34
5.2.2. Paritas Jumlah Anak
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar jumlah anak ibu dengan kasus kematian janin dalam kandungan adalah 2-5
orang 75,4, paling sedikit pada jumlah anak 1 orang 5,8. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Indriyani 2006 yang menemukan kasus kematian janin dalam kandungan pada ibu dengan jumlah anak 1 orang dan jumlah anak 5 orang masing-
masing 60,8. Menurut Saifuddin 2002, paritas yang baik adalah 2-3 anak,
merupakan paritas yang aman terhadap ancaman mortalitas dan morbiditas baik pada ibu maupun pada janin. Ibu hamil yang telah melahirkan lebih dari
5 kali atau grandemultipara, mempunyai risiko tinggi dalam kehamilan yang akan dapat mengakibatkan kematian janin.
Dalam penelitian ini terlihat bahwa ibu dengan paritas multipara 2-5 orang lebih banyak yang mengalami kematian janin dalam kandungan
diduga karena ibu menderita penyakit baik akibat langsung dari kehamilan maupun tidak langsung karena penyakit yang dideritanya.
5.2.3. Frekuensi ANC
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu dengan kejadian kematian janin dalam kandungan melakukan kunjungan
ANC sebanyak 4 kali 91,3,dan paling sedikit ibu melakukan kunjungan sebanyak
≥ 4 kali 8,7.
Universitas Sumatera Utara
35
Menurut Saifuddin 2002, pemeriksaan antenatal yang baik minimal 4 kali selama kehamilan dapat mencegah terjadinya kematian janin dalam
kandungan berguna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim, hal ini dapat dilihat melalui tinggi fundus uteri dan terdengar
atau tidaknya denyut jantung janin. Pemeriksaan antenatal penting untuk deteksi dini komplikasi
kehamilan dan pendidikan tentang kehamilan. Di Republik Kongo, pelayanan antenatal terbukti berkontribusi pada penurunan kematian janin
dalam kandungan. Dalam penelitian ini terlihat bahwa sebagian besar kasus kematian
janin dalam kandungan, ibu hanya memeriksakan kehamilan sebanyak 1 kali saja. Keadaan ini karena frekuensi pemeriksaan antenatal yang sangat
sedikit sehingga tidak mampu mendeteksi komplikasi kehamilan yang bisa terjadi setiap saat. Dalam penelitian ini juga masih ditemukan ibu yang
melakukan kunjungan ANC sebanyak ≥ kali 8,7 tetap mengalami
kematian janin dalam kandungan. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan antenatal yang dilakukan tidak mampu mendeteksi komplikasi kehamilan
dan persalinan yang akan terjadi.
5.2.4. Penyakit Penyulit Ibu