasifikasi sistem
Menurut Jogiyanto (2005) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
(8)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesindisebut dengan human machine system, atau ada yang menyebut man-machine system.Sistem informasi merupakan contoh dari man-machine system, karena menyangkut komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka merupakan sistem yang terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. 2.1.4 Kriteria sistem
Menurut Amirin (2003), suatu sistem yang baik harus mempunyai kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktunya dan relefan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi dalam organisasi.
2) Ekonomis
Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan-pengawasan dan lain-lain harus menyumbangkan nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya.
(9)
3) Keandalan
Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.
4) Kapasitas
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti operasi normal.
5) Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat mudah dimengerti dan prosedurnya dapat dengan mudah diikuti.
6) Fleksibel
Sistem harus cukup fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan. 2.2 Konsep database
Secara umum, definisi database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa objek.Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan satu dengan yang lain (Musyawarah, 2005).
Basis data atau database terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul, sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya, sehingga basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa redudansi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan (Dwi, 2003).
Objek dalam database dapat diartikan sebagai representasi dari apa saja yang mempunyai bentuk nyata atau bisa juga segala sesuatu dalam bentuk abstrak. Dalam konsep database, objek sering disebut dengan entity(Musyawarah, 2005).
Entity sangat berguna di dalam pemrograman, karena mampu menjelaskan pengembangan dan pembuatan program dengan jelas. Dalam rekayasa perangkat lunak, user akan berinteraksi dengan entity melalui sifat-sifat atau karakteristik yang dimilikinya. Sifat atau karakteristik yang ada didalam setiap entity
dinamakan dengan atribut (Musyawarah, 2005).
Dalam implementasi pemrograman, objek atau entity dalam database tersebut biasa dituangkan dalam bentuk tabel, sedangkan atribut yang ada didalamnya dituliskan dalam bentuk field.Selain field, didalam tabel juga berisi satu atau beberapa record.Jika atribut merupakan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh sebuah entity, record dapat didefinisikan sebagai data yang dimiliki oleh entity tersebut.Hubungan antara tabel, field dan record tersebut digambarkan dalam sebuah struktur database,seperti terlihat pada gambar (Musyawarah, 2005).
(10)
Table A
Field A1 Field A2 Field A3 …
Record1 Record1 Record1 …
Record2 Record2 Record2 …
Record3 Record3 Record3 …
Sumber: Musyawarah 2005
Gambar 2 Struktur database
Menurut Musyawarah (2005), dari struktur database tersebut dapat disimpulkan, bahwa dalam satu database dapat terdiri dari satu atau beberapa tabel, sedangkan dalam sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field.Di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam suatu tempat dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol sistem manajemen basis data (Waljiyanto, 2003).
2.3Model entityrelationship
Pada model ini, semesta data atau data sebenarnya diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadi diagram data, yang umumnya disebut sebagai diagram entity relationship
atau diagram E-R.Sesuai dengan namanya, ada dua komponen utama pembentuk E-R ini, yaitu entitas dan relasi. Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut atau properti(Haryanto,2008).
Obyektif atau tujuan utama dari pembuatan diagram E-R adalah untuk menunjukkan objek-objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang terjadi diantara objek-objek tersebut. Penggambaran atribut-atribut dalam sebuah diagram E-R seringkali malah mengganggu tujuan yang ingin dicapai. Solusinya adalah dengan menggambarkan diagram E-R dengan menggunakan kamus data. Kamus data berisi daftar atribut yang diapit kurung kurawal {}. Atribut yang berfungsi sebagai
key juga dibedakan dengan bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut. Selain entitas dan atribut yang telah dijelaskan diatas, ada istilah-istilah dalam model E-R ini yaitu relasi dan kardinalitas. Relasi menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah entitas. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah
Database
Table A Field A1 Field A2 Field A3
Table C Field C1 Field C2 Field C3
Table D Field D1 Field D2 Field D3 Table B
Field B1 Field B2 Field B3
(11)
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain. Kardinalitas relasi diantara dua entitas dapat berupa (Haryanto,2008):
1) Satu ke satu (One to One)
Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.
2) Satu ke Banyak (One to Many)
Relasi ini berarti pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas A.
3) Banyak ke Satu (Many to One)
Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
4) Banyak ke Banyak (Many to Many)
Relasi ini berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.4PHP (Hypertext Processor)
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side
HTML embedded scripting).Dengan PHP ini, kita dapat membuat berbagai macam aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi yang kompleks yang membutuhkan koneksi ke database (Musyawarah,2005).
PHP pada awalnya bernama PHP/FI, yakni singkatan dari Personal Home Page/Form Interface.Diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdoff pada tahun 1994.Semula PHP diciptakan untuk menyimpan data dari orang-orang yang telah berkunjung ke sebuah website, serta untuk mengetahui berapa jumlah orang yang telah berkunjung ke website tersebut.Namun, karena software ini disebarluaskan sebagai softwareopen source sehingga dalam pertumbuhannya banyak sekali mendapatkan kontribusi atau masukan dari para pengguna.
Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakanoleh pengguna CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta menerima cookies.
Selain itu, kemampuan PHP yang paling menonjol adalah dukungan ke banyak database. Ada pun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP, antara lain dBase, DBM, FilePro, mSQL, MySQL, ODBC, Oracle, Postgres, Sybase dan Velocis.
Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi, terlebih dahulu harus menyiapkan webserver.Jika menggunakan Linux bisa menggunakan
(12)
apachesebagai webservernya.Sedangkan jika menggunakan windows bisa menggunakan Personal Web Server (PWS) (Musyawarah, 2005).
(13)
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Tinjauan lapang dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2012, sedangkan penyusunan skripsi dilaksanakan pada bulan September2012.
3.2 Alat penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Satu unit notebook dengan spesifikasi sebagai berikut:
(1) Prosessor : AMD Dual-Core Processor C60
(2) Harddisk : 320 GB
(3) RAM Memory : 2 GB
(4) Monitor : LCD 11,6”
(5) Mouse : serial
(6) System Operasi : Windows 7 Starter 2) Piranti lunak (software)
(1) MySQLsebagai software untuk merancang sistem informasi dan merancang database;
(2) Notepad++ sebagai softwaredalam pembuatan sistem database; (3) WampServer sebagai software penunjang dalam menampilkan sistem.
3.3 Metode pengumpulan data
Metode penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara secara langsung denganpihak Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi bagian statistik perikanan. Data sekunder didapatkan dari literatur dari arsip-arsip yang terdapat di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi.
3.4 Analisis data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode pendekatan sistem, yaitu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai dengan dua hal : (1) mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah, dan (2) membuat suatu model untuk membantu keputusan secara rasional. Selanjutnya untuk dapat bekerja secara sempurna suatu pendekatan sistem harus mempunyai delapan unsur yang meliputi : (1) metodologi perencanaan dan pengelolaan; (2) suatu tim yang multi diplisioner; (3) pengorganisasian; (4) disiplin untuk bidang yang non-kuantitatif;
(14)
(5) teknik model matematik; (6) simulasi; (7) teknik optimasi; dan (8) aplikasi komputer.
3.4.1 Pendekatan sistem
Dalam implementasinya, pendekatan sistem mnggunakan model suatu abstraksi keadaan nyata untuk pengkajian suatu masalah dengan beberapa tahap proses. Tahap-tahap itu meliputi perencanaan sistem, analisis sistem (analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem), desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian secara keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja.
