42 ekor hitam mulus. Luwak dapat beranak 2 sampai 4 ekor dalam sekali beranak
Rahardjo, 2013k:192. Luwak merupakan hewan yang aktif di malam hari untuk mencari makanan
nokturnal dan hewan yang suka berada di atas pohon soliter. Luwak merupakan hewan omnivora, tetapi lebih sering memakan buah-buahan seperti
pepaya, pisang, mangga dan lainnya sedangkan buah kopi bukan makanan utama luwak. Pencernaan luwak sangat sederhana sehingga biji-bijian yang dimakannya
akan dikeluarkan lagi secara utuh bersama kotorannya. Luwak memiliki indera penciuman yang tajam sehingga dapat memilah buah kopi yang benar-benar
masak optimal dan terbaik artinya segar serta bebas dari penyakit, suatu kemampuan yang tidak dimiliki manusia atau mesin lainnya. Berdasarkan
kemampuan luwak yang mampu memilah buah kopi terbaik, luwak mulai digunakan sebagai penghasil kopi pilihan berkualitas yang disebut kopi luwak.
2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat diperlukan guna sebagai tambahan referensi dan sebagai salah satu bahan pemikiran bagi peneliti dalam penelitian ini. Penelitian ini
mengacu pada penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengendalian proses produksi dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kopi luwak. Penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai acuan oleh peneliti rinciannya sebagai berikut.
Tabel 2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
No. Peneliti
Judul Jenis
Penelitian Analisis
yang digunakan
Hasil Penelitian a
b c
d e
f 1.
Dwi Puspita
Sari 2012
Pengendalian Proses
Produksi Garmen Pada PT.
Busana Mas
Surabaya Deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Domain
dan taksonomi
Perusahaan dalam mencapai kualitas hasil produksi selalu
melakukan pengendalian
dalam proses produksinya 2.
Dani Dwi Ariyanto
2013 Pelaksanaan
Pengawasan Proses
Produksi Kopi Luwak dalam upaya Menjaga
Kualitas Pada Deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Domain
dan taksonomi
Pengawasan yang diakukan oleh PTPN XII Persero
Kebun Kalisat
Jampit Bondowoso dilakukan dalam
setiap kegiatan produksinya
43
a b
c d
e f
Perseroan Terbatas
Perkebunan Nusantara PTPN XII Persero
Kebun Kalisat Jampit Bondowoso
yang meliputi input, process, hingga
output yang
keseluruhan berjalan dengan lancar dan tanpa ada kendala
yang berarti 3.
Ariska Efa
Yuliana 2013
Pengendalian Proses
Produksi Kedelai
Edamame Beku
Frozen Edamame
Soybeans Pada PT. Mitratani Dua Tujuh
Jember Deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Domain
dan taksonomi
Pengendalian proses produksi kedelai edamame beku pada
PT. Mitratani Dua Tujuh sudah dilakukan dengan baik
sesuai dengan SOP mulai dari pengendalian tahap input,
tahap transformasi, dan tahap output.
Semua dilakukan
secara intensif
untuk menjamin
sebuah mutu
dengan hasil
kedelai edamame beku kualitas tinggi
4. Octari
Anggi Susanti
2016 Implementasi
Pengendalian Proses
Produksi Kopi Luwak Pada PT. Perkebunan
Nusantara XII
Persero Kebun
Kayumas Situbondo Deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Domain
dan taksonomi
-
Sumber: Sari 2012, Ariyanto 2013, Yuliana 2013.
Penelitian sekarang dan penelitian terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu terletak pada
jenis penelitian dan metode analisis yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Persamaan lainnya terletak
pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian pada penelitian sekarang dan penelitian terdahulu sama-sama di perusahaan manufaktur yang berbentuk Perseroan Terbatas
PT. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan terletak pada hasil penelitian. Di samping itu perbedaannya juga terletak pada
objek penelitian, khususnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dani Dwi Ariyanto sedangkan dengan peneliti lainnya objek penelitian adalah sama yaitu
pengendalian proses produksi. Penelitian terdahulu memberikan kontribusi pada penelitian sekarang berupa pemberian arahan tentang metode yang digunakan dalam
penelitian serta tentang implementasi pengendalian proses produksi.
44
BAB 3. METODE PENELITIAN