pada pipa utama sama dengan perhitungan pada pipa lateral dimana debitnya merupakan akumulasi debit pada pipa lateral. Pada pipa utama dan pipa
lateral akan terjadi kehilangan tinggi tekan head loss yang mempengaruhi kecepatan air yang dialirkan oleh pipa.
Gambar 3. Jenis selang PE yang digunakan sebagai pipa lateral, pipa sub utama dan
pipa utama 5. Bangunan utama
Bangunan utama sebagai reservoar dalam sisitem irigasi tetes ini akan menggunakan tangki dengan bahan plastik yang mampu menampung air
sebanyak 250 L dan bak penampungan air bervolume 2 m
3
yang berfungsi sebagai penyuplai air ke tangki. Tinggi head tangki sampai ke tanaman yang
digunakan adalah 1,55 m.
Gambar 4. Rancangan sistem irigaisi tetes
d. Perancangan Sistem Irigasi Tetes
1. Pengujian penetes emiter Emiter yang digunakan pada rancangan sistem irigasi tetes ini adalah
regulating stick emiter. Beberapa parameter yang digunakan dalam menguji karakteristik penetes adalah debit penetes, tekanan head operasi, hubungan
debit penetes dengan head operasi yang dikenal dengan komponen emisi, koefisien variasi penetes, diameter penetes dan volume basah tanah.
a. Debit penetes Q
Q = V …………….....………….4
t
dalam hal ini: Q
= debit penetes l jam V = volume liter
t = waktu jam
S T
B U
b. Koefisien variasi penetes Cv
Koefisien variasi penetes adalah parameter statis yang merupakan pembanding nilai standar deviasi penetes dengan rataan debit penetes, dari
sejumlah sampel penetes yang diuji dengan head operasi yang sama.
………………………5
dalam hal ini : Cv
= koefisien variasi S
= standar deviasi Q
avs
= rataan debit Ljam
2. Uji kinerja sistem irigasi tetes Parameter yang digunakan untuk menguji kerja sistem irigasi ini adalah
keseragaman emisi EU . EU =
x 100 ………………………6
dalam hal ini: EU
= keseragaman emisi Q25 = 25 debit penetes terkecil ljam
Q = rataan debit penetes ljam
3. Hidrolika jaringan perpipaan Berikut ini disajikan beberapa persamaan yang biasa digunakan dalam
menentukan kehilangan tekanan sepanjang sistem :
Untuk pipa kecil 125 mm : J = 7,89 x 107 x Q
L or M
1,75
D
4,75
……………………….7 Dengan outlet :
hf = J x F L
L or M
100 ……………………….8
dalam hal ini : J = gradien kehilangan head m100
hf = kehilangan head akibat gesekan m Q
L
= debit sistem di lateral ldet Q
M
= debit sistem di manifold ldet D = diameter dalam pipa mm
F = koefisien reduksi L
L
= panjang pipa lateral m L
M
= panjang pipa manifold m
Tabel 1. Koefisien reduksi F untuk pipa multi outlet
Jumlah outlet
F Jumlah
outlet F
Ujung Tengah
Ujung Tengah
1 1,00
1,00 8
0,42 0,38
2 0,64
0,52 9
0,41 0,37
3 0,54
0,44 10 -11
0,40 0,37
4
0,49 0,41
12 -15 0,39
0,37
5
0,46 0,40
16 – 20
0,38 0,36
6 0,44
0,49 21
– 30 0,37
0,36
7 0,43
0,38 ≥ 30
0,36 0,36