3.4.1.1 Perencanaan sistem
Perencanaan sistem merupakan awal dari pengkajian suatu sistem. Pada tahap ini ditentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Lingkup proyek atau batasan sistem adalah seluruh subsistem yang melakukan aktifitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sedangkan lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar sistem pendataan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahap ini juga direncanakan secara rinci modul-modul masukan (input), pengolahan (process), penyimpanan (database) dan informasi keluaran (output) sesuai dengan ruang lingkup tersebut.
3.4.1.2 Analisis kebutuhan
Pada tahap ini dicari secara selektif kebutuhan masing-masing pelaku dalam sistem informasi pendataan perikanan tangkap di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelaku yang terlibat dalam sistem tersebut adalah karyawan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
3.4.1.3 Formulasi permasalahan
Permasalahan yang ada di sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi diketahui dari observasi lapang serta wawancara dengan pelaku yang ada di dalam ruang lingkup sistem. Pelaku dalam sistem misalnya pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi
3.4.1.4 Identifikasi sistem
Identifikasi sistem merupakan gambaran sistem yang diuji. Identifikasi sistem ini dilakukan dengan pembuatan diagram lingkar sebab akibat (causal loop) dan diagram input-output.Diagram sebab akibat merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar komponen di dalam sistem. Diagram input-output merupakan diagram yang menggambarkan masukan dan keluaran serta kontrol dari sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.
3.4.1.5 Desain sistem
Proses ini menjelaskan lingkup informasi yang akan dirancang. Desain sistem merancang suatu proses dihasilkan informasi, yaitu terdiri atas proses input
data, pengolahan data dan proses penyajian data (output data). Informasi akan dihasilkan dengan memanfaatkan data yang tersimpan pada basis data yang ada.
(15)
Output atau informasi yang dihasilkan pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan.
Gambar 3 Diagram alir proses pembuatan sistem pendataan perikanan tangkap diKabupaten Sukabumi, Jawa Barat
3.4.1.6 Implementasi sistem
Tahapan implementasi sistem mencakup coding (pengkodean program),
testing (pengujian program, dan instalasi (pemasangan program). Program aplikasi Mulai
Pembuatan Program dengan Pengkodean
Pengujiandengan Data dan Stimulasi
Selesai Analisa Kebutuhan
Formulasi Masalah
Tinjauan Lapang dan Pengambilan Data
Desain Sistem Identifikasi Sistem
Implementasi sistem: Sistem Database Perikanan
Tangkap di Kabupaten Sukabumi Tidak
Ya
Puas ?
(16)
dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Processor) dan penyimpanan data menggunakan format MY SQL (Structur Query Language). 3.4.1.7 Pemeliharaan sistem
Tahap ini mencakup kedisiplinan dari operator sistem atau orang yang secara langsung menggunakan sistem ini. Kedisiplinan ini berupa menjaga dan merawat teknologi dan fasilitas yang menunjang sistem ini dari gangguan yang tidak terduga.
3.5 Perancangan database
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah dan memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan database, yaitu:
Gambar 4 Struktur database secara umum 1) Pembuatan tabel
Tabel berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika terhadap pandangan data. Tabel terdiri atas baris yang disebut record dan kolom yang disebut field.
2) Pembuatan field
Field merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel.
3) Pengisian record
Database Tabel 1
Tabel 2
Tabel n
Field/kolom 2.3 Field/kolom 2.2
Field/kolom 2.n Field/kolom 2.1 Field/kolom 1.1 Field/kolom 1.2 Field/kolom 1.3 Field/kolom 1.n
Field/kolom 3.n Field/kolom 3.3 Field/kolom 3.2 Field/kolom 3.1
(17)
Record merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel. Pengisian pada record
dapat dilakukan langsung pada tabel-tabel dalam database atau terhubung melalui perangkat lunak yang akan dibangun.
4) Pembuatan relasi tabel
Relasi tabel adalah hubungan-hubungan antara tabel-tabel yang berada pada database. Relasi dapat terbentuk apabila pada setiap tabel yang akan dihubungkan terdapat satu field yang sama.
(18)
4 KEADAAN UMUM
4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis
Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km dari Kota Jakarta. Kabupaten ini terletak pada6 57’- 7 25’ Lintang Selatan dan 106 49’ – 107 00’ bujur Timur. Secara geografis batas wilayah Kabupaten Sukabumi antara lain (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009):
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor; 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia;
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Indonesia;
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Kabupaten Sukabumi secara administratif berbatasan juga secara langsung dengan wilayah kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave). Kota Sukabumi dikelilingi oleh beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Sukabumi sebelah utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung di sebelah barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah timur (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009).
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di bagian selatan dan bergunung di bagian utara dan tengah dengan ketinggian berkisar antara 0 – 2.960 m. Kondisi permukaan tanah di Kabupaten Sukabumi bervariasi. Berdasarkan kelas kemiringan, kondisi permukaan tanah di Kabupaten Sukabumi digolongkan menjadi 5 kelas, yaitu (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009):
1) Kelas I dengan kemiringan 0 – 8 luasnya sekitar 209.088 ha; 2) Kelas II dengan kemiringan 8 – 15 luasnya sekitar 40.998 ha; 3) Kelas III dengan kemiringan 15 – 25 luasnya sekitar 40.998 ha; 4) Kelas IV dengan kemiringan 25 – 45 luasnya sekitar 59.447 ha; 5) Kelas V dengan kemiringan >45 luasnya sekitar 59.447 ha.
Kabupaten Sukabumi juga memiliki potensi geologis. Diantaranya adalah sumber panas bumi di daerah gunung Salak dan Cisolok, bahan tambang dan bahan galian seperti emas, perak, batu bara, pasir kwarsa, marmer, pasir besi, bentonit, teras, batu gamping, tanah liat dan lain–lain (BPS Kabupaten Sukabumi, 2009).
Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan. Kegiatan perikanan tangkap banyak dilakukan di 7 kecamatan yang menghadap Samudera Hindia yaitu Cikemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Palabuhanratu, Simpenan dan Cisolok. Semua kegiatan perikanan tersebut terpusat di Kecamatan Palabuhanratu, karena adanya PPN Palabuhanratu.
4.1.2 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2005 hingga tahun 2010 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata jumlah penduduk 2.265.994, terdiri atas
(19)
1.156.734 laki-laki dan 1.109260 perempuan. Pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 1,15%. Kepadatan penduduk rata-rata Kabupaten Sukabumi dari tahun 2005 hingga 2009 adalah 545 orang per km². Tabel 1 merupakan data jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi.
Tabel 1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi tahun 2005-2009
Tahun
Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan (%)
Kepadatan Penduduk per km² Laki-Laki Perempuan Jumlah
2005 1,136,359 1,088,634 2,224,993 (-) 535
2006 1,151,103 1,089,798 2,240,901 0.71 539
2007 1,151,413 1,106,840 2,258,253 0.77 543
2008 1,158,964 1,118,056 2,277,020 0.83 547
2009 1,185,833 1,142,971 2,328,804 2.27 559
Rata-rata 1,156,734 1,109,260 2,265,994 1.15 545 Sumber: Kabupaten Sukabumi dalam Angka 2010
4.1.3 Sarana dan prasarana 1) Perhubungan
Perhubungan di Kabupaten Suakabumi terbagi menjadi dua, yaitu perhubungan darat dan air/laut. Perhubungan darat mendominasi dengan persentase sebesar 98,15% sedangkan perhubungan air/laut sebesar 1,85% (BPS Kabupaten Sukabumi 2009). Kabupaten Sukabumi memiliki panjang jalan negara sepanjang 115.090 km dan jalan propinsi 300.100 km. Namun, besarnya persentase fasilitas perhubungan darat ini tidak didukung dengan fasilitas sarana perhubungan darat yang memadai, akses jalan menuju beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi terkendala oleh kondisi jalan yang rusak. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukabumi mencatat pada tahun 2008, panjang jalan yang rusak mencapai 687.967 km, sedangkan jalan yang berada dalam kondisi sedang sepanjang 114.222 km.
