Lubeck, Jerman papan-papan vertikal pada
loteng jerami dan gudang di cat hijau pada akhir 1930-an
Awal kebangkitan
Ekspresionisme Hans
Scharoun Berlin
philharmonic, 1956-1963
Berbentuk seperti gelombang dengna dinding bertekstur
berwarna kuning dan ujng atapnya yang dilancipkan
Jorn Utzon Sydney Opera
haouse, 1956- 1973, Sydney
Menggunakan efek plastis dari beton.
Mengibaratkan kapal yang sedang berlabuh
Eero Saarinen TWA JFK Airport,
1956-1962, AS Menggunakan efek plastis dari
beton untuk menggambarkan burung raksasa yang siap
terbang. Dengan ruang – ruang yang mengalir yang diibaratkan
sebagai urat nadi dari burung tersebut
Sumber : Buku Ruang Dalam Arsitektur
4.2 Interpretasi Tema
Seni sangat bekaitan dengan mengekspresikan perasaan manusia, yaitu di dalam seni kita dapat menuangkan perasaan, ide, gagasan dalam suatu bentuk elemen atau gerakan dan
lain-lain. Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, tetapi menolak ide klasik yang menganggap seni sebagai imitasi dari alam, mereka menggali kedalam alam pikiran,
spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah dan sebagianya.
Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancangan Siantar Musik Center ini adalah bagaimana menerapkan ekspresi kreatif dari aktifitas seni yang dinamis, aktif dan penuh
semangat kedalam bentuk dan karakter bangunan yang dirancang. Sehingga bentuk yang
Universitas Sumatera Utara
tercipta memiliki karakter yang dinamis dan penuh semangat yang dapat dirasakan oleh masyarakat ketika melihatnya.
4.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul
Tema yang diterapkan adalah Ekspresionisme . Hal ini ingin menggambarkan semangat, minat, apresiasi masyarakat Pematangsiantar dan Sumatera Utara secara umum
terhadap musik. Bahwa bakat, Talenta, dan kualitas musik di Sumatera Utara tidak kalah dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
4.4 Studi Banding Tema Sejenis
•
Enstain Tower
Menonjolkan efek plastis dari beton untuk menciptakan bentuk sclupture yang berbentuk mahkluk yang berotot dalam posisi yang siap menerkam Gambar 4.1. Atap kubah
dipuncak diasosiakan sebagai kepala dan bukaan jendela ditarik kedalam diasosiasikan sebagai mata. Bangunan ini juga menggunakan susdut-sudut yang dibulatkan
Gambar 4.1 Enstain Tower
Sumber : Internet
•
Eero Saarinen, TWA Building, New York
Sang arsitek mengekspresikan bangunan ini yaitu burung yang siap terbang, mengekspresikan pergerakan dan perpindahan, yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai airport Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Eero Saarinen, TWA Building
Sumber : Internet •
Eastland Mall, Tulsa, Oklahama
Mall ini menganalogikan layar kapal dengan menggunakan struktur tenda pada pintu masuk dan juga atrium, Mall ini mempunyai fasilitas rekreasi air yang memakai struktur
kabel dan tenda yang menganologikan perahu-perahu layar. Penganalogian tersebut berfungsi kegiatan dan juga estetika.
•
Guggeinheim Museum Bilbao , Bilbao, Spain FRANK O.GEHRY
Eksteriornya mengekspresikan awan yang berombak dan bentukan yang organik Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Guggeinheim Museum Bilbao, Spain
Sumber : Internet
•
Canada Palace, Vancouver, Canada.
Terletak didaerah pelabuhan yang merupakan kawasan historis, bangunan tersebut merupakan bangunan rekreasi yang cukup kompleks yang terdiri dari convention centre,
pusat perbelanjaan dan restaurant. Analogi podium bangunan adalah sebuah kapal yang sedang berada dipelabuhan.
Atap banguan menganalogikan perahu layar. Struktur yang digunakan sangat berkesan high tech dan megah, bahan atap terbuat dari teflon-coated fiberglass fabric.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 ANALISA