Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) Dan Tingkat Suku Bunga Indonesia Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Keramik Kaca Dan Porselin Yang Listing Di BEI Periode 2008-2013

(1)

Oleh

Linna Ismawati, SE., M.Si Siti Hajar Rizkya

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Abstract

The companies listing on the Stock Exchange would want stock prices are increasing every year. There are many factors that affect the price of such shares Return on Assets (ROA) and the rate of SBI rate. In this study had the aim to determine: (1) developments ROA in the company of ceramics, glass, and porcelain (2) Interest rate development (3) development stock price in the company of ceramics, glass, and porcelain (4) Return on Assets big influence (ROA) and Interest Rate SBI to the stock price on the company ceramics, glass, and porcelain simultaneously or partially.

The method used is descriptive method and the method of verification. The analytical method used is the Multiple Linear Regression Analysis. Testing hypotheses F test was used to test simultaneously, and T test for partial testing. These results indicate simultaneous Rate of Return Asset (ROA) and Interest Rate SBI significant effect on stock prices with R Square sebesa 32.2%. Partially, Return on Assets (ROA) has a correlation value of 0.566 and has a positive correlation to the stock price, while the rate of SBI has a correlation value of -0.177 and have a negative correlation to share price.

Key words : ROA, Indonesian Interest Rate, Stock price I. Pendahuluan

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi


(2)

Nilai perusahaan akan tercermin dalam nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan yang sudah go public, karena nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat- surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar deviden. Apabila dividen yang dibayar tinggi, harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut rendah sehingga nilai perusahaan rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Tinggi rendahnya harga saham ini juga merupakanrefleksi dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan pengelolaan asset tersebut (Stella, 2009).

Tingkat suku bunga merupakan salah satu indicator ekonomi makro yang bisa membantu investor dalam membuat keputusan investasinya. Secara teori tingkat suku bunga dan harga saham memiliki hubungan yang negatif. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan investasi tidak akan menarik lagi. (Tandelilin,2010).

Saham adalah salah satu instrument pasa keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang


(3)

Hipotesis

Hipotesis 1 : Return on Asset (ROA ) berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan Kaca.

Hipotesis 2 : Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan Kaca.

Hipotesis 3: Return on Asset (ROA) dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan kaca.

Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif yang dijelaskan melalui pengumpulan data dilapangan.

Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian :

1. Mengenai perkembangan Tingkat pengembalian Aktiva (ROA) 2. Mengenai perkembangan Tingkat Suku Bunga (SBI)

3. Mengenai perkembangan Harga Saham

Metode verifikatif pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh Tingkat Penngembalian Aktiva (ROA ) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, danKaca yang ada di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.


(4)

meningkatnya pertumbuhan property di Indonesia maka akan meningkatkan juga kebutuhan akan keramik, sehingga akan membantu perusahaan terus berkembang. Selain itu kebutuhan kaca otomotif juga semakin banyak dengan berkembangnya otomotif di Indonesia yang menggunakan kaca lokal. Hal ini akan meningkatkan laba dan asset perusahaan. Namun pada beberapa periode ada perusahaan yang nilai ROAnya rendah yaitu PT. Inti Keramik Alamasri tahun. Hal ini disebabkan penurunan asset yang terjadi oleh penurunan persediaan barang jdi dan penurunan piutang usaha pihk ketiga.

2. Tingkat Suku Bunga SBI pada periode 2008-2013 cenderung menurun. Hal ini merupakan sinyal yang baik untuk investor berinvestasi di pasar modal. Kebijakan yang di Buat oleh BI ini tentu akan menumbuhkan pasar modal di Indonesia. Selain investor, perusahaan juga diuntungkan dengan menurunnya tingkat SBI ini yang dapat menaikkan harga sahamnya karena banyaknya permintaan. Tingkat suku bunga tinggi pada tahun 2008, SBI meningkat karena terkena imbas dari krisis ekonomi dunia yang dialami Amerika Serikat. Tahun 2013 juga SBI naik 1,75% dari tahun 2012 menjadi 7,5%, hal ini disebabkan defisitnya neraca perdagangan Indonesia.

3. Harga saham tertinggi selama periode 2008-2013 pada perusahaan sub sector Keramik, Porselen, dan kaca yang terdaftar di BEI adalah PT. Arwana Citra Mulia, pada tahun 2011. Besarnya Harga saham ini karena kinerja perusahaan yang baik sehingga invetor melirik perusahaan tersebut. Harga saham terrendah dimiliki oleh PT. Keramik Indonesia Assosiasi tahun 2010.

4. Secara simultan tingkat pengembalian aktiva (ROA) dan tingkat suku bunga (SBI) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 32,2% terhadap harga saham pada


(5)

Jika dilihat secara parsial:

a) Secara parsial tingkat pengembalian aktiva (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013 dengan kontribusi pengaruh parsial yang diberikan sebesar 31,4%.

b) Secara parsial tingkat suku bunga indonesia (SBI) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013.

c) Secara simultan Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dan Tingkat Suku Bunga Indonesia berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak yangberkaitan maupun pihak lainnya mengenai Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA), Tingkat Suku Bunga Indonesia, dan Harga Saham, yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu memperhatikan peningkatan tingkat laba dan asset agar Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dapat meningkat terus setiap periode. Memperkuat penjualan domestic dan luar negeri merupakan strategi yang baik agar perusahaan lebih berkembang.

2. Tingkat suku bunga SBI mempengaruhi minat investor untuk menanamkan dananya. Investor tidak menyukai tingkat suku bunga yang tinggi karena akan


(6)

dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh hasil dan teori yang lebih baik.


(7)

(8)

(9)

14

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA )

Analisis ROA mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya- biaya untuk mendanai asset tersebut. Biaya- biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor- faktor lingkungan (Mamduh Hanafi, 2003:159).

Rumus ROA :

Menurut Hanafi (2000:83 ) menyatakan :

Return On Asset adalah rasio yang mengatur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan ) yang miliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya- biaya untuk menandai asset tersebut.”

Sedangkan pengertian ROA menurut Rusdin (2005:42) yaitu :

“Untuk mengukur tingkat kembalian dari keuntungan operasional perusahaan terhadap seluruh asset yang dignakan untuk menghasilkan keuntungan

ROA =


(10)

operasional. ROA menunjukkan hubungan antara tingkat keuntungan yang dihasilkan manajemen atas dana yang ditanam baik oleh pemegang saham, maupun kreditor.”