2) Komunikasi
Telekomunikasi sangat penting dalam mendukung kegiatan perekonomian di Kabupaten Sukabumi. Sebagai wilayah yang memiliki potensi di bidang usaha perikanan dan wisata, telekomunikasi sangat penting dalam era globalisasi ini. Penyediaan sarana telekomunikasi di wilayah Palabuhanratu telah cukup baik dengan telah terdistribusinya sistem jaringan kabel telekomunikasi maupun seluler 3) Listrik dan air
Sarana listrik yang tersedia di wilayah Kabupaten Sukabumi dikelola oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dibawah Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Palabuhanratu. Pengguna sarana listrik dari PLN di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2008 sebanyak 407.231 rumah. Selain mengandalkan pasokan listrik dari PLN Jawa Barat, tingginya curah hujan di Kabupaten Sukabumi membuat penduduk di Kabupaten Sukabumi menggunakan air tanah sebagai sumber utama dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, tingginya debit air juga dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
(20)
Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi, kebutuhan akan air bersih tidak cukup hanya dari air tanah saja. Menurut BPS Kabupaten Sukabumi (2009) terjadi peningkatan distribusi air bersih per bulan dari PDAM Kabupaten Sukabumi selama periode 2006-2008. Terapat peninghkatan sebesar 302.411 m³ pada tahun 2008. Pengguna terbesar air PPDAM adalah rumah tempat tinggal sebanyak 182.752 rumah.
4.2 Kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi 4.2.1 Nelayan
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi yang bekerja sebagai nelayan pada tahun 2009 sebanyak 12.311 orang, terbagi atas 10.568 orang sebagai nelayan buruh dan 1.743 orang sebagai nelayan pemilik. Apabila dilihat sejak tahun 2006 hingga 2009, jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Sukabumi berfluktuasi, namun tidak terlalu jauh berubah. Perkembangan jumlah nelayan secara rinci tahun 2006-2009 disajikan pada tabel 2.
Tabel 2 Jumlah nelayan perikanan tangkap tahun 2006 - 2009 di Kabupaten Sukabumi
Tahun Nelayan (orang) Jumlah (orang)
Nelayan Buruh Nelayan Pemilik
2006 10,951 1,350 12,301 2007 10,745 1,603 12,348 2008 10,761 1,639 12,400 2009 10,568 1,743 12,311 Sumber: Statistik Bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi 2009
4.2.2 Alat tangkap
Berdasarkan data statistik Kabupaten Sukabumi tahun 2009, alat tangkap yang beroperasi di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi sebanyak 1.951 unit. Alat tangkap yang paling banyak digunakan adalah alat tangkap jaring insang hanyut sebanyak 905 unit dan diikuti dengan alat tangkap rawai tuna sebanyak 350 unit. Perincian alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 3.
(21)
Tabel 3 Alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 No Kelompok Alat Tangkap Jenis Alat Tangkap Jumlah (unit)
1 Pukat Kantong Payang 150
Dogol 24
2 Jaring Insang Jaring Insang Hanyut 905
Jaring Insang Lingkar 9 Jaring Insang Tetap 106
3 Jaring Angkat Bagan Perahu/Rakit 154
Bagan Tancap 54
4 Pancing Pancing Tuna 350
Pancing Tonda 100
Pancing Ulur 84
5 Lainnya
Garpu, Tombak, Lain -
lain 15
Jumlah
1,951 Sumber : DKP Kab. Sukabumi 2009
4.2.3 Armada penangkapan ikan
Armada penangkapan ikan di wilayah perairan Kabupaten Sukabumi dapat dibedakan menjadi tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal motor. Sejalan dengan modernisasi armada penangkapan, sejak tahun 2006 perahu tanpa motor mengalami penurunan jumlah armada, sedangkan perahu motor tempel maupun kapal motor mengalami peningkatan. Armada penangkapan ikan tahun 2006 hingga 2009 memperlihatkan tren yang positif, meskipun terjadi penurunan jumlah armada dari tahun 2008 sebesar 1.638 unit menjadi 1.575 unit pada tahun 2009. Perkembangan armada penangkapan ikan tahun 2006 hingga 2009 secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Jumlah armada penangkapan ikan Kabupaten Sukabumi tahun 2006 – 2009
Tahun Armada Jumlah (unit)
Perahu Tanpa Motor Motor Tempel Kapal Motor
2006 332 785 233 1,350
2007 278 960 365 1,603
2008 290 975 374 1,639
2009 224 975 376 1,575
Sumber: Statistik bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi 2009 4.2.4 Volume dan nilai produksi
Volume produksi perikanan tangkap yang dihasilkan perikanan Kabupaten Sukabumi pada tahun 2009 sebesar 7878,20 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 56.155.022.000 jika melihat perkembangan volume produksi 2006 – 2009 terjadi penurunan volume hasil tangkapan, namun nilai produksi mengalami kenaikan.
(22)
Perkembangan volume dan nilai produksi rinci sejak tahun 2006 hingga 2009 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Perkembangan volume dan nilai produksi ikan Kabupaten Sukabumi tahun 2006 – 2009 :
Tahun Volume penangkapan ikan (Ton) Nilai penangkapan (Rp 1.000) 2006 10,035.90 52,494,782.00 2007 8,655.82 46,442,802.00 2008 7,379.20 47,460,706.00 2009 7,878.20 56,155,022.00 Sumber : Statistik Bidang Perikanan Tangkap Kab. Sukabumi 2009
4.2.5 Prasarana dan kelembagaan perikanan tangkap
Sebagai daerah yang memiliki wilayah pesisir yang luas sekitar 117 km, kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi tersebar di 9 kecamatan pesisir, Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung dan Tegalbuled. Kegiatan perikanan tangkap terbesar terletak di Kecapatan Palabuhanratu dan Cisolok, dikarenakan di kedua kecamatan tersebut terdapat fasilitas perikanan yang cukup besar, yaitu PPN Palabuhanratu di kecamatan Palabuhanratu dan PPI Cisolok di Kecamatan Cisolok. Kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok memang merupakan dua kecamatan di wilayah pesisir Teluk Palabuhanratu yang menjadi pusat aktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Sementara fasilitas perikanan yang terapat diempat kecamatan lainnya, hanya berstatus Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yaitu TPI Simpenan- Kecamatan Simpenan, TPI Ciwaru- Kecamatan Ciemas, TPI Ujunggenteng- Kecamatan Ciracap, TPI Cikakak,TPI Ciracap, TPI Cibitung, TPI Tegalbuled dan TPI Surade – Kecamatan Surade (Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi 2006).
Kedelapan TPI yang ada di Kabupaten Sukabumi yaitu, Cisolok, Cikakak, Simpenan, Ciemas, Ciracap,Surade, Cibitung dan Tegalbuled, dalam menjalankan aktivitasnya hanya memiliki dermaga, breakwater serta gedungpelelangan ikan. Fasilitas itupun tercatat dalam keadaan rusak. Mahyuddin (2007) mengungkapkan bahwa semua urusan pembangunan dan operasional PPI ditangani langsung oleh kepala cabang Dinas Kabupaten Sukabumi, sehingga operasional PPI tersebut belum optimal. Pengumpulan data statistik dilakukan tidak sempurna dan tidak ada petugas khusus untuk pengumpulan data statistik. Data statistik dikumpulkan langsung oleh kepala cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi. Untuk menunjang kegiatan pelelangan ikan, pada PPN Palabuhanratu operasional pelelangan dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Mandiri Sinar Laut, sisanya dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan.
