Ketentuan Umum Tentang Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran

BAB III GAMBARAN DATA TENTANG PROSEDUR PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

A. Ketentuan Umum Tentang Prosedur Pengembalian Kelebihan Pembayaran

Pajak Penghasilan Orang Pribadi 1. Dasar Hukum Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak restitusi Yang menjadi dasar hukum pengembalian kelebihan pembayaran pajak adalah : a Undang-undang No. 16 tahun 2009 pasal 11 ayat 1 yang berbunyi: “atas permohonan wajib pajak, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, pasal 17B, pasal 17C, atau pasal 17D dikembalikan, dengan ketentuan bahwa apabila ternyata wajib pajak mempunyai utang pajak, langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut”. b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10 PMK.032013 tanggal 2 Januari 2013 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang seharusnya tidak terutang. c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146PMK.032012 tanggal 10 September 2012 tentang Tata Cara Verifikasi. d Surat Edaran Terkait: Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-46PJ2012 tanggal 01 November 2012 tentang Kebijakan Pelaksanaan Verifikasi. 2. Sebab diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar a. SKPLB diterbitkan tanpa ada permohonan dari WP Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar diatur dalam Pasal 17 Undang-undang KUP No. 16 tahun 2009 Menurut pasal 17 Surat ketetapan pajak lebih bayar diterbitkan untuk: 1 Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang. 2 Pajak Pertambahan Nilai apabila jumlah kredit pajak lebih besar daripada jumlah pajak yang terutang. Jika terdapat pajak yang dipungut oleh pemungut pajak pertambahan nilai. Jumlah pajak yang terutang dihitung dengan cara jumlah pajak keluaran dikurangi dengan pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai tersebut. 3 Pajak Penjualan atas Barang Mewah apabila jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada pajak yang terutang. Surat ketetapan pajak tersebut diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan atas surat pemberitahuan yang disampaikan wajib pajak yang menyatakan kurang bayar, nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Apabila wajib pajak setelah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dan menghendaki pengembalian kelebihan pembayaran pajak, wajib mengajukan permohonan tertulis sebagaimana diatur dalam KUP No. 16 tahun 2009 dalam Pasal 11 ayat 2. b. SKPLB diterbitkan karena ada permohonan Wajib Pajak Berdasarkan permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak, setelah meneliti kebenaran pembayaran pajak, menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar apabila terdapat pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. c. SKPLB diterbitkan karena ada data baru Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar masih dapat diterbitkan lagi apabila berdasarkan hasil pemeriksaan danatau data baru ternyata pajak yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan.

B. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB Pajak Penghasilan Orang Pribadi