Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data

53 perusahaan sejak tahun 2011 sampai 2014, data jumlah luwak yang dipelihara sejak tahun 2011 sampai 2014, dan data target produksi, selain itu juga dari foto-foto, buku, jurnal, serta hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.4 Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data dalam suatu penelitian perlu dilakukan agar data- data dan informasi yang diperoleh memiliki kesesuaian dengan keadaan yang ada di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Moleong 2012:328 menguraikan teknik-teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan atau keajegan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, analisis kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci, dan auditing. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data antara lain: a. Perpanjangan keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Peneliti dengan perpanjangan keikutsertaan akan mempelajari “kebudayaan”, dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun responden, dan membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti. Perpanjangan keikutsertaan menuntut peneliti agar terjun ke dalam lokasi penelitian dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi serta memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. b. Ketekunan atau keajegan pengamatan Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Ketekunan pengamatan dilakukan untuk memperoleh 54 kedalaman penelitian. Peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan guna memperoleh informasi yang mendalam dan pasti mengenai permasalahan yang menonjol dan sedang dicari yaitu implementasi pengendalian proses produksi kopi luwak pada PT. Perkebunan Nusantara XII Persero Kebun Kayumas Situbondo. c. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2012:330. Peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber untuk membandingkan dan mengecek kepercayaan data dan informasi yang diperoleh. Menurut Sugiyono 2008:274 triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pelaksanaan triangulasi sumber pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan, membandingkan, dan menguji data yang telah diperoleh dari hasil observasi, dokumen perusahaan, dan hasil wawancara informan dengan informan yang dijadikan informan pendukung. Data yang diperoleh dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama dan yang berbeda, dan mana spesifik dari semua informan terebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti akan menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan semua informan tersebut. d. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil akhir atau hasil sementara penelitian dengan rekan-rekan sejawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang dipersoalkan, terutama tentang isi dan metodologinya. Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, selain itu diskusi dengan rekan sejawat akan memberikan masukan-masukan pada peneliti demi kesempurnaan penelitian. 55

3.5 Tahap Analisis Data