3.2.2 Isolasi Bakteri dari Tanah Tempat Pembuangan Akhir TPA
Sebanyak 10 gram sampel tanah dimasukkan kedalam 90 ml larutan NaCl fisiologi 0.85. Kemudian dikocok diatas shaker selama ± 2 jam. Setelah itu
dibuat pengenceran sampai 10
7
. Sebanyak masing-masing 1 mL dari pengenceran 10
4
sampai 10
6
dipipet kedalam cawan petri masing-masing duplo. Kemudian media PCA dituang sebanyak 12-15 ml pada masing cawan dan dihomogenkan.
Setelah memadat diinkubasi pada suhu 30 ℃ selama 24 – 48 jam. Lalu diamati
koloni yang tumbuh. Kolonibiakan yang menunjukkan perbedaan warna, tepian, dan sebagainya diinokulasikan kemedia agar miring dan diinkubasi pada suhu
30 ℃ selama 24 – 48 jam. Selanjutnya biakan murni tersebut diuji kemampuannya
dalam menghasilkan enzim amilase secara kualitatif.
3.2.3 Uji Diameter Zona Bening Hasil Hidrolisis Pati
Isolat bakteri disuspensikan dalam larutan NaCl fisiologis sampaikekeruhannya sama dengan kekeruhan Larutan Mac Farland 0,5 standart yangsetara dengan 108
CFU. Dari tiap suspensi bakteri diambil 5 µ l suspensi denganmenggunakan mikropipet, lalu diteteskan dengan tepat pada bagian tengah cawanpetri yang
sudah berisi media agar pati yang disterilkan. Kultur diinkubasi selama 72 jam pada suhu 30
℃. Tiap isolat bakteri yang tumbuh pada media pati tersebutditetesi dengan larutan iodin untuk melihat kemampuan daya amilolitiknya. Isolatyang
menghasilkan enzim amilase menghasilkan zona bening pada agar di sekitarkoloninya jika ditetesi dengan larutan iodin. Lebar zona bening yang
terbentukdiukur dengan menggunakan jangka sorong Hartuti, 2006. Isolat terbesarzona beningnnya selanjutnya digunakan dalam penelitian ini untuk
pengujianparameter aktifitas enzim amilase kasar.
3.2.4 Pembuatan Larutan Standar Maltosa
Larutan standar maltosa tersebut dibuatdengan membuat larutan-larutan maltosa padaberbagai konsentrasi mulai dari 0-600 ppm.Setiap konsentrasi larutan maltosa
diambil 1 mL dan ditambahkan 2 mL larutan DNS, divorteks,kemudian
Universitas Sumatera Utara
dididihkan selama 5 menit. Campurandidinginkan dengan air mengalir selama 15 menit,ditambah aquades sebanyak 20 mL, divortex.Campuran lalu diukur
absorbansinya pada panjanggelombang 540 nm. Dari tiap hasil absorbansimasing- masing larutan glukosa dengan konsentrasiyang berbeda tersebut dibuat garis
regresi yangmenunjukkan hubungan linier antara absorbansi dankadar maltosa. Aktivitas enzim amilase yang akandiuji diplotkan ke kurva standar maltosa agar
dapatdiketahui berapa konsentrasi glukosa yang diperolehdari hasil hidrolisis Miller, 1959.
3.2.5 Optimasi Produksi Enzim Amilase