60 Jumlah Indonesia Tengah di bawah FPS 3. Tes Matematika

Sarana administrasi dan staf administrasi merupakan juga soko guru yang penting untuk pengelolaan FPS. Karena sifatnya, maka sarana administrasinya harus yang bersifat Demikian juga staf trasi sebaiknya harus terdiri dari tenaga-tenaga yang benar-benar Hal ini perlukan karena mereka yang jana dan itu mereka juga harus menghadapi tamu-tamu yang besar dari tamu- tamu Tata dan Kabag-kabagnya idealnya dapst ngerti bahasa lnggeris. Pengalaman repotnya kalau reka kalau bisa berbahasa Demikian juga staf perpustakaannya, Inggeris merupakan mutlak. Bila kita FPS dasawarsa mendatang, jadi 1995, dengan target X, dan target dihitung maka keadaan diramalkan sebagai : A. Model FPS 85 B.

1. 60

2. Kualitas 70 3. Lembaga Kemahasiswaan 95 C.

1. Jumlah

65 2. 70 3. Penataran 75 D. 80 E. Peraturan Akademik 90 F. Pengembangan kepegawaian 80 G. kelembagaan 90 H. Penelitian 50 I. Pengambdian masyarakat 60 J. Sarana dan 1. 95 2. Perpustakaan 60 3. 80 4. Peralatan 70 Ketepatan ramalan sarna dengan ketepatan ramalan yang bisa drastis, pada suatu waktu para berbondong-bondong S2 rena S2 tinggi. telah memproduksikan hasil-hasilnya, namun produksinya masih kurang dari apa yang kita baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Faktor-faktor yang naiknya kualitas kualitas masukan, kurangnya dan miskinnya fasilitas. Sedangkan yang kuantitas yang yang terlalu dan mahasiswa yang kurang tekun, khususnya sudah pulang ke waktu yang dianggap terlalu pendek. masukan yang jelek, kita perbaikan seyogyanya kan di Kalau hal itu tidak dapat maka harus mengadakan matrikulasi. Hal berarti penambahan biaya. lain bisa kurikulum. yang lebih sederhana bahwa mahasiswa akan bisa cepat nyelesaikan studinya dan lebih pengetahuannya. Pengembangan FPS sendiri terikat oleh kurangnya masukan, kurangnya yang dalam bidang-bidang tertentu, kurang- nya dan sarana pendukung serta intervensi top level management yang ny Memang ini masih bayi dalam sejarah perguruan tinggi kita. nya segudang. Some problems are so difficult they cant be in a million someone thinks about them in five minutes. Mencken, I. MASUK FPS

A. Dana penyelenggaraan tes

: Konsorsium Pendidikan. B. : a. Indonesia dibagi menjadi tiga daerah tes : 1. Indonesia di bawah FPS Jakarta

2. Indonesia Tengah di bawah FPS 3.

Indonesia di bawah b. tes : 1. Tes kemampuan Tes Intelegensi : verbal, spa- tial 2. Tes Bahasa : sejenis TOEFL, Listening Compre- hension.

