Pasar Tradisional dan Pasar Modern

20 2. Strategi kedua, yaitu bagi yang sudah berkeluarga mengubah komposisi rumah tangganya dengan menitipkan anak kepada neneknya di desa sehingga dengan cara ini mereka dapat mengurangi biaya hidup di kota flexible household composition. 3. Strategi ketiga, yaitu dengan menganekaragamkan sumber usaha diversifikasi misalnya bekerja di sektor informal atau membuka jasa dan pertokoan. Strategi ketiga dilakukan karena keterbatasan waktu, keterampilan, modal serta informasi yang diperoleh multiple sources of income. 4. Strategi lain yang dilakukan dengan menyiasati kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah memanfaatkan asset modal sosial dengan melakukan pinjaman memanfaatkan kredit informal, berhutang pada bank keliling.

2.2 Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Pada perkembangannya, sejalan dengan bertambahnya tuntutan dan perkembangan masyarakat di beberapa tempat tertentu, terutama di kota-kota besar, mulai tumbuhnya pasar yang melakukan kegiatan di setiap saat. Jika pada masa awal terbentuknya lembaga pasar, kegiatan jual-beli cenderung bersifat tukar-menukar barter dengan orientasi subsistensi, kini pasar merupakan sarana pertukaran antar barang dengan sejumlah uang tertentu, atau dengan jumlah barang tertentu. Dengan demikian, jika awalnya yang terjadi adalah kegiatan antara sesama produsen, setelah dikenal alat tukar berupa uang, maka terjadilah kegiatan antara produsen dengan konsumen. 21 Selanjutnya, moderasi terhadap pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi, kini pasar dapat diartikan sebagai situasi dimana pembeli konsumen dan penjual produsen dan pedagang melakukan transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap jumlah kuantitas barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelakun ekonomi produksi atau pedagang Kotler, 1997. Dalam perkembangan selanjutnya, sekarang ini pasar mengalami transformasi sistem ekonomi pasar yang dikenal dengan istilah dualisme sistem ekonomi pasar, yaitu “pasar tradisional” dan “pasar modern”. Pasar tradisional dicirikan oleh organisasi pasar yang sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, volume barang relatif sedikit, bentuk bangunan yang apa adanya, terkesan sempit, kotor, dan dengan sistem tawar menawar dalam membentuk harga akhir, interaksi transaksi secara langsung, barang-barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari dengan mutu barang yang kurang diperhatikan, harga barang relatif murah, para pedagangnya sebagian besar adalah golongan ekonomi menengah kebawah dan cara dagang yang kurang profesional. Sebaliknya, pasar modern dicirikan dengan organisasi pasar yang lebih kompleks, volume barang yang tinggi, kepastian harga, barang-barang yang dijual biasanya adalah barang yang kualitasnya lebih baik, dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang menawarkan kenyamanan ketika berbelanja, seperti: 22 penyejuk udara AC, lantunan musik saat berbelanja, transaksi secara elektronik ATM dan kartu kredit, dan tersedianya tempat parkir yang luas. Beberapa bentuk pasar modern adalah hypermarket, supermarket, minimarket, dan departemen store Kotler, 1987: pangestu 2007. Pasar tradisional dan pasar modern dapat dikatakan memiliki fungsi yang sama karena merupakan tempat perbelanjaan yang menyediakan dan menjual kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Akan tetapi, diantara keduanya memiliki perbedaan dalam kelas mutu pelayanan. Selain itu, pasar dari sisi sosial ekonomi dapat dibedakan pengertiannya secara kultural, administrasi, dan fungsional. 1. Secara Kultural, pasar merupakan tempat kegiatan perdagangan eceran berbagai jenis barang dan jasa tanpa memandang apakah tempat itu disediakan secara resmi atau tidak oleh pemerintah setempat. 2. Secara Administrasi, pasar adalah tempat perdagangan eceran yang dibedakan atas pasar resmi dan tidak resmi,tidak diakui secara hukum, namun keberadaannya secara de facto tetap dipungut biaya retribusi. 3. Secara fungsional, pasar adalah tempat berbelanja barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh penduduk secara keseluruhan, tempat bekerja berdagang yang memberikan pendapatan bagi pemerintah kota.

2.3 Modal Sosial