Intinya ROA adalah suatu Rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam meraih laba perusahaan. Semakin besar ROA maka menunjukan perusahaan semakin baik dimata investor, dan akan menaikan harga saham perusahaan tersebut.

2.1.2 Tingkat Suku Bunga SBI

Kenaikan tingkat bunga pijaman memiliki dampak negative terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan harga bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham di pasar. Disisi lain, naiknya suku buga deposito akan mendorog investor untuk menjual sahamnya dan menabung hasil penjualan itu dalam deposito. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga pinjaman atau suku bunga deposito akan mengakibatkan turunnya harga saham ( Muhamad Samsul, 2006:201).

Menurut (Sunariyah,2006:105) menyatakan bahwa tingkat suku bunga merupakan persentase dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal jasa yang dilakukan dalan suatu periode tertentu yang telah disepakati kedua belah pihak. Apabila tingkat suku bunga meningkat maka jumlah tabungan juga akan meningkat. Hal ini sangat rasional


(11)

karena bunga adalah sebagai daya tarik agar individu yang kelebihan dana akan menabung.

2.1.2.1 Fungsi Tingkat Suku Bunga

Fungsi suku bunga menurut (Sunariyah,2006:81) :

1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan

2. Suku bunga dapat digunakan sebagai lat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.

3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

2.1.2.2 Tingkat Suku Bunga Nominal dan Tingkat Suku Bunga Riil

Tingkat suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang tidak memperhitungkan nilai inflasi. Tingkat suku bunga riil adalah tingkat suku bunga yang memperhitungkan inflasi, sehingga perhitungan tingkat suku bunga tersebut lebih mencerminkan cost of borrowing yang sebenarnya (Mishkin, 2007).

Tingkat suku bunga riil yang memperhitungkan ekspektasi perubahan tingkat harga disebut sebagai ex ante real interest rate. Sedangkan tingkat suku bunga riil yang memperhitungkan perubahan tingkat harga aktual disebut sebagai ex post realinterest rate.


(12)

2.1.3 Harga Saham

Saham menurut Rusdin (2005:68) adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai alat bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting perusahaan.

2.1.3.1 Jenis- jenis Saham

Dalam praktiknya terdapat beberapa saham yang diperdagangkan dibedakan menurut cara peralihan dan manfaat yang diperoleh bagi pemegang saham (Rusdin, 2005:69):

1. Berdasarkan atas cara peralihan, saham dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Saham atas unjuk (bearer stock), adalah saham yang tidak ditulis

nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor yang lain.

b. Saham atas nama (registered stock), adalah saham yang tertulisdengan jelas siapa nama pemiliknya, sehingga cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

2. Berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, dibedakan menjadi:

a. Saham biasa (common stock), yaitu suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan


(13)

dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Saham biasa memiliki karakteristik seperti:

1) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.

2) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3) Deviden, jika peruahaan memperoleh laba dan disetujui didalam Rapat Umum Pemegang Saham.

4) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepad amasyarakat.

Saham biasa dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:

1) Blue-chip stock, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayarkan deviden.

2) Income stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata deviden tahun sebelumnya.

3) Growth stock, saham dari emiten merupakan pemimpin dalam industrinya dan beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu mendapatkan hasil diatas rata-rata.


(14)

4) Cylical stocks, yaitu saham yang mempunyai sifat mengikuti pergerakan situasi ekonomi makro atau kondisi bisnis secara umum.

5) Defensife stock, saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro, maupun situasi bisnis secara umum. 6) Speculative stock, yaitu suatu saham perusahaan yang tidak bisa

secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi dimasa mendatang, meskipun belum pasti.

b. Saham preferen (preferred stock) merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Pembayaran deviden dalam jumlah yang tetap.

2) Hak klaim lebih dahulu disbanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.

3) Dapat dikonversikan menjadi saham biasa. Jenis saham preferen:

1) Commulative preferred stock, saham ini memberikan kepada pemiliknya atas pembagian deviden yang sifatnya kumulatif dalam suatu persentase atau jumlah tertentu.

2) Non commulative preferred stock, saham ini mendapat prioritas dalam pembagian deviden sampai pada suatu persentase atau


(15)

jumlah tertentu, tetapi tidak bersifat kumulatif, seperti saham preferen diatas.

3) Participating preferred stock, saham ini disamping memperoleh dividen tetap seperti yang telah ditentukan, juga memperoleh ekstra dividen apabila perusahaan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

2.1.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga saham dibursa biasanya dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran, namun permasalahannya adalah para investor sering menghadapi kendala untuk menentukan apakah saat ini harga sudah rendah atau masih tinggi, terdapat beberapa factor yang mempengaruhi harga saham yang harus diperhatikan oleh investor (e-samuel, 2009) adalah sebagai berikut :

1. Faktor Fundamental

Beberapa faktor fundamental yang menggerakkan harga saham adalah: a. Faktor makro adalah faktor-faktor yang emmpengaruhi ekonomi secara

keseluruhan. Tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktifitas nasional, politik dan lain sebagainya dapat memiliki dampak penting apda potensi keuntungan perusahaan hingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi harga sahamnya.

b. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang berdampak secara langsung pada perusahaan itu sendiri. Perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan mentah, produktivitas pekerja dan lain sebagainya


(16)

yang akan dapat mempengaruhi kinerja keuntungan perusahaan secara individual.

2. Faktor teknis

Beberapa faktor teknis yang menggerakkan harga saham adalah: a. Adanya demand dan supply

Harga saham akan cenderung naik apabila terdapat lebih banyak pembeli daripada penjual, begitu juga sebaliknya.

b. Antisipasi investor

Antisipasi hasil kinerja suatu emiten, baik itu per tahun, per semester, maupun per triwulan akan mendorong investor untuk memburu saham emiten tersebut atau bahkan akan melepasnya.

c. Corporate action

Merupakan langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan, seperti pengumuman/pembayaran dividend atau bonus, right issue, warrant, stock split, hasil RUPS dan lain-lain.

d. Berita dikoran atau rekomendasi saham

Harga saham sering bergerak atas dasar berita di koran atau rekomendasi saham yang ditulis oleh wartawan atau analisis saham. e. Intervensi pemerintah

Walaupun jarang terjadi, namun pemerintah terkadang melakukan intervensi secara diam-diam melalui lembaga tertentu untuk membeli/menjual saham sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan pasar.