4.2.6 Sistem pendataan perikanan tangkap
Sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih sangat sederhana dan dilakukan dengan sistem manual serta hanya menggunakan sistem komputasi sederhana.Pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi
(23)
dilakukan setiap satu bulan sekali dan pihak yang melaksanakan pendataan adalah Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi khususnya bagian statistik.
Sistem pendataan berupa form-form input data berupa form produksi, kapal, alat tangkap, nelayan dan KUB yang diberikan kepada tiap-tiap pelabuhan perikanan dan TPI di Kabupaten Sukabumi. Form tersebut kemudian akan diberikan kepada pihak Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi setiap satu bulan sekali yang kemudian dari pihak dinas akan memasukkan data kedalam komputer dan akan diolah lebih lanjut.
(24)
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Perencanaan sistem pendataan
Sebagai awal dari pengkajian Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi diperlukan perencanaan sistem informasi yang baik. Perencanaan sistem yang dilakukan adalah dengan menentukan tujuan, batasan dan lingkungan yang ada dalam sistem data perikanan di Kabupaten Sukabumi.
Tujuan sistem yaitu membantu pihak Dinas Perikanan Sukabumi dalam mengelola data-data hasil kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, sehingga pihak Dinas Perikanan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna data perikanan tersebut. Batasan dalam sistem ini mencakup kegiatan-kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi seperti sarana perikanan tangkap, hasil tangkapan, dan lembaga perikanan di Kabupaten Sukabumi.Lingkungan sistem adalah elemen-elemen di luar kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh para pengguna di Kabupaten Sukabumi, maka dilakukan langkah pendekatan sistem selanjutnya, yaitu analisi sistem. Analisis sistem di Kabupaten Sukabumi terbagi dalam dua tahap, yaitu analisis kebutuhan dan identifikasi sistem dengan diagram sebab akibat dan diagram input-output.
5.2 Analisis sistem 5.2.1 Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan diperlukan untuk mengetahui dan menentukan jenis informasi yang disajikan dari data yang di-input dan merupakan tahap awal pembangunan sistem informasi yang berorientasi objek. Hasil analisis ini diperoleh dari pelaku sistem berdasarkan kebutuhan. Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi sebanyak 7 pelaku sistem
(25)
Tabel 6 Pelaku sistem informasi perikanan tangkap
No. Pelaku Sistem Kebutuhan Pelaku Sistem
1 Nelayan ■ Informasi unit penangkapan ikan
■ Informasi Rumah Tangga Nelayan (RTP) ■ Informasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) 2 Pihak Pemasar ■ Informasi produk dan nilai produksi ikan 3 Industri Pengolah ■ Informasi jenis hasil tangkapan
4 Pengusaha Perikanan ■ Informasi jenis hasil tangkapan ■ Informasi unit penangkapan ikan 5 Konsumen ■ Informasi jenis hasil tangkapan 6 Dinas Perikanan dan
Kelautan
■ Kemudahan dalam mengumpulkan data secara lengkap, cepat dan akurat
■ Kemudahan dalam mengambil kebijakan perikanan tangkap
7 Pengguna data dan
informasi lainnya ■
Kemudahan dalam mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan
5.2.2 Formulasi masalah
Berdasarkan dari hasil wawancara dan tinjauan langsung di Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, permasalahan dari pelaku sistem dan sistem adalah sebagai berikut:
1) Para pengguna informasi masih sulit dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lengkap, cepat, dan akurat;
2) Proses pengumpulan data oleh pihak Dinas Perikanan sulit dilakukan karena data masih tersimpan dalam bentuk lembaran-lembaran dan buku yang tersusun secara acak;
3) Proses pengolahan data belum memenfaatkan teknologi komputer secara optimal.
5.3 Identifikasi sistem 5.3.1 Diagram lingkar sebab akibat
Diagram lingkar sebab akibat (causal loop) berfungsi untuk memperlihatkan hubungan dari unsur-unsur struktur sistem. Hubungan antara elemen dalam kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat diketahui dari identifikasi sistem dengan menggunakan diagram lingkar sebab akibat (causal loop).
Berasarkan gambar, interaksi dan hubungan antar pelaku dalam komponen-komponen sistem, adalah:
1) Nelayan melakukan kegiatan penangkapan ikan. Maka nelayan akan menghasilkan data unit penangkapan dan transaksi yang mencakup data nelayan, profil unit penangkapan ikan, data hasil tangkapan, dan data nilai produksi.;
(26)
3) Dinas Perikanan akan menerima informasi dari tiap-tiap pelabuhan untuk mengembangkan kebijakan kelautan dan perikanan;
4) Pengusaha perikanan akan mengidentifikasi jenis usaha apa yang cocok dengan kondisi perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi.
Gambar 5 Diagram lingkar sebab-akibat sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi
Semua input data yang masuk dalam data perikanan akan dikelola dalam manajemen Dinas Perikanan. Setelah diatur, maka manajemen data tersebut menjadi bahan masukan untuk menetapkan kebijakan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Data yang dihasilkan sangat bergantung pada baik buruknya sistem manajemen tiap pelabuhan, semakin baik manajemen yang ada maka akan semakin cepat dan akurat data yang dihasilkan.
5.3.2 Diagram input-output
Dasar sebuah sistem yang ada adalah merubah input yang masuk menjadi output yang sesuai dengan harapan atau tujuan. Diagram input-output menjelaskan pengaruh dari input yang masuk dan akibatnya terhadap output yang akan dihasilkan Manajemen Perikanan daerah Sukabumi Pengembangan Daerah Kebijakan Daerah Sistem Database Perikanan Tangkap Data Perikanan Cepat,Tepat dan Akurat
Nelayan Kegiatan Penangkapan Ikan Data Unit Penangkapan dan Transaksi Data Pengolahan dan Pemasaran Industri Pengolah Bakul Pengusaha Perikanan Data Usaha Perikanan Pengembangan Pelabuhan + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
(27)
Gambar 6 Diagram input-output sistem pendataan perikanan tangkap
Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa sistem pendataan perikanan dimaksudkan untuk menyediakan fasilitas pengolahan data dan informasi yang lengkap, cepat, tepat dan akurat. Pada diagram input-output terdiri dari input tak terkendali, input terkendali, output tak terkehendaki, output yang tidak dikehendaki, lingkungan dan manajemen pengendalian.
Input terkendali terdiri dari fasilitas pengolahan data dan informasi yang mesuk dapat dikontrol. Fasilitas pengolahan data dapat disediakan oleh pihak Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi. Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dapat dilakukan pelatihan untuk penggunaan dan pengolahan sistem.
Input tak terkendali terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol atau dikendalikan proses masuk ke sistem. Antara lain virus komputer dan musim ikan. Virus komputer merupakan input tak terkendali karena masuknya virus kedalam suatu sistem komputer tidak dikendalikan dan dapat merusak file eksekusi sistem informasi, namun dapat dicegah dengan menghapus serta mengisolasi virus tersebut dengan menggunakan antivirus. Musim ikan dapat mempengaruhi masuknya data namun musim ikan selalu berubah-ubah.
