V titran : 18,9 ml
Sampel : 10 ml
COD Inlet = 24,7 – 22,8 0,0528000 10
= 79,04 mgl
4.2. Pembahasan
Hasil pengukuran yang dilakukan terhadap limbah cair yang telah diproses berdasarkan parameter limbah cair yaitu COD selama 4 minggu, diperoleh bahwa
kandungan pencemarnya masih lebih kecil apabila dibandingkan dengan parameter standard kandungan pencemar pada kegiatan eksplorasi dan produksi
migas oleh Menteri Lingkungan Hidup.
Pada hasil pengukuran COD, kadar pencemar yang diperoleh pada minggu ke 1 sampai minggu ke 4 dari inlet cooling pond melebihi baku mutu yang telah
ditetapkan, sehingga limbah cair tersebut tidak layak dibuang ke pemukiman masyarakat karena dapat berdampak buruk terhadap biota air yang terdapat dalam
sungai dan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat yang menggunakan air sungai tersebut. Sehingga diolah kembali dari inlet ke outlet
cooling pond, dan setelah dianalisa kadar COD pada limbah cair outlet tidak lagi melebihi standard yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup tentang
kegiatan Eksplorasi dan kegiatan migas yaitu 141,44 mgl. Dimana baku mutu yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup untuk parameter COD pada
kegiatan eksplorasi dan produksi migas adalah sebesar 200 mgl. Sehingga limbah cair yang di hasilkan dari outlet sudah bisa dibuang ke aliran sungai masyarakat
karena tidak melebihi baku mutu yang sudah ditetapkan, dan tidak akan berdampak buruk lagi terhadap biota air dan terhadap masyarakat yang
menggunakan air sungai tersebut.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. kadar COD yang telah dianalisa pada limbah cair dari kolam cooling pond di PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak yaitu sebesar 74,88 mgl, 79,04
mgl, 128,96 mgl dan 141,44 mgl. Berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan
eksplorasi dan produksi migas terdapat pada Nomor KEP-42MENLH101996 yaitu sebesar 200 mgl, dan dapat disimpulkan bahwa kadar COD yang dianalisa
tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup.
5.2. Saran