(17)

f. Koreksi teknis

Pergerakan saham jarang yang terus menerus bergerak naik atau selalu turun. Sesudah periode kenaikan atau penuruan yang cukup lama, biasanya akan dijumpai koreksi teknis.

g. Sentimen pasar

Berita atau issue dari bidang politik, ekonomi dan lain lain akan mampu mempengaruhi aktivitas ekonomi, termasuk harga-harga saham di bursa. Salah satu pengaruh kuat dan konsisten pada pasar modal Indonesia adalah kinerja harga saham di bursa-bursa luar negeri yang sering terefleksi pada harga saham di Indonesia.

2.1.3.3Teknik Analisa dan Penilaian Harga Saham

Untuk dapat memilih investasi yang aman, diperlukan satu analisis yang cermat, teliti dan didukung dengan data-data yang akurat. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko bagi investor dalam berinvestasi.

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental menurut Suad Husnan (2001:345) mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan (i) mengestimate nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang, dan (ii) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

Analisis fundamental pada umumnya dilakukan dengan tahapan melakukan analisis ekonomi terlebih dahulu, diikuti dengan analisis industri


(18)

dan akhirnya analisis perusahaan yang menrbitkan saham tersebut.Penggunaan pendekatan ini didasarkan atas pemikiran bahwa kondisi perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan, tetapi faktor-faktor eksternal (yaitu kondisi ekonomi/pasar dan industri) juga ikut mempengaruhi kondisi perusahaan.

2. Analisis Teknikal

Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut diwaktu lalu. Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah (i) bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan (ii) bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu (iii) karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut akan berulang.

Analisis teknikal dapat dilakukan untuk saham-saham individual ataupun kondisi pasar secara keseluruhan. Analisis teknikal menggunakan grafik (charts) maupun berbagai indikator teknis. Informasi tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat utama analisis.

Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli (masuk ke pasar) atau menjual saham (keluar dari pasar), dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisis grafis. Dengan menggunakan teknik-teknik diatas dapat dijadikan gambaran bagi para pemegang saham untuk menilai harga saham dalam melakukan suatu investasi.


(19)

2.1.4 Penelitian Terdahulu

1. Rowland Bismark Fernando Pasaribu

Menurut peneliti Rowland Bismark Fernando Pasaribu dalam jurnal Ekonomi & Bisnis Vol.2 No.2 tahun 2008 mengatakan bahwa secara simultan dan parsial pertumbuhan, profitabilitas, posisi laverage, likuiditas, dan efisiensi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham di delapan industri.

2. Lidya Agustina & Sany Noviri

Jurnal Akuntansi Vol.5 No.1 Mei 2013: 1-23 ini dikemukakan oleh Lidya Agustina & Sany Noviri (2013). Penelitian ini berjudul Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham ( Studi pada Indeks LQ45 tahun 2010 ). ROA secara parsial mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tecantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI.

3. Njo Anastasia

Menurut Njo Anastasia pada Jurnal Akuntansi & Keuangan vol. 5 no.2 secara empiris terbukti bahwa faktor fundamental (ROA, ROE, BV, DER) dan risiko sistematika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara bersama- sama.

4. Anak Agung Gde Aditya Krisna & Ni Gusti Putu Wirawati

Pada penelitian Anak Agung Gde Aditya Krisna & Ni Gusti Putu Wirawatidalam E- Journal Akuntansi Universitas Udayana menyatakan


(20)

bahwa secara parsial tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh secra signifikan terhadap indeks harga saham di BEI periode Januari 2008 sampai Agustus 2012 adalah variable nilai tukar rupiah dengan nilai 0,132. 5. I gusti Ayu Purnamawati

Menurut I gusti Ayu purnamawati dalam jurnal keuangan dan perbankan vol. 17 No. 2 menunjukan laju pertumbuhan ekonomi, nilai kurs, dan tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh negatif dalam jangka pendek, sedangkan variabel inflasi mempunyai pengaruh yang positif dalam jangka pendek.

6. Samina Haque & Murtaza Faruque (2013 )

Dalam jurnal yang berjudul Impact of Fundamental Factors on Stock Price : A Case Based Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Stock Exchange, menyatakan bahwa variable fundamental (EPS, DPS, FA/ TA, ROA, dan ROE ) tidak ditemukan korelasi yang signifikan, jadi studi menyimpulkan bahwa harga saham di DSE lebih dipengaruhi faktor selain fundamental perusahaan.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

No Nama Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Rowland Bismark Fernando Pasaribu Pengaruh Variabel Fundamental terhadap harga saham perusahaan Go Pubic di BEI

Secara simultan dan parsial, variabel

fundamental berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Variabel ROA X1, harga saham sebagai Y

Perusahaan yang diteliti


(21)

2. Lidya

Agustina & Sany Noviri (2013 )

Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat Suku Bung SBI terhadap Harga Saham ( Studi pada Indeks LQ45 tahun 2010 )

ROA secara parsial mempunyai

pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tecantum dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI.

ROA sebagai X1, harga saham sebagai Y

Perusahaan yang diteliti

3 Njo Anastasia Analisis faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham Properti di BEJ

Secara empiris terbukti bahwa faktor fundamental (ROA, ROE, BV, DER) dan risiko sistematika

mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan properti secara bersama- sama

ROA X1, dan Harga Saham sebagai Y Risiko sistematik sebagai variabel intervernin g

4 Umi Mardiyati Analisis pengaruh nlai tukar, tingkat suku bunga dan inflasi terhadap harga saham studi kasus pada

perusahaan properti di BEI

Secara parsial nilai tukar memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham properti sedangkan tingkat suku bunga dan inflasi memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap indeks harga saham properti. Namun secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan. Tingkat Suku Bunga menjadi variabel X2 Studi kasus

5 I Gusti Ayu Purnamawati Faktor Fundamental ekonomi makro terhadap harga saham

menunjukan laju pertumbuhan ekonomi, nilai kurs, dan tingkat suku

bunga SBI

mempunyai

pengaruh negatif dalam jangka pendek, sedangkan variabel inflasi

Tingkat Suku Bunga

Perusahaan yang diteliti


(22)

mempunyai

pengaruh yang positif dalam jangka pendek. 6. Samina Haque

& Murtaza Faruque

Impact of Fundamental Factors on Stock Price : A Case Based Approach on Pharmaceuti cal

Companies Listed with Dhaka Stock Exchange,

menyatakan bahwa variable

fundamental (EPS, DPS, FA/ TA, ROA, dan ROE ) tidak ditemukan korelasi yang signifikan, jadi studi

menyimpulkan bahwa harga saham di DSE lebih dipengaruhi faktor selain fundamental perusahaan.

