Latar Belakang Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber pendanaan bagi perusahaan di dapat dari eksternal dan internal perusahaan. Pendanaan internal berupa laba yng didapatkan selama periode tertentu, sedangkan pendanaan eksternal berasal antara lain dari investor dan kreditor. Dengan kondisi ekonomi seperti di Indonesia saat ini, membuat pihak investor untuk benar-benar berpikir matang sebelum melakukan investasi. Mereka benar-benar membutuhkan informasi-informasi dari pihak manajemen perusahaan yang dapat membantu mereka untuk memprediksi tingkat resiko dan pengembalian yang akan mereka terima dari investasi yang mereka lakukan. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya untuk berinvestasi melalui pasar modal adalah keamanan investasinya. Untuk dapat memperoleh perasaan aman tersebut dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan, perusahaan harus memberikan informasi secara rinci detail, jelas clarity,wajar, dan tepat waktu timely, sehingga para investor dan pihak lain yang berkepentingan seperti lenders merasa aman dan percaya mengenai minimum resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang Partha Sanggupta, 1998:572. Pengungkapan yang detail akan mencerminkan kinerja dan operasionalisasi perusahaan yang sesungguhnya, sehingga pengungkapan akan menimbulkan Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 kepercayaan stakeholders khususnya pihak landers akan kinerja manajemen dalam hal ini kapabilitas perusahaan yang baik. Dengan adanya pengungkapan disclosure yang berkualitas akan membantu pihak lenders pemberi pinjaman dan underwriters penjamin emisipenanggung resiko dalam mengestimasi resiko kegagalan yang akan dibebankan kepadanya. Untuk mencapai terwujudnya transparansi dan akuntabilitas informasi mengenai kinerja ekonomi perusahaan baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang, maka setiap perusahaan publik diwajibkan menyampaikan laporan tahunan annual report kepada investor pemodal, lenders, underwriters, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Oleh karena itu untuk melindungi para investor, Bapepam Badan pengawas pasar modal telah mengeluarkan peraturan tentang standart pengungkapan informasi dalam laporan tahunan terbaru bagi perusahaan publik di Indonesia yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peraturan terbaru tersebut dikeluarkan Bapepam pada tanggal 7 Desember 2006 dengan nomor : kep-134 BL 2006 untuk menggantikan peraturan yang lama yang dikeluarkan pada 17 Januari 1996 dengan nomor : kep-38PM1996. Peraturan nomor : kep-134BL2006 menyoroti bentuk dan isi laporan tahunan yang terdiri dari : ketentuan umum, iktisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelolah perusahaan corporate governance, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, laporan keuangan yang telah diaudit, dan tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Peraturan nomor : kep-38PM1996 hanya menyoroti bentuk dan isi laporan tahunan yang terdiri dari ketentuan umum, laporan manajemen, iktisar data keuangan penting, analisis dan pembahasan umum oleh manajemen, dan bagian mengenai laporan keuangan. Menurut Yuniati Gunawan 2001, berdasarkan penelitiannya terhadap laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1998, dengan berpatokan pada peraturan Bapepam nomor : kep-38PM1996, menyatakan tingkat pengungkapan disclosure level yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ternyata masih rendah dengan rata-rata skor yakni 29,51 dengan pemberian skor atas pengungkapan item-item yang terdapat pada laporan tahunan menggunakan instrument indeks disclosure yang digunakan oleh Botosan 1997 dengan skor antara 0 sampai 75. Berdasarkan hasil penelitian Yusniati Gunawan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan–perusahaan publik di Indonesia masih rendah, dengan kata lain masih banyak informasi yang hanya diketahui oleh pihak manajemen karena tidak diungkapkan oleh manajemen dalam laporan tahunan. Kebanyakan manajemen perusahaan berusaha memperindah laporan tahunannya dengan cara memperendah tingkat pengungkapan dari laporan mereka atau terdapat informasi-informasi yang tidak diungkapkan atau disembunyikan untuk kepentingan mereka sehingga terjadi ketimpangan informasi dimana pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih lengkap dibandingkan pihak lain. Dengan kata lain ada informasi yang diketahui pihak manajemen tapi tidak diketahui oleh pihak lain. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Pengungkapan informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai kepentingan yaitu adanya harapan mengenai dampak positif dari pengungkapan informasi yang disampaikan , dan pengungkapan informasi secara sukarela dipengaruhi oleh biaya dan manfaat yang diperoleh. Manajemen akan mengungkapkan informasi secara sukarela bila manfaat yang diperoleh dari pengungkapan informasi yang diperoleh dari pengungkapan nformasi tersebut lebih besar dari biayanya Elliot dan Jacobson,1994. Tindakan manajemen untuk memperendah tingkat pengungkapan tidak dapat disalahkan sepenuhnya, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Vita anggreni 2007 tingkat pengungkapan penuh yang tinggi membutuhkan Cost yang tinggi pula bagi manajemen. Cost yang dimaksud adalah kerugian yang dialami akibat pengungkapan yang dilakukan, seperti misalnya dengan adanya pengungkapan penuh full disclosure menyebabkan timbulnya free riding . Bisa saja dengan adanya pengungkapan tersebut, strategi perusahaan ditiru atau dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini jelas sangat merugikan pihak manajemen perusahaan. Hal ini pula yang menjadi dasar perusahaan menutup-nutupi informasi perusahaan kepada investor sehingg akhirnya menyebabkan asimetri informasi. Anny Sidarta dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengungkapan yang tinggi akan dapat meningkatkan Bond rating yang pada gilirannya akan memperkecil biaya hutang ketika perusahaan melakukan pendanaan secara eksternal. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Lie Fony dalam penelitiannya menyatakan bahwa luasnya pengungkapan mempengaruhi biaya modal, karena pengungkapan yang lebih luas menaikkan likuiditas pasar saham, dengan demikian menurunkan biaya-biaya transaksi atau melalui meningkatnya permintaan ekuitas. Mengingat hasil penelitian Vita Anggreni, Anny Sidarta, dan Lie Fony diatas penulis merasa tertarik meneliti hal-hal apa saja yang kiranya mempengaruhi luasnya tingkat pengungkapan informasi laporan tahunan baik sebelum perubahan peraturan Bapepam kep-38PM1996 maupun setelah perubahan peraturan Bapepam kep-134BL2006. Dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti apakah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas serta ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap besarnya tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik. Likuiditas dipilih karena rasio likuiditas diukur dengan current ratio dapat mencerminkan kesehatan suatu perusahaan dan diharapkan berhubungan dengan luasnya tingkat pengungkapan. Solvabilitas dipilih karena suatu perusahaan yang tingkat debt ratio-nya tinggi cenderung untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk kreditornya. Profitabilitas dipilih karena biasanya perusahaan-perusahaan dengan profitabilitas tinggi lebih mengungkapkan tentang keadaan perusahaannya dibandingkan dengan perusahaan yang profitabilitasnya rendah. Ukuran perusahaan dipilih karena biasanya perusahaan yang berukuran besar lebih cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Seiring dengan diperbahurinya peraturan mengenai penyampaian laporan tahunan oleh Bapepam, penulis ingin meneliti apakah tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia masih tetap sama atau telah terjadi perubahan .Hal inilah yang mendorong penulis ingin menganalisa perbandingan tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum dan setelah perubahan peraturan Bapepam dari kep-38Pm1996 menjadi kep- 134BL2006, dan apakah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan mempengaruhi luasnya tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik baik sebelum dan setelah perubahan peraturan Bapepam tersebut. Dalam penelitian kali ini penulis masih tetap menggunakan metode scoring tetapi tidak lagi menggunakan indeks disclosure Botosan , karena indeks disclosure botosan ini hanya cocok untuk perusahaan manufaktur dan dengan kondisi ekonomi yang cukup stabil seperti Amerika , sedangkan penulis meneliti perusahaan secara keseluruhan baik manufaktur maupun nonmanufaktur di Indonesia.

B. Batasan Masalah