Output yang dikehendaki adalah tujuan dari perencanaan sistem informasi perikanan. Diantaranya adalah kemudahan dalam proses pencarian data, kecepatan dalam memperoleh data, dan keakuratan data. Output yang tidak dikehendaki merupakan kegagalan dalam proses sistem, seperti bug sistem atau sistem error dan kondisi komputer yang tidak sesuai dengan besarnya kapasitas data yang diproses. Hal ini tidak bisa dihindari karena ketidakstabilan sistem proses.
5.4 Perancangan sistem
Tujuan dalam perancangan sistem penataan adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang digunakan. Perancangan
Input tak Terkendali: •Virus Komputer •Musim Penangkapan
Input Terkendali
•Fasilitas pengolahan data •Kualitas SDM
Lingkungan : UU Tentang Informasi UU Tentang Perikanan
Output yang Dikehendaki •Kemudahan mencari data •Kecepatan memperoleh data •Keakuratan data
Output yang Tidak Dikehendaki:
•Kagagalan akibat bug sistem •Sistem komputer tidak
kompatibel Sistem Informasi Perikanan
(28)
sistem pendataan terdiri dari 3 tahap yaitu, perencanaan sistem dengan diagram blok, diagram arus data (data flow diagram), dan diagram entity relationship.
5.4.1 Diagram blok
Gambar 7 Diagram blok
Peran masing-masing elemen dalam diagram blok sistem pendataan perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi sebagai berikut:
1) Administrator
Adminiatrator berperan untuk mengatur seluruh proses pengelolaan data yang terpusat. Administrator dapat melakukan perintah new add,delete,save,
dan edit yang berhubungan dengan data perikana Kabupaten Sukabumi. Kemudian sistem akan menyimpan data tersebut ke dalam database yang dapat digunakan oleh user.
2) User
User merupakan pengguna sistem yang mengakses Sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi untuk mencari data perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi. User hanya bisa memasukkan data pada informasi tertentu yaitu data produksi.
3) Data
Data merupakan sumber informasi yang digunakan alam sistem ini. Setelah data selesai diproses akan dimasukkan ke dalam database. Kemudian data dapat digunakan user.
4) Sistem Database Kabupaten Sukabumi
Sistem database diesain untuk menerima data-data yang akan masuk ke dalam database dari administrator setelah diolah terlebih dahulu. Pengolahan yang dilakukan yaitu input data yangs sesuai dengan kriteria data yang diinginkan user, seperti input data nelayan akan disimpan dalam
database nelayan. Selain itu sistem database ini dapat menemukan data sesuai dengan permintaan user.
Sistem Database Perikanan Tangkap Kabupaten Sukabumi Input data
Ambil data
Kelola data dan informasi
Administrator Database
INFORMASI
Ambil informasi Cari informasi
(29)
5) Database
Database yaitu gudang ata yang merupakan tempat akhir data disimpan. Dalam database dilakukan pembagian kelas-kelas data sesuai dengan kriterianya sehingga data-data yang masuk tidak tercampur.
6) Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah oleh sistem sesuai dengan permintaan user.
5.4.2 Diagram alir (data flow diagram)
Diagram alir merupakan gambaran alir langkah-langkah secara bertahap dalam proses sistem pendataan di Kabupaten Sukabumi. Untuk melihat proses yang terjadi dalam sistem diperlukan diagram alir seperti berikut:
1) Diagram alir menu utama
Diagram alir pada gambar menjelaskan bahwa pemakai sistem (admin atau
user) pertama kali harus melakukan login terlebih dahulu dengan memasukkan
username dan password.Program akan melakukan proses autentikasi, proses dimana program memverifikasi data pemakai dalam database yang ada, bila proses tersebut gagal maka program tidak akan memberikan akses terhadap pemakai sistem untuk mengakses halaman berikutnya. Tetapi bila berhasil maka pemakai dapat menuju halaman utama.
(30)
Gambar 8 Diagram alir menu utama
Halaman utama terdiri dari delapan menu, yaitu menu tentang produksi, menu nelayan, menu jenis kapal, menu jenis tangkapan, menu pelabuhan, menu kapal, menu alat tangkap, menu KUB (kelompok Usaha Bersama) dan menu usaha perikanan.
2) Diagram alir menu produksi
Diagram alir produksi dijelaskan pada gambar. Pada menu produksi berisi informasi hasil tangkapan.
Produksi Usaha
Perikanan start
stop login
Username dan password
benar
Kapal Alat
Tangkap Nelayan
Menu Utama
Tidak
Jenis Tangkapan
Jenis Kapal
Pelabuhan KUB
٠Username
(31)
Gambar9 Diagram alir menu produksi
Menu produksi memiliki informasi hasil tangkapan. Pada menu ini, user
dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data hasil produksi, seperti data berat dan nilai hasil tangkapan.
3) Diagram alir menu pelabuhan
Diagram alir menu pelabuhandijelaskan pada gambar. Pada menupelabuhan berisi informasi pelabuhan.
Hasil Tangkapan
Produksi
Tampilkan halaman produksi
Tambah data?
Simpan dalam database
Ya
Input data Data produksi
(32)
Gambar10 Diagram alir menu pelabuhan
Menu pelabuhan memiliki informasi tentang pelabuhan. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data pelabuhan, seperti data nama pelabuhan dan tipe pelabuhan.
4) Diagram alir menu nelayan
Diagram alir menu nelayandijelaskan pada gambar. Pada menu nelayan berisi informasi biodata nelayan..
Pelabuhan
Tampilkan halaman pelabuhan
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database
Tidak
Ya
Input data Biodata pelabuhan
(33)
Gambar 11 Diagram alir menu nelayan
Menu nelayan memiliki informasi tentang biodata nelayan.Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data nelayan.
5) Diagram alir menu kapal
Diagram alir menu kapaldijelaskan pada gambar. Pada menu kapal berisi informasi biodata kapal.
Nelayan
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database Tampilkan halaman
nelayan
Tidak
Ya
Input data Biodata nelayan
(34)
Gambar 12 Diagram alir menu kapal
Menu kapal memiliki informasi tentang biodata kapal. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data kapal.
6) Diagram alir jenis kapal
Diagram alir menu jenis kapal dijelaskan pada gambar. Pada menu jenis kapal berisi informasi jenis kapal.
Kapal
Tampilkan halaman
kapal
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database
Tidak
Ya
Input data Biodata
(35)
Gambar 13 Diagram alir menu jenis kapal
Menu kapal memiliki informasi tentang jenis kapal. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data kapal.
7) Diagram alir alat tangkap
Diagram alir menu alat tangkapdijelaskan pada gambar. Pada menu jenis kapal berisi informasi jenis alat tangkap.
Jenis kapal
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database Tampilkan
halaman Jenis kapal
Tidak
Ya
Input data Informasi jenis kapal
(36)
Gambar 14 Diagram alir menu alat tangkap
Menu alat tangkap memiliki informasi tentang jenis alat tangkap. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data kapal.
8) Diagram alir jenis tangkapan
Diagram alir menu jenis tangkapandijelaskan pada gambar. Pada menu jenis tangkapan berisi informasi jenis tangkapan.
Alat tangkap
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database Tampilkan
halaman alat tangkap
Tidak
Ya
Input data Informasi
(37)
Gambar 15 Diagram alir menu jenis tangkapan
Menu jenis tangkapan memiliki informasi tentang jenis tangkapan. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data jenis tangkapan.
9) Diagram alir menu KUB
Diagram alir menu KUB (Kelompok Usaha Bersama)dijelaskan pada gambar. Pada menu KUB berisi informasi biodata KUB.