ROA menjadi X1

Unit penelitian


(23)

2.2 Kerangka Pemikiran

Return on Asset (ROA ) adalah tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba, dari seluruh kegiatan perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki ROA yang tinggi maka dapat dipastikan perusahaan tersebut berjalan dengan baik, dan para investor akan menanamkan saham diperusahaan tersebut.

Selain ROA, tingkat suku bunga juga mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Tingkat Suku Bunga adalah suatu indikator dalam menentukan apakah seseorang akan menginvestasikan dananya atau menabungkan dananya. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat bunga. Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha.Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha (Stella, 2009). 2.2.1 Hubungan antara Tingkat Pengembalian aktiva dengan Harga Saham

Menurut Stella (2009: 100), jika diperoleh tingkat pengembalian aktiva (ROA) yang cukup tinggi, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara efektif, hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor yang


(24)

mengakibatkan nilainya meningkat, maka saham perusahaan yang bersangkutan, dan karena nilainya akan meningkat, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, yang akibatnya akan meningkatkan harga saham perusahaan.

2.2.2 Hubungan antara Tingkat Suku Bunga dengan Harga Saham

Sunariyah (2003:87) menyatakan bahwa tingkat bunga mengakibatkan keseimbangan antara jumlah tabungan dan investasi. Apabila tingkat bunga meningkat maka jumlah tabungan juga meningkat. Hal ini sangat rasional karena bunga adalah sebagai suatu daya tarik agar individu yang kelebihan dana akan menabung. Sebaliknya apabila tingkat bunga meningkat, maka jumlah permintaan investasi akan menurun. Pemodal dalam mengambil keputusan investasi, mempertimbangkan beberapa faktor- faktor. Faktor tersebut salah satunya tingkat suku bunga.

2.2.3 Hubungan antara Tingkat Pengembalian Aktiva, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham

Lidya dan Sany melakukan penelitian pada indeks LQ-45 tahun 2010. Menggunakan metode penelitian analisis persamaan regresi linear berganda. Pada hasil penelitiannya menyatakan bahwa ROA dan Tingkat Suku bunga memiliki pengaruh terhadap harga saham secara simultan. Sehingga akan mempengaruhi seorang investor untuk mempertimbangkan akan menanamkan modalnya atau tidak disuatu perusahaan.


(25)

Stella (2009: 100)

Lidya Agustin & Sany Noviri (2013)

Sunariyah (2003:87)

Gambar 2.1

Skema Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Return On Asset (ROA ) (X1)

- Laba Bersih - Total Aktiva

Sugiono, 2009:80

Tingkat Suku Bunga (X2 )

- SBI Menurut

Sunariyah,2006:105

Harga Saham (Y) - Closing

Price


(26)

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan “ Return on Asset (ROA ) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham”. Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Return on Asset (ROA ) berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan Kaca.

Hipotesis 2 : Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan Kaca.

Hipotesis 3: Return on Asset (ROA) dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, dan kaca.


(27)

32

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:38) menyatakan bahwa :

“Objek Penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu suatu hasil. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Return on Asset (ROA ) , Tingkat Suku Bunga, dan Harga Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keramik,porselen, dan kaca yang listing di BEI.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitan menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut : Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk dianalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang terjadi sehingga


(28)

didapat kebenaran atas data yang diperoleh untuk keperluan menyusun karya ilmiah.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif yang dijelaskan melalui pengumpulan data dilapangan.

Menurut (Sugiyono, 2005:21 ) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas “.

Pengertian metode verifikatif menurut Narimawati (2008:21) adalah sebagai berikut:

”Metode verifikatif yaitu pengujian hipotesis penelitian melalui alat

analisis statistik.”

Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian :

1. Mengenai perkembangan Tingkat pengembalian Aktiva (ROA) 2. Mengenai perkembangan Tingkat Suku Bunga (SBI)

3. Mengenai perkembangan Harga Saham

Metode verifikatif pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh Tingkat Penngembalian Aktiva (ROA ) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham pada Perusahaan Keramik, Porselen, danKaca yang ada di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.


(29)

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Dalam melakukan penelitian perlu desain penelitian yang bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat.

Sedangkan menurut Nazir dalam Narimawati (2010:30) desain penelitian adalah :

”Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desaian penelitian hanya

mengenai penggumpulan dan analisis data saja.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Sugiyono (2009:13) adalah : 1. Sumber masalah

2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan; 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrumen penelitian 7. Kesimpulan.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini:


(30)

1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi.

2. Menetapkan masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) (variable X1) dan Tingkat

Suku Bunga (variabel X2), yang menjadi variabel bebas. Dan Harga

Saham (variabel Y), yang menjadi variabel terikat.

3. Mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan masalah untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara.

4. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan didukung bukti penelitian yang relevan tetapi belum ada pembuktian secara empiris maka jawaban itu masih hipotesis.

5. Memilih metode penelitian yang sesuai untuk menguji hipotesis sementara. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Membuat desain penelitian dan melakukan analisis statistic pada data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran hipotesis.

7. Menyimpulkan penelitian dengan menjawab rumusan masalah, sehingga akan diperoleh penyelesaian dan jawaban atas identifikasi masalah dan penelitian.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan proses keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian dimulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan.


(31)

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan proses keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian dimulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan cara pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Oleh sebab itu, membuat desain penelitian sangat penting agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Adapun tabel desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian No

.

Tujuan Penelitian Metode yang

digunakan

Jenis Data 1. Mengetahui perkembangan

Tingkat Pengembalian Aktiva pada perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen

Deskriptif Sekunder

2. Mengetahui perkembangan tingkat suku bunga pada perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen.

Deskriptif Sekunder

3. Mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen.

Deskriptif Sekunder

4. Mengetahui pengaruh ROA, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham pada perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen.


(32)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X1 : Tingkat Pengembalian Aktiva

X2 : Tingkat Suku Bunga

Y : Harga Saham

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan suatu tindakan dalam membuat batasan-batasan yang akan digunakan dalam analisis. Adapun yang akan dianalisis adalah hubungan antara variabel bebas (variabel independen) dengan variabel terikat (variabel dependen).

Operasional variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69) adalah sebagai berikut :

Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct. Sehingga memungkinkan bagi peneliti yang

X1

X2


(33)

lain untuk melakukan replika pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, ukuran, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian.Variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen (X).