3. Tes Matematika

: untuk bidang Pendidikan Matematika. 4. Tes Kepribadian : diselenggarakan oleh IKIP Malang bagi mereka yang telah lulus dan untuk meramalkan keberhasilan studi mahasiswa. 5. Instrumen seleksi lainnya : IP, khususnya bidang studi, surat rekomendasi, jurusan asal dan SMTA asal. c. Penentuan hasil tes : Norma ditentukan bersama oleh ketiga IKIP tadi de- ngan memperhatikan mean hasil tes. Norma calon S3 tinggi dari calon S2. yang lulus tes diajukan ke Pengolahan hasil tes di Malang sepenuhnya dilaksanakan ngan komputer. C. Rasional : dalam FPS IKIP terdapat jurusan, nya perlu diadakan tes masuk bagi setiap jurusan tersebut. Tetapi rena keuangan, hal sementara tidak Oleh itu hanya Tes Kemarnpuan Umum dan Tes ris yang dilaksanakan. Tes Kemampuan Umum dilaksanakan karena yang di cari adalah mahasiswa yang potensi akademik tinggi, bukan semata-mata dalam bidangnya, karena kami anggapan bahwa mahasiswa yang mempunyai potensi akademik tinggi merupakan yang dikembangkan dan mengembangkan rinya dalam bidangnya sendiri nanti. Tes Bahasa Inggeris diberikan rena hampir semua buku teks ada dalam bahasa Inggeris dan di ping itu ada dosendosen yang memberikan kuliah dalam bahasa Inggeris. MASUK PROGRAM S3 a. setiap S2 dapat menjadi mahasiswa S3, dengan kata lain tidak otomatis, tetapi B. dilakukan dengan melihat prestasi akademiknya hasil tes masuk, keuletan, kerajinan kecepatannya tesis S2-nya. Rekomendasi dan penguji tesis- nya untuk menentukan seleksi mereka C. FPS Malang loncatan dari S2 ke S3 tidak diadakan, karena program dan tesisnya sebenarnya merupakan Codrodimuko yang menguji intelegensi, ketekunan, inisiatif, kreatifitas dan mereka. Program S2 dengan tesisnya sebenarnya merupakan pe- ngukur yang jauh lebih bisa diandalkan dan dibandingkan dengan ngan tes intelegensi dan tes formal yang lebih bersifat snapshot. longitudinal lebih berbobot daripada pengamatan insidental. Dalam hubungan ini, Dekan FPS Jakarta pernah mengungkapkan para mahasiswa Program S2 yang diloncatkan ke S3 ternyata kurang memiliki pengetahuan dalam bidangnya, dan ini rasa sewaktu mereka mengikuti Program S3. Mereka diloncatkan ke S3 karena IP-nya tetapi itu kebanyakan diperoleh dari karena IP-nya tetapi itu kebanyakan diperoleh dari non bidang. Disamping itu, ternyata tidak lebih cepat menyelesaikan studinya di S3 dibandingkan dengan mereka yang tidak diloncatkan. YANG OLEH PARA MAHASISWA IKIP MALANG. A. akademik yang adalah a. Kesulitan pemakaian bahasa, baik membaca menulis, tama dalam ide, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggeris. b. referensi. c. Kesulitan berdialog dengan para pembimbing, karena ran rnahasiswa sendiri. d. Pendapat mahasiswa yang bertentangan dengan pendapat bing . e. Adanya yang sulit dalam perkuliahan, tidak berikan silabus, tidak dan menyinggung B. Hambatan-hambatan yang non-akademik : a. Kesibukan pribadi dalam keluarga. b. Faktor kesehatan c. kurang terpaksa sibuk mencari d. tinggal di luar kota. e. Kesibukan dan Fakultas. . PENGHENTIAN STATUS MAHASISWA DROP-OUT Ada sembilan orang mahasiswa S3 yang status nya karena sebagai : a. ujian tidak penelitian, tidak pernah disertasinya waktu di mereka 5 tahun 3 orang. b. Tidak pernah mengikuti kegiatan akademik semenjak mereka diterima di Program sarnpai waktu studi mereka berakhir. Mereka pejabat-pejabat di Balitbangdikbud . 2 orang c. lorang. d. Kesehatan 1 orang. e. Tidak mampu menyelesaikan, ujian kualifrkasi 2 orang KEPUSTAKAAN 1. Cohen, Michael, and March, James. LEADERSHIP AND. AMBIGUITY: THE AMERICAN COLLEGE PRESIDENT Mc Craw-Hill, 1 974. 2. Menchken, H.L. in George. ACADEMIC STRATEGY. The John University Press, 1983. D I S K U S I Malang Sadtono IPB Rahardjo S. Malang : ono Apakah test merupakan satu-satunya untuk seleksi ? maksudnya untuk mencari yang diperkirakan akan studinya. Faktor akademis saja untuk ini belakang an, lebih penting kerja dan kemampuan yang pada memang I N tidak dapat melalui test. Bilamana dicoba melalui test, pengalaman yang ada program studi yang tidak akan pernah menerima mahasiswa. Saran yang digarap di ITB, ialah seleksi melalui matrikulasi. Semua yang diketahui dapat diperoleh lalui matrikulasi tersebut, kebiasaan kerja yang wajar, yang diperlukan untuk studi. Matnkulasi, pun mahal, memberi pula efek yang bagi yang tidak berhasil, yaitu kemampuan dan cakrawala yang berguna bagi seorang pengajar. 