Jenis tangkapan
Tambah atau edit data?
Simpan dalam database Tampilkan halaman
jenis tangkapan
Tidak
Ya
Input data Informasi jenis
(38)
Gambar 16 Diagram alir menu KUB
Menu KUB memiliki informasi tentang biodata KUB.Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data KUB.
10) Diagram alir menu usaha perikanan
Digram alir menu usaha perikanandijelaskan pada gambar. Pada menu usaha perikanan berisi informasi biodata usaha perikanan.
KUB
Tambah atau edit data? Biodata
KUB
Simpan dalam database Tampilkan
halaman KUB
Ya
Tidak
(39)
Gambar 17 Diagram alir menu usaha perikanan
Menu Usaha Perikanan memiliki informasi tentang biodata usaha perikanan. Pada menu ini,administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data usaha perikanan.
5.4.3 Entity relationship
Entity relationshipbertujuan untuk
menunjukkanobyek-obyek(himpunanentitas)apasajayangdilibatkan dalam sebuahbasisdatadanbagaimanahubunganyang terjadidiantaraobyek-obyek
tersebut.Masing-masing himpunan entitas tersebut memiliki beberapa atribut yang salahsatunyabersifatatributkey,yaituatribut yang bergunauntuk menentukan
entity secara unik.
PadaSistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, himpunanentitas yangterlibat dalam sebuah databaseantaralain sebagai berikut: 1) Produksi : Berisi informasi produksi;
KUB
Tambah atau edit data? Biodata Usaha
Perikanan
Simpan dalam database Tampilkan
halaman Usaha Perikanan
Ya
Tidak
(40)
2) Pelabuhan : Berisi informasi pelabuhan; 3) Nelayan : Berisi informasi nelayan; 4) Kapal : Berisi informasi kapal; 5) Jenia Kapal : Berisi informasi jenis kapal 6) Alat Tangkap : Berisi informasi alat tangkap; 7) Jenis Tangkapan : Berisi informasi jenis tangkapan;
8) KUB : Berisi informasi KUB (Kelompok Usaha Bersama) 9) Usaha Perikanan : Berisi informasi jenis usaha perikanan.
6)
Aktivitas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumimerupakan satu unit kegiatan yangsalingberkaitan, karena itu datayangdihasilkan dari aktivitas tersebutjugamemilikihubungan.Hubunganyangdimilikisetiapentitasadalah
onetomany(setiapentitaspadahimpunanentitasAdapatberhubungandengan banyakentitaspadahimpunanentitasB,tetapitidaksebaliknya)ataumanyto
many(setiapentitaspadahimpunanentitasAdapatberhubungandenganbanyak entitas padahimpunanentitasB, demikianjugasebaliknya.
5.5Implementasi sistem database
Sistem informasi database perikanan tangkap inimemilikitujuan untuk memudahkan mencari informasi serta memudahkan dalam prosespemasukandanpengambilandataperikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Sistem ini meliputi:
1) Menu login
Menulogininibertujuan untukmenjagakemanandatayangtersimpan
didalamdatabaseperikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi,karenapara penggunaharus memasukkan username dan password yangbenar untuk masukkedalam sistem.Sehingga tidak semua orang dapat masuk ke sistem ini.
Gambar 18 Formlogin
Pihakyang berhakmasukkedalamsistemterdiri dariduatipe,yaituadmindanuser.Adminmerupakanpihakyang berhakdan
(41)
ataupun penghapusan datauntuk semuaa data yang ada. Sedangkanuser adalah pihak yang membutuhkan dan mencari informasi yang terdapat didalam sistem.
User ini hanya bisa menambah, mengedit menghapus dan memasukkan data untuk data-data tertentu yaitu hanya data produksi.User meliputi petugas dari tiap-tiap pelabuhan. Sedangkan admin adalah petugas dari dinas perikanan. 2) Menu utama
Menu utama berisi informasi berita terkini tentang perikanan khususnya perikanan tangkap yang berada di Kabupaten Sukabumi.Dalam menu utama ini juga di tampilkan kondisi cuaca daerah Sukabumi terkini. Dari menu utama ini akan masuk kedalam menu-menu berikutnya seperti managemen userbagi admin serta menu input data ke database
Gambar 19 Menu Utama 3) Menuproduksi
MenuProduksimerupakan menu yang berisiinformasimengenai produksi meliputi nama kapal, jenis alat tangkap, jenis tangkapan, pelabuhan, berat, nilai dan user id.
(42)
Gambar 20 Menu Produksi
Tombol Save berfungsi untuk menyimpan data baru kedalam database produksi, tombol Save and go back list berfungsi untuk menyimpan data sekaligus kembali ke menu sebelumnya, sedangkan tombol Cancel berfungsi membatalkan input data ke dalam database.
Pada menu produksi informasi nama kapal, jenis alat tangkap, jenis tangkapan dan pelabuhan merupakan type combobox yang dapat dimasukkan melalui menu nama kapal, jenis alat tangkap, jenis tangkapan dan menu pelabuhan.
4) Menu pelabuhan
Menupelabuhan merupakanmenuyang berisiinformasimengenai pelabuhan yang berada di Kabupaten Sukabumi yang terdiri dari nama pelabuhan dan tipe pelabuhan. Informasi tipe pelabuhan merupakan combobox yang didalamnya terdiri dari PPS, PPN, PPP dan PPI. Dari menu pelabuhan ini akan berkaitan dengan menu produksi yang akan masuk pada informasi combobox pelabuhan.
(43)
5) Menunelayan
Menu nelayan merupakan menu yang berisi informasi biodata nelayan meliputi nama lengkap, tanggal lahir, agama, pendidikan, alamat, nama kapal, nama RTP, nama KUB dan foto. Informasi nama kapal dan nama KUB merupakan combobox yang dapat dimasukkan melalui menu jenis kapal dan menu KUB.
Gambar 22 Menu Nelayan 6) Menukapal
Menu kapal merupakan menu yang berisi informasi biodata kapal yang terdiri dari nama pemilik, nama kapal, jenis kapal, alat tangkap, jumlah alat tangkap, jumlah abk dan kekuatan mesin. Pada informasi jenis kapal merupakan
(44)
Gambar 23 Menu Kapal 7) Menujenis kapal
Menu jenis kapal dibuatberisi tentang informasi jenis kapal dan akan selalu
update ketika muncul jenis kapal baru. Menu ini berkaitan dengan menu produksi dan menu kapal yang akan masuk kedalam combobox jenis kapal dari kedua menu tersebut.
Gambar 24 Menu Jenis Kapal 8) Menualat tangkap
Menualat tangkap merupakan menuyang berisiinformasimengenaijenis alat tangkap. Pada menu ini akan berkaitan dengan menu produksi yang akan memperbaharui informasi jeenis alat tangkap ketikan ada alat tangkap baru yang muncul.
(45)
Gambar 25 Menu Alat Tangkap 9) Menujenis tangkapan
Menu jenis tangkapan merupakan menu yang berisi jenis tangkapan yang ada. Menu ini akan memperbaharui informasi yang berada pada menu produksi. Menu jenis tangkapan akan memperbaharui jenis tangkapan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Gambar 26 Menu Jenis Tangkapan 10) Menu KUB
Menu KUB (Kelompok Usaha Bersama) merupakan menu yang berisi informasi tentang biodata KUB (Kelompok Usaha Bersama) yang meliputi nama kub, alamat, tanggal berdiri, kelas kelompok, ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi, jumlah pria, jumlah wanita, jumlah pemuda-pemudi, jumlah anggota aktif, jumlah anggota kurang aktif dan jumlah anggota non aktif
(46)
Gambar 27 Menu KUB 11) Menu usaha perikanan
Menu usaha perikanan merupakan menu yang berisi informasi tentang usaha perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi yang meliputi nama usaha, jenis usaha, deskripsi usaha, nama pemilik, tanggal berdiri dan jumlah pekerja.