Menurut Sugiyono (2012:39) pengertian variabel independen adalah sebagai berikut :

Variabel independen merupakan variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulasi, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel X) pada adalah: a. Tingkat Pengembalian Aktiva(X1)

Pengertian Return on Asset (ROA ) Menurut Hanafi (2000:83 ) :

Return On Asset adalah rasio yang mengatur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan ) yang miliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya- biaya untuk menandai asset tersebut.

b. Tingkat Suku Bunga (X2)

Suku Bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodic untuk jangka waktu tertentu berfungsi sebagai sinyal atau


(34)

stance kebijakan moneter (Suwaldjo Puspo pranoto 2004:60). Indikatornya adalah Tingkat suku bunga / akhir tahun.

2. Variabel dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2012:39) pengertian variabel dependen adalah sebagai berikut: Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dapat disimpulkan bahwa variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini, variabel Y adalah Harga Saham.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio. Skala ratio adalah angka nol yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam penghitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel yang dapat diambil dari judul yang telah ditetapkan adalah :


(35)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti mengenai “Pengaruh Tungkat Pengembalian Aktiva dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga saham adalah Laporan keuangan tahunan, yang merupakan data sekunder.

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Return on Asset (ROA) (X1)

Return On Asset adalah rasio yang mengatur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang miliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya- biaya untuk menandai asset tersebut

(Hanafi 2000:86)

- Laba setelah pajak - Total Asset Return On Asset

ROA =

% Ratio

Tingkat Suku Bunga (X2)

Harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds ). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indicator dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan investasi atau menabung

(Boediono 1994: 76 )

Tingkat Suku Bunga/ Tahun

% Ratio

Harga Saham (Y)

Sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

(Rusdin 2002:68)


(36)

Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dlam bentuk table- table atau diagram (Umar Husein, 2005:41).

Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini dilakukan dengan cara pengumpulan data. Pengumpulan data ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data sekunder. Pengumpulan data seperti ini langsung melibatkan organisasi atau instansi yang akan kita teliti.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu adalah sebagai berikut :

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah karakteristik tertentu untuk dapat ditarik kesimpulan. Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009:80) mengemukakan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atau obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan penjelasan diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sub sector Keramik, Porselen, dan Kaca.


(37)

2. Sampel Penelitian

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Menurut Sugiyono (2008:81) mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi. Adapun dalam penelitian ini digunakan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan Keramik, porselen, dan kaca di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009- 2013

2. Tersedia laporan keuangan selama periode penelitian 2009- 2013 (Cross Section).

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 6 perusahaan sub sector Keramik, porselen, dan Kaca dengan periode laporan keuangan selama 5 tahun (time series). Total keseluruhan data yang dijadikan sampel adalah 30 buah data panel.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi Pustaka (Library Research) adalah teori diperoleh dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu. Metode ini digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian.


(38)

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif)

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu mengetahui kondisi Return on Asset (ROA), Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham pada perusahaan sub sector Keramik, porselen, dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan cara membandingkan selisih perkembangan tahun dasar dengan perkembangan thun berikutnya dbandingkan dengan perkembangan tahun dasar kemudian dikalikan 100%, dengan rumus perkembangan :

Keterangan :

Pn = Perkembangan tahun yang dianalisa

Pn-1 = Perkembangan Sebelumnya

a) Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA)

Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) yang membandingkan laba bersih dengan total asset. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan persen.

b) Tingkat Suku Bunga SBI ROA =

Perkembangan =


(39)

Tingkat suku bunga diadopsi dari sertifikasi Bank Indonesia (SBI). Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggnakan satuan persen.

c) Harga Saham

Harga Saham yang diambil dalam penelitian ini harga saham penutupan akhir tahun. Harga saham yang diambil dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Skala yang digunakan adalah rasio dengan menggunakan rupiah.

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Analisis Verifikatif ( kuantitatif) dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan Return on Asset (ROA ) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham Perusahaan Keramik, porselen, dan Kaca di Bursa Efek Indonesia baik simultan. Untuk mendukung analisis verifikatif, peneliti menggunakan beberapa metode analisis statistik.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda berguna untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y).

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) pengertian regresi linear berganda adalah :


(40)

Regresi linier berganda mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan dua variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel tergantung.

Adapun persamaan Regresi Linier Berganda adalah :

Dimana :

Y = variabel dependen X1,X2 = variabel independen

A = konstanta

1, 2 = koefisien masing- masing faktor

Adapun perumusan model analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Harga Saham

X1 = Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA)

X2 = Tingkat Suku Bunga Α = Konstanta

β1X1 = Koefesien regresi Return On Asset β2X2 = Koefesien regresi Tingkat Suku Bunga

= kesalahan residual (error) Y= 0 1X1 2X2... nXn


(41)

2. Uji Asumsi Klasik

Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, penelitian ini akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat meghasilkan estimator yang baik. Adapun keempat uji asumsi klasik itu adalah :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah garfik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2011:118).

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. b) Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2006:95) bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel


(42)

independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).

Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:

a. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).


(43)

Auto korelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dariobservasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W). Kriteria uji: bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

a. Jika D-W < dL atau D-W > 4 – dL, kesimpulannya pada data terdapat autokorelasi.

b. Jika dU < D-W < 4 – dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi.

c. Tidak ada kesimpulan jika dL ≤ D-W ≤dU atau 4 –dU ≤ D-W ≤ 4-dL.

Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test. Pengambilan keputusan ada tidaknya korelasi, dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl<d<du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-du<d<4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du<d<4-du Sumber: Imam Gozali (2006:96)


(44)

3. Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y) dan varibel

bebas (X2) terhadap variabel terikat (Y) serta mempunyai tujuan untuk

meyakinkan bahwa pada kenyataannya terdapat pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Tingkat Suku Bunga terhadap harga saham, berikut signifikansinya.

Koefisien korelasi dinyatakan dengan “r” dari korelasi pearson product moment dapat dicari antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y dengan

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan :

Rxy = Koefisien Korelasi

N = Jumlah pengamatan

∑ = Variabel Bebas (independent)

∑ = Variabel Terikat (dependent)

Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 < r < +1, dimana :

a. Apabila r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan antara Tingkat Pengembalian Aktiva (X1) dan Tingkat Suku Bunga (X2) terhadap Harga Saham (Y) pada Perusahaan Keramik, porselen, dan kaca yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kuat dan positif.


(45)

b. Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka terdapat hubungan antara Return on Asset (X1) dan Tingkat Suku Bunga (X2) terhadap Harga Saham (Y).

c. Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka terdapat hubungan yang berlawanan antara Return on Asset (X1) dan Tingkat Suku Bunga (X2)

terhadap Harga Saham (Y).