1. matrikulasi merupakan hal yang paling ideal. 2. Kami menginginkan hal yang sama, tetapi karena kendala keuangan dan kami the second best. 3. Kami memang berpendapat dan lama waktu pengamatan, evaluasi yang lebih akurat dari pada dalam waktu yang pendek dengan alat yang terbatas. seleksi rekomendasi dapat dan efektif. dapat atau dengan cara penyampaian mendasi langsung ke yang dan langsung ke dan juga 1. Memang juga an langsung surat rekomendasi kepada Malang. 2. isi rekomendasi juga dengan erat UNAIR IKIP Malang Sadtono ITB Moedono Malang Sadtono tidaknya hubungan antara mahasiswa dengan ri rekomendasi tersebut. Ole11 itu kami minta Ketua Jurusan yang bersangkutan untuk dosen-dosen pem beri pelamar pelamar. : Pertanyaan test penerimaan 1. pelaksana test kesehatan yang akan keberhasilan penyelesaian pendidikan di 2. Hubungan rekomendasi dari tesis calon peserta S3 yang dari Sarjana plus. : 1. Secara idealnya, setiap peserta baru ditest kesehatan- nya lagi dokter Institut yang bersangkutan, na keterangan dokter tidak dapat dipercaya. Karena IKIP Malang mempunyai dan dan dokter sendiri, ini dilakukan dengan 2. Surat rekomendasi diminta dari semua calon mahasiswa S3. dari calon S2 IKIP Malang, rekomendasi diberikan pembimbing tesis dan penguji tesis. Mereka yang dari luar IKIP Malang tetap diminta supaya bekas sennya mengirimkan surat-surat rekomendasi yang dikirimkan kepada Malang. : Ditujukan kepada yang secara teratur menyelenggarakan test untuk : sejauh mana ketepatgunaan ri test yang telah diselenggarakan 2. dengan biaya dan sebagainya yang dikeluarkan seberapa besar cost effectiveness test ? : 1. perasaan saya secara lumayan dari da tidak ada karena menghadapi calon yang dan di Indonesia. terus mengevaluasi kita, ga pada suatu titik yang kita anggap paling ik, dari cost-benefit analysis, dan sebagainya. Biia sudah misalnya bisa mengganti test tiap tahun, maka ada kemungkinan penyelenggaraan test dapat dilakukan oleh panitia - tentulah akan menekan ya perjalanan yang ini merupakan porsi terbesar lam penyelenggaraan test. : 1. Apakah pelaksanaan masuk perlu seragam ? 2. tidak perlu ada persyaratan minimal : Scholastic Kesiapan studi di 3. Apakah pola seleksi masuk seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan studi di masing-masing program. : 1. Untuk hal-hal yang merupakan alat mutlak studi di ting- Sadtono kat PT bahasa saya lura perlu seragam rena buku-buku teksnya dalam bahasa Inggris ra sama kesukaran kebahasaannya. Juga potensi akademik bukan untuk mengetahui berkembang bisa seragam test I.Q. yang standard termasuk Miller Analogy Test MAT yang prediktif bisa Test materi bidang tidak perlu sama. Sebenamya sudah bisa model Graduate Record Examination dalam tertentu yang ada, saya hal inipun bisa seragam. valid reliable. 2. Untuk mengetahui minimal itulah sebenamy a test yang standard untuk kesiapan scholasticnya kesiapan studi Instrumen yang paling baik untuk hal sebenamya masa percobaan probationary period satu semester. tapi dalah kendala dan Pengamatan dalam yang relatif lama jauh baik dari pengamatan insidental yang snapshot. Pengamatan dari segi lebih baik tan dari satu atau dua 3. ya. nya yang harus bisa valid dan reliable. Jakarta : 1. Apakah dengan Indeks Prestasi minimal bisa Hardjono di thesis. 2. mengikuti test seleksi yang oleh ketiga ? 3. percobaan ? : 1. Tidak, mereka tetap melalui test masuk; kecuali yang Sadtono lewat PMDK, yang juga harus mengikuti test bukan untuk diterirnanya, hanya untuk melihat rekaman data. 2. Ya. 3. Masa percobaan hal yang ideal yang Malang. apa yang dikerjakan merupakan satu-satunya yang paling diandalkan untuk yang terbaik. , 27 - 28 1985 mendengar arahan Direktur Pembinaan Sarana dan Masyarakat , Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Penyajian makalah dan peserta maka beberapa berikut : I. SISTEM SELEKSI CALON PESERTA FAKULTAS PASCASARJANA

1. Mengingat penguasaan materi calon sering kurang memadai