(47)
Gambar 28 Menu Usaha Perikanan 12) Menu manage user
Menu manage user merupakan menu yang berfungsi untuk menambah user sesuai keinginan. Menu ini terdiri dari First name, Last name, wilayah operasi,
Email, Phone, password dan confirm pasword. Jadi tiap userakan memiliki
username dan password yang berbeda-beda
Gambar 27 Menu Manage User 5.6 Kelebihan dan kekurangansistem database
Setelah sistemdapatdijalankan, makadapatdianalisiskelebihan dan kelemahanyang terdapatdalamsistem ini.Adapunkelebihanyang dimilikidiantaranyasebagai berikut:
(1) Proses input data menjadi efektif dan efisien, karena telah terstruktur dengan baik sehingga meminimalisir kesalahan dalam input data;
(48)
(2) Proses penyimpanan yang telah tertata rapi dalam suatu database sehingga memperkecil kemungkinan kehilangan data, serta memudahkan dalam mencari data yang ada;
(3) Waktu yang dibutuhkan dalam meng input dan mencari data menjadi lebih sedikit sehingga mengefisienkan waktu kerja;
(4) Sistem yang terhubung melalui jaringan internet memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya, serta tidak perlu mobilisasi yang terlalu banyak. (5) Tenagakerjayangdibutuhkanuntukkegiatanpengolahandatamenjadi lebih
sedikit dengan adanyateknologi komputer;
(6) Tingkatketelitianyangdihasilkandariprosespengolahandatamenjadi
lebihtinggikarenaadanyasistempengolahandatayang sudah terkomputerisasi. Adapun kekurangan dari sistem ini adalah:
(1) Sistem ini merupakan sistem yang berbasis komputer web sehingga sangat rentan terkena virus sehingga dibutuhkan admin yang ahli dalam bidang ilmu dan teknologi komputer.
(2) Aplikasi ini berbasis internet sehingga dibutuhkan jaringan internet agar sistem ini berjalan serta menggunakan teknologi yang mempunyai harga yang tidak murah sehingga pengadaan sistem ini membutuhkan modal yang cukup besar.
(49)
6 KESIMPULANDANSARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perencaan sistem hinggaimplementasi sistem, makadapat disimpulkan bahwa:
1) Sistempendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi terdiri dari 10 menu antara lain menu produksi, pelabuhan, nelayan, kapal, jenis kapal, alat tangkap, jenis tangkapan, KUB, usaha perikanan dan menu manage user;
2) Terdapat5komponendalamsistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi,yaitudatasebagai bahanmasukan (input), admin sebagai pihak yang bertugas untuk melakukaninputdata dan sebagai server utama, user
sebagai pengguna sistem yang dapat menginput data, sistem dtabasesebagai aplikasiyang memproses bahan masukan, dan informasi sebagaioutputyang dihasilkan oleh aplikasi;
6.2 Saran
Adanya penelitian lebih lanjut tentang sistem pendataan perikanan tangkap berbasis web baik tingkat daerah maupun tingkat pusat sehingga didapatkan suatu sistem yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, harus ada pelatihan-pelatihan khusus mengenai sistem kepada instansi dinas perikanan agar sistem ini dapat diimplementasikan dengan maksimal.
(50)
ANGGARA BAYU AJI
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
(51)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Januari 2013
Anggara Bayu Aji C44080003
(52)
ANGGARA BAYU AJI, C44080003. Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh SUGENG HARI WISUDO dan JOHN HALUAN.
Sistem pendataan perikanan tangkap yang efisien akan menciptakan suatu keunggulan, salah satunya dalam pendataan perikanan tangkap. Namun, sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih sangat sederhana serta dilakukan dengan sistem manual. Melihat potensi perikanan tangkap yang dimiliki Kabupaten Sukabumi, dibutuhkan suatu rancangan sistem pendataan yang efektif dan efisien agar meningkatkan kinerja setiap bagian misalnya bagian pelabuhan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini ditujukan untuk merancang sistem database perikanan tangkap berbasis web yang dapat diakses oleh setiap pelabuhan yang berada di Kabupaten Sukabumi serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas kebijakan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Analisis yang digunakan adalah analisis pengembangan sistem yang bertujuan untuk menghasilkan sistem operasi yang efektif berdasarkan kebutuhan informasi para pengguna dengan menggunakan My SQL (Structur Query Language) dan PHP (Hypertext Processor). Hasil analisis telah menunjukkan bahwa sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat diidentifikasikan menjadi 10 bagian, yaitu bagian produksi, pelabuhan, nelayan, kapal, jenis kapal, alat tangkap, jenis tangkapan, KUB (Kelompok Usaha Bersama), usaha perikanan dan menu manage user. Dengan adanya aplikasi berbasis web maka diharapkan proses pengelolaan data menjadi lebih terstruktur dan lebih efisien sehingga mampu menunjang kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.
(53)
ANGGARA BAYU AJI, C44080003. Design Build Fishery Data Collection Systems in Sukabumi, West Java. Under Guidance of SUGENG HARI WISUDO and JOHN HALUAN .
Good data collection system is important factor in gaining an efficiency that will create an advantage, especially on fisheries data collection. However, fisheries data collection system in Sukabumi is still very simple and done with the manual system. Seeing the potential of Sukabumi fisheries, we need a system design of effective and efficient data collection in order to improve the performance of any part of the ports in Sukabumi. This study aimed to design a system of web-based fisheries database that can be accessed by any institution in Sukabumi and can be used as consideration in decision-making on fishery policy in Sukabumi. The analysis used is the development of a system that aims to produce an effective operating system based on the information needs of the user by using My SQL (Structure Query Language) and PHP (Hypertext Processor). The results of the analysis have shown that the fisheries data collection system can be identified on data of Sukabumi into 10 parts, production, ports, fishing, boats, type of boats, fishing gear, kind of catch, KUB (Joint Business Group), fisheries enterprise and managing user menu. The web-based application data management process is expected to be more structured and more efficient so as to support the fishing activities in Sukabumi.
Keywords: design and data collection systems, fisheries enterprise in Sukabumi and fishing port
(54)
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seijin IPB.
(55)
ANGGARA BAYU AJI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
(56)
NRP : C44080003
Mayor : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Disetujui : Komisi Pembimbing,
Ketua, Anggota,
Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, Msi. Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc. NIP : 19660920 199103 1 001 NIP : 19460527 197412 1 001
Diketahui :
Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. NIP : 196221223 198703 1 001
(57)
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi pada Juli 2012 ini adalah Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan perikanan tangkap yang efektif dan efisien.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1) Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si dan Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini; 2) Adi Gumbara Putra, S.Pi, beserta seluruh staf Dinas Perikanan Kabupaten
Sukabumi atas informasi, waktu, tenaga dan bantuannya;
3) Dr Mustaruddin dan Vita Rumanti M.Si selaku dosen penguji dan komisi pendidikan;
4) Ayah, Ibu dan keluarga atas kasih sayang, teladan, doa, saran, bantuan, pengertian serta dukungannya;
5) Seluruh teman-teman atas bantuan dan dukungannya; 6) Pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Bogor, Januari 2013 Anggara Bayu Aji
(58)
Penulis dilahirkan di Banjarnegara pada tanggal 16 Oktober 1990 dari pasangan Bambang Sudarmadi dan Sutarti. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SDN 110 Palembang pada tahun 1996-1997. Karena mengikuti jejak orang tua, penulis melanjutkan pendidikan dasar di SDN 1 Klampok pada tahun 1997-2002.