Adapun koefisien korelasi dapat digolongkan sebagai berikut: Tabel 3.4

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Terhadap koefisien Korelasi Interval

Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2012:184)

4. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Umi Narimawati (2007:89) KD = r2 x 100 %


(46)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi

3.2.6 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah korelasi dari ketiga variabel yang akan diteliti antara Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA ) dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga saham.

Langkah- langkah dalam analisi sebagai berikut : 1) Pengujian Secara Parsial

Melakukan Uji-T, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Penetapan Hipotesis

1. Hipotesis secara parsial (Uji-t).

Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variable- variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah- langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis parsial antara variable bebas Tingkat Pengembalia Aktiva (ROA) terhadap variable terikat Harga Saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho: 1 = 0, Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) berpengaruh tidak

signifikan terhadap Harga Saham.

Ha: 1 ≠ 0, Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA ) berpengaruh signifikan


(47)

b. Menentukan hipotesis parsial antara variable bebas Tingkat Suku Bunga terhadap variable terikat Harga Saham.Hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ho: 2 = 0, Tingkat Suku Bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga

Saham.

Ha: 2≠ 0, Tingkat Suku Bunga berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham.

Untuk menguji signifikansi suatu koefisien korelasi, maka dapat menggunakan statistic uji t student dengan rumus sebagai berikut :

Sumber: Andi Supangat (2008:342)

Keterangan :

t = nilsi uji t

r : koefisien korelasi n : jumlah sampel

2. Hipotesis secara simultan (Uji-F)

Untuk menguji adanya hubungan antar variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistic F dengan langkah- langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Tingkat Pengembalian Aktiva dan Tingkat Suku Bunga terhadap variabel terikat Harga Saham.

thitung = r


(48)

Ho 1 2 = 0, Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA), dan Tingkat Suku

Bunga berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham.

Ha 1 2 0, Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA), dan Tingkat Suku

Bunga berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. b. Menentukan nilai signifikan ɑyaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db=

n-k-l), untuk mengetahui daerah F tabelsebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan.

 Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut :

F=

 Hasil F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan krteria :

1. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

2. Tolak H0 jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

3. Tolak H0 jika nilai F-sign <ɑ ),05 3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan penolakan hipotesis


(49)

d. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Harga Saham. Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Tingkat Pengembalian Aktiva dan Tingkat Suku Bunga berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Harga Saham.


(50)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh tingkat pengembalian aktiva (ROA) dan tingkat suku bunga indonesia (SBI) terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata- rata Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) pada sub sector keramik, porselen, dan kaca yang terdaftar di BEI periode 2008- 2013 mengalami fluktuasi. Semakin meningkatnya pertumbuhan property di Indonesia maka akan meningkatkan juga kebutuhan akan keramik, sehingga akan membantu perusahaan terus berkembang. Selain itu kebutuhan kaca otomotif juga semakin banyak dengan berkembangnya otomotif di Indonesia yang menggunakan kaca lokal. Hal ini akan meningkatkan laba dan asset perusahaan. Namun pada beberapa periode ada perusahaan yang nilai ROAnya rendah yaitu PT. Inti Keramik Alamasri tahun. Hal ini disebabkan penurunan asset yang terjadi oleh penurunan persediaan barang jdi dan penurunan piutang usaha pihk ketiga.

2. Tingkat Suku Bunga SBI pada periode 2008-2013 cenderung menurun. Hal ini merupakan sinyal yang baik untuk investor berinvestasi di pasar modal. Kebijakan yang di Buat oleh BI ini tentu akan menumbuhkan pasar modal di Indonesia. Selain investor, perusahaan juga diuntungkan dengan


(51)

menurunnya tingkat SBI ini yang dapat menaikkan harga sahamnya karena banyaknya permintaan. Tingkat suku bunga tinggi pada tahun 2008, SBI meningkat karena terkena imbas dari krisis ekonomi dunia yang dialami Amerika Serikat. Tahun 2013 juga SBI naik 1,75% dari tahun 2012 menjadi 7,5%, hal ini disebabkan defisitnya neraca perdagangan Indonesia.

3. Harga saham tertinggi selama periode 2008-2013 pada perusahaan sub sector Keramik, Porselen, dan kaca yang terdaftar di BEI adalah PT. Arwana Citra Mulia, pada tahun 2011. Besarnya Harga saham ini karena kinerja perusahaan yang baik sehingga invetor melirik perusahaan tersebut. Harga saham terrendah dimiliki oleh PT. Keramik Indonesia Assosiasi tahun 2010.

4. Secara simultan tingkat pengembalian aktiva (ROA) dan tingkat suku bunga (SBI) memberikan kontribusi pengaruh sebesar 32,2% terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013, sedangkan sebanyak 67,8% sisanya merupakan pengaruh yang diberikan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Jika dilihat secara parsial:

a) Secara parsial tingkat pengembalian aktiva (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013 dengan kontribusi pengaruh parsial yang diberikan sebesar 31,4%.


(52)

b) Secara parsial tingkat suku bunga indonesia (SBI) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013.

c) Secara simultan Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dan Tingkat Suku Bunga Indonesia berpengaruh signifikan terhadap harga saham. 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak yangberkaitan maupun pihak lainnya mengenai Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA), Tingkat Suku Bunga Indonesia, dan Harga Saham, yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu memperhatikan peningkatan tingkat laba dan asset agar Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dapat meningkat terus setiap periode. Memperkuat penjualan domestic dan luar negeri merupakan strategi yang baik agar perusahaan lebih berkembang.

2. Tingkat suku bunga SBI mempengaruhi minat investor untuk menanamkan dananya. Investor tidak menyukai tingkat suku bunga yang tinggi karena akan mengurangi profitabilitas perusahaan dan mengurangi keuntungan yang akan didapat investor.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan melakukan penelitian yang sama dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh hasil dan teori yang lebih baik.


