Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
a. Faktor Ekonomi
Didalam kehidupan manusia sehari-hari, faktor ekonomi memegang peranan penting untuk menentukan arah hidupnya. Demikian juga hubungan antara
perekonomian dengan kejahatan senantiasa mendapat banyak perhatian dan selalu menjadi objek penelitian para ahli.
Plato menyatakan bahwa : “Kekayaan dan kemiskinan menjadi bahaya besar bagi jiwa orang, yang miskin sukar
memenuhi kebutuhan hidupnya dan merasa rendah diri dan timbul hasrat untuk melakukan kejahatan, sebaliknya juga orang kaya hidup mewah untuk segala
hiburannya”.
31
2 Sesuatu kenaikan dalam kesejahteraan. Oleh sebab itu kesenjangan kehidupan sosial ekonomi antara golongan kaya
dan miskin perlu diperbaiki. Perubahan dan perbedaan dalam kesejahteraan sosial ekonomi menimbulkan banyak konflik yang mendorong orang melakukan kejahatan.
Dalam masalah ini Prof. Noach menganalisa sebagai berikut bahwa perubahan kesejahteraan pada seseorang dapat berupa :
1 Sesuatu kemunduran dalam kesejahteraan
32
31
Noach Simanjuntak SH, 1984. Kriminologi, Tarsito, Bandung, halaman 53.
32
Ibid, halaman 54. Dewasa ini para ahli ekonomipun sependapat mengatakan bahwa sebab dari
kejahatan itu adalah kondisi ekonomi intern dan ekstern pelaku. Maksudnya bahwa kemiskinan selalu berhubungan erat dengan situasi ekonomi kemasyarakatan dan ini
secara relatif sangat mempengaruhi terhadap perkembangan kejahatan. Jadi dalam hal ini keadaan ekonomi itu bukan terbatas pada pengertian kondisi kehidupan pelaku
yang sangat terdesak tetapi sering juga karena pengaruh dari korban itu sendiri.
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Penyebab terjadinya kejahatan berupa pembunuhan dalam keluarga dengan latar belakang faktor ekonomi menurut hemat penulis dipengaruhi oleh beberapa hal antara
lain : 1. Tingkat pendidikan pelaku yang relatif rendah.
Di dalam lingkungan sosial yang miskin kebanyakan orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Dalam hal ini tingkat pendidikan yang rendah pada
umumnya bersamaan dengan informasi dan pengetahuan yang terbatas. Dengan demikian segala kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
menjadi terhambat. Cara berfikir dan bertindak untuk melakukan sesuatu perbuatan akibat daya nalar yang rendah sering irrasional akan tetapi lebih dominan dipengaruhi
oleh emosi semata. 2. Lingkungan hidup tempat tinggal yang kurang baik
Pada hakekatnya keadaan lingkungan yang kurang baik dapat digolongkan dalam dua hal yaitu :
- lingkungan hidup internal keluarga - lingkungan hidup eksternal
Pada lingkungan internal, masalah ketidak-harmonisan hubungan para anggota keluarga merupakan faktor utama yang tidak kecil pengaruhnya.
Lembaga keluarga merupakan sosial kontrol yang kuat terhadap tingkah laku anggota keluarga. Penyimpangan tindakan anggota keluarga akan menjatuhkan
martabat keluarga, sehingga anggota keluarga takut melakukan tindakan yang bertentangan dengan norma yang hidup dalam masyarakat. Tetapi akibat pengaruh
modernisasi timbul perubahan nilai pada masyarakat. Komunikasi antar anggota jadi kurang serta rasa kasih dan perhatian terhadap sesama anggota keluarga menjadi
minim. Anggota keluarga kehilangan pegangan dan mengikuti jalannya sendiri.
Taufiq Mustakim : Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Orang Tua Terhadap Anak Ditinjau Dari Psikologi Kriminal Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pendidikan anak cenderung tidak terarah sehingga perkembangan jiwanyapun tidak terarah. Para pemudapemudi lebih suka mencari hiburan diluar lingkungan keluarga.
Pergaulan bebas tidak pelak lagi dapat dihindari, hubungan sex sebelum perkawinan bukan merupakan hal baru lagi hingga membuahkan kehamilan. Dan yang lebih
tragisnya untuk menghilangkan aib tersebut dilakukan pengguguran kandungan. Perkawinan pada usia muda akan menghasilkan rumah tangga yang rapuh, serta tidak
tahan menghadapi problema kehidupan rumah tangga. Akibatnya sering terjadi percekcokan pasangan suami-isteri dilanjutkan dengan perbuatan kekerasan dan
bahkan tidak jarang sampai terjadi pembunuhan dalam keluarga. Sedangkan pada lingkungan hidup yang tidak baik secara eksternal adalah terdapat pada daerah-daerah
pemukiman yang padat, miskin dan jorok. Dimana dalam kondisi seperti ini norma adat, susila, etika dan hukum menjadi barang yang aneh dan dilupakan sama sekali,
sebab mereka selalu sibuk dengan keadaan hidup yang menghimpitnya. Sifat-sifat jahat yang selalu dilihatnya di luar rumah akan terbawa-bawa ke dalam rumah
sehingga dalam rumah sering terjadi pembunuhan dalam keluarga.
b. Faktor Alat-alat Media