Pada tahun 2005 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTPN 2 Purwareja Klampok. Pada tahun 2008 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 1 Purwareja Klampok.
Penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI pada tahun 2008. Penulis diterima di Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pengalaman organisasi yang pernah dijalani penulis selama perkuliahan adalah sebagai staff Departemen Pengembangan Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan periode 2010-1011. Selain itu Penulis juga pernah bergabung dalam berbagai kepanitiaan, antara lain sebagai ketua umum PORIKAN (Pekan Olahraga dan Seni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) tahun 2011.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul ”Rancang Bangun Sistem Pendataan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat”. Penulis dinyatakan lulus dalam ujian akhir sarjana pada tanggal 19 Desember 2012.
(59)
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN
Latar belakang 1
Permasalahan 1
Tujuan 1
Manfaat 2
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dasar sistem 3
Karakteristik sistem 3
Ciri Pokok sistem 5
Klasifikasi sistem 5
Kriteria sistem 6
Konsep database 7
Model entity relationship 8
PHP (Hypertext Processor) 9
METODOLOGI
Waktu dan tempat penelitian 11
Alat penelitian 11
Metode pengumpulan data 11
Analisis data 11
Pendekatan sistem 11
Perencanaan sistem 12
Analisis kebutuhan 12
Formulasi permasalahan 12
Identifikasi sistem 12
Desain sistem 13
Implementasi sistem 13
Pemeliharaan sistem 14
Perancangan database 14
KEADAAN UMUM
Keadaan umum Kabupaten Sukabumi 16
Letak geografis 16
Demografi 16
Sarana dan prasarana 17
Kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi 18
Nelayan 18
Alat tangkap 18
Armada penangkapan ikan 19
Volume dan nilai produksi 19
Prasarana dan kelembagaan perikanan tangkap 20
Sistem pendataan perikanan tangkap 20
HASIL DAN PEMBAHASAN
(60)
Identifikasi sistem 23
Diagram lingkar sebab akibat 23
Diagram input output 24
Perancangan sistem 25
Diagram blok 26
Diagram alir (data flow diagram) 27
Entity relationship 37
Implementasi sistem database 38
Kelebihan dan kekurangan sistem database 45
KESIMPULAN DAN SARAN 47
DAFTAR PUSTAKA 48
(61)
1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Sukabumi
tahun 2005-2009 17
2 Jumlah nelayan perikanan tangkap tahun 2006-2009 di Kabupaten
Sukabumi 18
3 Alat tangkap yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 19 4 Jumlah armada penangkapan ikan Kabupaten Sukabumi tahun
2006-2009 19
5 Perkembangan volume dan nilai produksi ikan Kabupaten Sukabumi
tahun 2006-2009 20
(62)
1 Karakteristik sistem 4
2 Struktur database 8
3 Diagram alir proses sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat 13
4 Struktur database secara umum 14
5 Diagram lingkar sebab akibat sistem pendataan perikanan tangkap di
Kabupaten Sukabumi 24
6 Diagram input-output sistem pendataan perikanan tangkap 25
7 Diagram blok 26
8 Diagram alir menu utama 28
9 Diagram alir menu produksi 29
10 Diagram alir menu pelabuhan 30
11 Diagram alir menu nelayan 31
12 Diagram alir menu kapal 32
13 Diagram alir menu jenis kapal 33
14 Diagram alir menu alat tangkap 34
15 Diagram alir menu jenis tangkapan 35
16 Diagram alir menu KUB 36
17 Diagram alir usaha perikanan 37
18 Menu login 38
19 Menu utama 39
20 Menu produksi 40
21 Menu pelabuhan 40
22 Menu nelayan 41
23 Menu kapal 42
24 Menu jenis kapal 42
25 Menu alat tangkap 43
26 Menu jenis tangkapan 43
27 Menu KUB 44
28 Menu usaha perikanan 45
(63)
1 Peta lokasi penelitian 50
2 Tampilan database 51
(64)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Propinsi Jawa Barat merupakansentra produksi pertanian yang masih memiliki potensi-potensi alam yang masih bisa dikembangkan. Salah satunya adalah dalam bidang perikanan. Di propinsi ini pembangunan perikanan mengalami perubahan yang cukup pesat sejak tahun 2000 sejak dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan pada periode 1999-2004 dan merupakan implementasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan kemampuan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tersedia.Pembangunan disektor perikanan disetiap wilayah mengalami kemajuan.
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pendapatan perikanan yang besar dan merupakan pusat aktivitas bisnis perikanan. Kabupaten Sukabumi memiliki fungsi sebagai sentra industri. Namun sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi masih belum optimal dan efisien. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengumpulan informasi berupa pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data, baik yang dilakukan oleh pihak pelabuhan maupun dari pihak dinas perikanan masih belum rapi dan teratur, sehingga proses penyimpanan data yang sulit dilakukan.
Teknologi informasi merupakan suatu cara memanfaatkan sumberdaya konseptual dan sumberdaya fisik untuk mengolah sumberdaya informasi dengan baik agar tercapai suatu keunggulan yang kompetitif. Hal ini memerlukan adanya pengembangan perencanaan informasi strategis yang berorientasi ke masa depan untuk mengidentifikasi rencana penggunaan komputer dan sumberdaya yang diperlukan (Mc Leod, 2007).
Penting untuk menerapkan sistem pendataan perikanan khususnya perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.Dengan adanya teknologi informasi akan menciptakan kegiatan pendataan menjadi lebih teratur karena tersedianya informasi yang lebih akurat, rapi dan efisien.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang ada dalam pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi antara lain:
1) Adanya kesulitan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pencarian data karena masih tersimpan dalam bentuk lembaran dan buku-buku serta datanya yang tidak terpusat;
2) Proses pelaporan yeng membutuhkan waktu lama dan ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya kerena masih dikerjakan manual.
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian mengenai sistem pendataan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antara lain:
(65)
1) Mengidentifikasi struktur data yang berperan dalam manajemen perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi;
2) Merancang sistem informasi berbasiswebagar proses pelaporan dan pengaksesan data lebih mudah dilakukan.
1.4 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Bagi pengelola Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi dalam memecahkan berbagai persoalan mengenai kesulitan proses pengolahan dan penyimpanan data;
2) Bagi peneliti diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang suatu sistem informasi berbasis web yang dapat memenuhi kebutuhan para pengguna atau pelaku kegiatan perikanan di Kabupaten Sukabumi.
3) Sebagai salah satu bahan yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sistem informasi perikanan tangkap.
(66)
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dasar sistem
Dalam pengertian yang paling sederhana, sebuah sistem merupakan sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Devinisi yang lebih lengkap diungkapkan oleh Mc Leod (2007) yang menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Davis (1984) sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu. Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan,alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi (integrated).
2.1.1 Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proces), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2005)
Dibawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing karekteristik tersebut:
(1)
Lampiran 1 Peta lokasi penelitian
Keterangan:
(2)
Lampiran 2 Tampilandatabase
1) Database produksi
(3)
3) Database nelayan
(4)
5) Database jenis kapal
(5)
7) Database jenis tangkapan
(6)
9) Database usaha perikanan