(53)

Influence of Return on Assets and interest rate certificate of Bank Indonesia to stock price of The Ceramics, Porcelain, and Glass Industry Listed Indonesia

Stock Exchange periode 2008 to 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Program Studi Manajemen

SKRIPSI

Oleh : Siti Hajar Rizkya

21211029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2015


(54)

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi dan perumusan masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi masalah... 10

1.2.2 Rumusan masalah... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1. Maksud Penelitian ... 11

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 12

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.5.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.5.2. Waktu Penelitian ... 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 14


(55)

vi

2.1.2.1. Fungsi Tingkat Suku Bunga ... 16 2.1.2.1. Tingkat Suku Bunga Nominal dan Tingkat Suku Bunga Riil ... …..16

2.1.3. Harga Saham ... 17 2.1.3.1. Jenis- Jenis Saham ... 17 2.1.3.2. Faktor- faktor yang mempengaruhi Harga saham ... 20 2.1.3.3. Teknik Analisa dan Penilaian Harga

Saham ... 22 2.1.4. Penelitian terdahulu... .... 24 2.2. Kerangka Pemikiran ... 27 2.2.1. Hubungan antara Tingkat Pengembalian Aktiva dengan Harga Saham ... 28 2.2.2. Hubungan antara Tingkat suku Bunga dengan Harga Saham ... 28 2.2.2. Hubungan antara Tingkat Pengembalian Aktiva dan Tingkat suku Bunga dengan Harga

Saham ... 29 2.3. Hipotesis ... 30


(56)

vii

3.2.1. Desain Penelitian ... 34

3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 37

3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan data...40

3.2.3.1. Sumber Data ... 40

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ... 41

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis... 43

3.2.5.1. Rancangan Analisis ... 43

3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 43

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 44

3.2.6. Pengujian Hipotesis... ... 51

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 55

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 55

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 55

4.2. Pembahasan Penelitian ... 56

4.2.1. Analisis Deskiptif ... 56

4.2.1.1. Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) pada Perusahaan Keramik, kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008- 2013 ... 57


(57)

viii

kaca, dan Porselen yang listing di BEI

periode 2008- 2013 ... 64

4.2.2. Analisis Verifikatif ... 67

4.2.3. Pengujian Hipotesis ... 77

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 85

5.1. Kesimpulan ... 85


(58)

ix

Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 53

Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Rata- rata ROA ... 61

Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Rata-rata SBI ... 63

Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Rata- rata Harga Saham ... 66

Gambar 4.4 Grafik Normality of P-P Plot ... 70

Gambar 4.5 Kurva Uji Hipotesis Simultan ... 79

Gambar 4.6 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Pengaruh ROA terhadap Harga saham ... 81

Gambar 4.7 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial pengaruh SBI terhadap Harga Saham ... 83


(59)

x

dan Harga saham perusahaan keramik, kaca, dan porselen periode

2008- 2013 ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Desain penelitian ... 36

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 40

Tabel 3.3 Uji Autokorelasi ... 48

Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan Interpretasi terhadap koefisien korelasi ... 50

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) pada Perusahaan Keramik, kaca, dan porselen yang listing di BEI periode 2008- 2013 ... 58

Tabel 4.2 Rata- rata ROA pada Perusahaan Keramik, kaca, dan porselen yang listing di BEI periode 2008-2013 ... 61

Tabel 4.3 Tingkat Suku Bunga SBI Periode 2008-2013 ... 63

Tabel 4.4 Rata- rata SBI periode 2008-2013 ... 63

Tabel 4.5 Harga Saham pada Perusahaan Kersmik, kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013 ... 65

Tabel 4.6 Rata- rata Harga Saham pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang llisting di BEI periode 2008-2013 ... 66

Tabel 4.7 Estimasi Regresi Linier Berganda antara ROA dan SBI terhadap Harga saham ... 67


(60)

xi

Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas ... 73

Tabel 4.11 Uji Autokorelasi ... 74

Tabel 4.12 Korelasi Parsial antara ROA dengan Harga Saham ... 74

Tabel 4.13 Korelasi Parsial antara SBI dengan Harga Saham ... 75

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Simultan ... 76

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Parsial ... 77

Tabel 4.16 Uji F (Simultan) ... 78

Tabel 4.17 Uji T (Parsial) Pengaruh ROA terhadap Harga Saham... 80


(61)

Andi Supangat. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Pernada Media Group Arifin. 2001. Membaca Saham. Yogyakarta. UPP AMP YKPN.

Bodie, Z., Kane Z., Markus, AJ., 2006. Investasi. Terjemahan Dalimunthe Z. Buku 2, Edisi 6, Jakarta: Salemba Empat.

Cahyono, Jaka E. 2000. Strategi dan Teknik Meraih Untung di Bursa Saham. Jil 1. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Kanisius

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat

I Gusti Ayu. 2013. Faktor Fundamental Ekonomi Makro Terhadap Harga Saham LQ45. Jurnal Keuangan dan Perbankan 211- 219 Vol. 17 No. 2

Kusnendi M.Sc. 2005. Analisis Jalur Konsep dan Aplikasi dengan program SPSS dan Lisrel 8. Bandung : UPI

Li, Ching Chun. 1975. Path Analysis a Primer. California: The Boxwood Press. Lidya Agustina & Sany Noviri. 2013. Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat Suku

Bunga SBI terhadap Harga Saham ( Studi pada Indeks LQ45 tahun 2010 ). Jurnal Akuntansi 1-23 Vol. 5 No.1

Mohamad Samsul. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga

Mamduh M Hanafi. 2000. Standar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP Mamduh. M. Hanafi. 2003. Analisis Laporan keuangan, Yogyakarta: UPP AMK Mishkin. 2007. Will Monetary Policy bwcome more of a science. Finance and

economics Discussion series 2007-44.


(62)

Nur Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitia Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan 2. Yogyakarta: BPFE

Rowland Bismark. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2003- 2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.2 No.2.

Rusdin. (2005). Pasar Modal. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta

Samina Haque.2013. Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Srock Exchange. International Journal of Business and Management Invention 34-41

Sawaldjo Puspopranoto. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka LP3ES

Stella. 2009. Pengaruh Price To Earnings Ratio, Debt To Equity Ratio, Return on Asset dan Price tobook Value Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 97- 106. Vol 11 No. 2

Suad Husnan. 2001. Dasar- dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta. Penerbit: UPP AMP YKPN

Sugiyono, 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alphabeta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alphabeta

Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alphabeta

Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alpha beta

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN

Sunariyah, 2006. Pengantar Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogykarta: UPP STIM YKPN

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media


(63)

Erlangga.

