Teknik Permainan Husapi pada Lagu Parenjak-enjak ni Huda Sitajur oleh Arisden Purba

4.1 Teknik Permainan Husapi pada Lagu Parenjak-enjak ni Huda Sitajur oleh Arisden Purba

Teknik permainan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah teknik permainan dalam memainkan husapi oleh Arisden Purba untuk memainkan sebuah lagu yang bercerita sehingga tampak “rasa” yang dibawakan dalam penyajian lagu tersebut. Penulis mengambil lagu ini menjadi sampel dalam tulisan ini karena menurut penulis lagu ini dapat mewakili teknik permainan husapi Simalungun. Sehingga penulis akan menjelaskan teknik permainan Teknik permainan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah teknik permainan dalam memainkan husapi oleh Arisden Purba untuk memainkan sebuah lagu yang bercerita sehingga tampak “rasa” yang dibawakan dalam penyajian lagu tersebut. Penulis mengambil lagu ini menjadi sampel dalam tulisan ini karena menurut penulis lagu ini dapat mewakili teknik permainan husapi Simalungun. Sehingga penulis akan menjelaskan teknik permainan

4.1.1 Teknik Memegang Husapi

Tangan kiri m emegang leher husapi dengan posisi m enggenggam

Foto 4.1 Arisden Purba memegang husapi dari depan

Jari t angan kanan digunakan unt uk m em et ik senar husapi

Foto 4.2 Arisden Purba memgang husapi tampak dari atas

Ekor husapi disandarkan ke kaki pem ain unt uk m enopang badan

Foto 4.3 Arisden Purba mendudukkan husapi di kakinya

Dari ketiga gambar di atas dapat dilihat bagaimana cara memegang husapinya pada saat memainkan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur. Pada gambar 4.1 tampak bagaimana tangan kiri memegang leher husapi dengan menggenggamnya sambil memainkan melodi. Sedangkan pada gambar 4.2 menunjukkan tangan kanan berfungsi untuk memetik senar pada husapi. Pada gambar 4.3 ditunjukkan Dari ketiga gambar di atas dapat dilihat bagaimana cara memegang husapinya pada saat memainkan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur. Pada gambar 4.1 tampak bagaimana tangan kiri memegang leher husapi dengan menggenggamnya sambil memainkan melodi. Sedangkan pada gambar 4.2 menunjukkan tangan kanan berfungsi untuk memetik senar pada husapi. Pada gambar 4.3 ditunjukkan

Tangan kiri m em ut ar kupingannya unt uk m engam bil nada yang t epat

Tangan kanan m em et ik senar unt uk m endengarkan nada

yang t epat

Foto 4.4 Arisden Purba menyetem husapi

Untuk penyeteman husapi, posisi husapi ditidurkan ke bagian kaki husapi dalam si pemain (lihat gambar di atas) sehingga husapi tersebut dalam keaadan badan terlentang. Dalam teknik penyeteman dapat dilihat bahwa pada saat tangan kiri memutar pinggol-pinggol husapi senar dapat disetem dan sekaligus juga tangan tangan kanan memetik-metik senar husapi untuk mengambil keakuratan nada.

Dalam penyeteman dilakukan pada saat waktu bersamaan tangan kiri memutar- mutar pinggol-pinggol dan tangan kanan memetik-metik senar husapi tersebut.

4.1.2 Teknik Penjarian

Jari t elunjuk m enekan nada Bes

Jari t engah m enekan nada C

Jari m asni m enekan nada F’

Foto 4.5 Posisi jari dalam memainkan husapi

Tampak pada gambar posisi jari saat memainkan husapi dengan menggunakan setem-an tradisi dengan bentuk formasi ketiga jari tersebut menunjukkan bentuk tersebut dominan digunakan untuk memainkan sebuah komposisi. Adapun jari yang digunakan dalam menekan senar untuk membentuk melodi hanya dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Untuk memudahkan dalam memahami teknik penjarian yang dilakukan oleh Arisden Purba maka penulis akan memberikan sebuah sampel dari lagu parenjak-enjak ni huda sitjur dari satu frasa saja dan juga ditambah dengan lambang di setiap jarinya. Untuk Tampak pada gambar posisi jari saat memainkan husapi dengan menggunakan setem-an tradisi dengan bentuk formasi ketiga jari tersebut menunjukkan bentuk tersebut dominan digunakan untuk memainkan sebuah komposisi. Adapun jari yang digunakan dalam menekan senar untuk membentuk melodi hanya dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Untuk memudahkan dalam memahami teknik penjarian yang dilakukan oleh Arisden Purba maka penulis akan memberikan sebuah sampel dari lagu parenjak-enjak ni huda sitjur dari satu frasa saja dan juga ditambah dengan lambang di setiap jarinya. Untuk

Sistem penjarian pada cuplikan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur.

Nada Lepas senar

Jari telunjuk

Jari Tengah

Jari manis

4.1.3 Teknik Mamiltik

Teknik mamiltik yang dimaksud adalah teknik yang digunakan dalam memetik/ mamiltik senar dengan menggunakan jari yaitu dengan menggunakan Teknik mamiltik yang dimaksud adalah teknik yang digunakan dalam memetik/ mamiltik senar dengan menggunakan jari yaitu dengan menggunakan

Foto 4.6 Posisi jari dalam mamiltik husapi

Posisi ibu jari dalam mamiltik menggunakan bagian sisi ujung sebelah kiri ibu jari dengan posisi jari yang sejajar dengan senarnya. Pada saat memetik senar, posisi mamiltik dapat dilakukan dengan posisi husapi yang tegak lurus maupun menyamping ke arah diagonal.