Data Internet

http://www.sam.co.id/rahasia-sukses-investasi/ [akses: 12 Maret 2015] Gujarati, D.N. (2005). Basic Econometrics (fourth ed.). [Online]. Tersedia:

http://www.4shared.com/document/j7fhXAr/Gujarati_D__2005__Basic_Eco nom.html [17 Februari 20011]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2010%5CAMFG%5CAMFG_Annual%20Report%202010.PDF [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2011%5CAMFG%5CAMFG_AR%202011.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2012%5CAMFG%5CAMFG_Annual%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2013%5CAMFG%5CAMFG_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2010%5CIKAI%5CIKAI_Annual%20Report%202010.PDF [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep ort/%5C2011%5CIKAI%5CIKAI_AR%202011.pdf [akses: 4 maret 2015] http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Rep


(64)

ort/%5C2010%5CARNA%5CARNA_Annual%20Report%202010.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2012%5CARNA%5CARNA_Annual%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CARNA%5CARNA_Annual%20Report%202013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2010%5CKIAS%5CApr%2029%202011%5CKIA%20Annual_ Rep_2010_%20final_280411.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2011%5CKIAS%5CKIAS_AR%202011.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2012%5CKIAS%5CKIAS_Annual%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CKIAS%5CKIAS_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2010%5CMLIA%5CMLIA_Annual%20Report%202010.PDF [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2011%5CMLIA%5CMLIA_AR%202011.pdf [akses: 4 maret 2015]


(65)

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CMLIA%5CMLIA_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2010%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report%202010.PDF [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2011%5CTOTO%5CDVD%20Drive%20%28E%29%20TOTO %5Cannual%20report%202011.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2012%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://economy.okezone.com/read/2012/06/04/278/641003/terimbas-krisis-toto-hanya-target-penjualan-naik-15 [akses: 7 Mei 2015]


(66)

NamaLengkap : Siti Hajar Rizkya Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 30 Mei 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komp.Margahayu Permai Jl.Permai 19 no. 14 Bandung

Email : qqirizkyaa@gmail.com

No HP : 08562065693

DATA PENDIDIKAN

No. Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah

1. SD SDN Angkasa V Lanud

Sulaiman

Bandung 1999-2005

3. SMP SMPN 38 Bandung Bandung 2005-2008

4. SMA SMAN 9 Bandung Bandung 2008-2011

5. Perguruan Tinggi S1

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung


(67)

v

Puji dan syukur tak henti peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013”

Penyusunan Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

Peneliti menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam hal kemampuan, pengetahuan dan pengalaman peneliti. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam penyusunan karya tulis selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan Skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Terutama kepada Linna Ismawati, SE., M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.


(68)

vi Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeny Dwi Santy., SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia

4. Windy Novianti SE., M.M, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

5. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada peneliti selama kegiatan perkuliahan.

6. Staf Kesekretariatan Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan dan informasi.

7. Kedua orang tua tercinta ayahanda (Alm) Ewo Ardi dan ibunda Yusni,

do‟a dan kasih sayangmu selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi

peneliti dalam menyusun Skripsi ini, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

8. Kakak dan Abang tercinta Ayu Febriana Sari, dan Ardiansyah yang selalu membantu moril dan materil.

9. Penyemangatku tercinta Titto Deniawan Prasetya yang selalu mendukung penulis untuk tetap bersemangat.


(69)

vii

Sulistiawati.

12.Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan

Skripsi ini.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam Skripsi ini memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca.

Akhir kata peneliti panjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do‟a yang telah diberikan kepada peneliti akan

mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung Agustus 2015 Peneliti,

Siti Hajar Rizkya NIM.21211029


(70)

(1)

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2012%5CMLIA%5CMLIA_Annua%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CMLIA%5CMLIA_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2010%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report%202010.PDF [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2011%5CTOTO%5CDVD%20Drive%20%28E%29%20TOTO %5Cannual%20report%202011.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2012%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report%202012.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/N ew_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Re port/%5C2013%5CTOTO%5CTOTO_Annual%20Report_2013.pdf [akses: 4 maret 2015]

http://economy.okezone.com/read/2012/06/04/278/641003/terimbas-krisis-toto-hanya-target-penjualan-naik-15 [akses: 7 Mei 2015]


(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NamaLengkap : Siti Hajar Rizkya Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 30 Mei 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komp.Margahayu Permai Jl.Permai 19 no. 14 Bandung Email : qqirizkyaa@gmail.com

No HP : 08562065693

DATA PENDIDIKAN

No. Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun Ijazah 1. SD SDN Angkasa V Lanud

Sulaiman

Bandung 1999-2005

3. SMP SMPN 38 Bandung Bandung 2005-2008 4. SMA SMAN 9 Bandung Bandung 2008-2011 5. Perguruan

Tinggi S1

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung


(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA) dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Keramik, Kaca, dan Porselen yang listing di BEI periode 2008-2013”

Penyusunan Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

Peneliti menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam hal kemampuan, pengetahuan dan pengalaman peneliti. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam penyusunan karya tulis selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan Skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Terutama kepada Linna Ismawati, SE., M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang penuh keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga laporan ini dapat selesai.


(4)

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeny Dwi Santy., SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia

4. Windy Novianti SE., M.M, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

5. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada peneliti selama kegiatan perkuliahan.

6. Staf Kesekretariatan Program Studi Manajemen yang telah memberikan pelayanan dan informasi.

7. Kedua orang tua tercinta ayahanda (Alm) Ewo Ardi dan ibunda Yusni, do‟a dan kasih sayangmu selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi peneliti dalam menyusun Skripsi ini, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

8. Kakak dan Abang tercinta Ayu Febriana Sari, dan Ardiansyah yang selalu membantu moril dan materil.

9. Penyemangatku tercinta Titto Deniawan Prasetya yang selalu mendukung penulis untuk tetap bersemangat.


(5)

vii

10.Teman-teman Manajemen Angkatan 2011 khususnya kelas Manajemen 1,

terimakasih atas kebersamaannya.

11.Sahabat- sahabatku tersayang Octheria, Rizka Dewi, dan Dewy

Sulistiawati.

12.Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan laporan

Skripsi ini.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam Skripsi ini memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca.

Akhir kata peneliti panjatkan do‟a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do‟a yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung Agustus 2015 Peneliti,

Siti Hajar Rizkya NIM.21211029


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

0 42 84

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal Dan Rasio Lancar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

0 5 123

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

Pengaruh Likuiditas dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013

4 28 120

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batu Bara Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2013

0 2 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal Dan Rasio Lancar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

0 16 122

Pengaruh Arus Kas Dan Tingkat Pengembalian Aktiva Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010

0 7 147

Pengaruh Tingkat Pengembalian Investasi dan Tingkat Pengembalian Modal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 yang Listing di BEI

0 9 58

Pengaruh penyaluran kredit dan tingkat suku bunga terhadap profitabilitas (ROA) : (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI Periode 2008-2012)

14 54 91

Analisis Tingkat Suku Bunga Dan Tingkat Profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pembiayaan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2005-2009

0 5 143