Untuk menjelaskan teknik mamiltik Arisden Purba, penulis akan menjelaskannya dengan bentuk lambang posisi arah ayunan jari pada saat memetik senar husapi.

Adapun untuk arah petikan ke atas menggunakan lambang , sedangkan untuk arah petikan ke arah bawah menggunakan lambang . Untuk lebih jelas perhatikan contoh pada cuplikan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur berikut ini.

Mamiltik pada cuplikan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur.

Nada

Atas (up)

Bawah (down)

D (grace not)

4.1.4 Martak

Martak merupakan teknik memainkan husapi dengan membunyikan suara “tak” pada badan husapi. Istilah ini penulis dapat dari informan sendiri yang menunjukkan teknik permainan husapi secara khusus untuk lagu parenjak-enjak ni huda sitajur . Variasi inilah yang menunjukkan ilustrasi cerita kesejarahan Martak merupakan teknik memainkan husapi dengan membunyikan suara “tak” pada badan husapi. Istilah ini penulis dapat dari informan sendiri yang menunjukkan teknik permainan husapi secara khusus untuk lagu parenjak-enjak ni huda sitajur . Variasi inilah yang menunjukkan ilustrasi cerita kesejarahan

Foto 4.7 Posisi jari menggunakan teknik martak

Adapun posisi jari yang digunakan dalam teknik ini menggunakan jari tengah dan jari manis yang dijatuhkan ataupun dibenturkan dengan badan husapi sehingga membentuk sebuah ketukan yang mengatur tempo lagu tersebut. Teknik ini digunakan secara bersamaan pada saat memetikkan senarnya yang kemudian disesuaikan dengan struktur lagu yang dimainkan.

Perhatikan contoh berikut ini.

mart ak

4.1.5 Maringgou

Maringgou adalah teknik permainan husapi dengan memainkan beberapa ornamentasi pada saat memainkan husapi tersebut. Istilah ini penulis dapat dari informan yang menyatakan teknik permainan khas musik Simalungun. Dalam tulisan Setia Dermawan Purba juga dijelaskan bahwa secara khusus inggou adalah suatu nyanyian yang ditandai dengan irama dan melodi khas Simalungun (2008:6), sehingga penulis dapat melihat bagaimana teknik ini dinyatakan kemudian oleh informan. Menurut Arisden Purba, teknik maringgou ini adalah teknik dasar yang harus dimiliki oleh pemain husapi karena dengan teknik inilah dapat menunjukkan rasa musikal Simalungunnya.

Maringgou ini dihasilkan dari variasi ornamentasi penjarian melalui permainan melodi dengan jari yang memainkan berbagai nada ornamentasi. Apabila dilihat Maringgou ini dihasilkan dari variasi ornamentasi penjarian melalui permainan melodi dengan jari yang memainkan berbagai nada ornamentasi. Apabila dilihat

a. Not mati (dead note) Not mati adalah not yang dihilangkan suaranya sebelum habis nilai ketukannya. Untuk mendapatkan not mati ini dilakukan sebelum nilai ketukannya habis, not yang dibunyikan secepat mungkin dimatikan oleh tangan kanan maupun jari tangan kiri yang memberikan notnya, atau dapat juga dengan senar dipetik hanya setengah tenaga sehingga menghasilkan bunyi yang teredam atau mati. Perhatikan contoh melodi di bawah ini.

Penulis memberikan lambang untuk melihat not mati yang dimainkan pada lagu parenjak-enjak ni huda sitajur. Ada beberapa jenis not mati yang dimainkan oleh Arisden Purba seperti contoh melodi di atas, seperti nada E dimatikan nada F, nada C dimatikan nada F, dan nada C dimatikan nada E.

b. Not hias (grace not) Not hias di sini adalah not-not tambahan yang dibunyikan di awal ataupun di akhir not. Not hias ini tidak memiliki nilai ketukan sendiri, karena dimainkan atau dibunyikan dengan cepat pada saat sebelum atau masuknya not inti. Perhatikan contoh cuplikan lagu parenjak-enjak ni huda sitajur berikut.

Dilihat jelas dari gambar di atas di sebelah kiri terdapat satu buah not bernilai ½ ketuk dan di sebelah kanannya dua buah not bernilai 1 ketuk. Not hias tersebut dibunyikan sebelum jatuhnya not yang ada di depannya, atau dengan kata lain ada tiga jenis suara yang dibunyikan untuk not bernilai 1 ketuk di atas.

c. Slur Slur merupakan teknik yang digunakan pada gitar klasik yang juga sering disebut legato vibrato. Konsep dasar teknik ini adalah dalam satu petikan menghasilkan dua nada atau lebih yang berbeda. Dalam teknik permainan husapi dapat dilakukan dengan jari tangan kiri menekan senar dengan nada tertentu kemudian mengambil nada sebelum maupun setelah nada intinya. Perhatikan contoh berikut ini.